NovelToon NovelToon
MY POSESIF BODYGUARD

MY POSESIF BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Trauma masa lalu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tatatu

"KALIAN BERBUAT TIDAK PANTAS DI SINI?"

Kesalahpahaman membuat status keduanya berubah.
Gaby berusia 17 tahun sementara Madava berusia 25 tahun merupakan bodyguard Gaby sendiri.

Keduanya di nikahkan oleh para warga karena kesalahpahaman.

"Kalian harus di nikahkan."

"A-apa, di nikahan?"
......

"Sudah aku bilang kan om, di antara kita tidak ada ikatan apapun atau setatus yang tidak jelas itu. Kejadian satu Minggu lalu lebih baik kita lupakan, dan anggap saja tidak terjadi apapun." Tegas Gaby dengan mata merah menahan amarah dan air mata.
...
Bagaimana Madava dan Gaby menjalankan pernikahan itu? Pernikahan yang tidak mereka inginkan, bahkan ditutupi dari orang tua mereka.

Madava sudah bertunangan sementara Gaby memiliki kekasih yang ternyata sepupu Madava.
.....
AYOOO!! ikuti cerita MY POSESIF BODYGUARD
jangan lupa like komen dan ikuti akun author ☺️

terimakasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azka tidak suka Frederick sadar dari koma?

"Hiks, Daddy akan baik-baik aja kan? A-aku tidak akan kehilangan Daddy kan?" Tanya Gaby kepada dirinya sendiri.

Saat ini Gaby berdiri di depan pintu, menunggu dokter yang sedang memeriksa Frederick.

Madava yang berdiri di dekat Gaby mendengar gumaman gadis itu, Gaby terlihat begitu takut dan gelisah, tubuhnya gemetar.

Menghela nafas pelan. Seperti biasa, jika sedang panik Nona-nya tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Gaby tiba-tiba terdiam keningnya mengerut, menyentuh kepalanya yang berdenyut sakit.

"Mommy, hiks."

"Mommy jangan tinggalin Gaby, mommy."

"Astaga, liat tubuhnya terbakar hangus."

"Kemungkinan besar korban tidak akan tertolong."

"Malang sekali nasibnya"

"wajahnya tidak terlihat jelas, seluruh tubuhnya menghitam terbakar."

"Ya tuhan, korban meninggal di tempat."

Gaby menggeleng panik kedua tangannya menutup telinga. Tubuhnya semakin gemetar.

Bayangan sang mommy dengan tubuh terbakar kembali melintas di benak Gaby, suara orang-orang itu terngiang di kepala Gaby.

Madava dan David yang melihat tingkah Gaby semakin aneh, seketika keduanya merasa khawatir.

"Daddy pasti baik-baik saja, t-tidak akan meninggalkan aku seperti mommy?"

Gadis itu berucap dengan wajah ketakutan.

"Ya, Daddy akan baik-baik saja, hiks."

Gaby terus meyakinkan dirinya sendiri jika sang Daddy akan baik-baik saja.

"Nona." Lirih David menatap Gaby iba.

David berjalan ingin mendekati Gaby, mungkin dirinya bisa menenangkan.

Namun langkah David tiba-tiba terhenti ketika Madava maju lalu menarik tubuh lemah Gaby kedalam pelukannya.

"Nona tenang lah." Ucap Madava dengan suara berat.

Sementara Mahendra sedari tadi duduk gelisah, pria itu bahkan tidak kuasa berdiri karena tubuhnya lemas. Mahendra terus berdoa untuk keselamatan Frederick.

Azka? Entah lah, setelah memanggil dokter pria itu tidak terlihat lagi.

'Ya tuhan, selamatkan tuan Frederick.' Batin Mahendra.

Dulu Almarhum ayah Frederick banyak sekali membantunya, begitupun dengan Frederick sendiri. Salah satunya adalah, operasi kanker Dwi---istri Mahendra.

Jika saja tidak ada Frederick yang membantu membiayai rumah sakit, entah bagaimana nasib istrinya.

"Hiks, ba-bagaimana jika Daddy---"

Ucapan Gaby tiba-tiba terhenti, Madava melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah cantik Gaby.

Menatap lekat mata Hazel yang terus mengeluarkan air mata.

"Kamu harus bahagia, cari kebahagiaan kamu. Maaf, aku harus pergi."

Degh.

Mata tajam Madava meredup, wajah dan tubuhnya menegang seketika, jantungnya berdetak kencang.

Saat menatap mata Hazel Gaby, seketika bayangan seseorang muncul di benaknya.

Madava baru menyadari, ternyata mata Gaby persisi seperti milik seseorang di masa lalunya.

Seseorang yang selama ini ada di hati Madava, tidak ada wanita lain yang bisa menggantikannya, walaupun sebenarnya wanita itu sudah benar-benar mengecewakan Madava. Tapi, rasa itu masih ada.

Pikiran Madava berkecamuk.

Selama ini, dirinya berusaha melupakan wanita itu, karena rasa kecewa yang begitu mendalam.

Rahang Madava mengeras, matanya memanas, hatinya berdenyut sakit.

'Kenapa mata Nona persisi seperti dia.' Lirih Madava dalam hati.

"Hiks, a-aku takut om." Ucap Gaby air mata terus mengalir tanpa henti.

Pria itu menghela nafas berat, tersadar dari keterkejutannya, mengelus lembut pipi mulus Gaby.

"Nona, dengarkan saya. Jangan berfikir macam-macam, tetap berdoa untuk keselamatan tuan, kita pasrahkan semuanya kepada yang di atas."

Berusaha memberi pengertian. Bagaimana pun mereka hanya manusia biasa, yang penting sudah ikhtiar dan berdoa untuk keselamatan Frederick.

Dengan air mata yang terus mengalir. Gaby mengangguk pelan.

"Ta-tapi, Daddy akan baik-baik aja kan?"

Madava mengangguk, pun berharap seperti itu.

"I-iya tentu, semoga tuan akan baik-baik saja."

Kembali menarik tubuh lemah Gaby kedalam pelukannya, Madava tidak bisa terus menatap mata indah itu yang di banjiri air mata.

David, menghela nafas berat sambil mengalihkan pandangannya dari dua manusia di hadapannya.

Melihat bagaimana Madava menenangkan Gaby membuat hati David berdenyut tak rela.

.…

Cklk.

Beberapa puluh menit sudah berlalu, terdengar pintu ruangan Frederick di buka dari dalam.

Mereka yang menunggu gelisah di kursi langsung melihat ke arah pintu.

Terlihat dokter dan suster keluar.

Gaby, Madava, David, Azka Mahendra serta istri Azka yang bernama Moza, mereka bangkit dari duduknya.

Ya, Azka menghubungi Moza dan memberitahukan tentang kondisi Frederick yang semakin memburuk.

Perempuan itu panik ingin ke rumah sakit melihat keadaan Frederick. Selain itu, Moza juga khawatir dengan keadaan Gaby.

Azka pun menjemput sang istri. Dan setelah sampai di rumah sakit Moza langsung menenangkan keponakannya, Gaby.

Ke enam orang itu mendekati dokter dengan wajah-wajah khawatir.

"Dokter bagaimana keadaan Daddy? Apa Daddy baik-baik saja?" Gaby langsung memberi pertanyaan.

"Apa Kakak saya baik-baik saja dokter?" Kali ini Azka yang bertanya.

Dokter mengangguk sambil tersenyum.

"Jadi begini tuan dan nona, awalnya jantung tuan Frederick berhenti berdetak dan---"

"A-apa." Gaby langsung di buat syok mendengar ucapan dokter, begitupun dengan yang lainnya.

Tubuh Gaby kembali gemetar, rasa takut langsung menguasainya.

"T-tidak mungkin, pasti Daddy baik-baik saja kan dokter?"

"Sayang, dengarkan kata dokter dulu ya jangan langsung panik dan menyimpulkan sendiri." Ujar Moza sambil mengelus pundak Gaby.

Gaby mengusap wajahnya yang basah. Mengangguk, dirinya terlalu khawatir dan takut.

"Dokter lanjutkan." Titah Azka.

Dokter mengangguk, mengerti bagaimana perasaan Gaby yang terlihat begitu takut.

"Jadi begini Nona dan tuan-tuan. Awalnya jantung tuan Frederick sempat berhenti berdetak, tapi ada keajaiban dari tuhan, jantung beliau kembali normal dan kondisinya juga mulai membaik. Selain itu tuan Frederick juga sudah sadar dari komanya." Jelas dokter sambil tersenyum.

Mata Gaby membulat, mulutnya sedikit menganga, gadis itu terlihat begitu terkejut begitupun dengan yang lainnya.

"A-apa Daddy, sudah sadar?"

Dokter mengangguk sambil tersenyum.

"Iya Nona, tuan Frederick sudah sadar."

Gaby tersenyum haru. Jadi Daddy-nya sudah sadar dari koma? Daddy-nya berhasil melewati masa kritis? Sungguh Gaby sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan sudah mengabulkan doa-doanya.

"Syukurlah tuan Frederick sudah sadar!!" Ucap Mahendra juga ikut terharu.

'Terimakasih tuan, sudah mengabulkan doa Noma Gaby dan yang lain untuk kesembuhan tuan Frederick.' Batin David sambil tersenyum menatap Gaby yang terlihat begitu senang.

'Syukurlah tuan sudah sadar' Batin Madava yang juga tidak kalah senang.

"Apa, mas Frederick sadar? Benar kah? Bagaimana bisa?" Tanya Azka tiba-tiba.

Mendengar ucapan Azka seketika mereka semua langsung menatapnya heran.

Madava merasa ada yang aneh dengan sikap Azka setelah mendengar Frederick sadar, pria itu seperti gelisah.

Menghela nafas pelan sambil mengalihkan pandangannya. Entah mengapa Madava selalu curiga dengan sikap adik tuan Frederick.

"Sayang, kenapa bicara seperti itu?" Tanya Moza terdengar heran.

Madava menaikan sebelah alisnya. Ternyata bukan dirinya saja yang merasa aneh dengan ucapan Azka.

"Kenapa pak Azka bicara seperti itu? Seperti tidak suka tuan Frederick tersadar?" Kali ini David yang bertanya.

Azka mengerjap terkejut, menyadari ucapannya yang salah bicara, berusaha terlihat tenang.

"David apa maksud kamu? Tentu saja saya sangat senang mas Frederick sudah sadar, jangan bicara sembarang!! Jangan menyimpulkan yang tidak-tidak, itu bisa membuat orang salah paham." Ucap Azka, tidak terima di tuduh seperti itu.

David mengelus belakang kepalanya. Bukan bermaksud menuduh, hanya saja David heran mendengar ucapan Azka.

"Maaf pak Azka, saya tidak bermaksud menuduh." Ujar David merasa tak enak hati juga.

Azka hanya menghela nafas kasar, lalu menatap dokter.

"Lanjutkan dokter." Titah Azka.

Dokter mengangguk.

"Tuan Frederick ingin bertemu dengan putrinya."

Gaby tersenyum, rindu kepada sang Daddy akan terobati.

Moza memeluk Gaby dari samping.

"Akhirnya mas Frederick sadar juga dek, kamu senang kan? Di balik cobaan pasti ada hikmahnya." Ucap Moza bijak, sambil melepaskan pelukannya.

Gaby mengangguk, mengusap wajahnya yang basah.

Benar. Kita pasrahkan saja kepada yang di atas.

1
Rohmadi Daglek
tambah ii up nya lgi Thor
IG:tatuuu_my: okee kak
total 1 replies
❀⃝ PᷮuͥtᷮrͧI PᷤeͣmᷜaͧlͬUͣ§𝆺𝅥⃝©
wkwkwkw salah paham /Facepalm/
Anrezta Zahra
oh....org terdekat agaknya
IG:tatuuu_my
makasih yg udh mau membaca dan like😌
Tiwik
Ayahnya si gaby muda bingit diumur 35 udah punya anak umur 17 tahun nikahe pas masih sma itu ya thor
IG:tatuuu_my: iya, nikah muda
total 1 replies
ChaManda
Walinya Gaby gak ada, gimana mau sah nikahnya?👀🤔
IG:tatuuu_my: udah di perbarui ya😁
total 1 replies
ChaManda
berasa digrebek /Sob/
ChaManda
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ChaManda
ikan cucut .... lanjuttt
ChaManda
/Sob//Sob//Sob//Sob/
ChaManda
cembulu, yaaa/Tongue/
ChaManda
masih mudaaahhhh/Sob//Sob/
ChaManda
🤣🤣🤣🤣
ChaManda
Via ...
Viaa ....
ChaManda
boleh juga hhh
ChaManda
/Sob//Sob//Sob/
ChaManda
Hi, Kak, sedikit masukan dari aku tentang penulisan kata "Di"

Kalau setelah Di adalah kata kerja, maka disambung, ya, contohnya: dipanggil, dinikahkan, dan didengar.

Sedangkan kalau setelah Di adalah kata benda atau tempat, maka dipisah, contohnya: di meja, di sekolah dan di dapur.

Semangat! Semoga membantu🤗
IG:tatuuu_my: oh oke, makasih🙏
total 1 replies
IG:tatuuu_my
Batu like, komen ya guys☺️🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!