NovelToon NovelToon
Mendadak Papa

Mendadak Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Menikah Karena Anak
Popularitas:107.5k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Hail Abizar, laki-laki mapan berusia 31 tahun. Belum menikah dan belum punya pacar. Tapi tiba-tiba saja ada anak yang memanggilnya Papa?

"Papa... papa...!" rengek gadis itu sambil mendongak dengan senyum lebar.

Binar penuh rindu dan bahagia menyeruak dari sorot mata kecilnya. Pria itu menatap ke bawah, terpaku.

Siapa gadis ini? pikirnya panik.

Kenapa dia memanggilku, Papa? Aku bahkan belum menikah... kenapa ada anak kecil manggil aku papa?! apa jangan- jangan dia anak dari wanita itu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Safehouse

Seperti yang sang Boss perintahkan Bima dan Dirga membantu Evelyn berkemas dan pindah ke Flashline. Walau tidak banyak barang yang Evelyn bawa, tapi cukup memakan waktu untuk membereskan semuanya. Mata hari sudah meninggi saat mobil hitam milik Bima sampai di Flashline. Setelah mobilnya berhenti dengan sempurna, Bima turun membuka pintu geser mobil, memiringkan badan dan menoleh ke belakang.

“Oke, kita sudah sampai. Welcome to your new safehouse, Bu Boss Evelyn. Disponsori oleh Boss kami tersayang, Tuan Hail Abizar," tutur Bima dengan nada suaranya jahil, tapi lembut.

Evelyn tersenyum canggung, jujur saja dia tadi sempat takut pada dua pria berbadan kekar dan bertato yang datang ke rumahnya. Tapi setelah mereka menjelaskan bahwa mereka adalah anak buah Hail. Evelyn merasa lega, meski masih merasa canggung sampai sekarang. Mereka berdua selalu memanggilnya Bu Boss, padahal Evelyn bukan siapa-siapa.

Dirga di kursi depan ikut menimpali sambil turunin kaca jendela, “Kalau Bu Boss butuh bantuan, bilang aja. Kami akan selalu siap."

Evelyn tertawa kecil, wajahnya masih terlihat letih, tapi senyumnya mulai merekah sambil mengangguk pelan. Ia turun dari mobil, menghirup udara bengkel yang terasa jauh lebih… aman. Jauh lebih hidup dari rumah sebelumnya yang penuh bayang-bayang Ruby. Tapi tetap saja, Evelyn tidak bisa sepenuhnya tenang. Ruby pasti merencanakan sesuatu untuk mengambil Cala darinya.

"Ayo."

Bima memimpin jalan sambil menenteng dua kardus beks mie instant yang berisikan baju-baju Cala, sedangkan mengambil bebeapa kardus lain yang masih ada di bagasi mobil. Evelyn berjalan pelan mengekor dibelakang Bima, pandangan wanita itu kagum pada bengkel mewah milik Hail. Saat kakinya menapak masuk ke dalam, lantai keramik putih mengkilat menyambutnya, bberapa sofa berjajar api, ada ruangan di sebelah lorong dimana dia berjalan, dia tidak tahu ruangan apa. Tapi sepertinya itu adalah kantor atau semacamnya.

“MAMAAAA!!!”

Cala muncul dari pintu kaca besar yag terbuka di ujung lorong. Rambut dikuncir dua bergoyang mengikuti gerak lincah raga kecilnya, pakai kaus bekas yang kebesaran yang hampir menenggelamkan tubuh mungil gadis itu, kaos dengan tuliskan “I Love Muffler.”

Tangannya kotor, pipinya ada bekas oli, dan senyumnya seperti matahari yang baru terbit.

Evelyn membeku sesaat—lalu berlari. “Cala!!”

Keduanya bertemu di tengah, memeluk erat seperti waktu terhenti.

“Mama kangen banget… Kangen banget…” Suara Evelyn bergetar, mencium rambut Cala berkali-kali.

Cala tak mau kalah ia juga, mencium pipi sang Mama. Keduanya saling bertatapan sesaat lalu tertawa,tawa yang membuat mata Evelyn berkaca-kaca. Ia bahagia bisa betemu puteri kecilnya lagi, tapi ada rasa takut yang masih mencengkam dirinya. Di peluknya lagi raga keci bau oli itu, kali ini lebih erat. Seolah Cala akan pergi saat ia lepaskan.

“Mamaaa di sini seruuuuu banet! Ada om-om lucu semua! Cala juda belajal benelin mobil becal!" seru Cala bangga.

Evelyn tertawa, melerai pelukannya sambil mengusap wajah Cala. “Kamu main sama oli juga ya, sayang?”

“Iya! Tapi at patai salung tangan kok, tayak doktel. doktel mobil tayak Papa!”

Cala ngangkat tangan dengan bangga, sarung tangannya udah sobek satu jari.

Bima dan Dirga tertawa dari belakang. Dirga nyeletuk, “Tuh anak bisa betah tinggal di sini kayaknya. Nanti jangan-jangan dia jadi montir cilik Flashline.”

"Ya iyalah, anak sapa dulu. Turunannya Boss Hail,"timpal Bima.

Cala lalu tarik tangan mamanya. “Ayo mamaaa, kita lihat tempat tidurku! Ada tipas helo kitty, ada gambal pinces juda! Om Aka juda kasih atu ceimut walna pink.”

"Oh ya? Om Aka Sayang banget dong sama Cala?" tanya Evelyn sambil mengikuti langkah kecil Cala.

"Iya dong. Kata Om Aka, Cala pincesnya Om Aka!" sahut Cala penuh semangat.

Evelyn tersenyum lega, di sini Cala mendapatkan cinta dan kasih sayang sang teramat penuh dari orang-orang di sekelilingnya. Bima dan Dirga pun mengekor berjalan di belakang dua nyonya besar Flashline itu. Mereka berjalan ke pintu dimana Cala muncul tadi. Seorang pemuda dengan rambut warna ungu tersenyum lebar menyambut Evelyn. Kaos hitam yang pemuda itu kenakan sama kotornya dengan kaos yang Cala pakai.

"Siang Tante, perkenalkan saya Cakra. Keponakannya Om Hail." Cakra mengulurkan tangan dan Evelyn menyambutnya dengan ramah.

"Ini Mama na Cala, Om Aka," bukan Evelyn. Tapi Cala yang memperkenalkan sang Mama.

"Iya Mamanya princess Cala kan?" Cala mengangguk antusias.

"Mari saya antar ke kamar Tante, kata Om Hai. Tante nggak boleh capek-capek, jadi sekarang Tante istirahat aja dulu."

Cakra melangkah mendahului Evelyn. Melewati area perbaikan, dimana mobil BMW dan lamborhgini yang tad Cakra perbaiki bersama Cala terparkir di sana dengan kap mesin yang masih terbuka. Mereka pun sampai di arena belakang dimana dapur keci dan tangga untuk naik ke lantai dua berada. Evelyn masih diam dan mengikuti langkah keponakan kekasihnya menaiki tangga, sampai mereka sampai di lantai dua.

"Nah ini kamar Cala sama Tante Eve." Cakra menunjukan pintu berwarna pink dengan stiker berbagai karakter princess disney.

"Di sebelah kamar Tante, kamar Om Hail dan yang paling ujung sana itu kamar Aka. kamar mandinya udah ada di dalam kok Tante, Aka turun dulu ya. Tante istirahat aja, pasti capek abis perjalannan. Oh iya Tante, Cala biasanya pake baju bagus kok, cuman tadi dia mau ikut aku perbaiki mobil. Jadi aku pakein kaos lama aku biar bajunya nggak kotor." Cakra sedikir menunduk, ia takut Evelyn akan mengira jika Cala tidak terurus dengan baik selama tinggal di bengkel bersamanya.

"Terima kasih sudah menjaga Cala. Aka," ucap Evelyn dengan lembut.

Seketika senyum Cakra tersungging amat lebar. Lalu mengangguk cepat. Ada rasa senang saat mendengar ucaan terima kasih dari Evelyn, rasa di hargai atas apa yang sudah ia lakukan. Cakra selalu menyukai perasaan seperti ini.

"Tante mau mam siang apa? Biar Aka pesenin, soto? Tante mau cobain bakso langganan Aka nggak? enak banget lho Tan," ucap Cakra penuh binar.

"Iya boleh, pesenin Tante yang menurut Aka enak. Bakso kedengarannya enak juga, iyakan Cala."

"Cala mau Bakco!!" seru Cala sambil melompat-lompat kecil.

"Oke siap!" Cakra pun segera turun.

Evelyn menatap punggung pemuda berambut ungu itu sambil menggeleng pelan. Cakra pemuda yang baik sekali, tak jauh beda dengan Hail. Semua yang datang bersama Hail tidak ada yang buruk, semua yang datang bersamanya adalah bahagia. Semoga ini bisa selamanya. Jemari Evelyn mengenggam kat handle pintu dengan penuh ragu, dia merasa seperti penipu yang memanfaatkan kebaikan dan rasa cinta Hail padanya.

"Gue harus secepatnya jujur sama Hail soal Cala. Entah keputusan yang akan dia ambil nantinya, masih mau gue disini atau ....Tapi setidaknya gue udah jujur." Evelyn membuka pintu, mendorongnya pelan.

Kamar itu tidak begitu besar, tapi bersih dan nyaman. Tempat tidur dengan sprei cinnamonroll dan boneka-boneka besar yang tertata rapi, termasuk boneka paus dan kuda poni kesayangan Cala.

Evelyn duduk di pinggir kasur sambil memperhatikan Cala yang ceria menunjuk setiap sudut.

Ada rasa hangat yang tumbuh di dadanya. “Terima kasih, Hail…"

"Kamal cala bagus kan Ma!" seru Cala setelah selesai berceloteh.

"Iya bagus banget, sekarang Cala mandi dulu. Nanti Papa pulang Cala udah cantik," ucap Evelyn sambil melepaskan kaos besar yang membungkus Cala.

"Otey Mama!

1
Aulia Zahra
akhirnya semua terbongkar siapa pelaku sebenarnya
Na_
om, hatiku potek kau tinggal kawin, eh nikah😭🤣
Anita♥️♥️
wkwkwk emang Abi yang paling absurd,,,jadi terima aja makan tisu ya Bi/Facepalm//Facepalm/
Novi Manggala Qirani
Pada kenapa sih anak² nya pak Indra ??
Emang penghasilan nya dari bekerja di perusahaan keluarga itu kurang ??
Kebangetan deh
Novi Manggala Qirani
Baru mau komen keluarga yang lain pada kemana, udah keduluan om hail 🤣🤣
Cakra niat nya bantuin pak Indra, tapi gimana dengan pemikiran anak² nya yang lain ?
Novi Manggala Qirani
Yaa sesuai hati nurani lah Cakra, gak usah di buat². Ntar malah dikira ngarepin warisan lagi sama anak² nya yang lain 😪
Novi Manggala Qirani
Ku rasa Hail udah tau deh, Kalo cala bukan anak kandung nya
Novi Manggala Qirani
Semoga ga ada resiko apapun nanti nya ke fungsi paru² nya Evelyn, Kasihan banget.. mana belum nikah beneran lagi, apalagi anak
jimin park
syukur alhamdulillah, semuanya terbongkar...sekalipun raga tuan regan tidak bisa kembali...setidaknya nama nya bisa bersih dari orang" serakah seperti mereka..g nyangka serapi itu ternyata mereka menyembunyikan fakta...uda tau kan aka kenapa eyangmu minta kamu yg duduki perusahaan
Rysa
cie rumah berbentuk raga..eve ya....
yuk bisa bersihkan nama ayahnya eve..
riri
si Ruby gila banget sampai anak sendiri di jadi in uang...
Rysa
ya kan bbapakny eve gak salah...justru si ishak yg serakah...ayolah cakra tterim tawaran eyang...bbia orang" serakah itu mati kutu gak dapaetin perusahaan
Rysa
ada apa dengan papa indra..kenapa sakit dadakan
Rysa
iya deh buruan nikah biar kamu bisa melindungi eve secara total
riri
eve bukannya minta tolong malah pergi diam"
Al-rayan Sandi Syahreza
satu demi satu terbuka
Al-rayan Sandi Syahreza
memang benar kan salah satu dari orang terdekat papa nya sendiri,dan itu jadi pukulan telak yg menghantam papa Indra
Al-rayan Sandi Syahreza
ko sakitnya tiba2 gitu kira2 ada sabotase nggak di balik semua ini
Zahra Nisa
hail jangan nyalah diri seniri kamu ga tau apa apa
Al-rayan Sandi Syahreza
sweet nya mereka bikin ngiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!