Born Again

"Arrrghhh!" Richard mengerang marah, dia menyentak semua barang yang berada di atas meja. Dan membanting semua barang yang ada disana ke lantai. Membuat semua pecahan kaca berserakan.

Dia sangat kecewa setelah mendengar keputusan dari Tuan Darius bahwa rencana pernikahan dia dengan Celine telah dibatalkan, dengan alasan Celine sudah memiliki pilihan sendiri tentang siapa yang akan menjadi calon suaminya.

Mungkin karena dia sudah sangat tertarik kepada Celine, sehingga dia tidak terima jika rencana pernikahan mereka dibatalkan begitu saja. Dia tidak rela jika Celine menjadi milik pria lain.

Sehingga dia melampiaskan kekesalannya kepada Liora. Malam ini mereka hanya bercinta satu kali saja, mungkin karena Richard sudah bosan dengan tubuh wanita itu. Dia hanya butuh tempat untuk membuang rasa kepenatannya saja.

"Aku juga kaget setelah mendengar keputusan ayah tiriku, sayang." Liora berkata sambil memeluk Richard yang sedang duduk dipinggiran ranjang. Liora masih dalam keadaan telanjang bulat. Sedangkan Richard hanya telanjang dada.

Richard tidak langsung menjawab, dia mengambil satu batang rokok di atas nakas, mengapit benda itu di mulutnya. Lalu dia membakar sumbu rokok dengan korek api. Dan mulai menghisapnya.

Setelah menghembuskan asap, dia segera menanggapi perkataan Liora. "Lalu siapa pria yang akan menikah dengan Celine?"

"Namanya Rayyan. Dia OB baru di perusahaan Barnard." jawab Liora.

Richard mendengus kesal. Dia merasa harga dirinya diinjak-injak. Bagaimana bisa Celine lebih memilih menikah dengan seorang OB dibandingkan dengan dirinya?

Richard menjadi tidak berselera lagi menikmati rokoknya. Sehingga dia segera membuang puntung rokok yang masih panjang lalu dia injak sampai padam.

"Jadi Celine lebih memilih menikah dengan OB dibandingkan denganku?" Richard bertanya dengan nada kesal.

Liora menganggukkan kepalanya. "Iya, makanya aku heran. Hm, justru aku curiga kalau ini semua hanyalah akal-akalannya Celine aja demi menggagalkan rencana pernikahan kamu dengan dia."

"Shittt!" Richard pun mengumpat dengan pelan.

"Meskipun Rayyan adalah seorang OB, tapi tetap saja ayah tiriku pasti akan tetap memilih menikahkan Celine dengan Rayyan. Walaupun aku tahu ayah tiriku terpaksa merestuinya. Itu semua karena Celine mengakui bahwa dia sudah sering tidur bersama dengan OB baru itu. Meskipun aku gak paham, Rayyan baru dua hari kerja di perusahaan, bagaimana caranya mereka berdua bisa tidur bersama? Bahkan aku dengar Rayyan pernah dipecat oleh Celine. Pasti pria miskin itu sudah dibayar mahal oleh Celine." Liora merasa curiga bahwa pernikahan yang akan dijalani oleh Celine dan Rayyan hanyalah sebuah pernikahan sandiwara.

Richard menghela nafas dengan berat, membuat dia semakin merasa ada yang tidak beres pada diri Rayyan. Seorang OB yang memiliki pemikiran yang sangat genius, sehingga bisa lolos melakukan penyamaran di hotel, bahkan dia jago berkelahi sampai bisa mengalahkannya. Bukan hanya itu saja, kini pria itu tiba-tiba muncul menjadi calon suaminya Celine.

Richard tidak mungkin memberitahu Liora bahwa dia pernah berkelahi dengan Rayyan di hotel. Yang ada nanti Liora akan marah jika mengetahui bahwa Richard hampir saja akan meniduri Liora.

"Rayyan, siapakah kamu sebenernya?" gumam hati Richard sambil mengepalkan tangannya.

Yang pasti dia tidak akan pernah tinggal diam. Dia pasti akan membuat perhitungan kepada Rayyan. Seorang Julian yang memiliki kekuasaan saja mampu dia lenyapkan. Apalagi pria miskin seperti Rayyan, pasti jauh lebih mudah.