NovelToon NovelToon
Dendam Anak Kandung

Dendam Anak Kandung

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:27.4k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Lila pergi ke ibu kota, niat utamanya mencari laki-laki yang bernama Husien, dia bertekad akan menghancurkan kehidupan Husien, karena telah menyengsarakan dia dan bundanya.
Apakah Lila berhasil mewujudkan impiannya. Baca di novelku
DENDAM ANAK KANDUNG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat dari Lila

"Kau!..." Farah menggerakkan tangannya hingga melayang di udara.

"Farah hentikan." bentak Husein. suara Husein yang menggelegar menghentikan gerakan Farah yang ingin menampar wajah Lila.

Husien bangkit dari duduknya kemudian melangkah maju mendorong Farah agar menjauh dari Lila. Namun malang tubuh Farah oleng hingga dia terjerembab di lantai, terdengar bunyi bruk.

Sedikit pun Husien tidak memperdulikan Farah yang terjatuh, dia malah meraih bahu Lila dan mengajaknya duduk bersama.

"Husien Kau membuatku kesal." batin Farah sambil meremas ujung lengan bajunya.

Amarah Farah membuncah meledak-ledak di dadanya saat Husien mendorongnya hingga terjatuh, dia ingin kembali menyerang Lila. Namun dengan gerakan tangan Yura memberi isyarat agar Farah menghentikan aksinya.

Sebenarnya Yura juga sangat geram melihat Husien memperlakukan Lila dengan baik.

"Pasti papa sudah diguna-guna wanita sampah itu. Ma" bisik Yura seraya meraih bahu Farah dan menolongnya berdiri, ucapan Yura malah membuat emosi Farah kembali mendidih.

"keluar Kau wanita sampah?" teriak Farah seraya mendekat dan menarik tangan Lila dengan kasar. Farah berusaha mendorong Lila.

"Hentikan." bentak Husien, kali ini suara Husien lebih keras.

"Dia tidak pantas ada di sini." Farah nyolot sambil melotot ke arah Husien.

Plak.. tiba-tiba satu tamparan Husien mendarat di pipi Farah.

"Papa! kau memukulku demi perempuan sampah itu." ujar Farah seraya memegang pipinya yang terasa panas dan mengarahkan jari telunjuk ke arah Lila.

"Aku bisa memukulmu lebih dari itu. Jika kau tak diam." bentak Farah.

"Sekarang papa pilih dia atau aku yang berada di sini." Farah menentang Husien. Biasanya jika Farah sudah berkata begitu Husien akan mengalah.

"Aku lebih baik kehilangan kau! daripada kehilangan Lila." ucap Husien tegas membuat Farah kaget dia tidak menyangka sama sekali kalau Husien akan mengucapkan kata-kata seperti itu.

"Tega kau Husien!" teriak Farah seraya menyerang Husien dengan memukul dada Husien berkali-kali.

"Aku sudah mengabdikan diri untukmu, seperti ini perlakuanmu padaku." Farah membela diri.

"Apa! mengabdikan diri? kau itu hanya bisa meminta uang dan menghabiskannya." ujar Husein lagi seraya cengkraman dagu Farah dengan kuat sehingga Farah meringis kesakitan.

"Kau dengar baik-baik! aku menyesal telah menikah dengan mu, bersama denganmu merupakan hal terburuk dalam hidupku!" ujar Husien sambil melepaskan mencengkram nya dengan cara mendorong Farah dengan kuat, lagi-lagi Farah terjerembab ke lantai.

"Apa? Dia bilang menyesal." batin Farah sakit hati.

"Tante! sudah tante! lebih baik tante diam, semakin dilawan Om akan semakin marah." bisik Marisa, membujuk Farah kemudian menarik tangan Farah menyuruhnya duduk kembali. Yura mengusap-usap lengan Farah agar emosi Farah mereda.

"Tante yang sabar ya, Om hanya lagi emosi." ujar Marisa lagi.

Bagi Marisa pertikaian antara Farah dan Husien yang akan sangat merugikan dirinya makanya dia berusaha menenangkan Farah.

Sementara Lila diam-diam mensyukuri apa yang baru terjadi, karena kesakitan dan air mata Farah adalah kebahagiaan bagi Lila.

"Ini baru babak permulaan. Farah!" batin Lila tersenyum penuh kemenangan.

"Aku akan membuat drama yang lebih seru dari ini." batin Lila lagi.

"Tuan! jangan marah lagi, ingat kesehatan jantung tuan." ujar Lila seraya menenangkan Husien, sambil mengusap punggung Husien, Lila sengaja melakukan itu, untuk membakar Farah yang sudah kepanasan.

"Iya Pa! benar kata Lila." ujar Vito yang dari tadi hanya menyaksikan perseteruan mertuanya, Vito beranjak mengambil air putih dan memberikannya ke Husien, kemudian meminta Husien duduk kembali.

Setelah duduk mesin menarik nafas dalam kemudian mengeluarkannya secara pelan dia berusaha menstabilkan emosinya kembali begitu mulai tenang dia berbicara pada Lila.

"Lila! Dulu kau yang memohon supaya aku menerimamu bekerja di sini dan hari ini aku yang memohon agar kamu tidak resign dari perusahaan ini." ujar Husein seraya meraih bahu Lila kemudian

"Jangan pernah berniat resign dari sini karena aku sangat membutuhkan mu, kau karyawan terbaik tahun ini di perusahaan group Harahap." ucap Husein lagi membujuk Lila.

"Tapi Nyonya Farah, istri tuan tidak menginginkan saya." ujar Lila, sengaja menekan suaranya lebih tinggi saat mengatakan Nyonya Farah.

Lila melirik Farah sambil tersenyum karena penampilan Farah benar-benar sudah mirip Mak Lampir , rambutnya yang berantakan dan wajahnya terlihat kusam.

"Kamu tidak usah ambil pusing mereka saya yang akan menanganinya nanti." ujar Harahap lagi memberi janji.

"Baiklah tuan, Saya tidak akan resign dari perusahaan ini tapi tuan harus memenuhi ada dua syarat." ujar Lila.

"Apa pun syaratnya akan saya penuhi." ucap Husein.

"Serius tuan tidak keberatan?" tanya Lila.

"Iya! Apa syaratnya?" jawab Husien balik bertanya.

"Syarat pertama mereka bertiga harus sujud dan meminta maaf kepada saya." ucap Lila seraya menatap Farah, Yura dan Marisa.

Mendengar ucapan Lila, Farah, Yura dan Marisa serentak menatap Lila dengan sorot kebencian.

"Baik kalau itu yang diinginkan Nona Lila."

"Papa! apa-apaan sih." Yura tidak mau meminta maaf pada wanita sampah itu Yura protes seraya berdiri.

"Aku juga tidak mau." sahut Farah ikut berdiri.

"Om! saya akan melakukan apa pun yang diperintahkan. Om!" ujar Marisa berupaya mengambil simpati Husein Marisa memang paling pintar bermuka dua dan munafik.

"Marisa! apa-apaan kamu. Kamu mau mengkhianati kami." ujar Yura marah.

Yura marah pada adik sepupunya itu dia sama sekali tidak menyangka kalau Marisa yang selama ini selalu kompak untuk menyingkirkan Lila, sekarang malah melemah.

"Dasar bermuka dua." batin Yura sambil menatap Marisa.

"Maaf tante! maaf Yura! Aku melakukan ini, agar bisa selamat dari kemarahan Om Husien." batin Marisa.

"Kalau Nyonya Farah dan nona Yura tidak mau, ya sudah saya pergi saja dari sini." ujar Lila seraya berdiri dari duduknya, dia sengaja berusaha memperkeruh keadaan.

Dengan cepat Husein meraih tangan Lila, lalu meminta Lila duduk kembali setelah itu Husein menelpon Nora menyuruh dua orang bodyguard masuk ke ruangannya. Dua menit kemudian dua orang bodyguard Husien masuk.

"Kalian mau minta maaf secara sukarela atau dipaksa." Husien memberikan ultimatum kepada Farah dan Yura.

"Buat mereka tunduk dan sujud kepada Nona Lila." perintah Husein saat melihat Farah dan Yura bergeming.

Kedua pengawal itu bergerak cepat satu orang memegang tangan parah dan menekuk lututnya, sehingga terduduk, satu orang lagi memegang tangan dan menekuk lutut Yura, hingga posisinya sama dengan Farah.

"Cepat sujud dan minta maaf." titah Husien sambil berdiri diiringi oleh Lila.

Farah dan Yura masih berusaha memberontak. ke dua pengawal itu menekan kepala Farah dan Yura agar menunduk.

"Dalam hitungan lima, apabila kalian tidak meminta maaf, aku perintahkan kurung Farah dan Yura di gudang bawah tanah." ujar Husien dengan suara tinggi.

Mendengar gudang bawah tanah, Farah merasa ngeri, dulu karena cemburu Husien pernah mengurungnya di sana.

"Iya! Iya saya minta maaf." kata Farah.

"Nona Lila! saya minta maaf saya mengaku salah karena kemarin sudah menindas nona." ujar Farah sambil menundukkan kepalanya.

"Aku juga minta maaf, karena kemarin ikut serta menindasmu." ujar Yura mengikuti gerakan Farah.

"Aku juga minta maaf dan aku mengaku salah, karena kemarin telah memukul kepala Nona Lila dengan pentungan hingga jatuh dan pingsan." ujar Marisa seraya menangkupkan kedua telapak tangannya di dada.

"Bagus! kalian bertiga telah mengakui semua kesalahan di depan CEO group harapan." ucap Lila sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Bagaimana apa Nona Lila sudah puas?" tanya Husein.

"Saya puas dan lanjut syarat kedua." ucap Lila.

"Dasar wanita sampah! banyak kali tingkahnya." batin Farah hanya di dalam hati.

"Sebutkan saja apa syarat kedua." ujar Husein merasa penasaran.

"Syarat yang kedua selama saya bekerja di kantor ini, saya tidak mau melihat mereka bertiga." ucap Lila seraya menatap tajam ke arah Farah, Yura dan Marisa.

Mendengar syarat kedua dari Lila, Farah menggenggam erat telapak tangannya. karena sangat kesal. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengikuti keinginan Husien, kalau tidak maka Husein bukan saja memblokir semua kartu miliknya, bisa juga mengurungnya digudang bawah tanah. kalau hanya kartu yang diblokir Farah bisa menyusun rencana lain tapi kalau dia dikurung di gudang maka dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Awas aja kau Lila! nanti kau akan menerima pembalasan dariku." batin Farah.

"Seret mereka keluar!" titah Husein kepada bodyguard-nya.

"Nora! tolong pesan tiket pesawat kirim Farah dan Yura kembali ke Hongkong." perintah Husein kepada sekretarisnya.

"Baik Husien! Jika kau berpihak pada wanita sampah itu, kau akan merasakan akibatnya." batin Farah.

"Dan Dia kirim ke kantor polisi." titah Husien, seraya menunjuk wajah Marisa.

"Papa! aku tak mau ikut mama ke Hongkong, papa jangan kejam kepada anak sendiri." Yura mencoba merayu Husien. Dia tidak mau ikut Hongkong karena itu akan menjauhkannya dari Vito.

"Vito! tolong bicara sama papa, agar dia tidak mengirim ke Hongkong." rengek Yura. Namun tak dihiraukan Vito.

"Om ampun! saya mengaku salah tapi tolong jangan kirim saya ke penjara. Saya takut." teriak Marisa, Namun Husein tidak memperdulikannya.

"Awas kau Lila. Aku pasti membalasmu." teriak Farah sebelum dia meninggalkan ruang kerja Husien.

********

Satu persatu rencana Lila berhasil

Apakah Farah akan tinggal diam???

Baca kelanjutan kisahnya di part 32.

Terima kasih yang sudah mampir dan membaca novelku

Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan hadiahnya.

I Love you ♥️ ♥️ ♥️

1
Sunaryati
Apa Tuan Mario sudah tahu keahlian dana kecerdasan Mira kok langsung diserahi jadi CEO perusahaan besar. Jika Mampu ya baguslah, tak sabar menunggu reaksi Pak Husein.
Sunaryati
Hebat Lila, seharusnya Vito sekarang harus berpikir seribu kali jika ingin macam- macam sama Lila. Semoga Mbok Sumi segera sadar
Sunaryati
Dobel up Thoor. Vito cari masalah untuk dirimu sendiri jika menginginkan Lila. Kau tidak bisa melawa Bos Mario fan Putranya Yucan. Jangan macam- macam sama Lila.
Sunaryati
Jangan ada yang kau sembunyikan dari ibumu, Lila. Jujur saja agar tak semakin rumit. Sekali berbohong akan menciptakan kebohongan yang lain. Daripada mendengar dari orang lain ibumu merasa tidak kau hargai,kamu cerita saja agar ibumu mendoakan setiap langkahmu
Sunaryati
Sadar ,semoga saja cepat siuman. Dan membantu Lila lepas dari jeratan hukum. Husein putrimu dari selingkuhanmu bereatakan iblis, yang akan menghancurkan kamu dari dalam. Sedangkan putri yang kau sia- siakan mempercepat kehancuranmu
Sunaryati
Sumi kamu harus Selamat
Herdian Arya
lanjuttttt
Enok Renmaur
bodohx vito, knpa msh mw sj sm iblis ja***ng tu, cerai sj tu ja***ng hdupmu g kan miskin koq.
emak anak sm" iblis ja***ng
Sunaryati
Mulai hancur perusahaan kamu Husein, ternyata kamu melepaskan orang yang telah melakukan tindakan kriminal, jadi syarat Lila tidak kamu penuhi semua
Sunaryati
Apa pedulimu Vito, Lila lajang, kok mencurigakan jangan- jangan kau suka Lila
Ah Serin
lanjut lagi thor....
Ah Serin
lila keluar saja dari perusahan hussien dan kerjasama dengan musuh hussien
Sunaryati
Seperti dunia mafia, sungguh tangguh Lila
Sunaryati
Jika Farah berani macam- macam sama Lila dia sendiri yang rugi. Pembalasan dimulai Husein, jantungmu aman. Agar merasakan penderitaan seperti ibu Lila
Sunaryati
Aku heran lho kedudukan ketiga prempuan itu apa kok selalu ikut campur urusan perusahaan, tabiatnya memuakan
Sunaryati
Semangat Thoor semoga sehat selalu dan bisa up lebih 1 bab. Pak Husein pembalasan putri kandungku dimulai, masa perusahaan kok ada kecoak istri, anak, dan keponakan, kerjanya hanya menghina dan menindas orang, apalagi penyuka selangkang, ya bangkrulah
Sunaryati
Apa kedudukan Farah diperusahaan, masa istri kok menyetir kebijakan perusahaan. Apalagi anaknya tak punya adab, segera sembuh Lila dan mulailah pembalasan pada keluarga ayahmu
Sunaryati
Good job Husien sudah masuk perangkap yang dibuat Pak Mario, sebentar lagi pembalasan dimulai. Semoga Yucan dan Lila berjodoh.
Sunaryati
Semoga saja mereka jatuh cinta, jadi rencana Pak Mario lancar. Dan balas dendam mereka mulus.
Anto D Cotto
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!