NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Musuh

Terjerat Gairah Musuh

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Romansa / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku / Tamat
Popularitas:39.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Itta Haruka07

Sheina harus menelan pil pahit karena laki-laki yang dibencinya dari SMA tiba-tiba menuduhnya sebagai wanita malam, dan membuatnya kehilangan mahkota yang selalu dijaganya. Tak cukup sampai di situ, Sheina juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah hamil tanpa suami.

Akankah laki-laki itu bisa meluluhkan hati Sheina yang sudah terlanjur membatu, demi anak mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TGM Bab 4

Keyla membantu Sheina mengemasi pakaian dan barang-barang milik Sheina sesuai perintah papanya. Keluarga Sheina memang keluarga terpandang, terutama keluarga dari papanya itu. Bagi mereka, hamil di luar nikah adalah aib, apapun alasannya, dan papa Sheina termasuk orang yang sangat tunduk dengan aturan keluarga besarnya.

Sheina berpamitan dengan papa mamanya yang tengah duduk di ruang keluarga. Papa Sheina melengos saat Sheina hendak mencium tangan laki-laki itu.

"Pa, maafin aku. Aku diperko*sa, Pa, dan aku nggak bisa ngelawan dia," kata Sheina yang masih berusaha mendapatkan maaf papanya.

"Kamu pikir papa percaya sama kamu. Kalau kamu diper*kosa, kenapa nggak langsung lapor polisi? Apa pun alasan kamu, kamu tetap harus keluar dari rumah ini," ucap papa tanpa mau menatap putrinya.

"Oke. Shein pergi, Pa. Jaga kesehatan Papa," ucap Sheina.

Papa langsung berdiri meninggalkan ruang keluarga.

*

*

*

Di sinilah Sheina saat ini, sebuah rumah kontrakan kecil yang didapat dengan harga yang lumayan murah. Bersama Keyla, Sheina membersihkan kamar barunya dan merapikan barang-barangnya.

"Gue sebenarnya mau pergi sama Tito, tapi lihat lo kayak gini, gue jadi nggak tega," ucap Keyla membuka obrolan, setelah beberapa lama mereka saling membisu.

"Nggak pa-pa, Key. Thanks udah bantuin pindahan," balas Sheina.

"Jujur deh sama gue, siapa yang hamilin lo?" tanya Keyla dengan serius. "Kalau temen SMA lo, sedikit banyak gue pasti kenal."

"Bara," jawab Sheina dengan singkat.

"Bara Bere yang suka ngejek lo, buli lo itu? Setega itu dia sampek perko*sa lo?"

Sheina hanya mengangguk. Ia juga tidak menyangka jika Bara tega melakukan hal rendah itu padanya

"Udah. Lo nggak usah mikir aneh-aneh. Lo jaga anak lo baik-baik dia nggak salah apa-apa. Dia juga ponakan gue, darah daging lo sendiri. Soal ibu kos lo, gue bilang kalau lo nikah siri dan ditinggal selingkuh sama laki lo."

"Percaya?"

"Lo ngeraguin kemampuan akting gue? Gue ini calon artis terkenal," jawab Keyla dengan bangga.

"Iya deh, percaya."

"Shein, gue nggak akan minta duit ke lo lagi, kali ini gue pengen bantuin lo. Kita rawat anak lo bareng-bareng ya. Meskipun gue suka jahat ke lo, ngambil duit lo, tapi lihat lo dipukul papa, gue juga nggak tega, Shein."

"Thanks Key. Lo bener-bener saudara gue, satu-satunya yang bisa ngertiin gue."

Mereka pun berpelukan, Keyla mengusap punggung Sheina dengan sayang. Walau mereka tidak memiliki hubungan darah, tapi Sheina sangat menyayangi Keyla, seperti Keyla menyayanginya.

*

*

*

Kehamilan Sheina semakin lama semakin membesar. Tetangga-tetangga mulai mencibir dan menjadikan Sheina sebagai bahan gibah mereka. Meski Keyla bisa mengatasi masalah Sheina itu dengan mudah, tetap saja Sheina memiliki rasa benci pada anak yang dikandungnya itu.

Saat di kantor pun, tidak sedikit yang menggosipkannya menjadi simpanan bos. Sheina masih tidak memedulikan itu, baginya yang terpenting ia masih bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Bos di tempatnya bekerja juga tidak mempermasalahkan status Sheina. Selagi Sheina bekerja dengan baik dan tidak merugikan perusahaan, maka Sheina masih diizinkan bekerja.

"Sheina, kamu nggak apa-apa?" tanya Devan, atasan Sheina sekaligus wakil direktur di perusahaan itu.

"Nggak apa-apa, Pak. Saya cuma mules dari tadi," jawab Sheina sembari memegangi perutnya yang besar. Sebenarnya Devan sudah menyuruh Sheina untuk mengambil cuti, tapi Sheina menolak karena ia masih merasa kuat untuk bekerja.

"Kamu udah periksa ke dokter? Jangan-jangan kamu mau melahirkan?" tanya Devan yang mulai terdengar panik.

"Belum, Pak. Nanti istirahat makan aja saya izin," jawab Shein menahan sakit. Tangan kanannya berulang kali mere*mas ujung kursi yang menjadi pegangannya, sedangkan tangan kirinya memegang perutnya yang semakin sakit.

"Saya antar kamu ke dokter." Devan berdiri dari kursinya, lalu menuntun Sheina yang tidak bisa lagi menolak karena perutnya memang sangat-sangat sakit.

🥀🥀🥀

Selamat sore gaess. Jangan lupa jempolnya ya. Terima kasih komen dan semangatnya. 1 bab lagi ikut meluncur 😘😘😘

1
Siti solikah
ganggu aja
Siti solikah
iya pa
Siti solikah
🤣🤣🤣
Siti solikah
wkwkwk kompaknya mereka berdua
Siti solikah
nah lo
Siti solikah
wah sedihnya Bara bukan tipenya sheina
Siti solikah
waduh mau ketemu oppa ya,gimana tanggapan oppa ya
Siti solikah
benar itu ma
Siti solikah
wah deg deg an
Siti solikah
wah gimana ya nanti reaksi papanya bara kalau tahu tentang sheina dan gabriel
Siti solikah
Alhamdulillah sheina mulai membuka hati buat bara
Siti solikah
ngarep
Siti solikah
ayo sheina terimalah bara
Siti solikah
aku sangat suka novel ini
Siti solikah
ayo sheina terimalah bara
Siti solikah
coba neneknya Devan mau menerima sheina,pasti sudah menikah sheina dan devan
Siti solikah
ayo semoga sheina mau membuka hatinya buat bara
Siti solikah
ayo terima aja sheina
Siti solikah
biel pinter banget sih
Siti solikah
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!