Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Saat itu, suasana malam hari di Desa Embun Pagi, menjadi sangat begitu menegangkan. Sosok pria berjubah hitam itu melompat tinggi, mengangkat pedang menggunakan kedua tangannya di atas kepala, ia pun mengayunkan pedangnya ke depan, menyerang Kakek Ji.
Namun, Kakek Ji hanya terdiam, tetapi lingkaran spiritual tak kasat mata terus melindunginya, membuat ayunan demi ayunan pedang musuhnya tak dapat sedikitpun mengenai tubuh Kakek Ji.
"Ternyata, kau berada pada tahap Roh Surgawi!" ujar pria berjubah hitam itu dengan nada yang sinis.
Kakek Ji pun segera menggambar segaris senyuman pada kulit bibirnya yang keriput. Kemudian ia pun berbicara, "Kau juga lumayan! Di usia muda mu ini, kau tinggal selangkah lagi untuk membentuk Jiwa Baru." ucap Kakek Ji dengan suaranya yang berat dan serak-serak basah, tetapi sangat tenang.
Namun, pria berjubah hitam itu tiba-tiba menjadi sangat marah. Ia merasa bahwa Ji Ningshuang sedang meremehkannya. Pria berjubah hitam pun mengangkat lurus pedangnya, tak segan menunjuk Kakek Ji menggunakan pedangnya.
"Ji Ningshuang!" katanya, dengan nada yang tinggi membentak Kakek Ji. "Kau pikir ... aku tidak bisa membunuhmu? Hari ini, adalah hari kematianmu, Ji Ningshuang, sang legenda tubuh suci kuno!" sambung pria berjubah hitam, berbicara dengan nada yang semakin meninggi.
Kakek Ji pun mengetukkan tongkat kayu nya di atas tanah, ia pun tersenyum, kedua tangan bertumpuk di puncak tongkat kayu.
"Sudah lama sekali ... aku tidak mendengar sebutan itu 'Tubuh Suci Kuno', sekarang, aku hanyalah seorang penatua Desa. Julukan seperti itu terlalu besar bagiku!" kata Kakek Ji dengan cara bicaranya yang tenang.
Namun, Pria berubah hitam itu tiba-tiba menjentikkan jarinya. Lalu sepuluh praktisi Kaisar Tempur dari tingkat rendah hingga tingkat awal pun berdatangan.
Seharusnya, itu bukanlah suatu masalah bagi Kakek Ji, tetapi yang haru benar-benar ia perhatikan adalah sosok berjubah hitam yang merupakan pemimpin mereka. Walaupun Kakek Ji memiliki tingkatan ranah yang lebih tinggi dari mereka, tetapi dia hanya seorang diri, bahkan jejak luka dalam di tubuhnya berkat pertarungan masa lalu, seolah-olah tidak pernah bisa untuk pulih.
Namun kini, Teknik Menghentikan waktu milik Kakek Ji sudah mencapai batasannya. Membuat seluruh lawannya mampu bergerak bebas. Bahkan pria berjubah hitam itu tertawa dengan lantang.
"Ha haa! Kau sudah semakin melemah, Ji Ningshuang!" kata Pria berjubah hitam dengan nada yang tinggi, kedua matanya terbelalak, menatap tajam terhadap Ji Ningshuang.
Terlepas dari teknik penghentian waktu milik Kakek Ji, Yuan Chen pun hendak membantunya. Tetapi mereka bukanlah orang-orang yang mampu Yuan Chen lawan.
Hanya mengandalkan kekuatan tingkat Ahli Bela Diri miliknya, itu hanya akan membebani Kakek Ji. Namun, itu membuat Yuan Chen merasa sangat bingung. Di desa Embun Pagi, selain Kakek Ji, tidak ada warga desa lainnya yang menjadi seorang kultivator. Hanya ada Ding Zhi dan juga Yuan Chen yang masih sebagai pemula dalam dunia kultivasi.
"Chen Chen, mundur! Serahkan semua ini kepada Kakek." kata Ji Ningshuang, tenang.
Yuan Chen terdiam. Dia tahu bahwa itu sangat beresiko bagi Kakek Ji. Terlebih lagi, pihak lawan juga mempunyai seorang praktisi yang telah mencapai tingkatan ranah Alam Tranformasi Roh. Namun, Yuan Chen pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia sama sekali tidak berdaya jika harus berhadapan dengan orang-orang kuat itu.
Oleh karena itu, Yuan Chen pun melangkah mundur, menjauh dari area pertarungan. Namun, pria berjubah hitam itu tiba-tiba memberikan perintah kepada anak buahnya.
"Dia Yuan Chen! Bunuh dia!" perintahnya dengan nada yang dingin.
Dua orang anak buahnya pun segera bergegas untuk mengejar Yuan Chen. Namun, Kakek Ji mencoba untuk menghalangi mereka, tetapi pria berjubah hitam itu menghentikan pergerakan Kakek Ji.
Trang!
Suara kerontang benturan pedang dengan tongkat kayu Kakek Ji. Tetapi tongkat kayu bukan sembarang tingkat, di mana itu adalah kayu yang tak kalah kuatnya dengan pedang, bahkan lebih kuat dari pedang biasa.
'Selesaikan bocah itu dengan cepat, dan ingat, jangan sampai seorang pun mengetahui identitas kalian!' kata pria berjubah hitam, berbicara kepada dua orang yang mengejar Yuan Chen, menggunakan teknik telepatinya.
Saat itu, Yuan Chen pun berlari dan terus berlari lebih cepat lagi. Melompat-lompat dari atap rumah ke atap lainnya.
"Berhenti! Bocah Iblis!" teriak kedua pengejar berjubah hitam.
Namun, Yuan Chen hanya terus berlari dengan segala rasa takutnya. Dia tidak tahu harus berlari ke mana lagi, dia juga tidak mungkin untuk melawan dua orang praktisi yang tingkatan ranahnya jauh di atas dirinya.
"Sial! Aku harus bagaimana?" ucap Yuan Chen, merasa prustasi, tetapi ia terus berlari tanpa henti.