Nona Jaksa Ketus

Happy Reading 💞🍼

_____

Sedangkan di kelompok atau di tempat Mahen dan teman-temannya mereka tengah berjalan tapi seperti berputar-putar saja di tempat yang sama.

"Hen ayolah kita sudah lebih dari dua puluh kali berputar-putar di sini apa kamu yakin kamu tahu arahnya dari tadi kita hanya berjalan-jalan di sini saja" Keluh Abizar dengan teman-temannya yang lain tengah duduk karena kelelahan.

"Diamlah ikuti saja aku, kenapa waktu tadi kalian tidak ikut Lexa saja, sudah tahu aku juga baru di sini emang kalian pikir aku kakek moyang tempat ini hah" marah Mahen karena dia juga tidak tahu selak beluk tentang tempat ini jadi wajar kan?

"Kalo kamu tidak tahu kenapa berpura-pura tau arahnya" ucap pedas Axel membuat sang empu malu sekaligus marah.

"Benar yang Axel katakan, heh sudah saja tadi aku ikut kak Noval dan si kembar" Sinis Kevin

..

'tor kasih jalan nya dong aku gak mau mereka tambah gak suka sama aku tor'

(dih pikir aja sendiri emang otor pemandu jalan apa? apa otor harus masuk ke novel dulu biar memberi tahu)

'wah ide yang bagus tor ayo masuk sini tor'

(tapi sayang otor gak mau by!!)

'si otor malah ngilang'

..

Berbeda di tempat ketiga orang mager itu mereka tengah duduk di sebuah pohon-pohon.

Denis : "Si otor ngatain kita mager gak tau aja kita ini anak-anak rajin" yang di angguki oleh keduanya Alexa dan Noval.

"Sudah biarkan saja, btw apa mereka sudah kembali ke tempat" tanya Noval dengan di gelengi kedua kembar itu.

"Eh kalo di pikir-pikir wajah kita bertiga ini kaya sama gak sih ya aku sama Lexa emang kembar tapi lu val" bingung Denis

Saat Lexa melihat keduanya memang agak mirip dikit tapi dia dan Denis memang kembar lalu Noval?

"Apa kamu punya keluarga val" tanya Lexa spontan

"etdah punya lah kalo gak ada yang ngambil rapor dan kasih uang serta fasilitas siapa" julidnya

"Siapa tau kamu di adopsi atau di pungut sama orang kaya" ucap Zella pedas seperti makaroni bantat level extra

"Cih sekate Kate lu Lex, btw itu buah bisa di makan gak yah" tanya Noval saat melihat sebuah buah bewarna hijau berbentuk (Kaya mangga kalo di indo mah atau pepaya).

"Mangga?"

"Entah liat yu siapa tau bisa di makan" ajak Noval pada si kembar dengan mereka berdua mengangguk saja.

Saat sudah di depan mereka melihat ke atas yang menggantung begitu banyak.

"Apa itu bisa di makan" tanya Zella dengan muka datar khasnya.

"Entah mungkin bisa, coba aku ambil satu kalian bantu aku cari tongkat yang panjang untuk mengambil buah itu" suruh Denis.

..

'Jadi kangen waktu dulu di Indonesia tor'

(Kangen kenapa lu)

'Kangen manjat pohon mangga tor waktu itu aku suka banget manjat pohon mangga di Indonesia bareng bang Lucas'

(Yasudah sana kamu balik ke Indonesia udah berapa lama kamu di Amerika)

'Cih tor lu ngusir gw, mungkin sekitar 2 bulan tor'

(Iya otor usir kamu biar si Zella balik lagi)

'Jangan-jangan nanti Daniel di ambil lagi'

(Serah)

'-_-'

..

Denis sudah mengambil satu buah dia mencoba membelah buah itu terlihat dalamnya bewarna Oren pucat serta beberapa biji bewarna hitam seperti biji sawo mungkin.

Denis mencoba nya sedikit rasanya seperti "Tekstur nya seperti puding lembut dengan rasa yang mirip dengan pisang dan mangga" ucapnya

Zella serta Noval mencoba nya juga dan benar rasanya seperti pisang dan mangga dengan tekstur yang lembut.

"Ayo aku akan mengambil banyak buat cadangan nanti" semangat Noval.

Dan akhirnya mereka berdua mengambil dengan tongkat kayu sedangkan Zella dia hanya diam saja dengan mencolek-colek buah itu.

"Enak" gumamnya sambil tersenyum

seseorang di balik pohon besar melihat kegiatan mereka bertiga dengan santainya sambil memakan buah yang sama seperti yang mereka makan sekarang dan ambil ini.

'maling kecil hahah'

.........

Abizar : "Ayolah Mahen kita hanya berjalan-jalan di sekitar sini saja tempat nya tidak berubah-ubah"

"Lalu kalian mau ikut dengan Lexa yasudah sana" usir Mahen dengan sedikit marah perutnya juga lapar.

"Lapar aku lapar" gumam Salsa, Bagas yang melihat itu kasihan akhirnya dia membuka suaranya setelah sekian lama dia diam saja.

"Ayo kita ikuti jejak Alexa siapa tahu dia sudah menemukan jalan keluarnya dia kan pintar walau terlihat datar tapi dia masih bisa berpikir jernih" Sinis Bagas

"Maksud mu kamu berpikir aku tidak waras tidak bisa berpikir jernih" dengan menarik kerah baju milik Bagas

"Sindi suruh kakak mu lepaskan aku tidak mau sampai Bagas kenapa-kenapa karena ulah kakak mu itu" ucap salsa pada Sindi

Yang sejak tadi diam saja dengan menonton abangnya dan pria yang dia sukai nya tengah bertengkar.

"Ems aku takut" balasnya dengan nada yang pelan serta lirih

"Sialan"

..

"Ayo"

Mereka berdua melirik satu sama lain "Ayo apa" tanya Denis pada Lexa

"kalian sudah mengambil buah itu ayo kita kembali ke tenda tapi..." Zella menjeda sebentar dengan mereka berdua yang menunggu

"Kita ajak mereka" lanjutnya, mereka yang paham akhirnya mengangguk saja.

Dengan Denis dan Noval yang membawa kresek penuh dengan buah buah itu.

Saat sampai di sebuah batu yang cukup sedang mereka bertiga melihat sekumpulan kelompok nya dengan suara perkelahian antara Mahen dan Bagas.

"Kalian ayo pulang hari sudah malam kalian tidak ingin kembali" Teriak Noval

Salsa yang benar-benar lelah ketika melihat Noval dan si kembar bersemangat lagi apalagi saat melihat mereka membawa kresek yang entah isinya apa.

"Alexa huhu aku ingin pulang" teriak salsa dengan sedikit dramatis dia memeluk tubuh Lexa saat melihat ke arah sang empu.

Terlihat wajah datar Alexa yang sedikit seram dengan mata biru merah nya yang belum hilang serta rambut putihnya.

"Alexa sejak kapan kamu merubah warna rambut mu dan warna matamu kenapa warna nya sebelahan gitu" komen Axkia

Elvio yang sejak lama diam melihat warna itu dia merasa sedikit familiar dengan pemilik warna mata itu.

Elvio : {'Aku seperti pernah melihatnya tapi dia mana? entahlah mungkin hanya perasaan saja'}

"Ayo kita pulang guru-guru dan panitia sedang panik mencari kelompok kita" Ucapnya datar dengan mengalihkan pertanyaan mereka.

"Baiklah-Baiklah tunggu aku" Teriak salsa dengan berlari kecil menyusul langkah Zella

Agung yang melihat Denis membawa kresek bertanya "apa yang kamu bawa" tanya nya kepo (warga Indo nya melekat ya kepo banget)

"Kepo lu" semprot Denis

"Sialan lu" lalu agung beralih menatap Noval "apa itu tidak terima candaan" lanjutnya lagi

"Buah yang kita temu di hutan mau?" tawar Noval dengan memberikan satu persatu buah itu pada mereka.

Dan ekspresi nya serta keterkejutan nya sama seperti mereka bertiga tadi.

"Manis" ucap mereka dan keduanya mengangguk dengan membenarkan jawaban mereka.

Di depan Zella tengah memasang wajah datar nya, di sebelahnya ada Sindi adik dari tubuh ini tiba-tiba Zella mempunyai ide.

"Sindi" ucap Zella pelan dengan orang-orang yang tengah pokus dengan buah mereka, Sindi menatap Zella

"Ada apa kak Lexa" tanya nya, Zella malah kembali diam "Susah sampai" ucapnya datar pada mereka.

"Loh kok cepat? dan lexa kok lu tahu jalan keluarnya" tanya Salsa pada Lexa

Alexa hanya diam lalu menatap mereka semua yang sedang menatap nya juga "Hanya ingin bermain-main" balasnya yang mana membuat semua orang menepuk jidatnya.

...🍼🍼...

Annyeong selamat membaca 💞🤍🍼🦭