Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Hendra telah melihat Wiwin yang sedang berjalan menuju kedalam hotel, lantas Hendra mengikuti Wiwin dari belakang.
" Yan bentar ya aku tingal dulu sebentar ?!" Kata Hendra, yang lantas mengikuti Wiwin dari belakang itu.
Setelah itu Wiwin terlihat sedang mengetuk sebuah pintu kamar hotel terlihat ada seorang lelaki sedang membukakan pintu kamar hotel itu tersebut, lalu Wiwin pun masuk kedalam kamar hotel itu yang disambut oleh lelaki itu dengan senyuman, setelah itu pintu kamar hotel itu ditutup kembali oleh lelaki yang berada didalam kamar itu.
" Wiwin, kamu jadi wanita pangilan sekarang ?!" Begitu gumam Hendra yang sangat kaget melihat Wiwin seperti itu sekarang.
" Aku tidak menyangka Win kamu jadi senekad itu ?!" Begitu gumam Hendra lagi.
Setelah itu Hendra kembali ketempat teman temannya tadi.
" Dari mana kamu Hen ko kelihatannya kamu masuk kedalam hotel ?" Tanya Yanto.
" Oh itu aku melihat teman aku tapi aku kayanya salah lihat deh !!" Jawab Hendra.
Setelah itu Hendra dan teman temannya nongkrong disitu, Hendra sambil menungu Wiwin keluar dari hotel.
Setelah itu Wiwin terlihat sedang menuruni tanga lantai hotel sambil matanya mencari cari taksi, yang tidak lama taksi pun ada yang lewat kehadapan Wiwin, lantas Wiwin naik ketaksi itu.
Hendra setelah melihat Wiwin yang sudah naik kedalam taksi langsung Hendra mengikuti Wiwin dari belakang mobil taksi itu.
Lantas Wiwin turun disebuah gang menuju rumah kontrakan Wiwin, setelah itu Hendra mengikuti Wiwin dengan memarkirkan motornya dulu ditempat yang agak jauh, namun tiba tiba Wiwin menerima telepon dan Wiwin pun balik lagi untuk pergi lagi.
Hendra yang melihat Wiwin yang balik lagi dia langsung mundur balik lagi ketempat motornya berada, dan Wiwin menyetop sebuah taksi lagi, Hendra pun mengikuti lagi kemana Wiwin pergi, setelah itu mobil taksi yang dinaiki Wiwin berhenti disebuah penginapan biasa dan Wiwin masuk kedalam penginapan itu, rupanya Wiwin menginap dipenginapan itu karena Wiwin tidak kelihatan keluar untuk pulang.
Dan Hendra pun pulang kerumahnya.
Keesokan harinya Hendra sepulang dari kuliahnya, pergi ketempat rumah kontakan Wiwin.
" Permisi permisi permisi ?!" Sampai tiga kali Hendra mengatakan permisi namun tidak ada jawaban dari dalam rumah sehinga Hendra langsung membuka pintu dan masuk kedalam rumah.
Setelah sampai didalam rumah, terlihat Wiwin sedang duduk dikursi sambil meminum minuman keras dan mengisap roko, rupanya Wiwin sedang mabuk berat karena Wiwin yang sudah merasa putus asa dengan pekerjaannya yang sekarang.
" Win kenapa kamu jadi seperti ini, sejak kapan kamu seperti ini Win hei Win ?" Hendra bebetapa kali menepuk nepuk pipi Wiwin yang sedang terkulai karena merasa mual diperutnya dan langsung Wiwin muntah minuman yang hampir mengenai celana Hendra.
Setelah itu Hendra mengusur Wiwin ketempat tidurnya karena tubuh wiwin yang berat membuat Hendra tidak bisa untuk mengendong tubuh Wiwin makanya Hendra menyeret Wiwin sampai ketempat tidurnya.
Wiwin tidak bisa ditanya sehinga Hendra meningalkan Wiwin yang kini sedang tertidur.
Hendra mengunci pintu Rumah Wiwin, dan kucinya dijatuhkan kelubang angin dari luar kedalam setelah itu Hendra pun pergi meningalkan rumah kontrakan Wiwin.
Didalam hati Hendra bertanya kenapa Wiwin sekarang seperti itu yang membuat Hendra jadi penasaran ingin bertanya sendiri kepada Wiwin, sehinga Hendra kini ingin pergi kerumah Wiwin secepatnya untuk menemui Wiwin untuk bertanya.
Pagi pagi sekali Hendra sebelum berangkat kekampus sudah pergi kerumah Wiwin, yang terlihat Wiwin sedang duduk dikursi ditemani oleh secangkir kopi dan sebatang roko ditangannya.
Tanpa pikir panjang Hendra kangsung menghampiri Wiwin dan duduk disebuah kursi yang ada disebelah Wiwin.
" Win gimana dengan keadaan kamu sejarang ?" Tanya Indra.
" Seperti yang kamu lihat keadaanku begini sejarang !" Jawab Wiwin, karena didalam keadaan mabuk pun Wiwin melihat Hendra tadi malam telah yang telah menggusur Wiwin kedalam kamar dan menidurkan Wiwin keatas ranjangnya.
" Tapi kenapa Win ko bisa seperti ini keadaan kamu sejarang Win ?" Tanya Hendra lagi.
" Panjang ceritanya Hen kalau harus aku ceritakan, juga untuk apa aku menceritakan semuanya keoada kamu sudah tidak ada artinya !" Kata Wiwin sambil mengisap sebatang roko yang terselip diantara jemari tangannya.
" Sebentar Hen aku mau pergi mandi dulu aku belum madi nih dari sehaj kemarin ?!" Kata Wiwin sambil pergi mengambil handuk dan langsung masuk kekamar mandinya.
Ketika itu mata Hendra melihat ada sebuah buku catatan harian yang langsung diambil oleh Hendra dan Hendra melihat tulisan tangan Wiwin yang telah menulis seluruh keluh kesahnya yang ternyata buku itu buku catatan harian yang dialami disetiap kejadian yang penting menurutnya.
Dan Hendra membaca lembaran buku harian mengenai beberapa kejadian yang sudah dialami Wiwin, dan kini Hendra tau percis yang telah menyebabkan Wiwin sehinga seperti itu, dibuku itu juga telah ditempel beberapa poto lelaki termasuk Iwan yang pertama kali merengut kesucian Wiwin.
Lantas Hendra meketakan kembali buku catatan harian diatas meja tv.
Setelah itu Hendra berpamitan untuk pergi kekampus karena kini waktu sudah jam setengah delapan pagi.
" Win aku pergi kekampus dulu ya ?!" Kata Hendra didepan pintu kamar mandi karena Wiwin masih berada dikamar mandi.
" Iya !" Jawab Wiwin singkat.
Dan lantas Hendra pergi mengambil motornya yang tekah diparkir dipingir jalan, setelah itu Hendra pergi dengan motornya menuju kampusnya.
B e r s a m b u g