NovelToon NovelToon
Serpihan Memori

Serpihan Memori

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Yihana Gicel

Kisah seorang lelaki bernama Marvel Gaendra Pratama, lelaki bermata tajam, rahang tegas, dan bijaksana dalam geng motor nya, Argos Rozegeng atau sering disebut Argos.

Lelaki yang tidak pernah jatuh cinta bertemu dengan seorang gadis yang pernah ia sukai saat masa SMP. Akibat kecelakaan, ia hilang ingatan dan melupakan gadis tersebut. Kenyataan nya, semesta masih memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dalam perjodohan dadakan, atas dasar perjanjian masa lalu antar keluarga.

Tentu saja, pada awalnya masih saling membenci. Tetapi, semakin berjalan nya waktu, timbul lah benih-benih cinta dalam hati lelaki itu.

Lalu, apakah lelaki itu akan berhasil melewati segala rupa rintangan demi mendapatkan gadis istimewa nya, atau malah sebaliknya?.

***

-cover by hihappiness
-typo dimana-mana!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yihana Gicel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

| Peduli

Dua orang yang sedang dalam proses perjodohan berjalan kearah mall, sang gadis berjalan dengan cepat dan satu nya lagi berjalan dibelakang nya.

"Bisa cepat nggak jalannya? Nanti kalau ada temanku yang lihat gimana? Kan bisa terbongkar! ". Gerutu gadis tersebut.

"Ya kamu diluan aja! Aku kan tahu tempat mall nya.... ".

"Masalahnya kita tuh kejar waktu! Belum lagi kita ke rumah kakekku, ayo cepetan! ".

Gesya menarik tangan marvel, dan berlari memasuki mall. Baru saja memasuki mall, gesya diperhadapkan dengan teman-temannya yang ternyata berada di mall, ia lalu berhenti dan berbalik ke belakang sebelum sahabatnya menoleh kearah nya.

"Lho, kok balik lagi? ".

"Diam ih! Itu teman-teman aku. Kita tunggu mereka keluar dulu yah? ".

"Tapi dibelakang yang lagi jalan itu temenku juga.... ".

"Ha? Mana? ".

"Itu! ".

Gesya memukul dahinya kala selesai melirik dua orang laki-laki berjalan menuju mall. "Terus gimana dong? Nggak mungkin kita balik lagi ke mall, kita nyebrang jalan aja! ".

"Anjir lah! Kamu mau cari mati? Jelas-jelas itu udah lampu hijau, kalau pengen mati jangan ngajak-ngajak, aku masih pengen hidup! ".

"Terus harus gimana lagi, Arthur?!".

"Arthur siapa lagi?. Kenapa dari kemarin kamu sering ngirah aku Arthur, nama aku marvel! Ja-".

"Ssst! Nggak penting bicarakan itu, ayo cepat kita sembunyi ke tong sampah yuk! ".

"Ngg-".

gesya mendorong sedikit keras tubuh lelaki itu menjauh darinya, karena melirik teman lelaki itu sudah ingin mendekati mereka. Secara bersamaan, sahabatnya kini telah masuk ke mobil salah satu nya, Ziva. Kemudian beranjak pergi dari mall tempat mereka berbelanja.

"(Huff, selamat! ) ". Gesya lega karena pada akhirnya tak ada yang menemukan nya. "Pokoknya aku harus cepat-cepat ke mall lagi! Kalau nggak cepat-cepat pasti akan ada yang lainnya berkunjung ke mall ini lagi".

Kali ini, marvel yang hendak menarik tangan gadis itu, tak peduli pada teman-temannya yang telah melihat nya. Setelah berhasil masuk ke mall marvel langsung meninggal kan gesya begitu saja, dan pergi ke tempat kasir.

"Permisi mbak, tempat jual dress pengantin dimana yah? ".

"Kalau dress pengantin ada di lantai 3,kak!. Disana udah tersedia baju pengantin khusus, mau saya antar kesana? ".

"Eh nggak usah mbak.... ". Tolak marvel dengan nada yang lembut. "Saya bisa pergi sendiri, lagian saya berdua sama istri, eh maksudnya sama adik perempuan saya.... ".

"Baik kalau begitu, kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan hubungi saya melalui telepon genggam yang ada di meja khusus pelayanan telepon.... ".

"Iya, mbak. Terima kasih.... ".

"Kamu mau beli baju yang mana? ".

"Kamu yang pilih aja, aku terserah yang penting ada baju.... ". Jawab gesya, wajahnya cemberut.

"Gimana kalau yang ini? ".

Marvel menunjukkan pasangan baju bewarna kuning seperti yang ada pada flim-flim kerajaan fantasi.

"Jangan yang kayak gitu juga lah! ".

"Kalau yang ini? ". Marvel menunjuk kearah baju bermanik-manik permata.

"Itu norak Art-, marvel maksudnya.... ".

"Arthur itu siapa sih?. Atau kamu pernah pacaran sama yang namanya Arthur-Arthur itu? ". Duga marvel, dia mulai tak nyaman dengan namanya yang selalu gadis itu panggil Arthur.

"Nggak! Aku hanya pernah temenan aja sama dia! Kepo banget.... cepetan dipilih bajunya yang mana? ".

"Aku udah pilih dari tadi, kamu bilangnya terserah tapi kamu malah nggak mau! Jadi kamu maunya yang mana?".

"Aku kan udah bilang terserah kamu! ".

"Oke-oke! Jangan nolak lagi yah awas kalau kamu nolak lagi! ".

"Iya-iya! Cerewet banget sih! ".

"Kamu yang cerewet! ". Balas marvel kesal.

Mata lelaki itu tertuju pada sebuah baju berwarna putih kebiruan. "Nah, kalau yang itu kayaknya bagus, coba deh kamu lihat dulu bahannya terbuat dari apa! ".

"Ih najis nya! Itutuh baju buat pengantin ke pelaminan, sedangkan kita hanya di rumah aja...., cari yang lain sana! ".

"Kamu jangan ngabisin kesabaran aku yah! Kalau kamu nolak kayak gini mending kamu aja yang milih bajunya sendiri! ".

"Makanya kamu milihnya yang bagus dikit, terus nggak norak, kayak baju pada umumnya gitu! ".

"Ini yang terakhir, kalau kamu nggak mau berarti kita masing-masing saja milih bajunya!". Marvel mencari-cari baju lagi, dan menemukan satu baju lagi. "Itu, sya. Itu bajunya bagus banget.... ".

"Mana? Awas kalau nggak bagus! ".

"Tuh yang di ujung sana! ".

Saat menengok, hati gesya seperti terpikat, baju itu sangat lah indah, dan di sekitar bajunya tertatah sebuah kupu-kupu menghiasi baju itu. "Nah! kayak gini yang dari tadi aku maksud, kamu pintar banget deh nyari baju yang seperti seleraku.... ".

"Beli yang itu aja, harganya juga lumayan murah, ayo kembali ke kasir.... ".

Saking senang nya gesya ia terus menatap baju yang ia pegang dan terus tersenyum selama perjalanan nya ke kasir. Sementara marvel menyeringai selama berada didalam lift.

"Sya, jangan senyum gitu dong!. Gue takut! Senyum kamu kok kayak orang yang lagi marah! ".

"Kamu ngejek yah?! Mentang-mentang kamu ganteng kayak gege-gege china, punya mata sipit, punya gingsul, putih, tapi jangan ngejek aku kayak gitu dong!". Tegas gesya tak terima.

"Jujur banget sih, aku ganteng yah? ".

"Masih ganteng an Arthur kali!. Tapi dia punya satu kekurangan.... ".

"Arthur kamu itu kurang apa?, aku pengen tahu tentang dia...".

"Kekurangan dia adalah dia itu kurang ngajar! Dia selalu nyusahin aku dimanapun dan kapanpun! ".

"(Ni cewek kayak nyindir aku, njirr. Aku jadi penasaran wajah Arthur itu kayak apa, sampai-sampai dia jatuh cinta banget sama tuh cowok ) ".

"Arthur itu kayak gimana sih, sya? ".

Belum sempat gesya menjawab pintu lift telah terbuka lebar ke lantai satu. "Lain kali aja baru aku jawab, sekarang kita harus buru-buru bayar dan pulang ke rumah kakek, kalau nggak buru-buru kita pasti kemalaman di jalan, katanya pamali orang haid melakukan perjalanan kesana, soalnya rawan kecelakaan dan dipercayai banyak makhluk gaib.... ".

"Ka-".

"Kamu banyak tanya ih! Kenapa nggak sekalian nanya nama nenek buyutku! Ayo buruan! ".

Gesya membawa baju itu ketempat kasir, tapi ia harus mengantri, disisi satunya, marvel yang memerhatikan seorang pria memakai masker sedang mengantri dibelakang calon istrinya. Menyadari itu marvel memakai masker hitam dan berjalan menyela ditengah-tengah gesya dan pria itu mengantri.

Gesya melirik kebelakang, menatap lelaki yang tiba-tiba menarik bajunya. "Heh! Kamu ngapain narik baju aku?. Bukannya aku suruh kamu tunggu di luar aja? Terus kamu kenapa makai masker gitu? Mau jadi pencuri?, sana keluar mar-".

"Jangan sebut nama aku! ". Lirih marvel ke telinga gesya. "Cepat kamu bayar dan langsung masuk mobil! ".

Karena orang yang didepannya mengantri sudah selesai menyelesaikan proses pembayaran, ia langsung membayar baju itu.

"Oke, uang nya sudah diterima yah, kak!. Ja-".

Penjaga kasir itu belum melanjutkan perkataan yang ingin ia lontarkan seperti biasa ke pelanggan, tapi kedua pemuda itu sudah pergi membawa belanjaan mereka ke dalam mobil. Didalam mobil, marvel melepaskan masker hitamnya dan menyebut kan mobilnya.

"Kamu kenapa sih? Kok kelihatan aneh banget. Ada apa? Penyakit kamu kambuh, kok ngos-ngosan gitu? ".

Marvel hanya fokus pada kendaraan nya yang melaju kedepan. namun, matanya seringkali diarahkan ke kaca spion mobil seperti seseorang yang sedang berwaspada pada suatu hal.

"Jawab pertanyaan aku tak Arthur!. Ada apa sebenarnya? ".

"Tadi yang ngantri dibelakang kamu itu musuh geng rival ku, mereka udah lama menghilang, ternyata mereka sembunyi disini? ".

"(Marvel udah nemuin geng rivalnya?. Kalau kayak gini pasti dia bakalan balapan lagi, aku harus cegah semua itu, kasian tante jasmine kalau dia tahu marvel ngelakuin balapan lagi...., gimana yah caranya?) ".

"Marvel, mungkin kamu salah orang, nggak mungkin musuh kamu itu sembunyinya di sekitar sini.... ".

"Aku kenal gimana parasnya, sya. Aku nggak mungkin salah orang, dari jaket kulit yang dia pakai itu saja sudah menunjukkan nama geng motor nya.... ".

Gesya terdiam, tapi dia memikirkan alasan nya agar marvel tidak berbuat macam-macam. "Vel, kamu nggak boleh berbuat macam-macam lagi. Kalau kamu kenapa-napa pasti tante jasmine akan sedih, kamu nggak ingin tante jasmine sedih kan? "

"Dia bukan ibu kandung aku, dan dia juga nggak pantas buat ngelarang aku untuk melakukan sesuatu, aku tahu tante jasmine udah titip aku ke kamu kan? ".

"Iya, tapi dia ngelakuin semua itu demi kamu Marvel! ".

"Aku nggak butuh semua itu, gesya! ". Gertak marvel, mobilnya kini berada di atas kecepatan rata-rata.

Gesya menjadi tegang, tangannya mencekam ke tangan-tangan dudukan mobil. "Marvel! Jangan balap-balap, uang di kartu aku udah nggak cukup buat bayar tilang nanti! ".

"Kayaknya mereka sadar kalau yang punya mobil ini aku, bangsat! ".

"Lewat dilorong itu vel! ". Perintah gesya setelah melihat lorong disebelah kanan.

Marvel membelokkan mobilnya, musuh yang mengejar mereka menabrak sebuah bus yang memuat murid-murid sekolah saat hendak berbelok mengikuti mobil yang di naiki marvel.

Lelaki itu melihat kebelakang, sudah terasa aman barulah mobil itu dikembalikan ke kecepatan yang seharusnya. "Huff aman.... ternyata ini jalan pintas ke jalan djuanda? Untung tadi kita lewat kesini.... ".

"Mmm, makanya tadi aku nyuruh belok kesini, selain buat musuh nya minggaut tapi bisa dapat jalan pintas juga.... ".

"Ohh yah, kamu belum jawab pertanyaan aku, Arthur itu--".

Lagi-lagi telepon gesya berbunyi. "Bentar yah Vel, kayaknya lagi ada yang nelfon.... ".

"Halo, ada apa bunda?.... ".

"Kalian udah sampai dimana? Kok lama banget? ".

"Iya bund, kita baru aja sampai di jalan Djuanda".

"Terus bajunya udah kalian dapat? ".

"Udah bunda.... kerjaan nya bunda disana udah kelar? ".

"Belum, sya. Ini keluarga kamu juga udah ngasih info, katanya mereka masih sementara di perjalanan naik pesawat, mungkin besok subuh mereka sudah tiba, jadi besok kamu izin nggak masuk kelas online dulu yah? ".

"Kita nggak masuk kelas online, bunda. Tadi katanya guru besok berfokus dikasih soal aja, jadi tinggal kerjain tugas yang di kasih.... ".

"Bagus dong kalau begitu. Terus marvel mana? ".

"Ini lagi nyetir dia...., tadi di mall aku ketemu sama Ziva dan lainnya bund! Terus waktu kita mau balik lagi ke mobil kita ketemu temannya marvel!".

"Terus gimana? Kedapatan nggak? ".

"Untung nya nggak, bund... ".

"Nggak apa-apa juga kalau kalian ketemu.... ". Ucap raisa ditelepon, terdengar beberapa suara tertawa kecil.

"Ih sembarangan banget bunda ngomong nya! Gesya harus bilang apa kalau mereka banyak laki-laki itu siapa, kan gesya nggak mungkin langsung bilang calon suami, kan jadi agak lain.... ".

"Sya.... ". Panggil marvel berbisik.

"Mmm? ".

"Cariin obat aku di laci kursi belakang kamu....".

"Ha?. Bentar yah? ". Gesya mengarahkan ponsel nya kembali ke mulut nya. "Bund, gesya matiin telepon nya dulu yah?".

"Lho, kenapa sayang? ".

"Nggak ada bund, tapi jaringan disini tiba-tiba macet, udah dulu yah bund! ".

Tanpa mendengar jawaban bundanya, gesya menutup ponsel nya dan mengambil obat yang marvel maksud. "Apanya yang sakit?, kok pucat banget? ".

"Asma ku kambuh lagi, ambilkan air minum....".

"Dimana?, pakai air punya ku dulu yah?, matikan mobilnya dulu.... ".

Mobil itu menepi, karena marvel yang hendak meminum obatnya. Gesya melihat kondisi tangan marvel yang mengalami tremor, lalu meraih obat itu dari tangan lelaki yang ada disamping nya. "Satu aja? ".

Marvel hanya mengangguk pelan, merebahkan kepalanya ke kursi mobil.

"Ini obatnya.... ".

Lelaki itu memasukkan pill yang telah diberikan oleh gadis itu kedalam mulut nya, kemudian barulah gadis itu memberikan minumnya.

"Ini minumnya belum kamu minum kan? Kok kayak ada rasa manis-manis gitu? ". Tanya marvel saat tubuh nya sudah terasa lebih baik.

"Aku udah minumin itu, rasa manisnya itu dari lipstik yang aku pakai, rasanya rasa Stowberry kan? ".

Mata marvel membelalak. "Kok kamu ngasi yang punya bekas kamu? ".

"Kamu kan tadi minta minum, makanya aku kasih minum yang ada di tas ku! ".

"Bukan juga kamu kasih yang bekas kamu gesya! Aku belum mau punya anak! ". Kata lelaki itu seraya mengelap-elap bibirnya.

"Kamu pikir aku mau punya anak juga? Enggak! Apalagi sama kamu, enggak kebayang nanti jadinya anak kita bukannya jadi manusia malah jadi jelmaan monyet! ".

"Maksud kamu apa yah? Kamu bilang muka aku yang seganteng ini mirip monyed? ".

"Sejak kapan aku bilang muka kamu mirip monyet? Fitnah, fitnah! ".

"Ada kok tadi kamu bilang, anak kita bakalan jadi jelmaan monyet, itu kan sama aja kamu bilang wajah ku kayak monyet!".

"Nggak salah marvel! Emang wajah kamu kayak monyet! ".

"Muka kamu kayak kuda! ". Ejek marvel.

"Kamu cerewet! ".

"Kamu nyebelin! ".

"Diam! Kalau kamu bicara lagi aku sumpahin kamu injak tahi kerbau! ".

"Kalau kamu juga bicara lagi aku sumpahin juga kamu kesamber petir! ".

"Kamu mau calon suamimu ini gosong? ".

"Bukan calon suami sih! Kamu tahu bakalan jadi calon apa? ". Tanya gesya mengarahkan pandangan ke marvel.

"Apalagi kalau bukan calon suami? Apa ada yang lain? ".

"Tentu saja ada! Yaitu calon orang yang akan sering buat aku marah dirumah! ".

Marvel merespon nya dengan sebuah tawa, pandangan nya tertuju pada jalan namun sesekali memandang gesya. "Tidak apa-apa jika itu terjadi. Itu akan menjadi istilah ceritanya singkat tetapi melekat".

"Kayaknya aku akan dibanjiri kata-kata cinta, nih!. Baru kenal tapi kata cintanya udah banyak banget! ".

"Dan kamu harus menerima nya dengan lapang dada".

"Jangan lebay! Ayo laju kan mobilnya. Ini mobil bisa jalan tapi nggak pernah nyampe-nyampe dirumah".

Selama melanjutkan perjalanan kembali ke tujuan, marvel dan gesya tidak lagi berbicara satu sepakata-kata pun.

semakin memasuki hutan belantara, hawanya semakin berubah drastis, apalagi hari itu sudah mau melewati magrib, marvel menutup semua jendela mobil, dan melihat ke maps yang diperkirakan mereka berdua akan sampai dua setengah jam lagi.

"Udah mau gelap banget, mana sampai ke pedesaan nya masih lama banget. Sya, kamu yakin masih mau lanjut? ".

Ketika menoleh, ternyata gesya sudah tertidur lelap, wajar saja kalau tidak ada respon sama sekali. "Yah dia udah tidur aja, aku jadi takut mau lanjut. Tapi pasti yang lain sudah menunggu kami sampai, disini juga nggak ada tempat penginapan, mending lanjut saja, gesya juga lagi datang bulan kan? takutnya ada hal-hal yang nggak diinginkan terjadi.... "

Mobil itu mengebut, selain mobil marvel sudah tak ada lagi mobil dibelakang ataupun didepan, yang ada hanya sebuah pohon-pohon rindang disertai jurang yang curam.

(21:10)

Beberapa jam telah berlalu, dan mereka berdua telah sampai ke rumah keluarga Dirgantara-Agatha tanpa ada gangguan apapun di jalan. Seluruh rumah-rumah yang dilewati sudah pada menutup pintu dan semua lampu-lampu di rumah sudah dimatikan.

Marvel perlahan membangunkan gesya yang masih tertidur pulas. "Gesya, bangun kita udah sampai.... ".

Gesya menggerakan tangannya dan langsung menampar pipi lelaki tersebut. "Nggak mau, bund!. Gesya belum mau sekolah! ". Ia mengigau.

"Gue salah apa anjirr! Kok langsung ditampar?. Aku marvel, sya!. Ayo bangun kita sudah sampai di rumah!".

"Aku bilang aku belum mau sekolah!".

"Emang kamu nggak sekolah! Ini kan udah malam, ayo bangun! Susah banget kalau di bangunin untung pembantu dirumah kamu sabar mengahadapi kamu! Bangun gesya! Katanya mau bantu bunda kamu masak-masak! ".

Lelaki tersebut memutar bola matanya malas, ia keluar dari mobil dan membuka pintu tempat gesya tertidur. Ia menggendong tubuh gadis itu dan menutup pintunya lagi.

"Nih cewek makan batu yah?. Padahal kurus kayak body korea tapi berat nya minta ampun....".

Lelaki itu masuk ke dalam rumah, didalam mereka berdua ternyata sudah ditunggu di ruang tamu. "Kalian sudah pulang? ".

"Iya, tante. Tadi kita ada singgah makan malam bentar di warung.... ".

"Yaampun, nak. Itu gesya nya kenapa udah tidur? Bukannya temenin kamu bicara kan kamu jadi kesepian.... ". Tanya raisa.

"Gesya nya kecapean, tante. Apalagi hari ini dia lagi datang bulan.... ".

"Jangan panggil tante marvel.... ". Larang Cerlyn. "Dia ini calon mertua mu, jadi kamu harus panggil bunda.... ".

"Hehehe iya, bi.... ".

Farelino terharu melihat marvel menggendong tubuh anak perempuan nya. Ia teringat saat dulu ia selalu menggendong anaknya saat tertidur didepan televisi. "Marvel, kamu antar si gesya ke kamar yah? Pasti berat banget kamu gendongnya.... ".

"Nggak, ayah. Marvel mau antar gesya dulu ya, mari.... ".

"Wajah marvel sangat mirip sekali seperti almarhum ayah nya saat muda, sayang sekali kehidupan nya tidak sesenang ayahnya.... ".

"Kakek benar, saya memang tidak bisa memberi terlalu banyak kepada marvel, karena saya dan suami saya juga sibuk dengan pekerjaan. Dan setelah mereka berdua menikah mungkin kita berdua akan kembali ke Swiss karena Vino sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disana. Kami juga mungkin akan jarang sekali berkunjung kesini lagi, menelpon saja pasti harus menemukan waktu yang tepat, jika kami sudah disana kami janji tidak akan melepaskan marvel kepada kalian sepenuhnya, kami pasti akan mengirimkan uang selama perbulan nya, agar kalian tidak keberatan.... ".

"Jasmine, kami sungguh tidak keberatan, kelak kami hanya meminta marvel untuk menjaga satu-satunya putri keluarga Agatha, kami tidak ingin anak kita mempunyai nasib dan bertengkar satu sama lain, kami hanya ingin mereka hidup berdamai.... ".

Cerlyn menghela nafas dalam. "Dalam rumah tangga itu pasti akan ada yang namanya bertengkar, bisa-bisa saja selama dijalan mereka berdua saling mengejek, namanya juga masih pemuda sebenarnya di umur begini mereka harus fokus dulu untuk melanjutkan sekolah mereka hingga kuliah. Kalau bukan karena janji suami saya dengan sahabat nya, saya mana tega melakukan semua ini.... ".

Raisa menatap farelino. "Sayang, aku mau bicara sama kamu, tapi kita kekamar berdua ya? ".

Suami istri itu pergi ke kamar yang sudah disediakan. Disana raisa mencurahkan semua yang ia rasakan.

"Sayang, apa kamu yakin akan menikahkan anak kita? Aku masih merasa sedikit khawatir dengan kehidupan nya kelak.... ".

"Kalau kita tidak menikahkan dia, itu sama saja seperti kita menyiksa nya selama ia bersama dengan kita....kamu mau pilih mana, raisa?. Apa yang membuat kamu khawatir sekarang? Ceritakan saja.... ".

Raisa memeluk suaminya, pelukan seperti itu sangat kadang-kadang suaminya rasakan bahkan sejak menikah mereka sudah tidak pernah lagi berpelukan.

"Kalau kita tidak sanggup bersama lagi bagaimana? ".

"Tapi aku sanggup, raisa. Percaya sama aku yah?. Ingat ego dan ego menjadikan kerusakan pada sebuah hubungan.... ".

"Jadi, kalau eksaited dan ego akan jadi apa sayang? ".

"...... "

Raisa tersenyum tipis dipelukan suaminya. "Hal seperti itu sudah pernah kita jalani, sayang. Bukankah kamu pernah bilang, bisa-bisa dalam sebuah hubungan kita bisa saling menyakiti, tanpa kamu sadar yang sedang mengalami itu adalah kita. Kita salah, sebagai anak pertama seharusnya kita tidak egois.... ".

"Raisa, aku jadi takut jika anak kita mengalami nya juga dengan marvel. Katanya jasmine, anak itu kecelakaan lalu hilang ingatan, akhirnya mereka menamainya marvel. Jadi, siapa sebenarnya marvel? ".

"Itulah yang aku pertanyaan kan, saat bekerja didapur tadi aku sempat menanyakan nya pada jasmine, tapi dia tidak memberitahu yang sebenarnya. Dan yang aku tahu, yang mengetahui semua hal tentang marvel pasti hanya gesya.... ". Simpul raisa.

"Apa perlu kita tanyakan hal itu kepada gesya? Aku sangat penasaran.... ".

"Sebaiknya tidak, farel. Mungkin memang benar yang mengetahui ini hanya orang terdekat saja, apa mungkin ada yang mereka rahasia kan? ".

"Seperti nya tidak raisa. Suami jasmine itu sudah aku kenal lama, dia pasti akan memberitahu apapun kepada ku dia tidak akan menyembunyikan apapun itu".

Raisa mengangguk perlahan, semua hal yang tak seharusnya ia pikirkan terus menghantui pikiran nya.

Faktanya tak semua orang dapat dipercaya, mereka bisa juga menghianati sosok yang paling memercayai mereka. Seharusnya suaminya jangan terlalu memercayai sahabat nya itu, karena terkadang luka itu datang pada orang yang kita anggap istimewa.

(23:15)

Gesya terbangun dari tidurnya, melihat semua ruangan gelap gulita. Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara ketukan pintu, "siapa yang datang malam-malam begini? ".

Gesya beranjak pergi membuka pintu dan mendapat seorang nenek tua yang sudah membungkuk dan memakai tongkat terbuat dari kayu.

"Nenek siapa? ".

"Saya adalah nenek buyutmu. Nenek rindu sama kamu, sayang. gesya mau ikut nenek? Semua orang disekitar mu kejam dan meyimpan banyak sekali rahasia yang tak pernah kamu duga! Hanya ada seorang lelaki yang harus kamu tolong, kamu harus berbakti sebelum kamu menjadi tumbal karena perbuatan seseorang.... ".

"Arggh! ".

Gesya berteriak, membangun kan lelaki yang tidur dibawah ranjang nya, ia menyadari itu hanya mimpi dan dia masih berada di atas kasurnya.

"Sya? Kenapa? ". Tanya lelaki itu menenangkan gadis yang mengeluarkan keringat dingin di sekujur tubuh nya.

"Aku mimpi, Arthur! ".

"Beberapa kali aku bilang, aku ini Marvel! Kamu hampir aja membangun kan satu keluarga ini lho, sekalian juga hampir membangun kan jiwa-jiwa yang sudah good bye di dunia ini, yang lainnya juga baru tidur barusan..... ".

"Sorry, aku kaget banget sama mimpi ku barusan, katanya banyak orang yang menyimpan rahasia, dan ada satu lelaki yang harus aku tolong.... ".

"Mimpi itu bunga tidur, kamu nggak usah khawatir, tidur lagi gih!.... ".

Marvel kembali ke tempat tidur nya dan membalikkan badan, gesya melirik Marvel yang ia kenal sebagai Arthur itu. "(Seperti nya aku dikasih isyarat sama nenek tua itu. Apa itu isyarat kewaspadaan?) ".

Matanya mulai tertutup lagi, setelah mimpi itu muncul ia bertekad untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas nya sehari-hari. Ia pikir memang mimpi itu sebuah bunga tidur, namun sebuah bunga juga bisa mekar dan itu pasti akan terjadi jika musim seimbang, artinya sebuah mimpi buruk juga bisa terjadi jika tanpa kewaspadaan.

Apakah memang ada pengkhianatan dalam hubungan Gesya, apakah nenek itu baru saja memberitahukan tentang masa yang akan mendatang?.

__________________________ __

*jangan lupa vote, like sebagai jejak👣 ✨💐. Terima kasih telah membaca ♥︎♥︎♥︎

1
Faaabb
Jempolan!
•°ꫀꪜꪖ°•
Terpana😍
Yihana Gicel: Mari ikuti terus chapter-chapter menarik lainnya 🙆‍♀️😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!