Disarankan untuk membaca novel My Wife SUGAR MOMMY terlebih dahulu ya gaes.
Setelah melewati malam panas dalam keadaan mabuk, dengan seorang pria yang usianya sudah sangat matang. Hazel Carter memutuskan untuk menjadi sugar baby dari pria tersebut.
Meskipun Hazel Carter sangat mengenal siapa sosok pria tersebut. Bukan hanya mengenalnya, Hazel Carter juga sangat mengenal baik keluarganya termasuk istrinya.
Apa sebenarnya yang Hazel inginkan dengan menjadi sugar baby? Sedangkan dia sudah memiliki segalanya.
Tak mungkin bila hanya untuk mencari kesenangan? Mungkinkah ada maksud lain?
Penasaran? Cus silakan di baca.
Warning
Hanya cerita fiksi, yang tidak suka silakan skip ya gaes. Semua pemeran yang ada di dalamnya, tidak patut di contoh!!!!!!!!!!
Novel ini hanya hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakin
“Kekasih?” tanya Hazel yang sudah menoleh ke arah Vano yang juga sedang menoleh kearah Hazel, dan Vano pun langsung menganggukkan kepalanya.
Namun, Hazel tidak menjawab apa yang baru saja Vano tanyakan saat tiba tiba ponselnya berdering dan dengan segera, Hazel mengangkat sambungan ponselnya.
Setelah selesai berbicara di sambungan ponsel, kini Hazel kembali lagi memainkan ponsel miliknya, dan tidak ingin menjawab pertanyaan yang Vano tanyakan padanya.
Tentu saja membuat Vano yang tidak mendapati jawaban dari Hazel kini menepikan laju mobilnya dan menginjak pedal rem untuk menghentikan laju mobilnya.
“Kenapa berhenti?” tanya Hazel tentu saja tanpa menoleh kearah Vano, karena tatapan matanya terus tertuju pada ponsel miliknya yang berada di tangannya.
“Kenapa kamu tidak…”
“Mami yang baru saja menghubungiku, dan mami menyuruh aku untuk cepat pulang,” sambung Hazel untuk menghentikan ucapan dari Vano. Ketika Hazel tahu apa yang ingin Vano katakan, yang pasti akan bertanya kenapa dirinya tidak menjawab apa yang baru saja Vano tanyakan padanya.
Tentu saja Hazel tidak akan menjawab apa yang baru saja Vano tanyakan, tidak mungkin dia harus menjawab sudah memiliki kekasih dan kekasihnya adalah Jimi.
Ketika Hazel mengingat lagi, dirinya dan juga Jimi belum mengungkapkan perasaannya masing masing, kalaupun keduanya sudah mengungkapkan perasaannya masing masing, Hazel juga tidak akan mungkin mengatakan hubungannya dengan Jimi pada siapa pun termasuk pada Vano.
“Jadi barusan yang menghubungi kamu…”
“Mami,” sahut Hazel sebelum Vano meneruskan ucapannya. “Jadi cepat laju kan mobilnya,”
“Baik,”
Tanpa bertanya apa pun lagi Vano segera menginjak pedal gas untuk melajukan mobil miliknya, saat dirinya tidak ingin terlambat mengantar Hazel, saat kedua orang tuanya sudah mempercayakan dirinya untuk menjemput putrinya tersebut.
“Aku harus bertanya pada om Jimi, apa dia menyukai aku atau tidak,” batin Hazel, karena untuk saat ini Hazel menginginkan Jimi bukan hanya karena ingin menikmati tubuhnya saja seperti tujuan awalnya, namun Hazel sekarang memiliki rasa untuk pria yang usianya dua kali lipat dari usianya.
“Aku yakin Zel, kamu belum memiliki kekasih. Dan aku akan menjadikan kamu sebagai kekasihku,” batin Vano yang sedang fokus mengendarai mobil miliknya dan sekilas menolah kearah Hazel.
*
*
*
Sementara itu, setelah kurang lebih satu jam penerbangan. Jimi tiba di sebuah rumah sakit yang berada di luar kota saat rekan kerjanya yang bertugas di rumah sakit tersebut menghubungi Jimi dan memintanya untuk menemui dirinya.
Jimi langsung bergegas menuju ruang kerja rekan kerjanya yang berada di rumah sakit tujuannya. Dan saat sudah berada di depan pintu kerja rekan kerjanya, Jimi segera masuk ke dalam ruangan tersebut setelah mengetuk pintu terlebih dahulu.
“Malam Dokter Tomi,” sapa Jimi yang sudah masuk ke dalam ruang kerja rekannya, yang sedang duduk di kursi kerjanya.
Tentu saja dokter yang baru saja di panggil Tomi, kini beranjak dari duduknya dan menghampiri di mana Jimi berada.
“Akhirnya kamu datang juga Dok,” sambung dokter Tomi saat sudah mendekati Jimi. “Maaf kami harus melakukan hal itu, karena memang hanya itu yang dapat aku lakukan,”
“Tidak masalah, di mana sekarang dia di rawat?” tanya Jimi pada rekan kerjanya tersebut.
“Mari ikut denganku Dok, tapi sebelumnya aku ikut berduka cita atas musibah ini,”
Jimi hanya menganggukkan kepalanya, dan mengikuti rekan kerjanya keluar dari ruangan tersebut. Rekan kerja yang menghubungi Jimi saat dirinya sedang bersama dengan Hazel, dan karenanya, Jimi saat itu juga langsung melakukan penerbangan ke kota di mana sekarang dirinya berada.
Jimi langsung memasuki sebuah ruang perawatan yang baru saja di tunjukkan oleh dokter Tomi yang letaknya tidak jauh dari ruang kerjanya.
Dan saat Jimi sudah masuk ke dalam ruang perawatan tersebut, kedua bola matanya langsung tertuju pada Mita sang istri yang sedang tergeletak lemah di atas ranjang perawatan dengan selang infus yang menempel di salah satu tangannya.
Jimi pun segera mendekat kearah Mita yang kebetulan sedang menatap kerahnya. “Apa Jordi yang melakukan ini padamu Mit?” tanya Jimi yang sudah mendekatinya, saat Jimi tahu Mita baru saja mengalami keguguran.
Bersambung.................
Jangan lupa vote hari seninnya ya berikan untuk Hazel 🤭🤭🤭🤭🤭