Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama ANASTASIA ZAFFRINA CHELSEA CORNELIA. Ia di pisahkan dari keluarga kandungnya, dan diperlakukan dengan tidak adil olah keluarga angkatnya, hingga akhirnya ia di usir dan pergi ke negara lain dan mendirikan sebuah perusahaan miliknya sendiri. Ia juga seorang leader mafia paling d takuti no 2 dunia.
Saat menjalani hidupnya tanpa keluarga, ia bertemu dengan teman2 yang dapat ia andalkan dan setia. Suatu hari ia bertemu kembali dengan seseorang dari masa lalunya yg selalu ia rindukan.
Bagaimanakah kehidupan ANASTASIA kedepannya? Akankah ia bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon taagustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 31.
" Kami juga akan ikut." ucap Damian tiba-tiba menengahi situasi disana.
Dan mendengar itu mereka yang ada dalam ruangan pun sontak melihat asal suara tersebut. Ya mereka semua cukup terkejut karena kedatangan Damian dan Ryuzen yang tiba-tiba, bahkan tidak ada suara apapun yang terdengar saat mereka membuka pintu ruangan tersebut.
" Sejak kapan kak Ian ada disana?." tanya Anastasia mewakili teman-temannya yang lain.
" Cukup lama sampai mendengar semua yg kau ucapkan. " ucap Damian dengan tenang sambil berjalan kearah Anastasia. " Bagaimana menurutmu, Ryu?. " tanya nya pula kepada orang yang datang bersamanya.
" Aku jadi ingin mencincang orang yang mencoba mendekati adik ku, Padahal dia belum bisa mengatur dirinya sendiri. " ucap Ryuzen dingin.
Dan kata-kata itu berhasil membuat Jordan yang tahu untuk siapa itu menjadi kesal mendengarnya, " Siapa yg kau maksud, kak. "
" Ngomong-ngomong dari mana kau tahu?. " tanya Justic kemudian, sebelum ada pertengkaran saudara disana.
" Lady meminta saya menyuruh orang untuk mengawasi mereka, dan dari laporan anggota kita mengatakan bahwa mereka akan datang kesana malam ini. " jelas Stev.
" Jadi berapa banyak kau akan membawa anggota mu? kami bisa menambah kan anggota BDK ( Blood demon king)." ucap Zaroon.
" Hanya kita. " ucap Anastasia datar.
" Maksudmu... " Katania menggantung kata-katanya dengan ekspresi seperti meragukan pendengarannya.
" Iya, itu lebih dari cukup. "
" Tapi mereka kan banyak. " Veronica pun angkat bicara.
" Jika kau tidak mau ikut, aku sendiri pun cukup. "
" Siapa bilang, kami tidak akan membiarkan mu pergi sendiri. " ucap Cassandra dengan penuh semangat, yang juga disetujui semua orang yang ada disna.
Anastasia menyeringai mendengar ucapan dari teman-temannya, ia yakin mereka tidak mungkin mengecewakan nya.
" Kalau begitu kita bersiap malam ini. " ucap Anastasia masih dengan seringai diwajahnya.
Saat tiba-tiba saja tangan Damian mencubit kedua pipi Anastasia dan membuatnya kesakitan.
" Aw,.. Aduh.. kak Ian, itu sakit. " gerutu Anastasia yang kemudian melepaskan tangan Damian dari pipinya.
" Aku tidak bisa menahannya, kau sangat menggemaskan. " ucap Damian sembari mengacak-acak rambut Anastasia.
Kata-katanya itu langsung membuat semua orang menatapnya dengan ekspresi seolah berkata 'apa kau tidak waras'?. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, menggemaskan? menurut mereka itu sangat menyeramkan. Mungkin otak Damian mengalami sedikit kesalahan saat melihat sesuatu yang orang anggap mengerikan malah dianggap menyenangkan.
Sementara itu, Anastasia mendengus karena selalu diperlakukan seperti anak kecil oleh Damian, ia pun memalingkan wajahnya dengan kesal sembari melipat kedua tangannya didepan. Tapi, melihat Anastasia membuang wajahnya karena melas membuat Damian memiliki ide untuk menggoda Anastasia.
" Ayolah jangan marah. " ucap Damian dengan suara memelas.
" Kau sangat menyebalkan. " tapi Anastasia sama sekali tak luluh dengan kata-kata seperti itu.
Tahu akan hal itu, Damian pun kemudian tersenyum jahil dan berkata, " Jika kau terus marah seperti itu, aku akan mengulangi adegan kemarin disini sekarang juga. "
Mendengar hal itu membuat Anastasia tersentak dan ia pun langsung menatap Damian tajam dengan wajah yang sudah memerah seperti tomat.
" Dasar mesum!! " teriak Anastasia dengan kesal.
Sedetik kemudian Anastasia terdiam karena sadar kalau diruangan itu bukan hanya ada mereka berdua. Ia melirik kearah yang lainnya yang tengah menatap mereka dengan senyuman yang menyeramkan bagi Anastasia. Namun bagi mereka itu adalah senyuman saat mereka mendapatkan bahan untuk bergosip.
" Ke.. kenapa kalian tersenyum seperti itu?. " tanya Anastasia dengan gugup, ia sudah merasakan perasaan tidak enak hanya dengan melihat ekspresi mereka.
" Hehehe.. Tidak, jadi apa yang kalian lakukan kemarin?. " tanya Veronica sambil mendekati Anastasia dengan kedua alisnya yang naik turun dengan jahil.
" Apa kalian melakukan hal besar kemarin?. " tanya Justic pula.
" A.. apa yang kalian tanyakan ?. " Anastasia berusaha untuk pura-pura tidak mengerti disana demi menghindar semua pertanyan aneh mereka.
Tapi sayangnya itu tidak akan berhasil, dia harusnya tahu itu. Sementara itu, Damian hanya tersenyum senang karena berhasil mengerjai Anastasia.
" Ohh, ayolah Nana sayang. Jangan pura-pura begitu. Kau kan paling pintar disini. " bahkan Cassandra juga ikut-ikutan dalam hal ini.
" Kau bisa menceritakan nya kepada kami kan." termasuk Katania yang biasa nya tenang-tenang sana.
Anastasia sudah benar-benar panik ketika tahu kalau teman-temannya tiba-tiba saja berubah dan jadi sangat penasaran seperti itu. " A.. apa sih yang kalian bicarakan. " dan ia terus saja mengelak.
" Ya ampun, sepertinya Nana kecil kita telah dewasa. " ucap Zaroon kemudian.
" Sangat tidak terduga. " Bahkan Ryuzen juga sama meski tidak ada satupun perubahan ekspresi diwajahnya sama sekali.
" Kau tahu soal ini, Leo ?. " tanya Jordan kepada sesamanya disana.
Tapi Leo justru terlihat bingung dengan semua itu, dia hampir tidak bisa memikirkan apapun lagi mendengar hal mengejutkan ini. " Aku bahkan baru tahu sekarang. " ucapnya.
" Nona, apa anda ada keinginan segera pergi bulan madu bersama Tuan Damian. " Lalu, ada juga orang yang justru menyarankan hal tak berguna seperti itu tiba-tiba disana, dia Adrian.
" Jika iya maka katakan lah, kami akan segera mengaturnya untuk anda. " bahkan Stev juga sama.
" Dasar... Kalian sangat menjengkelkan!!. " ucap Anastasia dengan penuh rasa malu.
Mereka terus menanyakan apa yang terjadi saat ia bersama Damian, membuatnya pusing dan juga semakin malu. Ia mencoba meminta bantuan dari Damian, tapi ia malah membuang wajah nya sambil menahan tawanya.
Itu membuat Anastasia semakin frustasi dengan semua pertanyaan yang berdatangan dari teman-temannya itu. Ia terus menjerit dalam hati, bahkan teman-temannya tidak mau membiarkan nya pergi.
" Ayolah Nana, beritahu kami. " ucap Veronica memaksa.
" Iya, ayolah. " ucap Katania.
" Sepertinya kita harus membuat nya mengatakan itu. " ucap Ryuzen.
" Benar. " ucap mereka kompak.
Mereka pun terus memaksa Anastasia untuk mengatakannya, Anastasia yang mulai merasa jengkel dengan tingkah mereka pun menjawab pertanyaan mereka.
" Kami berciuman, puas kalian!. " ucap Anastasia kesal.
Mereka pun mengangguk setelah mendengar jawaban Anastasia. Anastasia yang kembali sadar dengan apa yang ia ucapkan, wajahnya kembali memerah karena benar-benar sangat malu. Sedangkan Damian malah tersenyum puas setelah Anastasia mengakuinya dihadapan teman-temannya.
" Ahh, kalian menjengkelkan. " ucap Anastasia sambil berlari meninggalkan ruangan itu.
Sementara mereka hanya tertawa melihat bagaimana reaksinya ketika pergi dari tempat itu, saat kemudian salah satu dari mereka pun mengajukan protesnya.
" Kak, bercandanya keterlaluan. " ucap Leo setelah Anastasia pergi dari sana.
" Jawaban itu bukan candaan, Leo." ucap Damian menatap adiknya itu dengan wajah serus.
" Eh... jadi itu beneran. " ucap Justic.
" Menurutmu?. "
Mereka semua menatap Damian tidak percaya, padahal mereka kira itu cuma candaan karena itu mereka mengikutinya.
" Wow, kau telah melakukan langkah yang besar kawan. " puji Zaroon sambil menepuk punggung Damian agak keras.
" Lebih tepatnya pemaksaan. " ucap Ryuzen.
" Kau benar-benar menciumnya ?. " tanya Veronica, di balas anggukan dari Damian.
" Kalau begitu kau harus berjanji untuk tidak membuatnya kecewa. Karena kalau kau melakukan nya, kami akan mencincang mu. Tidak peduli kau King Mafia atau bukan kami akan melakukannya. " ancam Veronica.
" Benar. " disetujui oleh Cassandra dan Katania.
" Kalian tidak perlu khawatir, aku akan menjaganya dengan baik. Aku tidak akan menyiarkan nya kecewa apa lagi pergi meninggalkan ku. " ucap Damian tersenyum.
Ia sangat sebagai karena Anastasia mendapatkan teman yang sengat perhatian kpdnya. Setelah itu mereka pun bersiap untuk penyerangan kepada Black Panther
memang sih ini cm novel,,tp pembaca kan jg boleh berkomentar.
bukannya compeni