Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Percikan air di dalam kamar mandi terdengar,sedangkan Laras sedang mengerjakan tugasnya di kamar apartemen Arkana.
“Arkana mandi,tapi lama sekali”gumam Laras heran.
Laras langsung berjalan ke arah kamar mandi,dia membuka kamar mandi dan melihat Arkana di balik kaca sedang membersihkan tubuhnya.
“Oh good,dia begitu seksi dan otot-ototnya tampak terlihat keren”batin Laras puas dengan calon suaminya.
Laras perlahan melepas pakaiannya dan menyisakkan pakaian dalamnya,dia berjalan ke balik kaca dengan perlahan.
Arkana merasakan sentuhan di punggungnya,dia berbalik dan melihat Laras yang kini tubuhnya basah akan air shower.
Glek..
“Kenapa kesini?”tanya Arkana menghentikan air shower yang mengalir.
“Kamu terlalu lama,aku melihat kamu membersihkan tubuh kamu dan rasanya seperti segar”kata Laras menatap Arkana dengan gerakan sensual di tubuh Arkana.
Laras bergerak ke arah bath up,dia menyalakan air dan membiarkan bak terisi penuh.Dia menuangkan sabun,agar bisa berendam di bath up.
“Jangan lama-lama berendamnya,aku duluan”kata Arkana yang langsung menarik handuk menutupi tubuhnya.
“Tidak mau ikut berendam denganku?”tanya Laras memegang tangan Arkana.
“No sayang,kau bersihkan tubuh kamu sendiri”balas Arkana yang langsung mencium kening Laras sebentar.
“Tidak asik ah”kata Laras cemberut.
Dia langsung masuk ke dalam bath up untuk membersihkan tubuhnya,sedangkan Arkana langsung membuatkan makanan untuk mereka.
...****************...
“Wah,wangi banget”ucap Laras yang langsung menghampiri Arkana.
“Sebentar lagi matang sayang”balas Arkana yang masih membolak-balik makanan di wajan.
Laras langsung memeluk Arkana dari belakang,dia senang dengan Arkana si serba bisa dan Arkana memang pantas menjadi orang yang bisa dia andalkan.
“Jangan ganggu sayang”kata Arkana lembut.
Namun Laras langsung mematikan kompor,dia menarik Arkana dan menyuruh Arkana duduk dengan baik.
“Biar aku saja,kamu duduk di sini”perintah Laras dan langsung melanjutkan masakan Arkana.
Arkana hanya menggelengkan kepalanya,karena Laras benar-benar membuatnya gemas dan kecantikan Laras membuat dirinya selalu terpukau.
“Kenapas hanya satu piring?”tanya Arkana heran.
Namun Laras malah duduk di pangkuannya,dia mencium bibir Arkana dengan sekilas dan tersenyum.
“Suapi aku”manja Laras.
“Baiklah”balas Arkana bersemangat.
“Tunggu dulu”tahan Laras yang membuat Arkana semakin heran.
Laras membuka tali kimononya,dia memperlihatkan gundukan kenyal miliknya di hadapan Arkana.
Arkana menelan ludahnya sendiri,apalagi Laras begitu berani memperlihatkan gundukan kenyalnya dan dia menatap Laras.
“Aku ingin kamu menyentuhnya sayang”kata Laras dengan nada manja.
Arkana mengikuti perintah Laras,dia memegang gundukan kenyal Laras dan memainkannya dengan lembut.
“Kamu ketagihan sayang”kata Arkana yang mencium bibir Laras.
Laras setuju dengan perkataan Arkana,dia memang ketagihan akan sentuhan di tubuhnya dan salahkan saja tubuhnya yang saat ini begitu sensitif.
“Ahhh”
Laras meremas rambut Arkana dengan lembut,dia merasakan gigitan kecil di gundukan kenyal miliknya dan rasanya begitu nikmat.
“Milik kamu terbangun sayang”kata Laras,merasakan milik Arkana terbangun di bawahnya.
“Oh shit”umpat Arkana,karena Laras memegangnya.
“Aku ingin mencobanya”ucap Laras menatap Arkana.
“Kamu yakin?”tanya Arkana memastikan.
“Yakin sayang,cepat atau lambat dan aku akan merasakannya bukan”kata Laras melingkarkan kedua tangannya di leher Arkana.
“Jangan menyesalinya”kata Arkana,karena Laras sudah memberi lampu hijau untuknya.
“Tidak akan”balas Laras cepat,karena dia merasa penasaran.
“Mau dimana?”tanya Arkana menatap lembut Laras.
“Di sini saja”balas Laras tidak sabar.
Arkana mengangguk setuju,dia membiarkan Laras melepaskan adiknya yang sudah terbangun dan Laras mencoba memasukkannya.
“Ahhhh”rintih Laras.
“Sempit sayang,pelan-pelan”perintah Arkana,karena lubang kenikmatan Laras begitu sempit dan dia membantu Laras dengan perlahan.
“Sakit”rintih Laras,apalagi merasakan miliknya berkedut dan rasa panas menjalar di miliknya.
Arkana tidak sabar,dia memegang pinggul Laras dan jleb.Dia langsung memeluk Laras dengan cepat,karena merasakan miliknya sudah sepenuhnya masuk.
Hiks...
Hiks...
“Kenapa?”tanya Arkana panik.
“Sakit tau”protes Laras,apalagi dia merasa tidak nyaman.
Dia pikir,akan senikmat saat jemari Arkana masuk dan memainkannya.Taunya,malah rasa sakit yang dia rasakan.
“Nanti juga ketagihan,kamu pasti menginginkannya lagi”ucap Arkana dengan lembut.
“Kamu yakin?”tanya Laras tidak percaya.
Segini saja sudah sakit,dia tidak percaya akan tergantikan dengan kenikmatan.Dia aja bingung saat ini,dilanjutkan apa berhenti dan Arkana masih diam saja.
“Aaaa”teriak Laras kaget.
Karena Arkana tiba-tiba mengangkatnya,apalagi menaruh dirinya di atas meja dan apa ini.Adik Arkana mulai bergerak,tunggu...
“Ahhhh”
“Sial,kenapa bisa senikmat ini,bukankah barusan begitu sakit”batin Laras heran.
“Ahhh”rintih keduanya,karena sama-sama merasakan kenikmatan.
“Sayang”panggil Arkana menatap Laras,apalagi Laras terus menatap ke arahnya.
“Pindah”perintah Laras,karena dia tidak nyaman duduk di atas meja.
Arkana mengangguk mengerti,dia membawa Laras ke kamar.Apalagi,hanya di atas ranjang tempat yang leluasa untuk mereka bercinta.
30 menit berlalu,Laras merasakan kakinya begitu lemas dan dia kini berada di pelukan Arkana.Seluruh tubuhnya kini tertutup selimut,apalagi banyak tanda kepemilikan yang di buat Arkana di tubuhnya.
“Masih sakit?”tanya Arkana serak.
“Ngilu doang sedikit”balas Laras merasa malu.
“Tapi enak kan?”tanya Arkana menggoda kesayangannya.
“Enak,apa setiap bertemu akan seperti ini terus?”tanya Laras hati-hati.
“Tergantung kamu sayang,asal kamu jangan memancingku”kata Arkana mengelus punggung Laras.
“Kamu mau pergi menyelesaikan studi kamu,aku juga akan pergi mengikuti lomba.Sayang,aku takut hamil”ucap Laras masuk ke dalam pelukan Arkana.
“Kenapa takut?”tanya Arkana heran.
“Karena kita belum menikah,apa kita menikah dadakan dan resepsinya nanti saja.Jaga-jaga sayang,takutnya aku hamil”jelas Laras panjang lebar.
“Nanti aku menghubungi orang tua kamu”ucap Arkana mengerti.
“Tapi,jangan bilang soal kita ini.Aku takut,jika mereka kecewa nantinya”kata Laras mengingatkan Arkana.
“Kamu tenang saja,aku sudah memiliki cara untuk pernikahan kilat kita”balas Arkana begitu gemas dengan calon istrinya ini.
Dia juga tidak akan segamblang itu,mengatakan dirinya sudah bercinta dengan Laras dan bisa-bisa dirinya di pukul oleh ayah Laras.
Dia akan mempercepat pernikahannya,karena takut hubungan mereka terganggu dan setelah menikah nanti,mereka bebas mau berbuat apapun.
Meskipun,sekarang juga memang sudah bebas dirinya bersama Laras dan salahkan saja dirinya yang tidak bisa menahan godaan Laras.
Sedangkan Laras,dia memang takut hamil dan dia menyadari Arkana membuang benihnya di dalam tubuh dirinya.Jadi,dia benar-benar takut hamil dan pernikahan jalan terbaik buat dirinya bersama Arkana saat ini.