Bagaimana rasanya apabila kau menemukan pria seperti dalam novel di dunia nyata?itu yang di alami oleh Rein.Dokter cantik ini begitu menggilai sosok pemeran utama pria dalam sebuah novel yang ia baca.Sosok pria tampan mapan dan baik hati yang ia cintai.Bahkan ia menjadikan sosok pria itu menjadi kekasih bayangan nya.
Namun ia tidak menyangka akan bertemu sosok sesempurna pemeran utama yang ia sukai itu di dunia nyata.
Keannu Adhitama Smith adalah profesor sekaligus pemilik rumah sakit tempat Reinna bekerja.Karena suatu hal tanpa sengaja membuat mereka berpura-pura menjadi sepasang kekasih.Hingga akhirnya benih cinta hadir di hati mereka.
Namun kehadiran cinta pertama Kean yaitu Sidney yang membuat Kean dilema.
Bagaimana kisah selanjutnya? siapakah yang akan Kean pilih? Rein atau Sidney?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilema
Mobil Kean baru saja sampai di depan rumah Rein,Kean mematikan mesin mobil. Ia hendak keluar dari mobil namun lengannya di cekal oleh Rein. Kean menatap Rein yang melepaskan jaket milik Kean lalu ia berikan kepada Kean.
" Jangan beri keluarga ku harapan yang tak bisa kau beri, berhenti bersikap baik kepada ku selagi hati ini belum menetap. Semua kepalsuan ini aku yang memulai, kita hanya bersandiwara di rumah sakit dan di depan keluarga mu saja," ucap Rein dengan wajah datar.
" Rein?" panggil Kean ketika Rein keluar dari mobilnya lalu menutup pintu mobil. Kean mengacak rambutnya frustasi,ia merasa kebingungan. Entah apa yang harus ia lakukan kini, hati nya merasa sakit saat Rein berkata seperti itu.
Kean pun melajukan mobil nya meninggalkan rumah Rein. Sementara Rein saat ini sedang menatap ke arah jendela luar, sebelum hati nya melangkah lebih jauh ia memilih untuk berhenti berharap.
Tak ada tangis air mata,Rein sudah terbiasa mengalami hal ini. Apalagi kenyataan saat ia melihat sahabatnya menikah dengan kekasihnya ia masih tetap tegar.
" Rein? kok nak Kean nggak di suruh masuk dulu?" tanya ibu Rein saat melihat mobil Kean sudah pergi meninggalkan rumah mereka.
" Kean sedang sibuk Bu," jawab Rein merasa gugup.
Di rumah Revan baru saja pulang ke memasuki rumahnya nya. Ia tidak menemukan istri nya, terlihat seorang wanita paruh baya sedang bersidekap dada menatap nya dengan tatapan tajam.
" Ibu,kok belum tidur?" tanya Revan kepada ibu nya.
" Masuk ke rumah tuh ucapin salam kek," ketus ibu Revan berdecak sebal.
" Hehe Bu,maaf" ucap Revan sambil mencium punggung tangan ibu nya.
" Gimana mau tidur,kalau menantu nya keluar malem- malem sama temen- temennya." protes ibu nya Revan.
" Maureen keluar lagi Bu? jam segini?" tanya Revan kepada ibu nya.
" Iya,mana tadi ada temen laki- laki juga. Ih kamu kenapa harus nikah sama dia sih?" ibu Revan nampak geram dengan kelakuan Maureen yang selalu seenaknya saja.
Ia tidak pernah berdiam diri di rumah,kerja nya hanya shopping dan jalan- jalan bersama teman - temannya. Yang ia bisa hanya menghamburkan uang Revan membuat Ibu Revan tidak menyukai nya.
" Maafkan Revan Bu,nanti Revan akan hukum dia," ucap Revan dengan penuh amarah.
Revan menaiki anak tangga lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Maureen benar - benar selalu membuatnya emosi. Andai ia tidak tergoda oleh tubuh molek Maureen mungkin ia tidak akan menikah wanita itu.
Ia begitu iri ketika ia melihat kemesraan Rein dan Dokter Kean di rumah sakit. Apalagi Revan melihat begitu banyak cinta yang di berikan oleh Dokter Kean kepada Rein.
Andai waktu dapat di ulang kembali ia akan memperbaiki semua nya. Ia sungguh menyesal karena telah menyakiti Rein hanya demi wanita seperti Maureen.
Tak ada wanita yang sebaik dan pengertian seperti Rein,Revan kembali mengingat kenangan nya bersama Rein. Revan merebahkan tubuhnya menatap langit- langit kamar. Hari ini ia begitu lelah,ia malas mencari Maureen ia lebih memilih untuk tertidur.
Malam semakin larut,Audrey saat ini sedang sendirian di ruang kerja nya. Akhir-akhir ini ia begitu banyak mendapatkan pesanan gaun. Ia harus menyelesaikan semua ini dalam waktu dekat. Oleh karena itu malam ini ia lembut bekerja.
Audrey menguap,rasa nya matanya begitu lelah ingin sekali ia segera bertemu dengan bantal dan guling di atas tempat tidur nya. Tiba-tiba ia terkejut saat melihat seorang pria yang baru saja datang menghampiri nya dalam keadaan mabuk.
" Dokter Aladin?".
" Hey,kau penyihir!!" Aldi mulai meracau tidak jelas.
" Setelah kau memantrai ku dengan sihir mu,kini kau pergi begitu saja tanpa jejak," cetus Aldi lalu tertawa mengejek.
" Apa maksud mu?" tanya Audrey yang masih tidak paham dengan apa yang Aldi ucapkan.
" Kau tidak paham,aku cemburu," ucap Aldi.
" Cemburu?".
" Iya,aku cemburu karena kau bersama pria lain Audrey Angela" sarkas Aldi.
" Tapi..."
Tiba-tiba saja Aldi membungkam mulutnya Audrey dengan mulutnya,awal nya ia mencium dengan kasar. Namun lama-kelamaan ciuman itu menjadi lembut, keduanya hanyut dalam gairah yang selama ini mereka pendam.
Ciuman Aldi kini turun ke leher putih jenjang Audrey menyesap nya memberi tanda kepemilikan bahwa dia adalah milik Aldi.
Entah sejak kapan kemeja milik Audrey sudah terlepas, Audrey merasa ada sesuatu yang aneh saat Aldi memainkan dua benda kenyal milik nya. Menyesap nya seperti bayi yang kehausan,hampir saja Audrey terbuai oleh permainan Aldi.
Dengan cepat Audrey menahan tangan Aldi saat ia hendak melepaskan bagian bawah Audrey.
" Jangan please!" ucap Audrey memohon.
Audrey kembali memakai kemeja nya yang terjatuh di bawah lantai.
Tiba-tiba saja Aldi tertidur di atas sofa tempat nya dan Aldi bercumbu baru saja. Audrey menghela nafas panjang,hampir saja ia dan Aldi melakukan hal yang salah.
Audrey membenarkan posisi tidur Aldi di sofa,ia lalu memasuki kamar istirahat milik nya untuk mengambil selimut. Audrey pun menyelimuti Aldi dengan selimut tebal, Audrey turun ke lantai bawah memeriksa pintu butik yang belum terkunci. Pantas saja Aldi dapat masuk ke dalam,satpam pun malah tertidur saat ia sedang lembur.
Audrey mengunci pintu lalu kembali naik ke lantai atas untuk menyelesaikan tugasnya.
Pagi mulai menyapa, cahayanya menerobos masuk lewat jendela. Aldi menerjap kan mata nya,ia menatap sekeliling ia kini berada di tempat asing. Ia melihat bingkai foto Audrey ukuran jumbo di dalam ruangan.
Kini ia mengetahui ia berada di mana saat ini,Aldi melihat Audrey yang tertidur sambil membenamkan wajah nya di depan meja. Aldi bangkit dari duduk lalu menghampiri Audrey.
Ia menggendong Audrey membawa nya menuju kamar yang berada di dalam ruangan Audrey. Aldi merebahkan tubuh wanita yang begitu ia rindukan akhir- akhir ini.
Aldi mendekat kan wajah nya dengan wajah Aldi,tak lama kemudian Audrey melah mengecup bibir nya. Ia sengaja memancing si kaku Aladin agar ia dahulu yang melakukan hal romantis untuk nya.
Aldi terbelalak menatap Audrey,kini Audrey mengetahui perasaan nya dengan Aldi berbalas.
" Morning sayang," sapa Audrey lalu mengulas senyum.
Aldi hanya membalas dengan senyuman.
Tuh kan? Senyum nya membuat Audrey tersipu malu. Aldi kini mengingat apa yang ia lakukan bersama Audrey di ruangannya. Aldi ikut merebahkan diri didalam ruangan milik Audrey.
Ia memeluk pinggang Audrey,saat ini pertahanan ego nya telah runtuh. Ia mengecup puncak kepala Audrey penuh sayang.
" Jadi ada yang jealous ya," ucap Audrey membuat Aldi tersipu malu.
...
Jangan lupa like komen dan vote bestie 🤣
Ku nulis sampe nganguk bgt
muak sekali