"Dia cinta pertamaku, dan aku ingin berjuang untuk mendapatkannya"
Irena, gadis berkacamata yang sebelumnya bahkan tidak mempunya teman pria, namun tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang pria tampan bernama Andreas. Pertama kali merasakan jatuh cinta, membuat dia antusias untuk bisa mendapatkan hati pria itu. Meski tidak jarang perjuangannya sama sekali tidak dihargai oleh Andreas. Bahkan pria itu seolah tidak menganggap kehadirannya.
"Sebaiknya kau berhenti berjuang dengan perasaanmu itu, karena aku tidak akan pernah membalas perasaanmu, semuanya hanya sia-sia"
Berbagai macam penolakan Irena bisa pahami, dia tidak menyerah begitu saja. Namun, ketika Andreas sendiri yang mengatakan jika dia tidak akan pernah mencintainya, karena ada perempuan lain yang dicintainya. Maka saat itu semua harapan runtuh tanpa jejak, semua perjuangan sia-sia. Dan Irena mulai mundur, mengasingkan diri dan mencoba melupakan cinta pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Ada Yang Bisa Memilikinya, Selain Aku!
Irena berjalan berdampingan dengan Bisma, mengantarnya menuju mobil. Kejadian beberapa saat lalu, cukup membuat pikirannya kalut. Ibu dan Ayah yang langsung menolak mentah-mentah lamaran dari Andreas yang terlalu tiba-tiba itu, karena mereka tahu jika pria itu adalah orang sama yang pernah menyakiti Irena di masa lalu. Sementara yang membuat Irena semakin bingung adalah Andreas yang tidak mudah menyerah begitu saja.
"Baiklah, saya tahu jika kalian mungkin kecewa pada saya di saat itu. Tapi, saya akan buktikan jika saya benar-benar mencintai Irena dan akan memperjuangkannya. Saya pastikan tidak akan ada yang dapat memilikinya selain saya!"
Ucapan penuh penekanan itu terdengar menggema di ruangan, tatapan Andreas juga tertuju pada Bisma yang berada disana. Sungguh ini seperti Irena melihat Andreas yang keras kepala dan tidak bisa dibantah seperti biasanya. Tapi seharusnya bukan tentang dirinya, bukan tentang perasaan.
"Irena"
Panggilan itu membuat Irena mengerjap dan tersadar dari lamunan, dia menoleh pada Bisma dan menatapnya dengan penuh tanya.
Bisma tersenyum, mengelus kepala Irena dengan lembut. Sebenarnya kejadian tadi cukup mengejutkan, tapi Bisma seolah menemukan sesuatu yang selama ini menjadi pertanyaannya. Semua hal yang selalu dia pertanyakan dalam hatinya, seolah terjawab dalam kejadian tadi.
"Mas, maaf ya untuk kejadian tadi"
Sejujurnya Irena semakin merasa tidak enak pada Bisma yang harus terlibat dengan urusannya dengan Andreas. Keadaan tadi benar-benar tidak menyangka akan terjadi. Bahkan Irena saja tidak pernah menyangka jika Andreas akan datang melamarnya langsung ke rumah.
"Tidak papa, aku mengerti" ucap Bisma sambil tersenyum, dia mengecup kening Irena. "Aku pulang dulu ya"
"Iya Mas, hati-hati di jalan"
Setelah Bisma pergi dengan mobilnya, Irena kembali masuk ke dalam rumah. Dia menatap Ayah dan Ibu yang masih menunggunya di ruang tengah, sudah pasti dirinya akan terkena introgasi sekarang. Irena duduk tanpa di minta di sofa tunggal disana, menunduk diam di depan orang tuanya ini.
"Jadi Iren, dia adalah pria yang dulu membuatmu terluka dan hampir tidak bisa melanjutkan hidup lagi?" ucap Ayah.
Irena menunduk semakin dalam, itu adalah kenyataan dan dia juga tidak bisa membantah atau berkata bohong. Memang Andreas satu-satunya orang yang membuat Irena terluka sampai seperti itu.
"Sekarang kenapa dia tiba-tiba datang kesini dan mengatakan ingin melamarmu? Irena, ini terlalu mengejutkan. Apa ada yang tidak kamu ceritakan pada kami?" tanya Ibu.
Kedua tangan Irena saling bertaut erat di atas pangkuan. Rasanya gugup sekali dan tidak bisa berkata-kata. Lidahnya mendadak kelu, bahkan tenggorokan pun terasa kering hingga semua kata tercekat disana.
"Kamu sudah punya Bisma, Kak. Seharusnya kamu lebih mementingkan Bisma, jangan pernah goyah lagi hanya datangnya pria itu kembali. Kamu jangan jadi perempuan yang menyakiti hati pria seperti Bisma"
Irena mengangguk pelan dengan ucapan Ibu barusan. Sebenarnya dia juga tidak mau berada dalam situasi ini, dan benar-benar membuatnya merasa bimbang.
"Ayah, Ibu, aku juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba datang kesini"
Ayah berdiri dari duduknya, menatap anaknya dengan lekat. "Pokoknya Ayah tidak mau kamu menjadi wanita yang lemah di hadapannya. Jangan pernah mau kembali lagi padanya, dia sudah membuatmu terluka begitu parah, dan jangan pernah berpikir untuk memberinya kesempatan. Karena Ayah tidak akan setuju!"
Suara tegas Ayah membuat Irena semakin menunduk, air mata sudah menggenang di pelupuk. Sebenarnya Irena juga tidak pernah berpikir untuk kembali pada Andreas. Tapi sekarang kedatangan pria itu yang tiba-tiba membuatnya terkejut, dan lebih terkejut lagi karena harus datang melamarnya dengan tiba-tiba membuat orang tuanya ikut terlibat dalam permasalahan ini.
"Iya Yah, Kakak masuk ke kamar dulu"
Dengan langkah gontai dan air mata yang mengalir di pipinya Irena masuk ke dalam kamar. Berdiri diam di balik pintu kamar yang tertutup. Hembusan napas kasar menunjukan perasaannya yang sedang tidak menentu saat ini.
"Kenapa dia harus datang kesini, mengacaukan semuanya, mengacaukan perasaanku"
Sial, air mata tidak bisa di tahan lagi. Irena merasa bimbang atas perasaannya lagi. Sudah berusaha untuk melupakan pria itu, tapi dia malah datang dan hadir kembali dalam kehidupannya.
*
Andreas kembali ke Apartemennya, meninju dinding dengan penuh emosi. Tangannya yang terluka dan lebam, tidak dia pedulikan. Dia masih mengingat jelas bagaimana Irena yang masuk ke dalam rumah sambil bergandengan tangan dengan pria itu. Andreas tidak suka, dan dia mulai tidak bisa mengendalikan perasaannya ketika melihat Irena bersama pria lain.
"Sudahlah Reas, sepertinya memang akan sulit untuk mendapatkan Irena sekarang. Karena apa? Karena orang tuanya bahkan sudah membencimu, sial... ternyata kau lebih berengsek daripada aku sampai orang tua seorang gadis pun harus menolakmu menjadi menantunya"
Ucapan Bayu entah bermaksud memberikan semangat, atau malah sedang meledeknya.
Andreas berbalik, mengabaikan darah yang mengalir mengenai lantai. "Kau pikir aku orang seperti apa yang akan menyerah begitu saja? Sudah ku bilang, aku tidak akan membiarkan siapapun memilikinya!"
Bayu tersenyum penuh arti, dia tahu jika semua teman-temannya mempunyai sikap keras kepala yang sama, jika apa yang mereka mau pasti harus di dapatkan bagaimana pun caranya. Mungkin bisa disebut dengan semangat pantang menyerah, tapi cara mereka mungkin akan lebih mengerikan dari orang-orang biasa.
"Baguslah, aku akan mendukungmu. Anggap saja ini seperti karma yang berbalik padamu, dulu Irena yang mengejarmu dan sekarang kau yang harus mengejarnya. Haha"
Andreas berlalu meninggalkan Bayu yang malah mengejeknya di saat dia sedang berusaha untuk serius dalam cintanya kali ini. Namun sahabatnya itu malah seolah puas dengan dirinya yang seperti ini.
"Sampai kapanpun, tidak akan ada pria lain yang bisa memilikimu selain aku!"
Percayalah ucapan itu akan terwujud, karena Andreas sudah benar-benar yakin dengan perasaannya. Memantapkan hati jika Irena adalah pilihan terakhirnya saat ini.
*
Pagi ini Irena sudah siap dengan pakaian kerja, matanya masih sedikit sembab meski sudah dia kompres pagi tadi. Semalam hanya bisa menangis karena bingung dengan keadaan dan pikirannya yang kacau.
"Farel dimana Bu?"
"Sudah berangkat pagi sekali, katanya ada urusan sebelum kuliah"
Irena menghela napas pelan, padahal dia sedang malas mengemudi sendiri jadi akan meminta Farel mengantarnya. "Kirain masih ada di kamarnya, mau minta di anterin. Aku lagi malas mengemudi"
"Pakai taksi saja, jangan memaksakan nanti malah bahaya" ucap Ayah.
Irena mengangguk, dia juga berniat untuk memesan taksi saja. Dia berjalan keluar dari rumah sambil memesan taksi, berjalan dulu melewati jalanan gang rumahnya dan menunggu di pinggir jalan raya. Namun, belum juga sampai di depan gang, sebuah mobil berhenti di dekatnya. Irena awalnya bingung, tapi saat kaca jendela mobil terbuka dia tertegun melihat pria berkacamata yang duduk di balik kemudi.
"Kau mau bekerja? Ayo biar aku antar"
"Kak Andreas?"
Bersambung
Note : Disini Andreas belum bertemu Farel ya. Jadi akan ada saat dimana mereka bertemu dan ya... gitu deh.
kan apa kata bayu,,,nah sekarang belum terlambat datang lah ke rumah Ayah
Irena dan katakan kalau dirimu sangat mencintai putrinya bila di masa lalu ada
kata kata yang kurang berkenan tolong
di maafkan ya Ayah' camer 🤣ga usah takut kamu laki laki laki ko mumpung
belum keduluan Bisma dan sakalian ber
kenalan dengan Farel😄 cemburu kan diri
lo yehhh buru ga pakai lama kale 🤣🤣
kecelakaan pesawat tetapi Naysila ternyata kembaran nya rasakan oh pantas balas dendam kepada Irena karena pengumuman man pertukangan nya
di batalkan 😭
apa Natasha nya yang palsu 🤔🤔🤔
apa ada sesuatu sehingga membuat Natasha pergi🤔🤔🤔
mudah2an Natasha nggak mencelakakan Irena 🤔🤔🤔
jadi mamang meninggal kan Andreas ketika keluarga nya sedang kolep usaha
nya makanya mencari aman pergi mencari yang lebih dari Andreas,,, setelah mendengar
keluarga Andreas telah bangkit maka
Natasha membuat alibi ternya Andreas tidak bodoh,,,,nah ayo datang ketempat Ayah Irena dan memintanya langsung
semoga satu keluarga menerima nya.
dan Irena belum menerima Bisma atau
ada yang kurang setuju dari keluarga Bisma,,,❤️❤️ lopeyuuu Andreas
dengar namanya tetapi begitu yakinkah
bahwa farel kekasihmu 😄 tapi biarlah
nanti tau siapa itu Farel pasti ngakak 🤣
sang Ibu ga kebayang nanti begitu farel
datang Andreas ketemu juga dengan camer dan Bu mer
kepingin ngakak mau lihat reaksi Andreas
lihat wajah Farel,,@
tunggu updatenya,,, ini Andreas ketemu deh dengan Irena gayung bersambut
yang lagi di pikirin justru datang dengan
tiba tiba ini nasib baik atau bukan ya
masalah nya pria yang memborong nya
juga sedang menanti jawabannya iya
opo ga,,,😄tapi ada pria yang lebih dulu di
naksir oleh sang wanita tetapi pernah di
abaikan sekarang justru gencar mengejar
pokonya siapapun yang mendapat Irena adalah pria baik dunia akherat putri
Ayah sangatlah di jaga oleh keluarga nya
semoga di rumah sakit farel datang agar
jelas siapa farel di hidup nya Irena hihi
kocak abis ayo Rel ada tlf dari kantor nya
Kakak Irena biar di jenguk malah datang
satu rombongan tambah Seruuu cusss🤣