Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERUNGKAPNYA SI MATA-MATA
Di markas utama Haiden semua sedang di sibukkan dengan tugas-tugas mereka masing-masing. Setelah kejadian beberapa waktu lalu tentang penahanan mobilnya yang mengirim beberapa orang ditahan di perbatasan, banyak sekali komplain dari pelanggannya. Namun untungnya kini mobil itu sudah bebas dari penahanan.
John dan Xiao, mereka ditugaskan untuk mencari mata-mata yang menyamar menjadi anak buah Haiden. Dari sekian banyaknya Anggota haiden, mereka mencurigai 3 orang, cloe, mile, dzavila. Mereka selalu berkumpul bersama di taman dan berbincang sesuatu atau bahkan menelpon seseorang.
John dan Xiao mengambil beberapa bukti yang menurutnya kuat untuk memberikan informasi pada Haiden. Ada rekaman suara mereka saat berada di panggilan telepon yang berhasil mereka dapatkan.
Langkah John dan Xiao bergema di lorong yang gelap. Di malam hari mereka pergi keruang kerja Haiden. John mengetuk pintu, setelah mendapatkan izin dari dalam, mereka perlahan masuk.
Haiden terlihat masih sibuk dengan kertas-kertas dan laptopnya, Dia mendongak menatap kedua anak buahnya.
"Ada perlu apa kalian kesini?," tanya Haiden dengan suara beratnya yang khas.
Xiao berjalan mendekati meja kerja Haiden, "Begini Tuan, kami sudah menemukan mata-mata yang menyamar disini. Setidaknya ada tiga orang yang kami curigai. kami juga sudah mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat tuduhan."
Haiden mengerutkan keningnya, "Oh bagus, aku penasaran siapa mereka. Aku pengen lihat apa yang kalian dapat."
Xiao menatap John. pria itu mengangguk dan memberikan foto, laporan, dan juga ponselnya yang terdapat rekaman suara. Haiden melihat itu semua. Dia mengambil ponsel john dan mendengar rekamannya.
"bos, kami disini mendapatkan banyak informasi, sistem kerja Haiden, rencana-rencana mereka kedepannya, aku dengar dia merencanakan sesuatu untuk membalas dendam pada kita, bos. Tapi aku belum bisa mengetahui apa itu. sejauh ini belum ada yang curiga sama kita! Sepertinya mereka benar-benar bodoh karena gak tahu kalau ada penyusup di kelompok mereka!,"
Suara di dalam rekaman seperti suara seorang pria. Haiden membuka rekaman terakhir dan rekaman itu bersuara perempuan.
"bos...kau bilang kalau kau ingin mengincar anak tuan Haiden, kan? benar kata belyta kalau putri tuan Haiden sudah menikah. pria yang menikah dengannya adalah CEO perusahaan teknologi. Aku mendengar dari seseorang kalau namanya adalah Junho!. Tapi anda tak perlu khawatir, saya sudah menyuruh seorang wanita untuk mengumpulkan informasi tentang pria itu."
Haiden kini geram, dia paling gak suka jika ada seseorang yang menginginkan putrinya, apalagi dengan niat yang buruk. Tangannya mengepal dan buku-buku jarinya memutih. Dia tetap sekarang ayah yang tidak ingin putrinya terluka apalagi dalam bahaya.
Haiden menatap kedua anak buahnya, "Tangkap mereka!! aku gak mau tahu! aku ingin kalian mendapatkan ketiga orang ini malam ini! Kita akan interogasi dia...bawa dan ikat di basement."
John dan Xiao membungkuk sedikit, mereka bergerak cepat untuk mencari ketiga orang itu. Mencari disetiap ruangan. Bahkan Xiao juga menyalakan alarm peringatan yang membuat beberapa orang terbangun. Mereka tahu jika alarm peringatan itu dibunyikan maka ada penyusup ataupun masalah yang terjadi.
Ketiga orang yang diincar tampak panik saat mendengar alarm, "Aduh! Sial! ada alarm itu. Kita harus gimana ini? apakah kita sudah ketahuan?," Tanya dzavila. Gadis itu cemberut dan sedikit ketakutan.
"tenang, dzavila. Kau selalu seperti itu! belum tentu kita ketahuan. Alarm itu sudah beberapa kali dibunyikan dan bukan kita yang kena. Pasti kali ini juga kita aman. Ayo kita pergi ke lapangan, berkumpul dengan yang lain agar gak dicurigai," ucap Cleo. Pria itu selalu tenang dalam kondisi apapun. Dia seolah gak pernah merasa takut. Itulah kenapa dalam penyamaran kali ini pimpinan mereka menyuruh Cleo sebagai kapten.
Mile dan dzavila mengangguk, ketiganya kini berangkat ke lapangan terbuka. Disana sudah banyak anggota yang berkumpul dan berbaris rapi. Mile, Cleo dan dzavila berbaris diurutan belakang.
Xiao, John, Xander, any. mereka berempat adalah orang-orang kepercayaan Haiden yang mengurus segala kerusuhan ataupun Masalah yang terjadi di dalam kelompok. Pistol mereka bersembunyi di pinggang dan diletakkan rapi di dalam sarung pistol. Mereka memiliki tatapan tajam, melirik semua anggota.
"Apakah kalian tahu alasan kami membunyikan alarm peringatan malam ini?," Xander berbicara dengan lantang, dia berjalan mengitari setiap barisan, melihat satu persatu anggota.
Xander mengeluarkan pistol dan meletakan di kepala pria yang baris ditengah, "Wah...kau gugup, bung. apakah kau alasan kami membunyikan alarm peringatan?,"
Pria itu langsung panas dingin, dia jelas takut untuk menjawab. apalagi ujung logam dingin menyentuh pelipisnya. Dia menggeleng, "T-tidak..." suara pria itu gemetar.
Xander meninju dadanya, "Ck! Jawablah yang benar! beranilah jika kau merasa tak punya salah. Jangan lemah! Tidak ada pria atau wanita lemah yang diterima disini!," tegas Xander.
Pria itu mengangguk lalu meletakan kedua tangannya berada di belakang punggung, "Siap!! Saya tidak tahu!,"
Xander terkekeh, "Good..."
Xander kembali melangkah, "Kalian tahu kan kalau penyusup, penghianat, atau seseorang yang mengadu domba, akan mendapatkan hukuman dan pastinya tak ada dari mereka yang lolos dalam keadaan hidup. bisa mati dalam kondisi utuh saja kalian seharusnya sudah bersyukur."
Semua anggota menunduk, mereka tahu jelas aturan jika masuk kedalam kelompok Haiden. mereka berempat kini menarik beberapa orang termaksud ketiga yang dicurigai. Mereka sengaja mengambil beberapa orang lain agar tidak terlihat jelas niat mereka.
Ketiganya panik saat mereka dibawa menuju ruang bawah tanah. Ketiganya menatap tajam John, Xander dan Xiao.
"Apa yang kalian inginkan?! Kita gak salah!," kata dzavila. Dia memberontak, menarik tangannya untuk lepas dari cengkraman kuat john.
John menahan kedua tangan dzavila lebih erat. Mile menatap sekeliling. Dia mengangkat rok pendek eny dengan kakinya hingga gadis itu terlonjak kaget dan gak sengaja melepaskan tangan mile. pria itu bergerak cepat melumpuhkan any dan menyelamatkan Cleo.
Xiao terkejut melihat any yang pingsang. Dia bergerak mau untuk menyerang mile, namun pria itu menahan serangan Xiao dengan mudahnya. melihat kesempatan itu, dzavila dan Cleo menyerang John dan Xander yang menyerang mereka. pertengkaran tak Daisy dihindari. keduanya berhasil lolos dan kabur ke arah belakang markas.
Xiao memanggil rekan yang lain yang berjaga di area belakang melalui earpiece, "Jaga area belakang!! tiga orang penyusup berjalan kesana. tangkap dan tahan mereka."
"Baik!" jawab orang di sebrang.
Ketiga orang itu mengetahui kini mereka di kepung. Akhirnya Cleo menyarankan untuk memanjat pohon tinggi agar bisa keluar melalui dinding pembatas.
"Naik!," Cleo membantu dzavila untuk naik terlebih dahulu. Wanita itu kini sampai diatas. Dia melihat sekitar dan menyadari Xander semakin dekat dengan mereka. Dia menatap cloe dan mile, "Kalian cepatlah naik! Xander sangat dekat!"
Dzavila berhasil membantu mile. Xander melihat itu, dia mengeluarkan pistolnya dan menembak kaki kanan cloe.
DOR! DOR!
"Aggrrhh!!"
"CLOE!!!"
__________________________________
To Be Continued
_______________________
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!
Follow juga:?
mampir juga yaa..
Tapi, bacanya nanti ya, antrian panjang /Facepalm/