NovelToon NovelToon
Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Berondong
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Iis Surya

Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehadiran tiara.

Evan menghentikan mobil nya tepat di depan pekarangan rumahnya yang luas. Viola yang duduk di sebelah nya merasa heran karena Evan tidak segera turun.

"Vi, ada yang harus aku bicarakan sama kamu...."ujar Evan tiba-tiba.

"Kita bisa bicarakan ini di rumah kan..? " tanya Viola masih nampak bingung.

"Tidak sempat, kayak nya dia sudah datang.. " ujar Evan melihat lurus ke depan.

Viola memutar kepala nya pelan, melihat ke arah yang di isyarat kan evan dengan matanya.

Karena, malam sudah terlalu gelap Viola mencoba mengamati apa yang evan maksud.

"Mereka siapa?? "

Evan menarik napas nya tanpa menjawab pertanyaan Viola.

Evan segera turun dari mobil di ikuti Viola dari belakang. Viola merasa aneh melihat beberapa orang yang tampak mengangkut barang ke arah paviliun..

Evan melangkah dengan gusar menuju paviliun.. sementara ,Viola masih tidak mengerti apa yang terjadi.. tapi, dia melihat amarah di wajah Evan hingga dia tidak berani bertanya apa-apa lagi..

"Ada apa ini..!! " hardik evan ketika dia sudah sampai di hadapan Rico dan tiara.

"Apa kalian sudah tidak sabar untuk tinggal berdua,.. sampai malam-malam pun kamu nekad pindah!!! "Suara Evan terdengar lantang,memecah kesunyian malam.

Rico dan tiara tampak kaget, .. Tiara tampak mundur berdiri di belakang Rico.

"Evan tunggu, lo jangan emosi dulu.. "

"Gimana nggak emosi, mentang-mentang gua udah kasih ijin, lo langsung bawa tiara pindah ke sini..!! "

"Evan denger dulu, gua nggak tau kalo tiara akan pindah malam ini.. dia nelepon saat dia udah sampai depan rumah..! " jelas Rico tak kalah keras.

"Kalian berdua memang nggak tau etika... dasar manusia-manusia sam**h..!! "

Evan mengepalkan tangan nya yang sudah mulai gemetar. napas nya tak beraturan menahan luapan emosinya.

Viola segera menahan tangan evan.

"Evan,.. kita bicarakan semua nya baik-baik ya..? "

"Baik-baik?.. mereka nggak akan ngerti kalau bicara baik-baik.. " jawab evan, matanya masih tajam menatap Rico yang menghalangi tiara di belakang nya.

"Ya, sudah.. kita masuk dulu yuk.. kamu harus tenang.. " Viola menarik tangan evan pelan..

Evan menarik napasnya kasar dan meninggalkan Rico dan tiara yang masih tampak ketakutan..

"Lo lihat kan... gua udah tau evan pasti marah.. kenapa sih lo gak bisa tunggu sebentar lagi aja... sampai evan benar-benar bisa nerima kita..! " Rico menatap tiara dengan kesal.

"Tapi, ko.. gua nggak bisa nunggu lagi.. gua takut terjadi apa-apa kalo gua sendirian.. " Tiara berusaha meyakin kan Rico dengan mulut manisnya.

Rico mengacak rambutnya merasa frustasi dengan apa yang terjadi dengannya.

"Gua nggak tau harus ngomong apa lagi sama evan.. "

"Iya udah lah, Masing-masing aja.. lagian gua juga di paviliun nggak bakal ganggu mereka.. "

Rico menarik napas nya panjang.

"Ya, udah lo beresin semua nya dulu.. gua capek.. " Rico melangkah keluar dari paviliun meninggalkan tiara yang tersenyum smirk. melihat langkah gontai Rico.

"Dasar cowok nggak guna,.. lihat aja.. sebentar lagi, lo akan jadi boneka gua.. " Gumam tiara pelan.

...****************...

Evan membuka pintu kasar dan duduk di sofa dengan wajah yang sangar. Viola mendekati suaminya dengan sangat hati-hati.

Selama dia menikah dengan Evan, baru kali ini dia melihat nya benar-benar marah.sampai Viola pun sebenarnya merasa takut untuk menghampiri.

"Evan, minum dulu ya... " Viola menyodorkan segelas air. evan menatap nya sekilas dan meminum airnya sampai habis.

Viola duduk di sebelah evan dan mengelus punggung suaminya dengan lembut. Evan menoleh pada Viola dan bersandar di bahu wanita yang sangat di cintainya itu.

"Maaf, aku tidak sempat mengatakan semuanya lebih dulu padamu... " sesal evan.. tangan nya menggenggam jemari Viola.

Viola hanya terdiam berusaha mengerti kegelisahan evan.

"Tidak seharusnya aku mengjinkan tiara tinggal di sini.. "

"Maksudmu..? " Viola berusaha mencerna apa yang barusan evan katakan.

"Tiara tinggal disini.. di paviliun itu.. "

Viola terlihat kaget, tapi dia tidak ingin keterkejutan nya membuat evan merasa lebih buruk.

"Jadi, ini yang tadi ingin kamu katakan..? "

Evan hanya mengangguk, dia tidak tau harus memulai darimana untuk menceritakan masalah Rico dan tiara.

"Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan.. kamu bisa menceritakan nya besok.. "ujar tiara lembut.

Evan mengangkat kepala nya dan menatap Viola.

"Kamu nggak marah..? "

"Kenapa aku harus marah.. ini rumah kalian.. terserah kalian mau menunjuk siapa untuk bisa tinggal disini.. "

"Tapi, seharusnya aku ngomong ini sejak awal sama kamu.. "evan masih menyesali kebod**an nya.

"Sudahlah aku ngerti kok.. kamu pasti cari waktu yang tepat kan?. tapi,sayang nya dia keburu datang.. " Ucap Viola mencoba mengerti atas sikap evan..

"Terima kasih ya sudah mau ngertiin aku.. "

Viola mengangguk dan memeluk evan erat.

"Ya, sudah kamu mandi dulu sana.. biar segar.. " ujar Viola melepaskan pelukan nya.

"Tunggu sebentar lagi .. " evan menarik Viola dan kembali memeluknya.

"Viola.. apapun yang terjadi kamu jangan pernah ninggalin aku ya, kamu harus percaya sama aku..jika aku berbuat salah kamu harus kasih tau kesalahan ku... "

Viola menahan senyum nya ,melihat evan yang bertingkah persis seperti anak kecil yang sedang merajuk.. berbeda dengan evan yang di lihatnya tadi begitu beringas dan penuh amarah.

"Iya.. aku tidak akan ninggalin kamu.. asal kamu baik sama aku.. "

Evan menatap Viola dan mencium bibirnya perlahan. Viola hanya terdiam dan memejamkan matanya..

"Sudah sana mandi dulu.. " ujar Viola tidak mau terjebak dengan permainan evan lagi ..

Evan tersenyum dan beranjak dari duduk nya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

...****************...

Semilir angin di pagi hari tidak menyurutkan niat Viola untuk mengitari halaman rumah nya yang megah dan luas. dengan memakai tshirt dan jaket olah raganya dia mulai mengitari halaman rumah.

Dia menghentikan langkah nya ketika melihat tiara menghampiri nya dengan pakaian tidur yang sangat minim..

"Pagi, vi.. apa kabar? maaf semalam aku nggak sempat nyapa kamu... "

Viola memalingkan wajah nya seakan tidak tertarik dengan pembicaraan tiara.. Viola hendak melanjutkan langkah nya ketika tiara menahan tangan nya.

"Kamu pikir, semalam evan benar-benar memarahi aku..? aku kira kamu bukanlah perempuan yang bo**h hingga tidak tau perbedaan amarah dengan cemburu..? " bisik tiara.

Viola tersenyum smirk.

"Maksud kamu..? "

"Kamu jawab sendiri... " tiara meninggalkan Viola yang terlihat tidak nyaman dengan perkataannya.

Viola masuk ke dalam kamarnya dan melihat evan yang baru berganti pakaian.

"Kok sudah masuk lagi.. katanya mau joging.. ? "

Viola terdiam dan membuka jaketnya.

"Hei.. vi, kamu kenapa..? "

evan memegang tangan istrinya itu.. tapi, dengan gusar Viola menepisnya.

Evan tau, ada yang tidak beres dengan istrinya.. ia melihat ke luar jendela kamar. tampak tiara yang masih menggunakan gaun tidurnya sedang duduk santai di ayunan taman.

"Apa gara-gara perempuan itu... dia ngomong apa..? "

Viola masih dengan aksi tutup mulutnya.

Evan segera meraih tangan Viola dan menariknya ke dalam pelukan nya.

"Aku sudah bilang, kalau aku melakukan kesalahan.. kamu harus ngomong salah aku apa.. jangan asal dengar kata orang lain.. " jelas Evan .

Sementara Viola masih berusaha melepaskan dirinya.

"Evan lepas... "

"Kamu bilang dulu.. kenapa tiba-tiba kamu marah sama aku...? "

"Iya, lepas dulu.. "

Evan melepaskan pelukan nya tapi, masih memegang tangan Viola erat.

"Kenapa..? "

"dia bilang, semalam kamu marah-marah itu karena kamu cemburu melihat dia sama Rico.. "

Evan membelalakkan matanya.

"Apa.. siapa yang... tunggu ,maksud kamu dia itu... tiara??!! "

"Iya siapa lagi.. Udah ah, aku mau mandi.. " Viola kembali melepaskan lengan evan.. dan bergegas masuk ke kamar mandi dengan hati kesal.

Evan melangkah ke jendela kamar,dia melihat tiara yang kebetulan juga sedang menatap ke arah nya dengan senyum penuh misteri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Rian Moontero
lanjuuuttt👍😍
Debby
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!