NovelToon NovelToon
Cinta Itu Diam

Cinta Itu Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cintapertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: I&p

cerita ini menurut sudut pandang Luna.

tentang Luna gadis introvert yang menyukai Raka, anak rajin dan pintar di sekolah nya. Namun ada Erlan yang menyukai Luna diam diam

selamat datang di cerita author, semoga suka dengan ceritanya.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I&p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4

ha?

mungkin ini awal aku berbicara padanya, aku harus berani.

"Boleh." jawabku singkat.

Raka dan Riyan pun duduk bergabung dengan kami di bangku kantin.

perasaanku campur aduk, suhu tubuhku juga menjadi hangat. Aku tiba-tiba merasa kenyang karena makanan mereka sudah habis duluan.

"kemarin aku lihat kamu sama Luna di depan rumah. " ucap Raka memulai pembicaraan.

"Iya, Luna nemenin aku belanja. " jawab Seli.

"oh, tumben aja sama dia? " ucap Raka sambil menoleh ke arahku.

"iya nih. " ucap Riyan ikut berbicara.

Raka membicarakan ku? akhirnya Raka berbicara tentang ku juga. Apa Raka menyukai ku?

Hatiku jadi semakin senang dan gembira. walau cuma di dekatnya saja, aku merasa sangat senang. Rasanya sekolah tidak begitu buruk.

"kita balik ke kelas dulu ya, " ucap Riyan sambil menarik tangan Raka yang masih duduk di kursi.

Yah, dan pada akhirnya mereka pergi. dan hatiku mulai mencari cari pandang padanya lagi.

"Lihatin Raka lagi ya? udah, udah, udah pergi dia! " ucap seli sambil memutar Kepala ku yang menatap Raka pergi.

setelah jam pulang sekolah berbunyi para siswa siswi meninggalkan kelas, termasuk aku.

Aku berjalan di halaman sekolah. Aku pandanganku melihat Erlan menaiki montor trailnya melaju je arahku. tepat di depanku montornya berhenti.

"Yuk! " Ucap Erlan sambil menyerahkan Helm.

aku menerima helm itu. Namun aku merasa ada seseorang yang menatapku, aku menoleh nya dan iya ternyata dia Raka.

Raka melihatku yang tak bisa aku artikan apa tatapan itu. apa dia cemburu?

"Aku, aku naik angkot saja kak. " jawabku tak enak karena di lihat Raka.

Erlan merasa ada yang tidak beres. biasanya pasti dia tidak di tolak. Erlan melihat sekelilingnya ternyata ada Raka.

"oh ada Raka ternyata disini? " ucap Erlan matanya tertuju pada Raka.

"Kak! " Raka berjalan ke arah aku dan Erlan.

"Belum pulang? " tanya Erlan.

"Ini mau pulang. "

Raka melirik ke arahku lalu menatap Erlan, " hati hati ya bonceng anak orang. "Raka menepuk pundak Erlan lalu berjalan pergi untuk mengambil montor nya di parkiran.

Raka naik mengendarai montor dan membunyikan klasik montornya.

"Duluan, kak! " ucap Raka lalu pergi.

"jadi kamu mau naik angkot apa aku antar? " tanya Erlan memastikan.

Aku kan udah bilang naik angkot, ya naik angkot!

"Aku naik angkot saja, Kak. " jawab ku.

Erlan terlihat tidak senang namun menahannya. Akupun menyadari tatapan tidak senang nya di mata Erlan.

"Aku sudah janji ke adek ku, gimana dong? kamu kan berangkat sama aku, jadi aku harus tanggung jawab antar kamu sampai pulang dengan selamat. "

Aku merasa tidak enak menolak kak Erlan. jadi aku setujui saja dia.

"kalau gitu, maaf repotin kakak. "

"nih, " Erlan menyerahkan helm kepadaku.

Aku mengambilnya dan seperti terakhir kali aku tidak bisa memakai helm ini, Erlan membantuku.

"biar aku aja. " Erlan mengunci helm yang aku pakai.

Erlan juga sempat menatap mataku lama.

"sudah."

Entah kemana aku merasa perhatian kak Erlan ini seperti mencurigakan. awalnya cuma sekali aku di bonceng dia, namun sekarang jadi yang kedua kali.

ini pertama kali aku di bonceng seorang laki-laki yang bukan ayahku. dan pelukan pertama juga untuk Erlan.

Saat berboncengan juga termasuk pelukan kan?

montor Erlan berhenti melaju di halaman rumah ku. aku turun dari montornya.

"makasi kak. "

Erlan menganggukkan kepalanya lalu memutarkan montornya dan melaju dengan kencang.

setelah Erlan pergi aku masuk ke dalam rumah. Aku mendapati aroma makanan dari ruang makan.

terdapat secarik kertas di meja "ibu buatin makanan buat kamu. Ibu agak malam pulang nya. "

Beginilah kehidupanku. Ayahku merantau dan ibuku juga bekerja. kadang aku di rumah sendirian. tidak ada adik, tidak ada kakak. hanya seorang diri.

aku duduk di kursi makan lalu menyantap makanan yang ibuku buat untuk ku. menurut ku masakan ibu adalah yang nomor 1 tidak ada duanya.

selesai makan aku di dalam kamar menulis diary. seharian ini aku jadi melupakan diary ku.

"Dear diary, hari ini tanggal 29 / 10/ 2025

Kemarin aku di antar kak Erlan dia kali, Raka melihat ku dengan kak Erlan. Dia menghampiri kami dan sempat melirik ke arahku. aku tidak tahu apa itu lirikan cemburu atau apa.

Aku tidak berharap mememiliki Raka namun aku hanya ingin melihatnya setiap hari. "

Setelah aku selesai menulis Diary, aku menyimpannya di laci yang berada di kamarku.

ponselku tiba-tiba berbunyi. aku melihat notifikasi nomor tidak di kenal. aku membuka pesan itu.

Erlan: "ini nomorku, Erlan. "

Kenapa juga dengan dia? gak ada yang peduli untuk menyimpan nomornya.kalau nomor Raka pasti akan langsung aku simpan.

Aku mengabaikan pesan dari Erlan dan lanjut merapikan kamar tidur ku. setelah rapi aku tiduran dengan scroll scroll tiktok ataupun instagram.

Nama instagram dan tiktokku bukan nama ku sendiri jadi aku bebas untuk mencari tahu Raka.

Raka memposting foto profil barunya. aku memencet tombol love menyukai postingannya. dan yang hanya aku sendiri yang tau, aku pernah mengirimkan pesan dan bercerita kepada Raka. aku makin suka padanya karena dia menjawab ku dengan baik, tidak cuek.

Luna: "Hai Raka, gimana kabar kamu akhir akhir ini? "

aneh kenapa sekarang tidak ada balasan darinya.

aku berbaring di tempat tidur sambil menunggu balasan dari Raka sampai aku ketiduran.

Ke esokan paginya aku terbangun dari tidurku. Aku membuka tirai namun aku terkejut didepan sudah ada montor Erlan yang terparkir di halaman rumahku.

Aku segera bergegas mandi dan memakai seragam sekolah. aku berlari keluar membawa sepatuku.

"Kak, kamu mau anter aku lagi kesekolah ? "

"Iya. Soal pesan ku, kenapa kamu tidak balas? "

"Aku, aku tidak tahu itu dari kak Erlan. jadi aku mengabaikannya. "

Jelas jelas Erlan sudah mencantumkan namanya. dan jelas jelas sudah centang dua biru yang artinya sudah dibaca. Erlan tau namun memilih diam.

"ini aku save sekarang. " ucap Luna sambil membuka ponselnya.

"kalau kamu tidak mau, lebih baik tidak usah. " jawab Erlan dengan wajah sedih.

Aku jadi merasa bersalah padanya. mungkin aku tidak seharusnya melakukan itu. Erlan sudah baik padaku, tapi aku membuat dia sedih.

"Maaf, kak. "

"kamu kesekolah sendiri ya, aku pergi duluan. "

Erlan pergi meninggalkan aku sendiri. Hatiku tiba tiba terasa sakit dan sesak. aku yang tidak punya temen ini takut kalau merasa kesepian lagi. dalam hidupku ini aku bahagia akan kehadiran Seli dan Erlan. kehidupan ku jadi tidak sepi.

"Aku akan meminta maaf kalau itu membuat kak Erlan marah padaku. "

..."cinta tidak harus memiliki, namun melihatnya setiap hari adalah sebuah kebahagiaan tersendiri"...

Drear Luna.

1
SisAzalea
izin ku koreksi ejaan nya author,Mall
Ip: Terima kasih kak🙏
total 1 replies
aerynnn.
hai, semangat yaa💪
Ip: makasi kak💪
total 1 replies
Ip
maaf typo harusnya ucapku
Lah_
Saya merasa seperti telah menjalani petualangan sendiri.
Ip: makasi kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!