NovelToon NovelToon
Si Tampan, Ketua Geng

Si Tampan, Ketua Geng

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Mafia / Playboy
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dnnniiiii25

Arion adalah segalanya yang diinginkan setiap wanita dan ditakuti setiap pria di kampus. Tampan, karismatik, dan pemimpin Klan Garuda yang tak terkalahkan, ia menjalani hidup di atas panggung kekuasaan, di mana setiap wanita adalah mainannya, dan setiap pertarungan adalah pembuktian dominasinya. Namun, di balik pesona mautnya, tersembunyi kekosongan dan naluri brutal yang siap meledak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnnniiiii25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

     Pagi itu, sinar matahari terasa asing di kulit Arion. Ia terbangun di ranjangnya sendiri, dengan Luna di sisinya. Sebuah kebahagiaan yang rapuh seperti kaca yang siap pecah kapan saja. Pulau Alditama telah mereka tinggalkan, api telah membakar jejak, namun bayangan gelap dari Alditama, Rex, dan Serena masih mengikuti.

     Mereka telah memenangkan satu pertempuran, namun perang sesungguhnya baru saja dimulai, dan kali ini, medan perangnya adalah kepercayaan, integritas, dan hati mereka sendiri.

     Luna menggeliat di samping Arion, matanya terbuka perlahan, Ia melihat Arion dan sebuah senyum tipis terukir di bibirnya, Senyum yang penuh kelegaan, kebahagiaan, dan sedikit kesedihan. Arion membelai lembut rambut Luna.

     "Kau baik-baik saja?"Luna mengangguk, menyandarkan kepalanya di dada Arion.

     "Aku baik-baik saja Bersamamu." Ia mencium dada Arion, merasakan detak jantung Arion yang kuat.

     "Terima kasih Arion, Terima kasih sudah menyelamatkanku."

     "Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu," Arion berjanji lalu memeluk Luna erat.

     Mereka berdua larut dalam pelukan, merasakan kehangatan satu sama lain. Ini adalah momen yang mereka berdua butuhkan setelah neraka yang mereka lewati, Sebuah momen intim yang menegaskan kembali ikatan mereka. Arion mencium bibir Luna, ciuman yang lambat, penuh emosi, dan janji yang baru. Setelah beberapa saat, mereka bangkit, Ada tugas yang menanti.

     Arion dan Luna turun ke ruang tamu, Kenzie dan Adrian sudah menunggu, bersama Profesor Hadi yang sedang membaca berita di tabletnya.

     "Berita tentang kebakaran di pulau Alditama sudah tersebar luas," Profesor Hadi berkata.

     "Media mulai mempertanyakan keberadaan pulau itu dan apa yang terjadi di sana."

     "Itu bagus," Arion berkata.

     "Kita berhasil menarik perhatian mereka." Adrian menunjukkan beberapa laporan awal.

     "Ada juga beberapa laporan tentang mahasiswi-mahasiswi yang terlibat dalam kasus Dekan Anwar, mulai berani bicara dan Nirmala sudah menghubungi mereka."

     "Ini adalah kemenangan pertama kita," Luna berkata, matanya berbinar.

     Namun, kemenangan itu tidak berlangsung lama. Sebuah berita flash muncul di tablet Profesor Hadi.

     "Kampus mengeluarkan pernyataan resmi," Profesor Hadi membaca, wajahnya mengeras.

     "Mereka menyatakan bahwa Arion dan Luna adalah dalang di balik perusakan aset kampus dan fitnah terhadap Dekan Anwar, Mereka juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Arion atas tuduhan penyerangan terhadap Rex dan perusakan properti kampus, Luna diancam akan dikeluarkan secara tidak hormat." Arion mengepalkan tangan.

     "Sialan! Mereka membalikkan fakta!"

     "Mereka mencoba membungkam kita," Luna berkata, suaranya tenang namun ada bara api di matanya.

     "Mereka mencoba membuat kita terlihat seperti penjahat." Kenzie menatap Arion.

     "Apa yang akan kita lakukan Dion? Polisi akan datang mencari kita." Arion menarik napas dalam-dalam.

     "Kita tidak akan lari, Kita akan melawan, Kita akan menggunakan media untuk membuktikan kebenaran."

     Arion menatap Luna. Luna menatapnya kembali, tatapannya penuh tekad. Ada ketakutan, ya, tapi juga keberanian yang membara. Arion mengambil tangan Luna, menggenggamnya erat, Ia tidak sendirian lagi. Profesor Hadi menghubungi Nirmala.

     "Mereka sudah mulai menyerang, Nirmala, Kita butuh serangan balik yang cepat." Nirmala membalas.

     "Aku sudah menduga ini, Aku punya beberapa jurnalis yang siap untuk membongkar semuanya, Tapi kita butuh wawancara eksklusif dengan Arion dan Luna. Terutama Luna." Luna mengangguk.

     "Aku siap, Aku akan menceritakan semuanya." Arion mencium tangan Luna.

     "Kita akan melakukannya bersama."

     Namun, di sisi kampus, Rex dan Serena tidak tinggal diam. Rex, yang babak belur setelah perkelahian dengan Arion, bersumpah akan membalas dendam. Serena yang melihat kekacauan ini merasa terancam. Serena menemui Rex.

     "Kita punya masalah Rex, Arion dan gadis itu berhasil selamat, Dan mereka akan membongkar semuanya." Rex menggeram.

     "Aku akan membunuh Arion." Serena tersenyum tipis.

     "Membunuh Arion tidak akan menyelesaikan masalah, Kita butuh strategi, Kita butuh memisahkan mereka, Terutama Luna." Serena mendekat, tangannya membelai pipi Rex.

     "Aku punya ide. Ide yang akan menghancurkan Arion dan gadis itu Dan setelah itu, kau akan mendapatkan balas dendammu dan aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan." Rex menatap Serena, matanya dipenuhi pertanyaan.

     "Kita akan menyebarkan rumor," Serena berbisik.

     "Rumor tentang video-video pribadi Arion, Rumor tentang gadis-gadis yang Arion gunakan, Rumor tentang Luna yang hanya dimanfaatkan oleh Arion." Rex menyeringai.

     "Itu akan menghancurkan Arion dan gadis itu, Tapi apa keuntunganmu?"

     "Keuntungan saya?" Serena tertawa sinis.

     "Saya akan mendapatkan Arion kembali, Dan setelah itu saya akan mendapatkan kekuasaan."

     Arion dan Luna bersama Profesor Hadi, Kenzie, dan Adrian, menyusun strategi untuk wawancara dengan Nirmala, Mereka tahu ini adalah pertaruhan besar, Jika mereka gagal, mereka akan hancur.

     Malam itu, Arion dan Luna kembali berbagi ranjang, Tidak ada lagi keraguan Hanya ada kepercayaan yang dalam, Arion memeluk Luna erat, mencium bibirnya, merasakan kehangatan dan kekuatan Luna. Ciuman mereka adalah sebuah ikrar, sebuah janji untuk melawan.

     "Kita akan berhasil Luna" Arion berbisik.

     "Kita akan berhasil." Luna mengangguk, menyandarkan kepalanya di dada Arion.

     "Aku percaya padamu Arion, Aku percaya."

1
Anonymous
Mantap Thor, kalau bisa update tiap hari lah 2 bab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!