NovelToon NovelToon
The Lonely Villainess

The Lonely Villainess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kultivasi Modern / Fantasi Timur / Fantasi Isekai
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: JOSHUA HUTABARAT 258

kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pulang

William merasakan ada yang menimpa dadanya, William yang tadinya tertidur pulas merasakan sesak nafas.

Yang anehnya perasaan sesak nafas selama tertidur ini semakin sering terjadi.

Dengan perasaan aneh, William pun akhirnya terbangun dari tidurnya.

Dihadapan nya tampak Anna yang menimpa dadanya.

Dari sudut ini, William bisa melihat wajah imut yang lucu itu.

Harus diakui bahwa Anna adalah sosok yang sangat imut.

Walaupun William mengetahui ini sebelumnya, namun William selalu melihat Anna sebagai villainnes yang membunuh seluruh keluarga kekaisaran.

Tentu saja masa depan itu belum terjadi.

Dan setidaknya dunia ini berbeda dari dunia novel yang dia tahu.

Di novel yang dia baca, keluarga kekaisaran adalah puncak dari keluarga terkuat.

Sedangkan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, beberapa keluarga bangsawan bahkan memandang rendah keluarga kekaisaran.

Bukan hanya itu, dari latar belakang plot di novel terjadi selama MC berada di sekolah.

Dimana sang MC akan bertemu dan jatuh cinta dengan heroine.

Pada plot Anna, keluarga nya telah hancur oleh keluarga kekaisaran.

Namun setelah aku dan Anna bertunangan, setidaknya tidak ada tanda - tanda bahwa keluarga Anna akan musnah.

Yang lebih aneh lagi, walaupun Anna adalah anak yang berbakat.

Bakat Anna tidak seluar biasa yang ditunjukkan dalam novel nya.

Dalam novel anna dikatakan sebagai puncak bakat yang bahkan sulit dihadapi MC.

Bahkan dapat dikatakan bahwa, sang MC dan heroine kesulitan dalam menghadapi Anna.

Namun dari sepengetahuan William, Anna yang sekarang telah melampaui sosoknya di dalam novel original.

Tapi Anna masih hanya seimbang dengan genius kelas pertama di keluarga silverian.

Artinya bagi keluarga silverian, bakat Anna tidak sehebat itu.

Walaupun bakat Anna bisa dikatakan puncak di luar keluarga silverian.

Tetapi dalam keluarga silverian masih ada beberapa orang yang memiliki bakat yang setara di generasi ini.

Ini membuat William merasa bingung dengan informasi yang berbeda ini.

Untungnya William tidak menggunakan informasi yang dia ketahui sebagai arah utama dalam rencananya.

William hanya menggunakan informasi dari novel, sebagai tambahan dalam penyempurnaan arah kultivasi nya.

William yang melamun tiba - tiba melihat hidung kecil Anna berkedut.

Jelas sekali bahwa Anna mulai terbangun dari tidur nya.

William yang melihat Anna membuka matanya tersenyum perlahan.

" selamat pagi putri kecil, apakah tidur mu nyenyak "

Dengan nada sedikit lucu William menyapa Anna.

Anna yang terbangun mengedipkan matanya beberapa kali.

Tampak bahwa Anna belum memahami mengapa dia berada di atas dada William.

Tidak lama kemudian, wajah Anna mulai menjadi merah seperti kepiting rebus.

Matanya menjadi berlinang seakan air mata akan jatuh.

Tentu saja William tahu bahwa Anna merasa malu.

Walaupun begitu, William tidak melepaskan anna.

Dengan tangan kanannya William merangkul tubuh Anna.

Dan dengan tangan kirinya, dia memaksa Anna menyandarkan kepalanya kembali kedadanya.

" ayolah putri kecil, tidak usah malu, bukankah kita sudah sering tidur bersama dalam misi kali ini ? "

Anna yang mendengar ucapan itu berbisik perlahan.

" bukankah itu hanya karena keperluan misi, jika tidak ! bagaimana bisa aku tidur bersamamu"

" William benar - benar ecchi "

William yang mendengar itu hanya bisa mengelus kepala Anna perlahan.

" bagaimana tidak, wajah tuan putri yang memelukku saat tidur benar - benar imut. "

Anna yang merasakan sentuhan William mendengus dengan suara seakan marah.

" tidak peduli apa, William dan aku hanya bertunangan, kita tidak boleh bersama seperti ini "

Mendengar alasan itu senyum muncul di sudut bibir William.

Rencana untuk menggoda Anna mengisi pikiran nya saat ini.

" hehehe... Lagi pula, apakah Anna tidak suka bersandar padaku ? "

" jika begitu, aku tidak akan memeluk Anna saat tertidur lagi "

Dengan nada penuh penyesalan William mengatakan pernyataan yang membuat anna terdiam.

Dari sudut matanya, William dapat melihat wajah anna yang terdiam.

Anna tidak menjawab pernyataan William.

Dia hanya memeluk William lebih erat.

Pada saat suasana semakin terasa nyaman sebuah suara mesin komunikasi menghentikan William dan Anna.

" Will... Will... Jika kau masih ingin menyaksikan penutupan misi kali ini cepatlah ke lambung kapal "

William yang mendengar itu tahu bahwa pamannya akan melakukan penghancuran planet kali ini.

Karena itulah William merasa bahwa mereka harus dengan cepat menyaksikan ini.

Karena dalam dunia ini, pemusnahan planet hidup bukanlah sesuatu yang biasa terjadi.

Tentu saja dari pembicaraan kemarin William tahu bahwa pemusnahan ini mendapat persetujuan tidak langsung dari keluarga bangsawan lainnya.

Sayangnya William tidak tahu, apakah keluarga kekaisaran mengetahui ini atau tidak.

jika keluarga kekaisaran mengetahui ini, maka setidaknya William tidak perlu berhati-hati jika suatu hal terjadi di masa depan.

Dan jika keluarga kekaisaran tidak mengetahui ini, maka itu lebih baik lagi.

Karena itu berarti keluarga bangsawan bahkan tidak menaruh keluarga kekaisaran di hadapan mereka.

William yang keluar dari pikiran nya segera bergegas bersama Anna ke lambung kapal.

Di hadapan mereka hampir seluruh pusat kendali dan kontrol berbaris dengan rapi.

Sang paman yang biasanya tersenyum duduk dengan serius di tengah kerumunan.

Hanya setelah dia melihat William, sedikit rasa puas muncul di keningnya.

Dengan suara penuh wibawa paman berkata pada William.

" kau sudah tiba Will "

" kali ini paman akan menunjukkan kemampuan kultivator peringkat atas "

" ini akan menjadi pengalaman yang baik untukmu "

" jadi sebaiknya kamu membawa tunangan kecilmu bersamamu "

William yang mendengar suara paman dalam benaknya hanya bisa tertegun sejenak.

Dengan senyum penuh paksaan dia membawa Anna duduk disamping sang paman.

Setelah semua nya berkumpul, sang paman melihat kembali ke arah planet di depan mereka.

Bagi William, planet ini merupakan tempat yang berkesan dalam hidupnya.

Disini merupakan misi pertama, serta tempat pertarungan hidup dan mati pertamanya.

Dalam planet ini juga terdapat milyaran mahluk hidup berakal, dan mahluk hidup tidak berakal yang tak terhingga jumlahnya.

Dengan manusia dan monster hidup dalam ekologi yang berbeda.

Serta masyarakat biasa dan sistem pemerintahan mirip dengan sejarah dalam dunia nya yang dulu.

Kali ini William memaksa dirinya menyaksikan kehancuran planet ini sebagai tanda perpisahan pada kehidupannya sebelumnya.

Anna yang merasakan gejolak dalam hati William menggenggam erat tangannya.

Dengan hati yang berat, William menyaksikan pamannya bangkit dari tempat duduk.

Perlahan sang paman berjalan menuju planet itu.

Bahkan ketika keluar dari kapal dan mencapai ruang hampa sang paman tidak berhenti.

Seolah - olah ruang di depannya adalah daratan biasa.

Langkahnya membawa tekanan mutlak pada penonton dalam kapal ruang angkasa.

Dalam matanya tampak perasaan tidak peduli yang dingin.

Seolah - olah milyaran kehidupan dalam planet ini bukanlah sesuatu yang penting.

Dengan lambaian tangannya sebuah bola berisi aura tercipta di atas telapak tangannya.

Bola aura itu perlahan semakin besar, seolah ingin memenuhi ruang di depannya.

Dengan setiap lingkar yang membesar bola itu melepaskan energi yang semakin terkondensasi.

Perlahan mencapai ukuran sebuah meteor.

Nafas William dan seluruh penumpang kapal berhenti sejenak.

Mereka tahu bahwa ini adalah puncaknya.

Bersamaan dengan itu, bola aura itu perlahan bergerak menuju planet di depan mereka.

Saat bola aura itu bertemu dengan planet, tidak ada ledakan seperti yang dibayangkan William.

Planet itu perlahan menghilang sedikit demi - sedikit.

Seolah olah dihapus oleh kekuatan yang lebih tinggi.

Milyaran mahluk hidup hilang begitu saja.

Tidak ada tangisan, atau teriakan yang memecahkan telinga.

Hanya keheningan yang seolah menekan kehampaan.

William melihat pamannya perlahan kembali ke kapal ruang angkasa.

Dengan sedikit senyum di wajahnya, seolah kehancuran planet itu bukanlah mahakaryanya.

Dengan itu sang paman berkata pada William.

" sudah waktunya kita pulang "

Nada itu sangat ringan, sangat ringan hingga William tidak akan melupakan pengalaman ini.

1
Lestari
tetep semangat nulisnya author 👍
JOSHUA HUTABARAT 258: thanks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!