Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. AYT
Aku bersiap menyiapkan apa saja yang harus aku bawa untuk ke Bogor
Pakaian aku bawa seadanya saja,yang pasti berkas berkas yang nanti akan di butuhkan disana sudah aku siapkan semuanya.
Satu tas jinjing penuh sudah siap di pinggir lemari pakaian.
Aku pandangi lagi tas yang tergeletak di atas lantai berwarna coklat.
Huft
PLASBACK
Setelah selesai sholat Maghrib rutinitas di rumah seperti biasa kumpul di ruang makan ingin makan malam bersama.
Selesai dengan makan malam kami menonton tv bersama dengan obrolan sederhana.
Sampai pada saat aku teringat sesuatu
" ayah besok Dinda udah berangkat ke Bogor,tapi belum izin keluar secara resmi ke Bu nyai " tanyaku setelah aku mengingatnya
" udah ayah izinin " kata ayah acuh tak acuh
" loh kapan kok Dinda gak tau " kataku penasaran
" lima hari sebelum lebaran " lanjut ayah masih tetap fokus melihat tayangan televisi
" ayah!! Kok gak ngajak Dinda,terus ayah izinnya sambil bawa apa ,sama siapa izinnya " tanyaku penasaran
" ya biasanya juga gitu din,ayah bawa sarung yang baru satu,izin nya ya sama ustadzah Ulfa " kata ayah menatapku
Huft
Aku menahan nafas lalu berlalu ke dalam kamar tanpa sepatah katapun.
Kalian pasti tau perasaanku saat ini seperti apa aku sudah tidak bisa berkata apa apa lagi.
Malu kepada pihak pondok itu yang aku rasakan.
Aku sudah bisa membayangkan ayah memberi sarung tidak bungkus dengan rapih atau yang lainnya,pasti hanya dimasukkan ke dalam pelastik hitam.
dulu pun begitu
Bagaimana aku tau
Ada salah satu adik santri yang menyampaikan padaku dan aku sangat mandengarnya.
sekarang lebih parah lagi ayah hanya izin kepada ustadzah Ulfa tidak ke Bu nyai nya,bagaimana aku menghadapi Bu nyai dan ustadzah Ulfa nanti aku begitu dekat dengan beliau.
PLASBACK UP
Huh😔
Astaghfirullah
Aku sudah tidak ingin menangis lagi untuk menyambut hari esok dan selanjutnya yang aku tidak tau tantangan apa yang akan aku hadapi.
Aku putuskan untuk tidur tidak mau berlarut larut memikirkan sesuatu yang belum terjadi.
*******************************
Setelah sholat subuh aku kedapur membantu ibu sebentar jam enam pas aku mandi bersiap untuk keberangkatan.
barang bawaan aku periksa kembali supaya tidak ada yang tertinggal.
Aku memakai androk plisket berwarna hitam mengkilap dipadu padankan dengan baju berwarna merah maroon jilbab segi empat dengan warna senada,aku sengaja memilih outfit gelap sebab perjalanan yang akan sangat memakan waktu supaya tidak mudah terlihat kotor.
Ku poles sedikit moisturizer,lipblam, memakai sipat mata cukup
Setelah semua dirasa sudah siap aku keluar kamar sambil menenteng tas jinjing yang berisi pakaian dan berkas berkas penting yang sebelumnya sudah ku bungkus rapih dengan pelastik.
Aku duduk diruang tv menunggu ayah untuk mengantarku kerumah emak kolot.
krieet
Suara pintu terdengar dibuka dari dalam ayah keluar dengan setelan santai nya
Langsung mengambil alih tas jinjing ku lalu dinaikan ke atas motor.
Ibu turut ikut,aku dan ibu memilih jalan kaki saja sebab kalau kami berdua ikut naik otomatis sudah tidak muat lagi.
Sampai dirumah emak kolot sudah terlihat ramai sanak sodara yang ingin menghantarkan kepergian paman Ari dan aku
Obrolan mengalir sambil menunggu semuanya siap.
Oleh oleh has kampung sudah di masukan semua kedalam bagasi mobil,aku duduk di kursi panjang di depan teras rumah emak kolot.
" ayo udah siap semua " kata paman Ari berjalan keluar rumah dengan menggandeng anaknya sahla
" ayo Din " ajaknya padaku setelah sampai di depanku
Aku hanya mengangguk tersenyum
Bersalaman kepada seluruh keluarga
Terakhir aku bersalaman dengan ayah dan ibu tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut ibu apalagi ayah,aku berharap sekali saja ayah meminta maaf padaku atas apa yang terjadi semalam,tapi nyatanya Zong.
Aku hanya menunduk lalu berjalan menuju dimana mobil paman Ari terparkir,aku naik di kursi belakang bersama sahla sejak ia tau aku akan ikut dengannya dia menjadi nempel terus padaku.
Anaknya super aktif bahkan ayahnya saja sudah nyerah kalau dia bertingkah,jujur aku pun kewalahan tapi aku hanya diam dan mengikuti semua tingkah sahla.
Saat aku benar benar merasa lelah sebab sepanjang perjalanan menuju pelabuhan Bakauheni sahla tidak pernah diam apapun yang ia lihat di jalan dia pertanyakan padaku.
Aku keluarkan hp didalam tas Selempang yang ku bawa, aku buka aplikasi YouTube aku cari tontonan anak yang seusia nya,setelah ku rasa pas untuk di tonton aku perlihatkan pada sahla ,dia sangat antusias melihatnya dengan semangat 45 dia mengambil hp yang aku pegang, tapi sebelum aku berikan pada sahla aku tanyakan dulu pada mamahnya boleh atau tidak dan Alhamdulillah nya diperbolehkan
Akhrinyaaaaaa aku bisa bernafas lega sedikit, aku rebahkan punggung pada kursi mobil, baru saja ingin memejamkan mata.
aku tersentak saat Sahla membaringkan badannya dan bertumpu pada kakiku sambil menonton acara anak anak di hpku.
Aku biarkan saja daripada seperti tadi ini lebih baik,kembali aku pejamkan mata mengingat perjalanan katanya masih panjang
Perjalanan dari desa napal ke pelabuhan Bakauheni membutuhkan waktu 3jam 5 menit itupun kalau perjalanan tidak berhenti dan macet.
Hari ke-3 lebaran waktunya arus balik mudik dan sudah kita pastikan bersama dari kota bandar Lampung mulai ramai lancar memasuki Bakauheni mulai macet merayap .
perjalanan yang harusnya di tempuh 3jam sekarang kita tempuh sampai 6jam.
Bokongku rasanya sudah panas karena terlalu lama duduk
setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang .
Dari kejauhan air laut pelabuhan sudah terlihat kapal yang sedang berlayar terlihat sangat kecil,ini bukan pertama kalinya aku nyebrang pelabuhan tapi ini pertama kalinya aku menyebrang lautan dengan tujuan untuk bekerja.
perlahan tapi pasti mobil memasuki tol pelabuhan masing dengan ramai merayap sedikit demi sedikit mobil memasuki kapal,aku sudah tidak sabar ingin segera turun kaki ku rasanya kebas karena sahla tertidur dengan berbantalkan kaki ku.
Druuung
deru mesin kapal terdengar jelas di parkiran bawah,mobil yang aku tumpangi berputar bersiap untuk menanjak naik keparkiran atas.
print priiiitttt
Suara peluit kang parkir beradu dengan mesin mobil dan kapal,keadaan yang panas bercampur dengan suara kang parkir yang memposisikan mobil agar rapih dan bisa ter isi banyak.
Mobil sudah terparkir semburna dengan perlahan aku mengangkat kepala sahla.
" biar Pama aja berar dia badannya gembul begitu " kata paman Ari saat melihatku berniat mengangkat sahla
" oh ia paha Dinda juga keram banget " jawabku sambil meringis
" heheh kak putri terkekeh melihatku meringis kesakitan,pegel ya Din " tanya nya padaku
" kakak waktu kesini selama perjalanan mangku si sahla,beh Din kaki rasanya kebas udah kaya apa aja " katanya sambil mengeluarkan keperluan sahla.
" masyaallah ya kak sahla " kataku
Dengan sedikit ku gerakan kaki untung kak putri mengerti dan mau menunggu aku meng istirahat kan kaki ku.
Setelah dirasa sudah baikan aku turun mengikuti langkah kak putri masuk kedalam kapal mencari ruangan ber ac dimana pamanku berada .
Untung tadi pamanku lebih dulu masuk kalau tidak sepertinya tidak akan mendapatkan tempat saking ramainya penumpang arus balik.
Aku duduk sudah ada banyak yang disewa pamanku,meluruskan kaki yang tadi begitu pegal.
" rencana nya mau kuliah ngambil jurusan apa din " tanya kak putri setelah selesai memposisikan duduk nya agar nyaman
" gak tau kak univ nya aja Dinda belum tau,bener bener pengalaman pertama ke luar provinsi buat kerja " kataku sambil memijit mijit kaki
" owh gak apa apa pelan pelan aja dulu kakak juga gitu ,tapi jujur aja ya dulu kakak didukung sama ayah, dikenalin sama beberapa pemilik perusahaan jadi sedikit terbantu, bukan sedikit sih banyak " kata kak putri sambil tersenyum.
Aku tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipiku untuk menanggapi perkataan kak putri.
Hia hia 💃💃💃bab ini juga jadi dua bab ye maaciwww