Cinta Ku Habis Di Kamu

"hah..cape nya hari ini.."biel bernapas lega sudah melewati kemacetan, dia pun sudah ada di rumah. Harum masakan mama nya membuat dia bangun dan melangkah ke arah dapur.

"eh mamat Lo ngapain? Udah berubah haluan Lo jadi art.."biel kaget melihat mateo sedang membantu mama mariana masak di dapur. "nyonya jangan bilang anda berniat selingkuh dengan brondong tua.."ledek mariana

"plak..kalau ngomong seenak nya aja!! Tuh papa kamu lagi bakar ikan.."tunjuk mariana ke arah belakang rumah.

"ya maaf sih..kan boleh dong mencurigai? Ah udah lah mau mandi..cape nya today.."lalu biel berlalu begitu saja naik perlahan melewati tangga sambil bersenandung.

Mariana menatap sendu pada mateo.."maaf ya jangan tersinggung dengan ucapan biel tadi.."

"it's oke, tan..saya sudah terbiasa dengan perkataan biel..apa pun itu, saya tidak masalah.." mateo pun tersenyum lalu membawa makanan yang sudah matang ke halaman belakang.

"kenapa mah? Tanya alex baru datang dan menyapa mama nya yang sedang melamun.

"ngga apa cuma mama ngga enak saja dengan ucapan biel pada mateo.."terang mama mariana.

"ck mama kayak baru kenal sama kak biel aja!! Harus kebal kuping kalau mau jadi pacar nya dan termasuk mental.."kekeh alex lalu ikut bergabung di halaman belakang rumah nya

"mbok panggil biel ya untuk makan malam..bilang rumi sudah datang.."pinta mama mariana

"baik nyonya.."si mbok pun naik ke lantai atas menuju kamar biel namun setelah di ketuk berkali kali si punya kamar tidak ada sahutan. Si mbok memberanikan diri untuk membuka kamar dan ternyata yang di panggil sudah tertidur pulas di sofa.

"nyonya..non biel nya sudah tidur, sudah saya bangunkan tapi ngga bangun juga."lapor si mbok

papa adam melihat jam yang di tangan nya.."ngga biasa nya biel langsung tidur..apa badan nya ngga fit lagi, "gumam adam lalu dia pun berdiri untuk memeriksa anak nya sendiri.

Dan yang di lihat pun sama seperti si mbok katakan, adam mendekati putri nya yang sudah menggulung badan nya dengan selimut.

"agak hangat..pantas dia tidur,"..biel sayang, makan yuk? Apa mau papa bawakan kesini makanan nya..biel bangun nak.."adam terus mengelus kepala anak nya.

"biel sudah makan pah..sudah makan roti dan minum obat, biarin biel istirahat ya.."lirih biel

"mau susu hangat? Adam kembali menawarkan kepada biel

"iya boleh.."jawab biel

"ya sudah nanti papa buatkan..tadi kamu porsir banget ya tenaga kamu sampai lelah.."tanya adam

"tadi biel jalan kaki buat makan di cafe seberang kantor, mungkin ini kali efek nya. "jawab biel karena cafe seberang kantor nya harus melewati jembatan busway jadi lumayan nguras tenaga.

Adam mengangguk mengerti lalu dia pun kedapur membuatkan susu coklat untuk biel.

"papa mau buat susu untuk biel? Kenapa anak nya ngga di suruh turun aja, nanti jadi kebiasaan.."oceh mariana

"sakit.."adam sedikit ketus menjawab nya lalu pergi membawa segelas susu hangat.

"mbok.."teriak adam.."di mana obat gosok, tolong bawa kan ke kamar anak saya!! Dari nada seperti itu mama mariana tahu, suami nya marah. Dia pun menyusul suami nya masuk ke kamar biel.

"biel..ayo di minum selagi hangat.."papa adam pun membantu biel meminum susu, badan biel kembali menggigil. "bentar papa ambilkan baju hangat ya.." dengan telaten adam mengurus putri nya.

"pah..maaf ya perkataan mama tadi! Ucap mariana dan adam hanya melirik dengan ekor mata nya saja.

"biel kamu panas lagi? Pekik mariana

"hmm.."sahut biel lalu dia meminta si mbok yang menemani tidur.

"biar papa yang nunggu kamu sampai panas kamu turun ya.."lalu dia meminta yang lain untuk meninggalkan kamar biel.

Ada rasa bersalah di hati alex ketika tahu kakak nya sakit lagi, "harus nya tadi gue jemput di lobi jadi gak harus jalan kaki kan.."

"biel sakit lagi mah? Ih tuh anak lemah banget deh.."ujar rumi

"penyakit typus kalau baru sembuh itu gak bisa cape dulu, mungkin tadi di kantor dia kelelahan.."bela mama mariana

"sekarang sama papa dia di kamar? Tambah manja aja.."celetuk rumi

"rumi..adik mu sakit bukan lagi bikin drama!! Jika kau bicara di depan papa mu pasti akan marah..kamu lihat saja adik mu, agar tahu dia sedang bohong atau tidak.."mariana pun meninggalkan halaman belakang dan masuk ke dalam kamar nya.

Alex menata kakak nya dengan tajam.."kalau belum tau kebenaran nya jangan suka bicara yang tidak tidak..kak biel ke lelahan karena tadi siang sudah bantu alex dan dia jalan kaki pulang pergi dari kantor nya ke cafe seberang!! Lumayan jauh kan harus lewati halte busway..."

Rumi pun menjadi kesal karena semua membela biel, dia pun dengan penasaran cukup tinggi melangkah masuk ke kamar biel tanpa mengetuk pintu lagi.

papa adam dan si mbok sedikit kaget, karena si mbok sedang membalur minyak angin dan memijit kaki biel.

Biel sedang menggigil hebat tapi rumi malah menarik selimut nya dengan kasar."sakit apa sih Lo, sampe orang serumah pada khawatir banget..ngga lagi akting kan?

biel tidak menjawab dia merapatkan lagi selimut yang sudah di tarik kakak nya, adam marah rahang nya mengeras. Dia keluar dari kamar biel.."mariana..mariana!! Teriak adam semua orang langsung berlarian mendengar adam berteriak.

"papa ada apa? Mariana datang dengan tergopoh gopoh

"ajari anak mu menghargai orang!! Adam menunjuk tangan nya ke arah rumi yang sudah gemetaran baru kali ini papa nya marah besar.

"alex siapkan mobil kita bawa biel ke rumah sakit sekarang!! Adam pun beralih ke si mbok.."mbok siapkan baju nya biel.." lalu dia pun masuk lagi ke kamar biel dan mengangkat putri nya itu dengan cepat dia menggendong biel ke arah ruang tamu namun mateo lebih dulu mengambil alih biel dari tangan papa adam.

"biar saya saja om, yang gendong biel.."pinta mateo dan adam pun memberikan biel pada mateo, karena biel sudah setengah sadar. Suhu badan nya semakin panas, biel mulai meracau jika panas nya tinggi.

Mama mariana menangis.."biel bangun nak jangan begini,"mama mariana menepuk pipi biel lalu dengan kasar adam menyingkirkan nya.

Setelah alex, mateo dan adam masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah. Mariana menatap geram pada rumi.."mama ngga nyangka ya? Padahal adik mu sangat sayang dan peduli jika kau sakit..tapi kamu? Mariana sudah tidak bisa berkata apa pun lagi dan memilih masuk kedalam kamar tapi sebelum nya dia meminta nur salah satu art nya untuk menyiapkan pakaian ganti untuk alex.