Galexia Ranendra, gadis bebas, bar bar, seenaknya, tidak mau di kekang oleh aturan apa pun, terpaksa di persatukan dengan banyak aturan bersama seorang pria yang bernama Pradivta Agas. Pria yang di pilihkan oleh kedua orang tuanya untuk menjadi partner hidup tanpa persetujuan darinya.
Bahkan Galexia tidak tahu dengan jelas siapa pria berwajah manis dan berkulit bersih yang selalu berusaha menarik perhatiannya.
Lalu bagaimana setelah Galexia tahu kalau Pradivta adalah pria penjual es doger yang sudah membuatnya kesal karena merasa di PHP? Dan artinya Pradivta adalah seorang Intel.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan?
Pradivta mengumpat pelan saat sandal jepit yang dipakainya terputus, dia terlihat bimbang saat harus meninggalkan benda itu, sementara buruannya sudah pergi dan mulai bertransaksi.
Hari ini dirinya bertugas untuk menyergap beberapa kacung narkoba yang sudah mulai berani memasuki kawasan sekolah. Lebih parahnya lagi para bandar besar itu sudah memiliki banyak kacung yang merupakan pelajar hingga mahasiswa, untuk memperjual belikan barang haramnya.
Terkait dengan banyaknya laporan yang masuk, Pradivta dan beberapa rekannya mulai mengincar secara langsung. Bahkan Sigit bertugas untuk menjadi tukang kebun di sekolah ini, agar dia dapat berinteraksi secara langsung dengan warga sekolah.
Pradivta kembali berlari, dia masa bodoh dengan alas kakinya. Saat ini pria itu tidak memakai apa pun di kedua kakinya, Pradivta berlari cepat guna mengejar orang yang menjadi targetnya kali ini.
Pria berpakaian serba hitam itu terlihat merogoh sesuatu dari balik kaos oblong yang dipakainya, namun seketika dahinya mengernyit saat dirinya tidak menemukan apa yang dicari.
Kemana benda itu?
Perasaannya bertambah gusar, namun Pradivta tidak menghentikan laju kakinya. Dia terlihat memotong jalan, memasuki gang sempit, berencana untuk menghadang buruannya di ujung jalan.
"Target pergi ke arah selatan, menuju ke tempat mu!"
Dia menekan alat komunikasi di salah satu telinganya, bibir merah mudanya kembali berdecak saat jalan yang dia ambil ternyata sedikit ramai oleh anak anak. Bahkan banyak ayam yang di biarkan berkeliaran hingga membuat langkahnya sedikit terhambat.
Bahkan bukan hanya ternak serta anak anak saja, banyak jemuran warga yang harus Pradivta singkirkan dari wajahnya kala melewati jalan tikus yang akan membawanya menuju ujung jalanan lebih cepat lagi.
Kedua kaki telanjangnya sudah tidak berbentuk, semua Pradivta injak termasuk kotoran ayam yang banyak berserakan di setiap tempat.
"Berhenti berlari atau aku akan menembakmu!"
Langkah seseorang yang cukup jauh di depannya terhenti seketika, bahkan orang itu reflek mengangkat kedua tangannya ke atas kepala. Perlahan ekor matanya bergulir, berniat untuk mengintip orang yang ada di belakang tubuhnya. Namun lagi lagi gerakannya terhenti kala orang itu kembali memberikan intruksi keras.
"Diam di tempatmu, jangan berani membalikan badan!"
Dengan langkah terpincang Pradivta mendekat, tidak lupa dia menekan alat disalah satu telinganya untuk menghubungi seseorang. Pria itu terlihat meringis saat merasakan sakit di area telapak kakinya, sepertinya dia menginjak sesuatu hingga membuat kakinya terluka.
Sialan, ini semua gara gara sandal putus!
Dan sepertinya benar, jalanan yang dia injak terlihat bernoda kan darah setiap Pradivta menggerakan salah satu kaki, tapi pria itu mengabaikannya dan memilih untuk tetap berjalan cepat mendekat pada target buruannya.
Dan tanpa Pradivta duga saat jarak diantara keduanya tidak lagi jauh sang buruan berbalik, dengan cepat orang itu menodongkan sebuah pisau lipat ke arah Pradivta tanpa ragu.
"Diam di tempat mu atau aku akan melemparnya ke kepala mu!" ancam nya.
Sang buruan menyeringai kala melihat pemburu nya berhenti melangkah. Sudut bibirnya kian terangkat saat dia menyadari kalau sang pemburu ternyata tidak membawa senjata apa pun saat ini.
"Kau mau menangkap ku dengan tangan kosong? Apa kau serius?" senyum penuh ejekan kembali Pradivta lihat. Namun pria itu berusaha untuk tetap tenang, bahkan terlihat kembali melanjutkan langkahnya tidak peduli dengan sorot mata penuh ancaman serius yang dilayangkan buruannya.
"Aku bilang diam di tempat mu! Aku tidak bisa menjamin kalau pisau ku ini tidak-,"
Belum sempat orang itu menyelesaikan ucapannya Pradivta terlebih dahulu menyerangnya. Sang intel memberikan serangan dadakan hingga pisau lipat tajam yang ada di tangan buruannya terpelanting cukup jauh.
Kali ini Pradivta yang menyeringai, dengan santai pria itu menggulung lengan kaos oblong hitam yang di pakainya. Kumis palsu yang terpasang di wajahnya terlihat bergerak seirama dengan gerakan bibirnya.
Sungguh kumis sialan itu sangat mengganggu dan terasa gatal, ingin sekali Pradivta melepaskannya sekarang juga tapi tidak mungkin.
"Sudah aku bilang untuk diam di tempat mu!" serah Pradivta.
Tapi sepertinya sang buruan tidak peduli dengan ucapan pemburu nya. Dia kembali melayangkan serangan, bahkan kini lebih serius dari yang tadi hingga membuat Pradivta mundur beberapa langkah. Keduanya terlihat perkelahian, Pradivta yang nota bene sebagai pelatih bela diri di anggota timnya tidak terlalu kesulitan saat menghadapinya. Tapi dia harus waspada saat lawannya mulai menggunakan senjata, seperti sekarang ini. Entah dapat dari mana, buruannya kembali mengeluarkan sebuah pisau- kali ini lebih besar dari pada yang sebelumnya.
Pradivta menaikan sudut bibirnya, dia tidak gentar melihat sang buruan memainkan benda tajam itu di hadapannya.
"Kau akan mati polisi!" ucapnya angkuh.
Orang itu kembali menyerang, melesatkan pisau di tangannya pada tubuh Pradivta. Bergulat cukup lama, ada beberapa goresam luka di lengan Pradivta akibat menghalau serangan lawannya, hingga pada akhirnya satu tendangan yang dia layangkan mampu membuat sang lawan tersungkur.
Dengan cepat Pradivta meringkus nya, menekan tubuh itu pada jalanan panas yang saat ini tengah dia injak. Jujur sekarang kedua kaki telanjangnya mulai kebas dan terasa panas, Pradivta yakin makin lama dirinya mengulur waktu maka kedua kalinya akan melepuh.
Pradivta meringkus kedua tangan buruannya dan melihatnya ke belakang.
"Bunuh saja kalau kau bisa melepaskannya sekarang!" desis sang intel.
Orang itu memberontak namun tetap tidak mampu berkutik, hingga saat Pradivta akan menekan alat yang ada di telinganya, sebuah letupan senjata api reflek membuat kedua orang itu menutup kedua telinga, alhasil cekalan Pradivta terlepas.
Keduanya menatap ke asal suara, netral mereka berkedip cepat saat melihat seorang gadis tengah menatap lekat ke arah mereka berdua dengan pistol di tangannya.
Mungkin untuk orang yang menjadi buruan Pradivta terlihat biasa, dan menganggap gadis itu adalah salah satu rekan dari pria yang sedang meringkus nya saat ini. Tapi tidak untuk Pradivta, pria itu mendelik- bahkan jakunnya naik turun saat melihat tatapan maut yang di layangkan sang gadis.
Kedua matanya terpusat pada benda yang ada di tangan gadis judes itu.
Pistol miliknya, Sialan, dasar ceroboh!
Helaan napas kasar Pradivta terdengar, kedua matanya kian membulat lebar saat melihat beberapa rekannya sampai di tempat kejadian dengan napas terengah.
Bahkan Pradivta dapat melihat penampilan kacau diantara mereka, mungkin saat berlari menuju tempat ini dia tersungkur kedalam parit dan tersambar ayam, karena banyak bulu ayam di sekitar kepalanya.
Pradivta memberikan kode agar rekannya tetap berada di belakang tubuh sang gadis, ekor matanya melirik pada tawanannya yang kembali berusaha memberontak namun tetap tidak mampu. Pradivta kembali meringkus kedua tangannya dan membangunkannya agar lebih mudah di bawa.
Dengan pasrah dia mendekat pada sang gadis sembari membawa buruannya. Tatapan menuntut yang tertuju ke padanya membuatnya menghela napas kasar, kali ini dirinya tidak dapat lagi mengelak.
"Aku bakalan jelasin, sekarang-,"
Belum sempat Pradivta menyelesaikan ucapannya, sang gadis sudah berbalik dan berjalan mendahuluinya. Dia dengan abaikan melewati beberapa orang berpenampilan seperti warga sipil, sang gadis masa bodo yang terpenting untuknya saat ini adalah penjelasan pria yang akan menjadi suaminya itu padanya nanti.
Lihat saja apa yang akan dia lakukan, karena sudah berani membual selama ini.
GUE SIRAM NIH
LAGI MANTAU COWOK YANG SUKA BOHONG🙈
lanjut ke Tiger ugerrrr 😁😁😁
Bagus ceritanya buat aq senyum" sendiri di dukung dg visual tmbah keren skaleeee👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻