NovelToon NovelToon
Rain : Losing Us 2

Rain : Losing Us 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO / One Night Stand / Enemy to Lovers / Barat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Angelo, yang selalu menyangkal kehamilannya, melarikan diri setelah mengetahui bahwa ia mengandung anak Maximilliam, hasil hubungan semalam mereka. Ia mencari tempat persembunyian terpencil, berharap dapat menghilang dan menghindari konsekuensi dari tindakannya. Kehamilan yang tak diinginkan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memaksanya untuk menghadapi kenyataan pahit dan melarikan diri dari masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

He never loved me.

Jambakan Angelo yang kuat membuat Anita tersentak, tubuhnya terhuyung jatuh kembali ke kursi dengan bunyi gedebuk. "Cih, aku memang sudah curiga! Kau tak akan pernah lepas dari wanita murahan itu!" geram Angelo, suaranya bergetar menahan amarah. Mata Anita berkaca-kaca, air matanya mengancam jatuh. Udara di restoran cepat saji itu terasa begitu tegang, dipenuhi aroma cemas dan bau makanan cepat saji yang tiba-tiba terasa menyengat. Rambut Anita yang dijambak Angelo tampak kusut, beberapa helainya terlepas, dan kulit kepalanya memerah menahan sakit. Anita terisak pelan, menahan malu dan perih.

"Angelo, lepaskan! Kau tak berhak ikut campur urusan rumah tanggaku!" bentak George, suaranya bergetar, namun ada tekad di dalamnya. Ia berdiri, tubuhnya tegang, siap menghadapi amarah Angelo.

Maximillian, yang menyaksikan George membentak Angelo, mengepalkan tangan. Wajahnya memerah menahan amarah, ia hendak melangkah maju untuk menghajar George, namun Jacob dengan sigap menahannya.

"Biarkan Angelo menyelesaikannya. Lihat di sana," bisik Jacob, menunjuk ke arah luar restoran dengan dagunya. Di luar, terlihat Cyne dan Kakek Xavier tengah berdiri di menatap pada Angelo dan George, wajah mereka tampak datar tanpa emosi.

"Masalah akan semakin rumit jika kau ikut campur," lanjut Jacob, suaranya tenang namun tegas.

Maximillian menghela napas, rahangnya mengeras. "Tapi Angelo..." gumamnya, tak kuasa melanjutkan kata-katanya.

"Dia bisa mengatasinya sendiri. Kita awasi saja dari sini," potong Jacob.

Rahang Angelo mengeras mendengar pembelaan George yang terdengar melindungi Anita. Ia merasakan sentakan sakit hati yang tajam. Sentuhan lembut George pada Anita tadi masih terasa jelas di ingatannya, membuat amarahnya semakin membuncah saat mengingat raut wajah sedih Cyne.

Dengan gerakan cepat dan penuh amarah, Angelo membanting kepala Anita ke meja kaca bundar di hadapannya. Bunyi crakk nyaring mengiringi benturan keras itu, pecahan kaca berserakan di atas meja. Hidung Anita menghantam ujung meja dengan tepat, darah segar langsung mengucur deras. Beberapa pengunjung restoran menjerit ngeri, menarik kursi mereka menjauh dari pusat kejadian. Bau anyir darah bercampur dengan aroma makanan cepat saji memenuhi udara. Tulang hidung Anita jelas patah.

Mata George membulat sempurna, ketakutan tergambar jelas di wajahnya. "Angelo! Kau…" belum sempat menyelesaikan kalimatnya,

Bugh!

Sebuah pukulan telak mendarat di rahangnya. George terhuyung, tubuhnya terhempas ke lantai yang dingin dan keras.

"Aku menyesal tak membunuhmu sejak awal," desis Angelo, suaranya bergetar menahan amarah yang membara. Kebencian yang terpendam selama ini meledak, menghujam George dengan kekuatan yang luar biasa. George merasakan rahangnya bergeser, rasa sakit menusuk memenuhi kepalanya. Ia meringis, tak menyangka kekuatan Angelo sedemikian dahsyat.

Angelo menunjuk Anita dengan jari yang gemetar karena emosi, tatapannya tajam bak pisau, memancarkan aura kematian. "Jangan harap hidupmu akan berjalan mulus setelah ini," ancamnya, suara itu bukan sekadar ancaman kosong. Ia akan memastikannya.

Suasana semakin mencekam saat Kakek Xavier dan Cyne memasuki restoran, melangkah mendekati Angelo yang masih diliputi amarah dan aura membunuh. Mereka menyaksikan sendiri betapa mengerikannya kejadian tersebut.

Cyne memeluk Angelo erat, tubuhnya gemetar. "Terima kasih, Angelo. Kau selalu menjadi pelindungku," ucap Cyne, suaranya serak menahan isak tangis. Air mata membasahi pipinya, mencampur dengan rasa syukur dan pilu.

Angelo menarik napas dalam-dalam, merasakan tubuh Cyne gemetar hebat di pelukannya. Air mata Cyne membasahi bahu Angelo, menceritakan betapa hancurnya hati wanita itu. Cyne memang sudah curiga pada George yang akhir-akhir ini jarang pulang, selalu beralasan lembur padahal Cyne sendiri selalu memantau kinerjanya di perusahaan. Hari ini, ia membawa Kakek Xavier untuk membuntuti George, ingin memastikan sendiri apa yang dilakukan suaminya. Ia tak menyangka Angelo ada di tempat yang sama, dan justru Angelo yang menghukum George dan selingkuhannya.

"Sebelum kau menikahi cucuku, aku sudah memperingatkanmu. Jika kau tak mencintainya, jangan menikahinya," kata Kakek Xavier, suaranya tenang namun berat, menunjukkan amarah yang tertahan. Bagi yang mengenal Kakek Xavier, keheningan itu lebih menakutkan daripada amukan.

"Kakek, aku…" George mencoba membela diri, namun Kakek Xavier memotongnya.

"Aku bisa menghidupi cucuku dengan harta yang berlimpah. Bahkan jika dia menghamburkan uang seumur hidupnya, hartaku tak akan habis. Kau tahu penyesalanku sekarang apa?" Kakek Xavier menatap George tajam, tatapan yang membuat George merinding.

"Memaksa Cyne menikah denganmu, meski dia tak mencintaimu," lanjut Kakek Xavier, suaranya dingin menusuk.

Keheningan menyelimuti ruangan, hanya isakan pelan Anita yang memecah kesunyian. Bau anyir darah dan pecahan kaca masih terasa menyengat.

"Pergilah. Dan pastikan kau tetap waspada. Lindungi keluargamu dan wanita itu. Jaga mereka baik-baik, jika kau tak ingin kehilangan siapa pun," kata Kakek Xavier, suaranya final, tak ada ruang untuk bantahan.

Di tengah ketegangan antara Kakek Xavier dan George, Angelo tiba-tiba merasakan kontraksi. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakit yang tiba-tiba datang.

Cyne, yang berdiri di samping Angelo, merasakan sesuatu yang basah di bawah kakinya. Ia menunduk, dan melihat cairan ketuban Angelo yang telah rembes. Wajah Cyne langsung pucat pasi.

"Angelo, ketubanmu pecah!" teriak Cyne, panik. Suaranya memecah keheningan, menggantikan ketegangan dengan kepanikan yang nyata. Maximillian dan Jacob, yang berada tak jauh dari mereka, segera berlari menghampiri Angelo. Air ketuban bening mengalir deras di antara kaki Angelo, membasahi lantai restoran.

"Sayang, kau akan melahirkan?" tanya Maximillian, suaranya dipenuhi kekhawatiran. Wajahnya pucat.

Angelo menggeleng, mencoba tetap tenang meski rasa sakit mulai menjalar. "Aku tidak apa-apa," katanya, suaranya terdengar datar, mencoba meyakinkan yang lain agar tak semakin panik. Namun, ia melanjutkan, "Tapi, aku perlu ke rumah sakit sekarang."

Sebelum pergi, Angelo kembali menghampiri Anita, memberikan tendangan tepat di rusuk wanita itu. Anita merintih kesakitan. "Cari tempat persembunyian sebelum banyak orang memburumu," ancam Angelo, suaranya dingin dan penuh peringatan.

"Angelo, segera ke rumah sakit! Jangan pikirkan dua orang hina itu, aku akan mengurus mereka," ujar Kakek Xavier, suaranya tegas. Wajahnya dipenuhi kekhawatiran melihat semakin banyaknya air ketuban yang keluar.

Maximillian, Jacob, Janet, dan Cyne segera membawa Angelo ke rumah sakit. Kakek Xavier, dengan tatapan tajam dan aura yang menakutkan, mengatupkan tangannya. "Kalian…," suaranya berat, menimpa keheningan restoran. Semua pengunjung langsung terdiam, takut.

"Siapa pun yang berani membantu mereka, akan bernasib sama," ancam Kakek Xavier. Para pelanggan mengangguk cepat, tak ada yang berani menentang pria berpengaruh itu. Siapa yang berani melawan kekuasaan Kakek Xavier yang bahkan memiliki pengaruh di pemerintahan?

Kakek Xavier keluar dari restoran untuk menyusul Angelo ke rumah sakit. George dan Anita, tertinggal di tengah cemoohan dan tatapan penuh kebencian dari para pelanggan yang menyaksikan keributan tadi. Mereka berdua benar-benar terisolasi, tak ada yang berani menolong.

1
Reka Cantika
lanjutkan lagi dong Thor
Noey Aprilia
Haiissshhh....c kk....
pdhl aku ikutn smngt jmbak tu pelakor,kn pgn ikutn jg sm angelo.....
ayo dong double up.....🤗🤗🤗
Reka Cantika
lagi dong
Noey Aprilia
Kbyang dong mukanya max yg biasanya dtr ky papan,trs mrajuk ky bocah d tnggal emaknya......mna dia pula yg mual mntah.....wkwkwk......
Akhrnya...ngekor aja kmna induknya prgi.....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Aws aja kl pra lki2 brani nyktin psangannya,hkumn sdh mnnti dr smua orng....trtma kluarga msing2.....
tp yg pst saat ini mreka sdh bhgia....
Noey Aprilia
Yg songong akhrnya bungkam....
lgian,brsa bgt jd krban pdhl dia yg jd trsngka....yg slingkuh kn dia,tp janet yg d tduh....dsr gila....
Noey Aprilia
Akhrnyaaa.....
Angelo mau jg nkah sm max.....aws aja kl max ky sng mntan yg bjingn....
Laahhh.....janet mlh ktmu mntan...bkln gelut ga y????🤔🤔🤔
Reka Cantika
lagi Thor
Noey Aprilia
Max srius ko....mngkn slain dia mau mnebus kslhn d msa lalu,dia jg bnrn cnta sm angelo....mngkn bsa sma2 mnymbuhkn luka jg...
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Reka Cantika
luar biasa
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bguslh kl max yg yg mnglaminya,biar bumil sntai aja....lgian kn udh bwa baby kmn mna,mualnya buat bpknya baby....
Noey Aprilia
Mnjauh smntra,mngkn lbih baik buat angelo....apa lg ada ssrorng yg sllu ada d smpingnya....biarlh orng yg udh bkin dia sdih,mnrima hkumannya.....
Noey Aprilia
Wjar sih kl angelo jd stress,scra mntalnya pst trgnggu krna kta2 mreka....
tmbh lg trauma msa lalu,pst bkin dia mkin down....mga aja max bsa bkin dia lbh smngt.....
Reka Cantika
lanjut lagi
Noey Aprilia
Pntsn angelo mrah,dia trauma trnyta.....
lgian,udh ada ank sndri knp mlah adopsi????sukur2 kl ga iri pas udh dwsa,kl iri kn mlah bhya....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Yg d perut aja blm kluar,mlah mau ngadopsi ank orng...urus ankmu dlu lh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!