NovelToon NovelToon
Luka

Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Trauma masa lalu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: oland sariyy

Segala derita dan air mata di masa lalu berhasil menjadi kan sosok Naima Maheswari menjadi wanita mandiri.

Kata malas dan malas sudah menjadi makanan sehari - hari yang di cap sang bapak kepada ibu nya.Naima bukan lagi bayi kecil yang tidak mengerti keadaan di sekitar nya.
Akan kah Naima membenci pernikahan atau malah sebaliknya dan bertemu lagi dengan sosok pria yang mirip dengan kelakuan Ayah nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bisulan

Sepanjang malam Naima terus terjaga mengkhawatirkan keadaan ibu nya,Dito sampai sekarang belum juga memberi kabar lanjutan kepada nya.dari pada bengong tanpa mengerjakan apapun Naima akhirnya memutuskan untuk mengerjakan tugas yang akan di kumpulkan Minggu depan,dalam sekejap mata tugas itu selesai di laksanakan.Naima kembali menatap layar ponsel yang masih sepi, belum ada kabar juga dari Dito.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari, seharusnya Naima sudah terlelap mengistirahatkan tubuh lelah nya namun sampai sekarang mata nya belum bisa juga di pejamkan.

Naima yang tidak bisa lagi menahan rasa penasaran, memutuskan untuk menghubungi Dito terlebih dahulu.beruntung kembali dia nekat membeli handphone sehingga lebih mudah berkomunikasi dengan keluarga di kampung.

" Ibu harus di rawat di klinik Mbak.sakit kepala nya sudah agak menghilang, tunggu cairan infus habis baru boleh pulang." ujar Dito mengadu sesuai dengan apa yang dokter katakan kepada nya.

Dito di temani Bu Tina mengantar kan Maryah yang tidak sadar kan diri ke sebuah klinik yang tidak jauh dari rumah mereka.Bu Tina yang mengendarai sepeda motor sedang kan Dito duduk di belakang menahan bobot tubuh sang ibu.gerimis yang mulai menyapa mereka terobos dengan penuh keyakinan.Maryah harus segera di tolong jangan sampai kembali menderita sakit parah.

Dito menjelaskan kepada Naima penyebab ibu nya sakit kepala .lalu Naima meminta Dito agar melarang sang Ibu kembali bekerja.ibu nya harus di rumah saja agar penyakit sang ibu tak kambuh.mereka pikir hanya lelah yang membuat sang ibu jatuh sakit,tidak tahu saja mereka kalau tadi Rudi bersama Neneng sengaja datang untuk memanasi hati Maryah.itu semua atas permintaan Neneng dan Rudi hanya mengikuti langkah kaki istri nya.

" Biaya perawatan ibu sudah Mbak kirim ke rekening Ibu ya,kamu bisa ambil nya sekarang terus beli obat untuk Ibu." sekarang tabungan Naima benar-benar berkurang drastis.

Besok dia akan membeli laptop yang murah saja yang penting bisa membantu dia mengerjakan tugas kuliah nya.Naima sama sekali tidak keberatan uang yang di kumpulkan habis untuk pengobatan sang Ibu.setelah ini dia bisa bekerja lebih keras lagi untuk mengumpulkan uang.

" Beli makanan untuk Bu Tina juga To! Kasihan Bu Tina selalu kita repot kan." ujar Naima merasa beruntung memiliki tetangga seperti Bu Tina.

Padahal ini sudah hampir pagi tetapi Bu Tina tetap mau mengantar ibu nya ke klinik,suami Bu Tina dan anak Bu Tina tidak pernah protes dengan kebaikan Bu Tina kepada keluarga Naima karena mereka juga peduli kepada keluarga Naima.

" Iya Mbak."jawab Dito patuh.

" Besok Kamu libur saja dulu To, kasihan Ibu nggak ada teman nya,Bu Tina harus pulang mengurus anak nya."lagi dan lagi Dito hanya bisa menjawab iya karena tidak punya jawaban selain kata itu.

Sambungan telpon terputus,Dito harus mengambil uang yang baru di kirim oleh Naima, beruntung sekali di depan klinik ini ada sebuah mesin penarik uang sehingga Dito tak perlu berjalan kaki terlalu jauh.

Segala perandaian kembali menari di benak remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama,sayang nya andai yang di maksud tidak akan terjadi sampai kapan pun.sosok Ayah yang di harapkan datang sampai sekarang tidak tahu ada di mana,jika pun ada hanya akan menambah luka yang menonjol nyaris meledak.

Sementara itu di dalam kontrakan petak nya, Naima malah sibuk memikirkan pekerjaan tambahan yang bisa membantu nya mendapatkan uang.apapun pekerjaan itu akan di lakukan nya demi sang ibu.sudah satu jam lebih dia memikirkan nya tapi belum juga mendapatkan jawaban nya.

"Apa jualan gorengan saja ya? Keripik singkong juga bisa!" seru Naima dengan wajah berbinar bahagia.

Sedikit banyak nya dia tahu bumbu apa saja yang dibutuhkan untuk membuat gorengan serta keripik singkong.

" Besok Aku harus mampir beli bahan-bahan nya." batin Naima karena memang memiliki bahan-bahan yang di butuhkan.

Dengan begitu otomatis jam istirahat nya pun akan semakin berkurang drastis,ia harus bangun dini hari untuk menyiapkan dagangan nya lalu mengantar ke warung yang bisa menampung dagangan nya itu.

" Besok sekalian beli bahan nya Aku juga harus mencari tempat menitipkan dagangan ku." ujar nya lagi penuh semangat.

Naima juga berencana menjual dagangannya secara online,jika berkembang maka dia bisa menghasilkan uang yang banyak.

Tidak sia-sia dia bekerja keras sejak kecil sehingga bisa kuat menghadapi ujian yang bertubi-tubi.

" Jangan sakit lagi Bu! Aku dan Dito masih membutuhkan Ibu."

***

Hujan deras menyelimuti langit perkampungan malam ini,udara yang gelap dan langit yang menghitam pekat mewakili suasana hati Rudi yang sedang kacau.dengan pergerakan cepat dia melepas mantel yang menyelimuti tubuh nya.lalu masuk ke dalam rumah Neneng yang dulu terasa seperti surga bagi nya.namun kali ini setiap langkah yang akan mengantar nya masuk ke dalam sana terasa seperti membawa nya dalam kepanikan yang menyesatkan.

Pintu terbuka setelah Rudi mengetuk dua kali,di balik pintu Neneng muncul dengan hanya memakai baju tidur seksi juga tipis.wajah nya seperti biasa di hiasi make up tebal.

" Mas akhirnya Kamu pulang juga." seru Neneng bahagia.ia lalu menarik Rudi untuk masuk ke dalam setelah itu mengunci pintu rapat-rapat takut ada penyusup yang masuk.

" Capek ya Mas?" tanya Neneng dengan nada suara manja .

Rudi menjatuhkan begitu saja tubuh nya ke sofa tanpa menjawab pertanyaan dari Neneng,sejak seminggu yang lalu Rudi mulai aktif lagi lembur di tempat kerja nya.selama ini Rudi paling pantang di tawarkan untuk lembur karena merasa gaji nya sudah cukup untuk membiayai kehidupan nya sendiri.

Namun semenjak menikah dengan Neneng dan tinggal satu rumah . pengeluaran Rudi malah semakin membludak hingga tak mampu lagi di tampung oleh nya.

Uang hasil menjual rumah sudah habis bahkan kemarin ia baru saja meminjam uang dari salah satu rentenir yang terkenal kejam.Rudi terpaksa meminjam uang karena sudah tidak punya pegangan lagi.

" Besok Kamu harus lembur lagi ya Mas! Kalau Kamu punya banyak uang Aku jadi tambah sayang sama Kamu." ucap Neneng yang kini sudah berpindah ke pangkuan Rudi.

" Dasar matre." ucap Rudi dalam hati nya tapi batang perkasa nya mulai menegang akibat pergerakan liar dari Neneng.

Itu lah kelebihan Neneng,mana ada kucing yang menolak jika di suguhkan ikan segar.

" Nanti setelah Kamu gajian! Aku mau beli baju baru sama handphone baru seperti milik teman ku ya Mas." Neneng semakin menjadi-jadi dan tidak pernah mau kalah dari teman-teman nya.semua yang teman-teman nya pakai pasti harus ia miliki juga.semua itu baru ketahuan sekarang.kemana saja Rudi selama ini.

Semenjak menikah Neneng jadi jarang melayani pelanggan salon nya,setiap hari alasan nya capek padahal kerjaan nya hanya tidur dan tidur sambil scroll media sosial.makanan yang di sajikan kepada Rudi hanya telor dan besok nya telor ceplok lagi alasan nya belum sempat belanja padahal tanpa sepengetahuan Rudi uang belanja sudah habis di gunakan Neneng untuk membeli alat make up.

" Aku lapar! Siapkan makanan untuk ku." Rudi kesal tapi tidak bisa marah secara langsung kepada Neneng.

" Ih Mas jawab dulu,Aku bolehkan beli baju baru." rengek Neneng tetapi tetap menjaga senyum manis di hadapan Rudi

Mau tidak mau Rudi mengangguk dengan pelan.

Jika sampai dia menolak keinginan Neneng pasti istri nya ini akan merajuk sampai besok pagi.tidak merajuk saja sudah membuat kepala nya pusing,Rudi hanya ingin tidur dengan nyenyak sebelum besok kembali lembur sesuai dengan tuntunan dari istri nya.

Rudi tanpa sadar teringat dengan hidup nya saat masih bersama dengan Maryah,setiap hari pulang cepat.baju sudah ada yang menyetrika mau makan ya tinggal makan karena makanan sudah tersaji di depan nya tanpa harus menunggu lama.

Neneng tersenyum puas,dia lalu mengecup bibir Rudi cukup lama sebagai bentuk terimakasih nya kepada Rudi.

" Nanti malam Aku akan memberikan hadiah yang spesial untuk Kamu." bisik Neneng di telinga Rudi namun Rudi sama sekali tidak bergeming.

" Kamu masak apa?" tanya Rudi karena perut sudah keroncongan tidak tertarik untuk mandi keringat.

Tenaga nya sudah terkuras di tempat kerja,mau beli kopi seperti teman yang lain saja tidak bisa karena uang di dompet hanya cukup untuk membeli bensin.dulu hidup nya begitu mewah berbeda dengan sekarang.ah Rudi terlalu gengsi untuk mengakui fakta itu.

" Telor saus tiram." jawab Neneng tanpa beban membuat wajah Rudi masam seketika.

Perut yang kempes butuh asupan mendadak kenyang,ia teguk habis gelas yang baru di isi dari dapur lalu masuk ke dalam kamar membawa sesal yang sulit untuk di utarakan.

" Bisa-bisa Aku kena bisulan kalau setiap hari makan telur terus." sungut Rudi merebahkan tubuh di tempat tidur karena malas untuk beranjak ke kamar mandi.

Neneng yang melihat Rudi sudah masuk ke dalam kamar, otomatis ikut masuk ke kamar juga tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Ia lepas semua kain yang menempel pada tubuh nya lalu berdiri di samping ranjang dengan kaki yang sengaja di angkat ke atas dan senyuman manis yang sering memabukkan jiwa Rudi.

" Kamu pasti tidak sabar lagi menunggu hadiah nya kan Mas?" Gaya bicara nya sengaja di buat mendesah panjang.

Namun apa yang terjadi selanjutnya?Rudi yang sudah telanjur kesal sama sekali tidak tergoda dengan cara yang Neneng lakukan.

Ia semakin menenggelamkan wajahnya pada bantal dan tidak lupa menarik selimut untuk menutupi tubuh nya dari gangguan Neneng.

"Aku capek Neng! Kita langsung tidur saja."

Blassss....

Bersambung...

Sepi amat kolom komentar nya guys..

Jangan lupa vote juga ya mumpung masih hari Senin dan masih ada kuota nya.

1
ChikoRamadani
salut deh dengan naima👍 anak yang hebat dia.... tidak malu dengan keadaannya dan dia ingin berjuang sendiri ...
tapi setelah dia dapat kabar tentang ibunya seperti tertusuk pisau di jiwanya karena hanya ibu yang iya miliki dan dio....

Apakah bagas akan mencari naima atau naima bakalan dikagumi dosen killer itu pak agam???
ditunggu kelanjutnya kakk othor❤️
oland sariyy: terimakasih sudah setia dengan cerita author
total 1 replies
ChikoRamadani
siapa yang menolong naima??? apa dokter bagas???
Sudah gila saraf otak pak rudi, dia yang menghabiskan uangnya demi si neneng itu malah balik menyalahkan naima... tega banget seorang ayah tanpa memberi nafkah dan kasihsayang ingin menukarkan harga diri anaknya buat orang lain karena demi uang...
oland sariyy: perlu di kutuk kayak nya si Rudi ini ya kakak 😁😁
total 1 replies
oland sariyy
selamat membaca teman-teman semua nya.jangan lupa.tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya
ChikoRamadani
kira" apa yang dilakukan naima yah ??? jadi penasaran 🤔
lanjut dong thor
oland sariyy: tunggu di bab berikutnya kakak 😁😁
total 1 replies
ChikoRamadani
Mereka selalu diuji mulai dari tidak diberikan kasih sayang seorang ayah, tidak diberi nafkah dan saat mereka dalam situasi terpuruk pun ayahnya tidak peduli sama sekali...
naima dan dito sangat menyayangi ibunya,
tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan biaya untuk operasi? apakah ada yg membantu mereka? semoga saja ada orang baik yang bsa menolong ibunya...


sepertinya dokter bagas dia tertarik pada naima tetapi dia sadar diri, naima masih bocah....
ChikoRamadani
lanjut kakk,,
oland sariyy: siap kak
total 1 replies
oland sariyy
terimakasih sudah setia di cerita terbaru author,maaf kalau agak lama update nya kakak, author lagi kurang fit 🙏🙏
ChikoRamadani
Sedih banget loh jadi mereka, tidak diberikan kasihsayang sama sekali... hanya luka dan trauma yang diberikan oleh pak rudi...
bu maryah sudah pasrah dengan tindakan kasar pak rudi tapi dia selalu percaya pak rudi setia...
setelah ini, apakah bu maryah tetap bertahan dengan segala cobaan rumahtangga mereka, dan apakah naima dito masih mau menerima perilaku buruk pak rudi kepada mereka....
ChikoRamadani
miris banget lihat keadaan mereka, apalagi pak rudi tidak ada rasa peduli kepada keluarganya sendiri. mana kakak pak rudi merendahkan bu maryah bilangin miskin dan banyak hutang eh gak sadar dia adiknya saja tidak pernah memberikan nafkah untuk keluarganya malahan bu maryah yang berjuang keras untuk membiayai kehidupan anaknya...
naima,punya teman yang baik , selalu bantuin ketika lagi kesusahan dengan cara diam" memasukkan selembar uang ke dalam tas naima. tapi naima susah dia tidak pernah memanfaatkan temannya itu karena dia anak yang tulus...
oland sariyy: hai kakak terimakasih sudah mampir di karya terbaru author 😊🙏
total 1 replies
oland sariyy
Hai semua nya selamat datang di karya terbaru author 😊😊😊🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!