【Baik, Cantik×Ganteng+Perselingkuhan,Cinta Segitiga+Cinta Manis, Komedi Romantis】Saat suamiku sibuk bermesraan bersama mantan kekasihnya, akupun tidak mau kalah! Dan pada akhirnya akupun memadu kasih dengan dia yang adalah......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirl_057, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 #
Memang, perkataan dokter sungguh membuatku merasa tidak tenang. Terlebih, jadwal menstruasiku harusnya masih cukup jauh dari hari ini.
Namun aku berusaha untuk tidak panik di depan Mas Chris. Bagaimanapun, aku harus bisa menguasai diri dan menyembunyikan hubungan romantisku bersama adiknya.
"Jangan-jangan, kamu selingkuh?" tanya Mas Chris.
Aku mendengus kesal. "Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau nggak bakalan ada laki-laki yang mau sama aku? Kamu takut aku selingkuh?" Aku bertanya balik sambil tertawa mengejek.
Mas Chris tidak menjawabku, ia memalingkan wajahnya dan berjalan mendahuluiku. Aku yakin dia kesal. Tapi, dia tidak menyangka jika aku sungguh-sungguh bermain di belakangnya. Salah siapa, kata-katanya yang merendahkan harga diriku seolah-olah aku ini sangat tidak layak di cintai, membuatku merasakan sakit hati serta dendam yang mendalam.
Saat tiba di ruang tempat Bapak mertuaku dirawat, ibu sudah terlihat tidak sabar mendengar hasil tes yang kami peroleh.
Wanita berumur enam puluhan itu, langsung duduk di dekat putranya sambil berkata, "Gimana? Hasilnya bagus?"
Mas Chris hanya menghela napas. Lalu ibu pun menoleh padaku.
"Aku sehat, Bu. Dokter bilang aku subur," ucapku.
"Syukurlah. Jadi, kapan kira-kira ibu segera gendong cucu?" tanyanya tidak sabar.
"Masalahnya... Mas Chris yang tidak sehat," ucapku pelan. Mas Chris mendongak, menatapku kesal.
"Chris? Chris kenapa?" Ibu bertanya. Bapak pun tampak khawatir.
"Ada beberapa masalah kesehatan, Bu. Salah satunya karena tubuh Mas Chris nggak bisa memproduksi sel sp3rm4 dalam jumlah cukup, jadi kesempatan hamil pun sangat tipis," terangku.
"Kok bisa? Padahal Bapaknya subur, loh. Buktinya , malah dia sama dua adik kembarnya!" ucap Ibu mertuaku seakan tidak terima dengan keterangan dariku.
"Bukan fakor keturunan, Bu."
"Lah terus, bagaimana? Apa ada jalan keluarnya? Ada pengobatannya, nggak?"
"Udahlah, Bu. Nggak usah di besar-besarkan masalah aku sama Ketty nggak punya anak. Kalau Ibu pengen cucu, kembar aja suruh cepat nikah!" sela Mas Chris.
"Adikmu itu kan baru lulus kuliah, biar merka kerja dulu yang benar! Kok malah nyuruh adikmu nikah," gerutu Ibu.
"Ibu kan bilang kalau pengen punya cucu. Sementara aku sama Ketty nggak bisa kasih. Coba aja kembar yang kasih cucu!" Mas Chris tampak semakin kesal hingga tidak bisa menyembunyikannya.
"Sudah, sudah. Mungkin sekarang kalian sedang diuji. Tuhan itu maha baik, kalau Tuhan berkehendak, kalian juga akan diberi momongan meski dokter bilang mustahil. Bagi Tuhan nggak ada nggak mungkin." Bapak memberi nasehat.
Aku tidak mengatakan apapun, aku tetap tenang menghadapi segala guncangan badai permintaan mertuaku untuk memiliki cucu.
Aku tidak bersalah!
Maas Chris lah yang menjadi penghambat keinginan orang tuanya sendiri. Andai saja ia tak bers3l1ngkvh, mungkin saat ini pun aku bersedih. Akau akan menangis karena kecewa dengan apa yang dokter sampaikan.
Namun karena kondisi saat ini telah berubah, aku justru merasa senang. Aku senang karena Mas Chris seakan mendapatkan karma instan atas apa yang ia lakukan padaku.
Tiga hari lamanya aku dan Mas Chris berada di rumah sakit untuk membantu ibu mengurus Bapak. Sore ini, akhirnya kami kembali ke rumah setelah Bapak di nyatakan sehat dan bisa pulang.
Saat tiba di rumah, aku merasa lega.
Meskipun hanya tiga hari, rasanya seperti berbulan-bulan aku tidak melihat wajah adik iparku yang amat tampan dan mempesona itu.
Sama halnya denganku, rupanya Mas Chris pun merindukan janda pujaan hatinya. Lima menit setelah tiba, laki-laki itu bergegas mandi dan entah pergi kemana.
jangan lupa mampir di Novelku ya thor