NovelToon NovelToon
Secret Love

Secret Love

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:238k
Nilai: 4.9
Nama Author: Irma

Nusantara Alam Lestari, seorang wanita yang tak percaya cinta sejati. Suatu ketika, ia tak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Langit di Kala Sore di sebuah pinggir pantai di pulau Dewata.

Mereka berkenalan dan terlibat obrolan seru. Namun siapa sangka alkohol yang menemani obrolan mereka, membuat mereka hilang kendali dan membuat mereka terlibat cinta satu malam.

Keesokan paginya mereka terbangun oleh ketukan kencang di kaca mobil Kala, para nelayan setempat memergoki mereka berduaan di mobil tanpa busana. Di tengah kepanikan karena penggerbegan itu, Tari berhasil melarikan diri dari amukan para nelayan. Ia bisa kembali ke hotelnya dengan selamat dan terbang ke Jakarta meninggalkan Kala yang harus menghadapi amukan masa seorang diri.


Selang lima tahun kemudian Kala bertemu dengan dua anak kembar yang begitu mirip dengan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

"Christ, aku pulang ya," ucap Kala ketika ia melewati meja kerja sekretaris. "Jangan lupa, nanti ingatkan lagi kepada Amber untuk meeting jam satu siang ini!"

Setelah masa hukuman itu berlalu, Kala merasa Amber lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya, sehingga ia mulai mempercayakannya untuk memimpin meeting besar tanpa dirinya,

"Baik, Pak."

Kala berlalu meninggalkan kantornya menuju sekolah kedua buah hatinya, setibanya di sekolah Kala melihat mereka sudah menunggunya di depan lobby bersama pengasuh mereka.

Kala menepikan kendaraannya, kemudian turun dari mobil. "Anak-anak ayo masuk!" ucap Kala pada buah hatinya, sementara dirinya dengan di bantu oleh sang pengasuh memasukan barang-barang ke bagasi.

"Bibik pulang saja, biar anak-anak aku yang jaga." Kala menutup kembali bagasi mobilnya, lalu ia mengeluarkan dompet dari saku celananya dan mengambil beberapa uang seratus ribuan untuk ia berikan kepada sang pengasuh sebagai ongkos pulang.

"Tapi Pak..."

Kala menaruh uang itu di tangan sang pengasuh. "Bibi tenang saja, aku sudah izin sama Tari."

Sang pengasuh tersenyum menerima uang pemberian Kala. "Kalau begitu terima kasih, Pak Kala. Baju bersih anak-anak ada di tas warna biru, kalau yang warna hijau baju dan sepatu kotornya."

Kala mengangguk mengerti, sebelum kembali masuk ke mobilnya ia memberi tahu bahwa dirinya sudah memesankan taxi untuk sang pengasuh. "Kami pergi dulu ya, Bik."

"Dah Bibik," ucap Lingga dan Lintang kompak sembari melambaikan tangannya ke arah sang pengasuh.

Kala menutup kaca jendela, kemudian melajukan kendaraanya menuju apartement. "Bagaimana tadi outboundnya?" tanya Kala. Sebetulnya ia ingin sekali menemani kedua buah hatinya, namun karena peraturan sekolah yang tidak membolehkan orang tua ikut dalam kegiatan tersebut maka dengan terpaksa Kala hanya menjemput mereka di sekolah.

Meskipun demikian, para guru yang menemani mereka mendokumentasikan semua kegiatan di sana dan mengirimkan semua dokumentasi tersebut ke orang tua. Kala mendapat foto dan video anak-anaknya dari Tari.

"Seru banget, Dad," ucap Lingga dengan penuh semangat, mereka menceritakan semua kegian yang mereka lakukan selama outbound. Mulai dari berjalan di seutas tali, menaiki tangga yang terbuat dari sebilah kayu, menangkap ikan di kolam, tarik tambang lumpur, hingga naik flaying fox.

"Untung kita tidak ikut ke Bali," sahut Lintang.

Kala tersenyum menyimak celotehan mereka, meski ia sendiri sudah melihat dan menonton semua video kegiatan mereka. "Kapan-kapan outbound sama Daddy ya," ajak Kala, ia ingin merasakan keseruan bermain alam bersama kedua buah hatinya. "Kita ajak Mommy juga sekalian."

"Mommy enggak suka sama yang kotor-kotor," ucap Lingga. "Pasti nanti Mommy akan teriak-teriak."

"Apa lagi kalau naik flaying fox, Mommy kan takut tinggi," sambung Lintang di susul dengan gelak tawa keduanya.

Kala pun ikut tertawa. 'Jadi jelmaan kancil takut ketinggian,' ia membayangkan wajah menggemaskan Tari ketika ketakutan, kemudian ia akan memeluk wanita itu saat meluncur dari ketinggian.

Tiga puluh menit kemudian mobil Kala mulai memasuki wilayah basement apartement, kemudian ia memarkirkan kendaraannya di tempat biasa ia parkir. "Sampai," ucapnya seraya menarik tuas rem.

Ia dan kedua anak-anaknya turun dari mobil, kemudian mengambil barang-barang dari bagasi. Kala sempat lupa tas mana yang berisi pakaian bersih, akhirnya ia membawa keduanya menuju apartementnya.

"Woow..." Lintang dan Lingga terpukau melihat mewahnya design hunian Kala, matanya terus bergrilya melihat sekeliling apartement. "Daddy tinggal di sini?" tanyanya seolah tak percaya.

Kala tersenyum menganggukan kepala sembari menaruh tas mereka di meja belakang, kemudian ia mengaduk-aduk salah satu tas mencari pakaian ganti mereka. "Kakian suka dengan tempat ini?" Kala menemukan pakaian olahraga basah, rupanya itu adalah tas pakaian kotor.

"Suka sekali Daddy, tempat ini hebat sekali," ucap Lingga.

Kala menyerahkan tas tersebut ke asistennya, memintanya untuk mencuci pakian dan sepatu kotor anak-anaknya. "Ini adalah rumah kalian juga, kalian bisa datang kapan pun kalian mau," ucap Kala, ia membuka tas lainnya dan mengambil pakaian bersih.

"Ayo kalian mandi dulu, habis itu temani Daddy kerja," Kala menggiring kedua putranya menuju kamar mandi.

Mandi adalah salah satu kegiatan yang Lintang dan Lingga suka, mereka senang bermain-main dengan busa sabun. Hingga membuat Kala kualahan untuk menyudahinya. "Ayo katanya mau menemani Daddy kerja?"

Kala tak bisa membayangkan bagaimana Tari menjalani hari-harinya mengurus dua buah hatinya. 'Kenapa wanita itu keras kepala sekali?' batin Kala, ingin rasanya ia bisa segera menikah dengan Tari agar bisa setiap saat membantunya.

"Kerja? Oh iya kita lupa..." merka baru teringat jika mereka ingin menemani Kala bekerja, mereka pun buru-buru membilas tubuh mereka kemudian mengeringkannya dan memakai pakaian bersih.

Saat mereka bertiga keluar dari kamar mandi, makanan yang Kala pesan datang. Kla mengajak mereka makan barulah ia menggiring kedua buah hatinya masuk ke ruang kerjanya.

Lagi-lagi Lingga dan Lintang di buat terpukau oleh design interior ruang kerja Kala. "Ayo sini!" Kala mengajak mereka masuk lebih dalam untuk melihat sketsa project SEA LIFE yang tengah ia kerjakan.

Lingga dan Lintang melangkah sembari melihat sekeliling, dari beberapa hiasan dinding yang terpajang di dinding ruang kerja Kala, ada satu sketsa yang menarik perhatian mereka. "Daddy..." panggil Lintang seraya menunjuk ke arah sketsa wajah wanita cantik yang tak asing baginya.

"Apakah ini wajah Mommy?" tanyanya penasaran.

Kala mengangguk sembari mendekat. "Iya itu Mommy, Daddy buat beberapa minggu yang lalu." Saat pertama kalinya Kala jumpa dengan Tari untuk pertama kalinya sejak lima tahun yang lalu.

"Wah Daddy hebat sekali bisa menggambar semirip ini," puji Lingga.

Kala menujuk ke lukisan yang berada di sebelahnya. Sebuah lukisan dua orang (Laki-laki dan perempuan) berada di pinggir pantai, sang pria duduk di atas kap mobilnya sementara sang wanita tengah berdiri tak jauh dari mobil memandangi laut.

"Ini adalah tempat pertama kali Mommy dan Daddy bertemu," ucap Kala mengenang kejadian lima tahun yang lalu, yang ia tuangkan ke dalam lukisan dan ia pajang di ruang kerjanya, ia tidak akan pernah lupa kejadian pertama kalinya bertemu Tari hingga membuat mereka memiliki anak kembar.

"Apa kita sudah ada?" tanya Lingga.

Kala menceritakan bahwa ia dan Tari bertemu sebelum mereka ada, tapi ia tidak menceritakan apa yang terjadi selanjutnya di antara mereka. "Setelah pertemuan itu kami berpisah lama dan akhirnya kita bertemu lagi setelah lima tahun berlalu di Be Bread!" kenang Kala. "Mommy seperti kancil yang suka menghilang."

Ketiganya tertawa. "Ya, Mommy larinya cepat seperti kancil," imbuh Lintang.

***

Di tempat berbeda, Tari yang tengah menemani ibundanya menjalani persidangan sebagai saksi, merasakan telinganya berdengung. "Sepertinya ada yang membicarakan aku," gumam Tari.

1
Niar Zahniar
semangat berkarya
Rosnah Yusuf
sangat bagus, terima kasih
Fera Damayanti
Luar biasa
Dewi Hutabarat
Lumayan
Aqilla Aqilla
Ceritanya bagus.. tapi kok gk dilanjut endingnya gk puas 😁
Sativa Kyu
👍
aku_aja
Luar biasa
Fransiska Musilah
emang ya amber cs tipe tipe manusia culas
Fransiska Musilah
hm....
rumput cari kuda.
Srie Ciwis Ladahitam
hahaha...mimpi NU yee... nenek sihir..../Curse//Curse//Curse/
Mei Mei
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Suzy Fahda
Luar biasa
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Nahhh kaannn.... ingin memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara akhirnya yaaa begitu....
bunda DF 💞
good story
bunda DF 💞
kala sifatnya mirip bgt sm papanya jagat,, ga tegas sm perempuan
Diaz
Luna posesif sekali
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
Alhamdulillah dah lahiran
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Memang seorang ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!