April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.
April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.
April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.
Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.
Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.
Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Nika menarik laci pelan dan mendorongnya kembali setelah apa yang ia cari tidak ada.
"Jika tidak ada di kamar ini, berarti ada di kamar April." Dugaan Lea mendapat respon dari partnernya.
"Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita ke sana !" Nika segera membawa sapu sementara Lea membawa alat pel sebagai alibi bagi mereka yang sedang membersihkan ruangan.
Soraya tak menaruh curiga ketika melewati mereka.
Sementara April sedang berjemur dengan David di halaman depan.
Lea dan Nika berhasil memasuki kamar April. Mereka berdua dikejutkan dengan apa yang mereka cari. Susu ibu menyusui telah berhasil mereka temukan.
"Ini tidak mungkin. Rahasia besar telah terungkap. April menyusui baby David. Dan Tuan Dave tahu akan hal ini. Rahasia apa yang tersembunyi diantara mereka. Tidak mungkin Tuan Dave menghianati mendiang nyonya Lara." Lea mengepal kuat tangannya.
"Kita harus melapor pada nona Laurent, agar baby sister itu mendapat pelajaran. Pantas selama ini aku tidak pernah melihat baby David minum susu formula." Nika berapi - api.
"Tunggu apa lagi, cepat hubungi nona Laurent !"
Keduanya segera keluar kamar dan berpapasan dengan Soraya.
"Apa yang kalian berdua lakukan barusan ?" Soraya memperhatikan ekspresi tak suka dari wajah mereka.
"Senior pasti sudah tahu akan hal ini. Dan untuk itu Senior melindungi dia." ujar Lea.
Soraya mengerutkan dahi, "Apa yang kamu bicarakan?"
"Ini mengenai baby sister itu. Kami tahu kalau dia telah memberikan ASI nya untuk tuan muda." imbuh Nika.
"Ka-lian tahu dari mana dan jangan asal bicara jika tidak ingin dipecat."
"Sudah, berhenti untuk mengancam kami. Senior, kamu telah bersekutu dengan orang yang salah. Bukankah selama ini tuan Dave masih mencintai mendiang istrinya, lalu bagaimana bisa membiarkan wanita lain menyusui putranya." Lea sudah menduga ada yang tidak beres semenjak kedatangan April ke rumah ini.
" Tidak perlu ikut campur lagi. Kalian akan menyesal."
"Hii, kami sangat takut dengan gertakanmu." Nika mengecek.
"Mari bertaruh, sampai berapa lama ia akan bertahan menjadi ibu susu untuk tuan muda." ujar Lea.
"Aku pastikan kalian berdua akan menyesal!" geram Soraya dan ingin sekali menampar mulut pembantu ini.
"Kami membicarakan fakta, sedang kamu berada dalam kebohongan. Mana yang akan menang ?"
Lalu Nika dan Lea bergegas pergi.
Soraya menjadi cemas. Dua pembantu itu sudah mengetahui keadaan di rumah ini. Bagaimana jadinya jika Tuan Dave mengetahui rahasianya terbongkar dan terdengar oleh publik, Tuan Dave pasti akan sangat malu." Soraya bergegas menghampiri April untuk menyampaikan hal ini.
"April, ini gawat !" ujar Soraya ketika menemui April di halaman depan.
"Ini masih pagi, apanya yang gawat ?"
" Lea dan Nika sudah tahu kalau kamu menjadi ibu susunya tuan muda." terang Soraya dengan perasaan yang sulit untuk digambarkan. Resah dan gelisah.
"Hah, mereka sudah tahu ?"
Soraya mengangguk, "Tuan Dave akan sangat malu jika rahasia ini terdengar oleh publik."
"Mereka sungguh kelewatan dan tidak menghormati tuan Dave."
"Bagaimana ini, jika mereka membocorkan rahasia ini ke publik."
"Bibi Soraya tenang saja, mereka masih sangat membutuhkan pekerjaan dan tidak akan membocorkan rahasia ini."
"Kamu begitu yakin, April ?"
"Iya, Bi Soraya tidak perlu khawatir."
.
Lea dan Nika sudah memberitahu kabar itu ke Laurent. Mendengar bahwa baby sister itu telah bertindak lancang, Laurent bersumpah akan membuat perhitungan dengannya. Ia merasa harga diri mendiang kakaknya telah diinjak - injak.
"Ibu, ini gawat !" adu Laurent pada Sania.
"Apa yang terjadi?"
"Kak Dave telah menghianati kak Lara. Bagaimana tidak, ia telah menyewa jasa baby sister untuk merawat David. Dan lebih menghebohkan lagi, baby sister itu juga menyusui David."
"Apa ! Meski bayi itu bukan cucu kandungku, tapi mendengar penghianatan yang telah Dave lakukan pada Lara, terasa menyakitkan. Baby sister itu harus segera diberi pelajaran. Aku takut, di masa depan dia bisa merebut posisimu sebagai calon ibu sambung dari David. Ayo kita pergi ke rumah Kakak iparmu."
"Baik, Ibu."
.
Setibanya di rumah Dave.
"Itu nyonya Sania dan Nona Laurent." bisik Soraya pada April.
"Apa wanita tua itu, ibu mertua dari tuan Dave ?"
"Iya, persiapkan dirimu untuk menghadapi mereka." Soraya memberi nasehat.
April sedang membereskan mainan sementera David sedang tidur.
"Kamu, baby sister baru di rumah ini ?" tegur Sania dengan wajah angkuhnya.
"Benar," jawab April dengan tenang.
"Aku dengar, kamu baby sister bukan berasal dari yayasan resmi. Lalu, bagaimana bisa kamu masuk dan menjadi baby sister dari cucuku, keturunan dari keluarga Rizki ?"
"Apa Anda punya kuasa untuk bertanya padaku tentang hal itu ?" Tantang April yang membuat dua wanita berbeda usia itu membola kedua matanya, tak menduga akan mendapat serangan seperti ini.
"Lancang sekali ! Kamu hanya baby sister di sini." imbuh Laurent. Darahnya mendidih dan ingin sekali tangannya menampar mulut April.
"Anda tahu aku baby sister di keluarga ini. Aku bukan berasal dari yayasan resmi, sepertinya bukan masalah. Asal Tuan Dave dan baby David nyaman menerima ku bekerja di sini, itu lebih dari cukup."
Sania maju beberapa langkah dan langsung melayangkan sebuah tamparan yang cukup keras hingga membuat April memalingkan muka. Sudut bibirnya juga berdarah.
"Kau tahu siapa aku, sepertinya juga bukan masalah kalau aku menamparmu."
Soraya terkejut menyaksikan itu. Tapi, ia bisa apa untuk menolong April.
April menegakkan posisinya seperti sedia kala. Tersenyum tanpa ekspresi.
Lalu Laurent juga turun tangan, mendekat dan menarik kuat rambut April. "Enyah kamu dari sini dan jangan pernah muncul lagi !"
April mendongak dengan ekspresi tak takut. "Aku baru saja kehilangan seorang bayi. Dan kalian datang untuk memisahkan aku dengan bayiku. Itu tidak akan."
Laurent menatap tajam ke arahnya lalu mendorong tubuh April hingga membuatnya terhuyung. Soraya bergegas menahan bobot tubuh April sehingga tidak sampai membuatnya jatuh ke lantai.
"Soraya, bahkan kamu membela baby sister rendahan ini !" bentak Sania.
"Kamu sudah bosan bekerja di sini ?" imbuhnya lagi.
"Bosan ? Mungkin satu kata itu tidak ada dalam kamus saya, Nyonya." ujar Soraya dengan begitu berani. Baru kali ini Soraya berani menatap.
"Lancang sekali kamu. Aku ini ibu mertua dari majikanmu. Aku akan meminta Dave untuk memecatmu dan baby sister sialan ini."
"Atas dasar apa, Anda memecat kami, terutama bibi Soraya yang sudah puluhan tahun mengabdikan diri di keluarga Rizki." sarkas April.
"Kamu ! Mulutmu tajam juga seperti mata pisau. Kalau begitu aku akan merobek mulutmu agar tidak bisa bicara lagi !" Sania melayangkan tangan dan bersiap akan menampar lagi.
Untuk kali ini, Soraya melawan dan menghadang nyonya besar agar tidak sampai melukai April.
"Minggir kamu !"