21th+ bijaklah memilih bacaan
Selama dua tahun pernikahan, Rose hanya dijadikan sebagai bank darah untuk Mia Winters oleh suaminya sendiri, Alexander Preston. Selama itu juga bisa dihitung berapa kali Alex tinggal di rumah mereka. Alex hanya mendatangi atau menghubungi Rose jika Mia membutuhkan donor darah.
Rose tidak pernah dianggap sebagai istri, ipar, ataupun menantu oleh Alex dan keluarganya. Bahkan teman-temannya hanya tahu bahwa Alex sudah menikah tapi tidak ada yang pernah melihat istri Alex. Semua orang tahu bahwa satu-satunya wanita yang dekat dengan Alex hanya Mia.
Sudah tidak tahan lagi, Rose meminta cerai, Alex menyetujuinya dengan syarat, setelahnya Rose menghilang tanpa jejak.
Tiga bulan berlalu, Alex dan Rose dipertemukan lagi dalam suatu acara, Alex terkejut karena mantan istrinya itu bergandengan mesra dengan laki-laki lain. Orang itu adalah pewaris Hawkins Group, Sky Hawkins. Semudah itukah Rose berpaling dari Alex?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Kecemburuan Scarlett
Begitu Sky selesai memperkenalkan Rose, semua orang menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.
Tentunya Scarlett bukan satu-satunya yang beranggapan bahwa Rose menggunakan tubuhnya untuk merayu Sky tapi tidak ada yang berani mengajukan keberatan atas apa ynag sudah menjadi keputusan Sky.
Scarlett langsung mendekat dan menyapa Rose duluan.
Scarlett:"Selamat datang Ms Hazel. Nama saya Scarlett Davis, saya sudah bekerja selama 8 tahun di Hawkins Prime Tech. Saat ini saya menjabat sebagai senior manager. Jika ada kesulitan, silahkan beritahukan pada saya"
Scarlett menyibakkan rambutnya lalu menoleh dengan malu-malu kepada Sky.
Scarlett bahkan tidak lupa mencondongkan dadanya ke arah Sky dimana belahan dadanya tampak jelas karena Scarlett membuka 3 kancing teratas kemejanya.
Scarlett: "Mr Hawkins, saya pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Ms Hazel beradaptasi di sini"
Sky:"Hm! Masih ada yang harus aku bicarakan dengan Rose jadi kalian bisa kembali ke tempat kalian masing-masing"
Sky hanya menjawab singkat ucapan Scarlett sebelum memeluk pundak Rose dan keduanya meninggalkan Scarlett begitu saja.
Sesampainya di dalam ruang kerja Rose, Rose langsung menggoda Sky.
Rose:"Apa kau lihat itu tadi?"
Sky:"Apanya?"
Rose:"Apa kau benar-benar tidak sadar, Ms Davis merayumu tadi?"
Sky:"Sebelah mananya dia merayuku?"
Rose:"Dia dengan sengaja mencondongkan dadanya ke arahmu, dia bahkan memakai kemeja yang kancingnya hampir meledak karena tidak bisa menampung buah dadanya"
Sky:"Oh!"
Rose:"Itu saja tanggapanmu? Apa kau tidak tertarik? Sky... Jangan bilang kalau kau gay?"
Sky:"Hei! Kau sendiri bagaimana? Alex tidak pernah menyentuhmu selama menikah, apa dia gay?"
Rose pun kembali mengingat apa yang terjadi antara dirinya dan Alex lalu seketika wajahnya memerah.
Rose:"Dia bukan gay!"
Sky:"Darimana kau tahu?"
Sky menaikturunkan alisnya untuk menggoda Rose
Wajah Rose semakin memerah.
Rose yakin Sky jelas sudah memperkirakan apa yang terjadi di Hazel's Table sebelumnya.
Rose:"Pokoknya dia bukan gay! Dan berhenti membicarakan masa laluku! Biarkan aku mulai bekerja! Sana pergi!"
Rose pun mendorong Sky yang masih cekikikan keluar ruangan.
Tentunya banyak karyawan yang melihat hal itu termasuk Scarlett.
Bisik-bisik pembicaraan tentang kedekatan Sky dan Rose pun semakin tidak terkendali di dalam Hawkins Prime Tech.
Scarlett pun menjadi semakin kepanasan dibuatnya.
"Lihat saja betapa buruknya kinerja Rose nanti! Aku akan membuktikan akulah yang lebih baik!", pikir Scarlett.
Tapi sayangnya, hal yang diperkirakan oleh Scarlett ataupun karyawan lainnya, sama sekali tidak terjadi
Rose bisa memimpin rapat-rapat mereka dengan profesional. Rose mengerti semua istilah sulit yang mereka gunakan. Bahkan Rose bisa menyambut dan berdiskusi dengan partner-partner kerjasama yang berasal dari berbeda-beda negara dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda juga.
Selama 2 bulan menjabat sebagai direktur perencanaan, semua staf di bawah Rose dibuat takjub dengan kemampuan Rose. Mereka tahu bahwa setidaknya Rose mampu menggunakan lebih dari 7 bahasa asing.
Semua partner kerjasama Hawkins Prime Tech sangat puas dengan diskusi dan perjanjian kerjasama yang mereka buat dengan Rose.
Scarlett yang selama ini sering mendapatkan pujian pun, namanya menjadi tenggelam begitu saja sejak Rose bergabung.
Kemajuan proyek-proyek Hawkins Prime Tech juga sudah sangat jelas, apalagi jika membayangkan keuntungan yang nantinya akan didapatkan ileh Hawkins Prime Tech beserta bonus-bonus akhir tahun yang akan didapatkan oleh para karyawan.
Tentunya semua orang merasa senang akan hal ini dan mulai memuji-muji Rose, terkecuali Scarlett.