Make You Love Me

  Elden keluar mansion dengan amarah yang masih memuncak, ia menatap lurus ke depan dengan tatapan tajamnya, semua maid yang melihat itu lebih baik menghindar daripada mendapat amukan dari sang majikan.

  Elden pergi dengan mengendarai mobil sport keluaran terbaru bulan ini yang baru ia beli beberapa hari yang lalu, dengan kecepatan di atas rata rata, jadi ia sampai di kantor hanya memakan waktu sepuluh menit saja, padahal jika berjalan normal dari mansion ke kantor memerlukan waktu tiga puluh menit.

  Sesampainya di kantor, elden uring uringan dengan para staf stafnya, semua yang di lakukan oleh stafnya selalu salah di mata elden, sampai ada beberapa karyawan yang dengan terpaksa harus kehilangan pekerjaannya.

Huft...

  Vanno yang melihat tuannya seperti orang yang kesurupan tak terkendali hanya mampu menahan napas yang terasa berat di dada, karena bisa di pastikan setelah ini ia harus di sibukkan lagi dengan membuka lowongan pekerjaan dan banyaknya orang yang ingin bekerja di perusahaan Nexus Nest Grup.

    "vanno!" panggil elden dengan nada yang keras.

 Vanno tersentak kaget, "iya tuan?"

   "bodoh!" umpat elden sambil menatap ke arah vanno dengan tajam, "bereskan semua ini, saya tidak mau ada kesalahan sekecil apa pun!" tegas elden lagi, sambil mengibaskan tangannya, menyuruh vanno keluar dari ruangannya.

  "saya permisi tuan." ucap vanno sambil menunduk dan berlalu pergi.

Setelah vanno meninggalkan elden sendiri di ruangannya, elden justru tidak bisa fokus bekerja, ia masih kepikiran dengan perkataan Dion dan tiba tiba ia merasa bersalah kepada dira, "tangan dia terluka." gumamnya pelan.

  Namun ketika rasa khawatir itu muncul, tiba tiba ada rasa kasian terhadap dira, dengan cepat cepat ia tepis perasaan itu. Ia bentengi lagi dengan dasar bahwa dira itu wanita penggoda, wanita murahan, wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya.

Padahal elden sendiri pun belum mengetahui yang sebenarnya, tentang Anindira dan Mantannya, Nova Alexander.

           • • • • • • • •

  "nak, mau kemana?" tegur mommy audy yang melihat dira sudah rapi dengan setelan santainya.

  "em.. dira mau keluar dulu mom, ada janji dengan sahabat dira." jawab dira dengan halus.

  "oh.. iya sudah, hati hati." ucap mommy audy dan dira hanya mengangguk tersenyum lalu bergegas pergi menuju cafe, karena zahra sudah menunggunya di sana.

*

*

All Star Cafe

  Sesampainya dira di cafe, langsung mencari sosok sahabatnya.

  "hai..." sapa dira sembari memegang pundak zahra.

  "hai.. ya ampun beb." ujar zahra langsung berdiri dan memeluk dira.

Sambil menunggu pesanan makanannya datang, mereka memilih mengobrol ringan lebih dulu, hingga tiba zahra bertanya, "gimana nih.. malam pertamanya pengantin baru?" sambil senyum menggoda dira.

  Dengan perasaan terkejutnya, dira tidak menyangka jika zahra akan menanyakan pertanyaan seperti itu, dengan refleks dira langsung menunduk dengan sendu.

Zahra yang memperhatikan sikap dira langsung tahu perubahan mimik wajah dira.

  "why, ra? What's wrong?" tanya zahra sembari memegang kedua tangan dira.

  "cerita sama aku, anindira aurora." ucapnya lagi karena dira hanya diam menatapnya.

  Dengan memaksakan tersenyum dira menjawab, "aku tidak apa apa, aku baik baik saja."

  "jangan pernah bohong sama aku, ra." tegas zahra, karena zahra tahu bagaimana dira, "kita sudah sahabat dari kita kecil ra, aku tahu kamu." ucapnya lagi karena tidak percaya dengan ucapan dira.

  "iya zahra, aku baik baik saja." ucapnya dira dengan kekeh tidak ingin bercerita dengan zahra, sedangkan zahra langsung mengerutkan keningnya.

  "okay.. aku akan cerita sama kamu, tapi tidak sekarang." ucap dira lagi.

  "mau cerita sekarang, atau aku cari tahu sama om baskara tentang kamu dan suami kamu." tegas zahra dengan penuh penekanan.

  "jangan zahra, jangan sampai daddy dan mommy tahu." jawab dira sambil memegang tangan sahabatnya, "okay.. aku akan cerita semuanya sama kamu, tapi kamu harus janji sama aku untuk jangan cerita cerita dengan siapa pun, okay?"

  Dan zahra akhirnya mengangguk sambil mendengarkan cerita dira, di sela sela ceritanya dira menahan tangisnya, jujur jika berhadapan dengan elden dia rapuh.

  Begitu pun dengan zahra yang tidak dapat menahan air matanya yang keluar dengan begitu saja tanpa se ijinnya.

   "jadi begitu zah, ceritanya." ucap dira yang sudah selesai bercerita.

  "oh.. ya ampun.. dia itu seorang CEO atau monster dira?" ujar zahra yang tak habis pikir dengan perlakuan elden.

Sedangkan dira hanya mengedikkan bahunya tanda tak mengerti akan menjawab ucapan zahra seperti apa.

  "ya sudah.. ayo kita makan dulu dan setelah ini kita jalan jalan, aku akan menghabiskan waktu ku hari ini bersama sahabatku ini." ucap zahra sambil berusaha menghibur dira.

  "he he he.. makasih ya zah." ucap dira.

*

*

Tak terasa ternyata hari sudah mulai petang, matahari sudah mulai terbenam, ternyata zahra benar benar sehari full menemani dira, hingga sekarang tibanya mereka berpisah, karena zahra malam nanti akan berangkat ke amerika.

  "kamu kalau ada apa apa, janji harus cerita sama aku, okay?" ucap zahra sebelum berpisah. Dan dira hanya mengangguk saja sembari tersenyum.

  "aku selalu ada meskipun aku jauh, anindira." ucapnya lagi.

  "kalau butuh bantuanku jangan sungkan untuk bicara, okay?"

  Dira tersenyum mengangguk, "okay zahra."

   "kabari aku, setelah nanti kamu sampai di amerika." ucap dira

Dan zahra tersenyum mengangguk setuju.

                    • • • • • • • •

Dira sendiri langsung pulang menuju mansion, karena sudah pukul empat sore. Ia takut jika elden yang akan pulang lebih dulu.

  "non dira." sapa bi sarmi ketika melihat nyonya muda harisson masuk ke mansion.

  "iya bi." jawab dira dengan tersenyum lalu ia naik ke atas menuju kamarnya sekarang.

Huh!

  "aku harus segera mandi, nanti keburu elden pulang." gumamnya pelan.

*

*

  "bi..." panggil mommy audy.

  "eh iya nya?" jawabnya sembari menunduk hormat.

  "dira sudah pulang ya, bi?" tanya mommy audy sambil menatap ke atas arah kamar elden.

  "sudah nya, baru saja nyonya muda dira pulang." ucap bi sarmi.

Dan mommy audy tersenyum mengangguk lega karena sang menantunya sudah pulang sebelum elden pulang.

  "bi, saya kan besok sudah tidak tinggal di sini lagi, karena saya harus ikut tuan ke amerika, jadi saya titip anindira ya bi, tolong jaga dia dan laporkan keseharian elden dan dira kepada saya." ucap mommy audy panjang lebar kepada bi sarmi.

Dan bi sarmi mengangguk setuju dengan ucapan nyonyanya, "jujur... saya takut jika elden akan menyakiti dira, bi." ucap mommy audy dengan menunjukkan rasa was wasnya.

  "nyonya tenang saja di sana, saya pasti akan menjaga nyonya muda dengan baik, nya." ujar bi sarmi dengan kata penenangnya.

  "iya bi, saya percayakan kepada bibi ya." ucap mommy audy sambil mengangguk dan memegang pundak sang bibi.

Dan bi sarmi hanya mengangguk lalu berlalu dari hadapan mommy audy.

            • • • • • • • •

 Elden yang masih di sibukkan dengan tumpukkan berkasnya sampai tidak sadar bahwa sekarang sudah jam tujuh malam.

  "tuan, apa anda akan lembur sampai tengah malam?" ucap sang sekertarisnya yang sebenarnya dirinya sudah merasa lelah, sudah ingin beristirahat.

  "sepuluh menit lagi, van." ucap elden tanpa memandang ke arah vanno, "tanggung tinggal sedikit lagi yang ini."

  "baik tuan." ucap vanno akhirnya.

*

*

  "el?" ucap dira yang terkejut ketika elden masuk ke kamarnya, karena dirinya sedang mengerjakan pekerjaannya lewat laptopnya.

Sedangkan elden acuh tak acuh terhadap dira, ia seprti tidak melihat keberadaan dira dan tak mendengar ucapan dira. Justru ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi, yang sudah di persiapkan oleh dira.

  Ketika elden mandi, dira menutup laptopnya dan bergegas ke bawah untuk membawakan makan malamnya elden.

Dira langsung masuk ke kamar lagi dengan membawa sebuah nampan yang berisi makanan untuk sang suaminya.

  Brak!!

Pyar! Pyar!

Bersambung 💐

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

HAPPY READING FRIEND 🤍

Sesuai janji author ya, untuk double up chapter hari ini 😁

Di tunggu part part selanjutnya ya kakak 😁 semoga kalian suka dan tidak lupa untuk meninggalkan jejak kalian di sini ya 😍

Terimakasih 💐