Nirmala tak pernah menyangka jika kesuciannya akan di rampas paksa begitu saja. Sejak kejadian itu dia membenci sosok lelaki tak di kenalnya yang sudah menodainya. Namun siapa sangka, lelaki itu ternyata atasan yang baru di kantornya. Dia Alvin Sanjaya Kusuma, yang merupakan satu-satunya penerus perusahaan Sanjaya Group.
Akankah Alvin bertanggung jawab dengan perbuatannya? Atau dia akan pergi begitu saja? Sedangkan dia sangat mencintai mantan kekasihnya yang bernama Cantika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amallia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode.31
Kenzo melihat Nirmala dan Alvin datang bersamaan. Mereka juga cukup lama perginya.
''Kalian kok bisa datang bersama? Lalu, kenapa lama sekali di toiletnya?'' tanya Kenzo.
''Maaf, sebenarnya tadi Mala habis mengobrol sama Mas Alvin,'' ucap Nirmala.
Kini keduanya kembali duduk di tempat semula.
''Ken, ada yang mau aku bicarakan sama kamu,'' ucap Alvin.
''Apa itu?'' Kenzo penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Alvin. Dia juga sedikit menaruh curiga kepada Alvin dan Nirmala. Sepertinya mereka cukup dekat.
''Aku mau minta Nirmala untuk tetap tinggal disini. Aku tahu kalau kamu pasti berat untuk mengizinkannya, terlebih kamu mempunyai perasaan kepadanya. Tapi satu yang perlu kamu tahu, Ken. Kalau Nirmala itu tidak mencintai kamu,'' ucap Alvin.
''Iya aku tahu, dan aku menunggunya sampai dia mencintaiku,'' kata Kenzo.
''Jika ternyata Nirmala mencintai orang lain, apa kamu akan melepasnya?'' tanya Alvin.
''Mungkin ini berat untukku, karena aku tidak bisa memiliki wanita yang aku cintai. Namun itu kembali lagi untuk kebahagiaannya, aku tidak mau membuat wanita yang aku cintai menerimaku karena keterpaksaan,'' ucap Kenzo.
''Kamu begitu bijak, Ken. Semoga suatu saat kamu di pertemukan dengan wanita lain yang tak kalah baiknya dengan Nirmala.''
''Aku curiga nih, apa diantara kalian berdua ada hubungan?'' tanya Kenzo sambil menatap keduanya secara bergantian.
''Bolehkah aku membisikkan sesuatu,'' ucap Nirmala yang duduk di sebelah Kenzo.
''Boleh, aku memang butuh penjelasan dari kalian,'' kata Kenzo.
Nirmala berbisik ditelinga Kenzo. Dia mengatakan jika dia mencintai Alvin. Dia juga mengatakan jika Alvin itu laki-laki yang sudah menodainya. Kenzo terbelalak saat tahu kebenaran itu. Dia tidak pernah menyangka jika ternyata Nirmala sudah tidak suci lagi.
''Bagaimana bisa kalian melakukan itu?'' Kenzo bertanya kepada Nirmala.
''Saat itu atas ketidaksengajaan,'' ucap Nirmala.
''Kalian bicara apa?'' tanya Alvin.
''Aku memberitahukan Tuan Alvin semuanya, bahwa aku sudah tidak suci lagi,'' ucap Nirmala.
''Sepertinya Nirmala memang tidak di takdirkan untukku. Kalian berbahagialah! Jangan lupa undang kau kalau sudah mau menikah,'' kata Kenzo.
''Terima kasih tas kebaikan hatimu, Ken. Kamu memang sahabatku yang terbaik,'' ucap Alvin.
''Ingat, Vin. Jaga Nirmala! Jangan sakiti dia, karena jika itu terjadi, aku akan merebutnya darimu.''
''Kamu tenag saja, Ken. Aku akan selalu menjaganya dengan baik.''
Sekarang Alvin dan Nirmala merasa lega karena Kenzo tidak marah saat tahu bahwa mereka saling mencintai. Kenzo juga membolehkan Nirmala untuk tetap tinggal di ibukota. Namun sebelum itu, Nirmala harus tetap kembali ke Semarang dulu, karena semua barang miliknya masih di rumah Kenzo. Alvin berniat untuk mengantar Nirmala, namun Kenzo melarangnya. Kenzo mengatakan jika nanti dia yang akan kembali mengantar Nirmala ke ibukota. Sekalian dia juga akan mampir ke tempat tinggal Alvin, biar jika ada pekerjaan atau urusan lain di ibukota, dia bisa mengunjungi Alvin.
Setelah acara itu selesai, Alvin ikut mengantar Nirmala dan Kenzo ke bandara. Karena mereka akan segera pulang ke Semarang.
.............
Alvin sudah menyiapkan kontrakan untuk Nirmala. Namun dia menyewa kontrakan di tempat lain yang harga sewanya lebih murah dari yang dia tempati. Dia tak bisa menyewakan kontrakan yang lebih mahal, karena takut uangnya tak cukup untuk kebutuhan sehari-harinya. Lagian dia mengontrak tempat untuk Nirmala juga hanya sementara selama mereka belum menikah. Jika sudah menikah, Alvin akan mengajak Nirmala untuk tinggal bersamanya.
Alvin yang sedang bekerja, dia mendengar ponselnya berdering. Ternyata itu Nirmala yang menghubunginya. Nirmala mengatakan jika saat ini dia sedang berada di bandara yang ada di Semarang, dan pesawat yang dia naiki sebentar lagi take off. Alvin meminta Nirmala untuk menghubunginya saat sudah sampai di ibukota. Nanti dia akan langsung menjemputnya di bandara. Karena sekarang di ada kerjaan yang tidak bisa di tinggal.
Alvin segera menyelesaikan pekerjaannya agar dia bisa langsung pamit keluar sebentar kepada atasannya.
Untung saja belum juga sampai satu jam, namun pekerjaannya sudah selesai. Alvin membereskan meja kerjanya. Dia juga sudah mematikan laptopnya. Alvin keluar dari ruangannya. Dia akan menghadap atasannya untuk izin keluar.
Tok tok
Alvin mengetuk pintu ruangan atasannya.
''Masuk!'' ucapnya dari dalam.
Alvin membuka pintu ruangan itu. Dia mendekati atasannya yang sedang bekerja.
''Permisi, Pak. Maaf jika saya mengganggu.''
''Tidak sama sekali. Silakan duduk!''
Alvin menarik kursi, lalu dia duduki.
''Maaf, Pak. Saya mau izin keluar sebentar karena mau menjemput seseorang di bandara,'' ucap Alvin.
''Menjemput siapa?''
''Kekasih saya yang mau pindahan dari Semarang.''
''Biaklah, kamu boleh langsung pulang. Nanti tidak perlu kembali ke kantor lagi.''
''Benarkah?'' Alvin terlihat begitu senang.
''Benar, Pak Alvin.''
Setelah berpamitan dengan bosnya, Alvin segera pergi. Dia akan langsung pergi ke bandara untuk menjemput Nirmala.
Sesampainya di bandara ternyata Nirmala belum sampai. Alvin duduk di kursi tunggu untuk menunggu ke datangannya.