Aku Dan Maduku

Hana mengulum senyumnya melihat wajah sahabatnya itu, ini pertama kalinya lelaki dihadapannya ini tak dipedulikan oleh para gadis padahal biasanya para gadislah yang mengejarnya mati-matian.

"Mungkin ada perkataan kamu yang menyinggungnya Ndre, makanya dia memasang wajah jutek begitu". Tanyanya sambil melirik adiknya yang kini mendelik kepadanya.

Kayya mendengus kemudian berjalan menghampiri sang anak dengan memasang wajah yang berbeda dengan yang tadi yaitu senyum manis membuat Andre ikut tersenyum tanpa sadar melihat nya.

"Apa itu anaknya Han?? ". Tanyanya pelan.

Dia berusaha untuk tidak percaya perkataan Kayya tadi tapi melihat dia menghampiri seorang anak kecil dan bersikap selayaknya ibu, harapannya hancur seketika.

Lagi-lagi Hana mengulum senyumnya dan nyaris ingin tertawa melihat wajah frustasi lelaki dihadapannya ini.

"Iya dia anak Kayya adik aku, kamu tahu apa artinya itu kan? ". Ucapnya dengan pelan.

Pandangan Andre yang tadi tertuju pada Kayya dan juga anaknya langsung berbelok kepada Hana mendengar perkataannya itu.

"Maksudmu, dia putra Almarhumah Kayya?? ". Tanyanya dengan tidak percaya.

"Iya itu benar, Rumaisya Atau Kayya yang baru adalah orang yang mengambil segala identitas baru Kayya termasuk menjadi ibu kandung bagi anaknya dan juga adikku secara hukum".

"Jadi nama aslinya Rumaisya?". Tanyanya dengan wajah cerah dan berbinar.

Tadinya dia ingin menyerah dengan segalanya setelah tahu jika Kayya memiliki anak, dia takut orangtua nya tidak menyetujui dirinya berhubungan dengannya.

"Iya itu benar, dengan masa lalu yang kelam dan banyaknya masalah, Kayya menolongnya dan menjadikannya pengganti dirinya yang sah, dan yang tahu identitasnya adalah orang-orang sekitar yang bisa dipercaya saja, dulu wajahnya tidak seperti itu, dia mengalami kecelakaan dan sebagian wajahnya rusak dan tentu seperti yang kamu lihat setelah Kayya mengurusnya".

Andre menatap Hana tidak percaya, dia memang tahu Kayya atau Rumaisya itu adik angkat Hana menggantikan Kayya yang asli tapi dia tidak tahu cerita dibaliknya, Hana hanya menjelaskan padanya sedikit, mungkin tidak ingin terlalu membuka masa lalu.

"Bisakah kamu menjelaskan siapa dia sebenarnya Han, sejujurnya aku sangat ingin mengenalnya lebih jauh, aku tidak pernah seserius ini dengan seorang gadis". Tanyanya dengan wajah memelas.

"Nanti saja aku jelaskan, dia kesini jangan sampai dia semakin kesal padamu ". Ucapnya tertawa pelan.

Andre hanya membuang nafasnya kasar, dia mendelik kearah Hana dengan pasrah.

"Apa yang kakak tertawa kan? ". Tanyanya dengan pelan.

" Tidak ada dek, kamu ini tidak boleh jutek-jutek sama orang, nanti kamu naksir dia baru rasa". Ucap Hana sambil tertawa.

Sedangkan Miranda yang berada dibelakang mereka menutup mulutnya yang ingin tertawa melihat wajah kesal Kayya barusan.

Sedangkan Kana menyipitkan matanya melihat lelaki yang duduk disamping sang bunda, kemudian dia berjalan sambil berkacak pinggang dan menatap Andre dengan garang.

"Mau apa om dekati bundaku dan juga mommy ku? ". Tanyanya dengan kesal.

Andre dan yang lainnya terkesiap melihat tingkah Kana yang beda itu.

"Sayang, jangan seperti itu, itu tidak sopan". Tegur Hana dengan lembut.

Sedangkan Kayya dan Miranda kini saling melirik melihat tingkah tidak biasa anak itu.

Dengan gugup Andre kini menatap Kana yang masih memasang wajah garangnya, dia tidak menyangka anak lelakinya ini sangat protektif pada keduanya.

"Om ini sahabat bunda kamu, om menyukai mommy kamu nak, apa kamu mengizinkan om bisa bersama mommy kamu untuk jadi ayah kamu??". Ucapnya dengan penuh keyakinan.

Mata Kayya melotot sempurna mendengar pengakuan terus terang dari Andre kepada anaknya sedangkan Hana menatap Andre dengan gelengan kepala takjub.

"Menyukai Mommy ku? ". Tanya Kana mengkerut kan keningnya sambil mengulangi jawaban Andre.

"Benar anak pintar, Om menyukai mommy kamu, selama ini om belum pernah menyukai seorang perempuan dan mommy kamu yang pertama, bunda kamu tahu dan mengenal om dengan baik kok, silahkan kamu tanya padanya, om jujur atau tidak". Ucapnya menatap serius kearah anak kecil yang menurutnya sangat mirip dengan Kayya yang asli.

Benar kata Hana, anak ini adalah anak Kayya karena wajahnya bak pinang dibelah dua hanya anak ini terlahir sebagai anak lelaki.

"Jangan bicara sembarangan Andre pada anakku, aku hajar kamu yah". Ucapnya dengan garang sambil mendelik tajam kearahnya.

"Aku tidak bercanda Kayya, aku serius dengan yang aku ucapkan tadi, Hana sangat tahu kalau aku tidak pernah berhubungan dengan para gadis, mereka yang mengejarku tanpa aku gubris". Ucapnya dengan pede sambil menatap Kayya dengan takut-takut

Hana langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Andre yang ketakutan, biasanya pemuda itu akan memasang wajah dinginnya dan tidak perduli nya jika berhubungan dengan para gadis sekarang setelah menemukan yang dia sayangi barulah wajahnya seperti itu.

"Hana kamu ini tidak berubah sejak dulu, suka banget meledek ku". Ucapnya dengan kesal.

Dia tahu jika Hana menertawakan dirinya karena dia tidak pernah memasang wajah seperti itu.

"Habis wajahmu itu tidak cocok dengan image mu selama ini Ndre, aku baru pertama kali loh melihatmu takut dengan wajah garang seorang perempuan". Ucapnya sambil tertawa pelan sambil meledek Andre

Andre hanya bisa mendelik mendengar perkataan sahabatnya yang meledeknya.

Kayya dan yang lainnya kebingungan melihat interaksi keduanya yang dekat itu.

"Yang dikatakannya benar anak bunda sayang, lelaki ini sahabatnya bunda sejak dulu, dia memang tidak pernah dekat dengan siapapun, bahkan saking tidak pernah dekatnya dia dengan seorang perempuan, ibunya om ini sampai bingung sendiri ". Ucapnya sambil tertawa pelan.

Dia masih ingat dengan jelas bagaimana, ibunda sahabatnya itu sampai frustasi menjodohkan putranya dengan para gadis berujung kegagalan karena Andre kabur dari pertemuan itu dengan berbagai alasan, entah apa yang dia janjikan pada ibunya sehingga ibunya tidak lagi menjodohkannya seperti dulu.

Arman menutup wajahnya yang memerah bukan karena marah tapi karena dia malu, Hana membuka Aib nya yang satu itu.

Kayya yang melihat tingkah Andre yang berbeda itu mengumumkan senyumnya pelan tanpa ada orang yang tahu.

"Dia ternyata bisa menggemaskan juga". Ucapnya dalam hati.

"Baiklah, kalau mommy ku suka pada om tidak masalah, tapi awas saja kalau om sakiti mommy ku, om akan berhadapan denganku, walau aku anak kecil, aku bisa melawan om". Ucapnya berkacak pinggang.

Tingkahnya itu membuat semua orang gemas padanya, bukannya marah Andre semakin tersenyum kemudian menyodorkan kelingking nya kepada Kana untuk berjanji.

"Tentu anak tampan, om janji sama kamu, kamu bisa hajar om sepuasmu jika om sampai menyakiti mommy mu nanti". Ucapnya dengan mata berbinar.

Kayya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat dua kesayangannya seperti mendukung dirinya dengan Andre saat ini.

"Nah sekarang kamu tidak punya pilihan lain Kayya, aku akan berusaha meyakinkan kamu kalau aku serius". Ucapnya menatap Kayya dengan kesungguhan