PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Baikan
" Gak mau beli seuatu dulu?. " Ardiy menoleh ke arah samping, dimana sang istri duduk sambil menunduk.
" Gak usah, langsung pulang aja. " Putri menjawab tanpa menoleh ke arah Ardiy.
Ardiy hanya bisa menghela napas melihat sang istri benar-benar menjaga jarak darinya. Laki laki itu merasa tidak suka dengan keadaan mereka saat ini.
Oh ya, sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah Adit selesai makan, tinggal Ahmad dan Lita saja yang belum pulang karna Adit belum mau di tinggal. Sedangkan Andre juga sudah pulang lebih dulu karna harus mengerjakan tugas.
Ardiy akhirnya memilih fokus menyetir karna waktu juga sudah semakin larut, laki laki itu merasa sangat capek karna belum sempat istirahat setelah bekerja seharian.
Beberapa menit dalam kecanggungan, Pasangan pasutri baru itu akhirnya sampai ke rumah, Mereka langsung saja masuk dan naik ke lantai tiga untuk segera beristirahat.
Begitu sampai di kamar, Putri langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur, Ardiy yang tidak tahan di diamkan oleh sang istri memilih ikutt masuk ke dalam kamar mandi.
" Astaga . " Putri terkejut ketika melihat Ardiy sudah berada di belakang tubuhnya, Perempuan itu baru saja berniat sikat gigi dan cuci muka di wastafel.
" Ke-kenapa lo ikut masuk?. " Putri mendongak menatap Ardiy dengan alis bertaut penuh tanda tanya.
" Aku mau bicara. " Ucap Ardiy , laki laki itu menundukkan kepalanya agar sang istri tidak perlu mendongak hanya untuk menatap wajahnya.
" Nanti aja setelah gue selesai dengan urusan di kamar mandi. " Putri mengalihkan wajahnya yang memerah, karna saat ini Ardiy mengungkung tubuhnya dengan kedua tangan berada di wastafel.
" Engak, sekarang aja. " Jawab Ardiy keras kepala.
Putri menghembuskan napasnya dengan kasar, perempuan itu memilih mengalah saja, karna tidak mungkin dia akan menang melawan Ardiy.
" Ya udah mau bicara apa?. " Putri memberanikan diri menatap wajah Ardiy yang begitu dekat dengan wajahnya.
" Aku minta maaf. " Ucap Ardiy dengan suara rendahnya.
Putri menautkan alisnya, selain bingung dengan alasan permintaan maaf Ardiy, perempuan itu juga baru sadar dari tadi Ardiy tidak memakai sapaan Lo -gue lagi tapi Aku-kamu.
" Minta maaf untuk apa?. " Ingin rasanya Putri menanyakan kenapa Ardiy tiba tiba memakai sapaan aku-kamu, tapi Putri memilih membahas topik utama mereka dulu.
" Soal yang kemarin, aku mohon jangan diemin aku. "
Bibir Putri sedikit berkedut melihat wajah memelas sang suami, ingin rasanya perempuan itu tertawa ngakak jika saja situasinya tidak sedang serius.
" Emangnya kenapa kalo Aku diemin kamu, ngaruh gitu?. " Putri tersenyum miring terkesan sinis.
" Ngaruh sayangg, aku gak suka kamu diemin, aku minta maaf kalo kemarin aku kasar . " Jawab Ardiy dengan nada sedikit nyolot, jangan lupakan wajah laki laki itu yang semakin memelas seperti anak kucing kehilangan induknya.
"Kenapa gak suka?, kan kamu gak cinta sama aku. " Ucap Putri sengaja memancing reaksi Ardiy.
" Aku gak tau ini cinta atau tidak, aku hanya belum faham dengan perasaanku, intinya aku tidak suka kamu diemin kayak gini, aku gak suka kamu jauhin. "
Ardiy menundukan kepalanya merasa bodoh karna tidak faham dengan perasaannya sendiri, laki laki itu takut salah menafsirkan perasaan nya.
" Silahkan yakinkan hati kamu dulu, renungkan di dalam hati tentang perasaan kamu ke aku. " Putri tersenyum sambil menepuk dada Ardiy dengan pelan.
" Aku akan renungkan, tapi jangan menjauh ya?." Ardiy menatap sang istri dengan wajah memelas.
Putri tertawa merasa sangat gemas melihat wajah Ardiy, perempuan itu dengan berani mencubit kedua pipi Ardiy dan memainkannya dengan gemas.
" Iya aku gak akan menjauh. " Putri akhirnya memilih berdamai, mana tahan Putri melihat wajah melas Ardiy .
' Terimakasih sayang. " Ardiy langsung tersenyum lebar merasa sangat senang .
" Sama sama, udah sana keluar, aku mau sikat gigi sama cuci muka dulu. "
Ardiy tidak menghiraukan perkataan Putri, laki laki itu bukannya keluar malah mengangkat tubuh Putri dan mendudukkannya di wastafel.
Arghh...
Putri terkejut begitu tubuhnya terangkat, perempuan itu menepuk lengan Ardiy yang kembali mengukung tubuhnya.
" Kamu ngagetin. " Ucap Putri dengan kesal.
Ardiy terkekeh melihat wajah Putri yang cemberut, bibir perempuan maju bebarapa senti sehingga membuat Ardiy gemas.
Cup..
Putri melotot mendapatkan ciuman tiba tiba dari sang suami.
" Kamu curang, ini namanya kesempatan dalam kesempitan. " Putri menggerutu dengan kesal, karna Ardiy dari tadi hanya cengesan.
Ardiy kembali ingin mencium putri, namun Putri menutup mulutnya sehingga membuat Ardiy kesal.
" Udah ihh, aku mau sikat gigi sana kamu keluar." Putri mendorong wajah Ardiy sehingga membuat laki laki itu cemberut, namun juga patuh, Ardiy akhirnya keluar meninggalkan Putri setelah lebih dulu menurunkan tubuh sang istri dari wastafel.
Beralih dari lantai tiga ke lantai dua lebih tepatnya di salah satu kamar yang di huni oleh Andre.
Pemuda itu sekarang sudah selesai mengerjakan tugas, kini dia sedang berbaring sambil memainkan ponselnya.
"Hmm cantik. " Andre tersenyum kecil melihat foto profil seorang perempuan di aplikasi hijau.
Andre terus menatap foto itu sambil sesekali tersenyum dan memuji berapa cantiknya perempuan itu.
" Ehh, dia online?." Andre terkejut melihat deretan hurup di bawah PP perempuan itu. Pasalnya sekarang waktu sudah menujukan pukul sebelas malam dan perempuan yang sejak tadi memenuhi kepala Andre masih online dan belum tidur.
" Haruskah gue chat, atau telpon?." Andre tampak menimbang nimbang keputusan yang akan dia ambil.
" Kalau gue chat, gue harus bilang apa ya.? " Andre menggigit bibirnya dengan gelisah.
" Tapi kalo di telpon juga mau ngomongin apa udah malam begini?. " Andre berdecak kesal karna dirinya tidak punya pengalaman untuk berbicara dengan seorang perempuan selain keluarganya.
" Kok gue tiba tiba bodoh ya?, Apa gue tanya Adit aja ya?. " Andre memukul kepalanya karna kesal dengan dirinya sendiri.
" Tapi Adit lagi sakit, apa tanya abang aja ya?. " Andre bangkit dari posisi rebahannya dan duduk sambil menimbang nimbang ingin bertanya kepada siapa memulai topik dengan seorang perempuan.
" Telpon abang ahh. " Andre akhirnya memilih menelpon Ardiy .
Ardiy yang masih menunggu sang istri keluar dari kamar mengerutkan wajah begitu melihat ada panggilan masuk dari Andre.
" Nih anak gabut atau gimana nelpon jam segini?." walaupun bingung, Ardiy segera mengangkat panggilan dari Andre.
"Ya, ada apa lo nelpon jam segini?. " _Ardiy
Andre yang tadinya pd ingin bertanya mendadak gugup begitu Ardiy mengangkat panggilannya.
" A-anu bang, gue mau na-nya sesuatu . " Ucap Andre dengan terbata karna gugup.
" Apaan, ada pelajaran yang enggak lo faham?. " Sebenarnya Ardiy merasa bingung mendengar suara terbata sang adik, karna tidak biasanya Andre akan gugup.
" Bukan bang, tapi tentang hal lain. " Jawab Andre.
" Ya udah tentang apa?. " _Ardiy.
Andre diam beberapa saat, pemuda itu ragu ingin bertanya atau tidak.
" Besok aja deh bang, sekarang udah malam. "
Tut...
Andre langsung mematikan panggilannya dengan Ardiy, pemuda itu merasa malu jika bertanya sekarang. Sementara Ardiy cengo menatap ponselnya begitu mendengar suara panggilan terputus.
" Ck, gak jelas banget punya adik. "