Deskripsi.
Ivona wanita cerdas, tangguh dan Licik usianya kini beranjak dua puluh delapan tahun. Saat ivona membeli cake untuk merayakan hari ulang tahunya kejadian naas menimpanya ivona ditabrak sebuah Truk. Tubuhnya melayang di udara dan terpental jauh. Matanya menatap nanar cake yang sudah hancur. Ivona terkekeh sesaat sebelum menutup mata.
"Bahkan aku tidak diberikan kesempatan meniup lilin untuk terakhir kalinya. Batinya menutup mata".
Seakan takdir mempermainkannya. jiwa Ivona memasuki raga Selir Putra Mahkota yang terkenal dingin dan kejam.
"Siall...
"Kenapa aku harus memasuki tubuh lemah ini, "Dan ingatan apa ini?
"Oo..shhiitt...
"Kenapa pemilik tubuh ini perempuan murahan
"Cinta sih cinta tapi gak juga sampai melakukan Hal sehina itu.
Umpatnya saat mengetahui semua ingatan perempuan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE. 29
Seandainya mereka memiliki hubungan istri yang harmonis Dia akan meminta lebih kepada suaminya itu.
Ivona kembali kedunia nyata.
"Jangan Ivona jangan sempat dirimu terbuai lagi. Batinya.
Dia tidak mau Rasa cintanya itu mengalahkan logikanya. Itu bisa membuat rencananya hancur berantakan.
"Apakah kamu lapar?
Ba Xi'an yang melihat istrinya itu hanya diam kembali bertanya.
"Ivona mengangguk.
Walaupun dia hanya tidur tetapi perutnya merasakan lapar.
"Bersabarlah sebentar.
"Aku akan menyuruh para pelayan menyiapkannya.
Ucapnya lembut sambil mencium pipi kanan istrinya itu.
Seperti sebelumnya Ba Xi'an selalu menyempatkan dirinya untuk menaikkan semangatnya dengan mencium istrinya. Walaupun hanya pipinya yang di cium tidak seperti biasa di bagian bibir.
Dia tidak keberatan pelan pelan Ba Xi'an akan mencium bibir istrinya itu lagi.
Dia tidak mau melakukanya dengan buru buru. Dia takut membuat sang istri tidak nyaman.
Ba Xi'an keluar kamar memangil Kasim. Dan memerintahkannya untuk menyiapkan makan malam...mengingat hari sudah mulai gelap.
Ba Xi'an kembali kekamar. Dia melihat istrinya mencoba berdiri sendiri. Ba Xi'an langsung menghampirinya dan bertanya.
" Apa yang kamu lakukan?
Bisa yang mulia memanggil pelayanku Ana.
'Aku ingin mandi? Ucapnya
"Kenapa harus memangil pelayanmu itu.
"Aku bisa membantumu.
Ucapnya langsung mengangkat tubuh kurus itu.
Membuat Ivona terbelalak.
"Apa yang Mulia lakukan.
Teriaknya.
"Kenapa pria ini berubah seperti bukan dirinya. Haruskah dia menurunkan martabatnya untuk memandikan selirnya. Monolog Ivona
'Diamlah... Sayang nanti terjatuh.
Ba Xi'an meletakkan istrinya itu Di Bak mandi dengan hati hati.
Memandang istrinya itu penuh cinta.
Sementara Ivona yang mendengar kata kata sayang itu seperti melayang Di udara. Jantungnya kembali bertalu Talu mendengar kata sayang itu.
Kenapa suaminya itu berubah semakin manis. Batinya.
Hati dan pikiranya semakin berperang.
Hatinya merasa bahagia.
Pikiranya menekankannya untuk tetap bersikap Normal dan waspada.
Karena larut dalam pemikirannya.
Ivona tidak sadar semua pakaian yang melekat ditubuh Ivona telah terlepas.
Dia merasakan sebuah tangan mengusap punggungnya dengan lembut.
Membuat Ivona semakin Terbelalak.
'Apa yang Mulia lakukan?
"Mana pakaianku?
Ivona mencoba menutupi tubuhnya yang terekspos
"Memandikanmu...?
"Tidak ada orang mandi menggunakan pakaianya.
Balas Ba Xi'an enteng.
"Kenapa yang Mulia memandikanku?
"Memang kenapa?
Ba Xi'an memicingkan ke dua matanya.
Lalu bertanya lagi.
" Apakah kamu malu?
"Bukankah kita suami istri.
"Bahkan kita sudah pernah melakukan hubungan suami istri.
"Kamu tidak melupakan hal itu kan?
Ucapnya senyum tipis terukir di bibir Ba Xi'an.
Membuat raut wajah Ivona bak kepiting rebus. Dia ingin menenggelamkan wajahnya ke dalam air itu.
Kenapa bisa Putra Mahkota ini Berbicara begitu vulgar?
Batinya.
"Bukan...bukan seperti itu yang Mulia.
"Aku..aku..tidak ingin menyusahkan yang Mulia ucapnya.
Sungguh dia mengutuk Mulutnya yang mendadak kaku.
Ba Xi'an yang melihat rona merah di wajah Istrinya merasa gemas.
Memandikanmu bukan hal yang menyusahkan bagiku.
"Dan asal kau tau selama lima bulan ini akulah yang memandikan TubuhMu.
"Dari ujung rambut sampai ujung kakimu sudah pernah kulihat.
"Bahkan tahi lalat sekecil apapun aku tau di mana saja letaknya.
Jelasnya sedikit mengoda istrinya itu.
Mendengar itu Ivona terkejut batin.
"Aaa..paaa?
"Yang Mu.. Mulia yang telah memandikanku tanyanya.
Seketika tubunya ambruk mendengar ucapan suaminya itu.
Dia tidak menyangka lelaki mesum itu melakukan hal hal seperti itu.
Ba Xi'an yang melihat istrinya tergulai lemas di depannya langsung menangkapnya.
Ba Xi'an masuk ke Bak mandi itu. Dirinya tidak perduli jika harus basah lagi.
"Jangan berfikir aneh aneh.
"Aku tidak mau tubuh istriku di lihat para pelayan sekalipun itu pelayan perempuan.
Jelasnya.
Dia takut istrinya itu berfikir yang bukan bukan tentang dirinya.
Walaupun Dia sering diam-diam mencium Bibir istrinya itu.
Itu hanya bentuk rasa cintanya kepada sang istri..
Sementara Ivona yang mendengar penjelasan Ba Xi'an.
Tidak tau apakah dirinya harus bahagia atau menangis.
Sungguh dirinya tidak sanggup lagi membayangkan tubuh polosnya di depan suaminya.
Dengan serangkaian kejadian yang tidak menyehatkan jantung bagi Ivona.
Acara mandi memandikan plus plus itu akhirnya selesai juga.
Gimana tidak plus plus bahkan Ba Xi'an tidak segan segan menggosok dan meremas kedua gundukannya.
Saat Ivona melarangnya semakin tangan nakal Ba Xi'an tidak mau berhenti.
Sampe sekarang wajahnya masih merah merona. Ivona masih merasa gerah padahal baru selesai mandi.
Ba Xi'an membantu Ivona memakaikan jubah tidur Ivona dengan telaten. Bahkan setelah sang istri menggunakan pakaian lengkapnya. Dia kembali mengeringkan rambut panjang istrinya itu.
Menyisirnya dengan hati hati.
Ba Xi'an tidak perduli hljika dirinya merangkap sebagai Putra Mahkota dan pelayan istrinya itu.
Istrinya sekarang sudah segar dan bertambah Wangi..aroma tubuh Istrinya itu menjadi candu baginya.
Ba Xi'an memeluk tubuh ramping itu.
Perut Ivona yang menonjol besar itu membuat Ivona semakin bertambah seksi di mata Ba Xi'an. Ba Xi'an menenggelamkan kepalanya di leher jenjang istrinya. Dia menghirup kuat kuat aroma leher istrinya . Bahkan mengecupnya kuat. Membuat Ivona mencubit lengan ba Xi'an.
Ba Xi'an terkekeh dengan sikap gemas istrinya itu.
Ba Xi'an menatap lekat Biru safir Ivona. Lalu beralih memandang bibir merah ceri itu.
Detik berikutnya. Bibirnya telah menyatu dengan Bibir Ivona.
Ba Xi'an menuntun Ivona membalas ciumannya. Sementara Ivona yang mendapat serangan itu merasa lemas...tulangnya seakan lunak. Baru kali ini seumur hidup Ivona di cium.
Bahkan di dunianya dulu dia belum pernah melakukanya.
Ivona merasakan ciuman Ba Xi'an yang semakin menuntut dan mengila. Kali ini Ivona mengikuti hatinya. Dia membalas ciuman Ba Xi'an. Walaupun sedikit kaku.
Ba Xi'an yang mendapatkan respon baik istrinya itu merasa senang. Dia yakin istrinya itu belum pernah melakukan hal seperti itu mengingat hal yang sama dengan dirinya.
Ba Xi'an juga belum pernah mencium wanita. Wanita yang pertama kali di ciumannya adalah istrinya itu.
Dimalam yang bergairah itulah untuk pertama kalinya Ba Xi'an merasakan semuanya.
Ba Xi'an melepaskan pangutan bibirnya itu.
Ba Xi'an melihat istrinya menghirup udara kuat kuat...
"Maaf...lirihnya. Dia hampir melukai istrinya
Ivona meresponya dengan gelengan...
Setelah Ivona merasa nyaman.
Ba Xi'an mengajaknya melakukan makan malam.
Ivona hampir menghabiskan makanan yang ada di depanya.
Ivona tidak segan segan menghabiskan satu ekor ayam bakar.
Ivona merasa puas selama lima bulan ini dia hanya terbujur kaku. karena itulah Ivona membalasnya malam ini memanjakan lidahnya dan memuaskan dahaganya.
Ba Xi'an sangat bahagia melihat istrinya itu makan dengan lahap.
Dia yakin dalam jangka waktu dekat badan istrinya itu akan kembali seperti dulu.
Ba Xi'an tidak suka istrinya kurus. Ba Xi'an lebih suka istrinya seperti dulu berisi dan sedikit montok...
"Apa masih ada yang ingin kamu makan hmm? Tanya Ba Xi'an lembut.
IVONA mengeleng.
"Hamba sudah kenyang yang Mulia.
Kasim yang mendengar suara lembut Putra Mahkota hampir muntah darah.
Dia merasa sikap seperti itu tidak cocok untuk Putra Mahkota yang terkenal dingin dan kejam.