YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Di dalam sekte kapak merah.
"Patriak. Saya mendengar, anggota kita sudah bentrok lagi dengan sekte naga neraka. di sebuah pedesaan yang tidak jauh dari sekte kita ini". Ujar salah satu tetua, kepada patriak sekte kapak merah.
Mendengar kabar itu. Patriak sekte kapak merah langsung berdiri dari duduknya. sambil memukul meja batu yang berada di hadapan nya sampai hancur.
Kemudian, patriak sekte kapak merah mengumpul kan seluruh tetua nya di aula pertemuan.
Tidak berselang lama, setelah patriak kapak merah memberi perintah, semua tetua pun langsung datang dan berkumpul di aula pertemuan, untuk membicarakan masalah yang sedang terjadi dengan sekte naga neraka.
"Sekarang, Sekte naga neraka sudah benar-benar keterlaluan. Tadi siang, dua puluh anggota kita sudah di bantai lagi oleh pihak mereka. Ini benar-benar suatu penghinaan buat sekte kita!". Ujar patriak sekte kapak merah.
Tapi, salah satu tetua, mulai memotong ucapan patriak nya itu.
"Tapi patriak. Saya mendengar juga, kalau yang suka memulai pertikaian, adalah anggota kita sendiri. Lagian sekte naga neraka adalah sekte yang begitu misterius. Dan tidak baik kalau kita menyinggung sekte itu ". Ucap salah satu tetua, kepada patriak sekte kapak merah.
Tetua yang lain pun, setuju dengan pendapat teman nya itu.
"Jadi, menurut kalian. Kita harus diam setelah banyak anggota kita yang terbunuh !". Bentak patriak itu, dengan nada suara yang mulai meninggi.
Sejenak, semua tetua di tempat itu terdiam seribu bahasa.
"Baiklah! Untuk sementara, kita lihat dulu perkembangan nya. Kalau kedepan nya masih saja terjadi bentrok. Mau tidak mau, kita akan mengibarkan bendera perang kepada mereka!". Ujar tetua patriak sekte kapak merah.
"Terus. Kasih tau kepada semua anggota kita. Kalau mereka jangan pernah menyinggung sekte naga neraka. sebelum sekte naga neraka yang memulai pertikaian. Kalau ada yang coba-coba memperpanas situasi. Bunuh mereka tanpa ampun!". Ujar patriak kapak merah memperjelas.
Di tempat lain.
Tetua Guan yu dan para tetua yang lain termasuk Li mey sudah berada di aula pertemuan. Tetap, Yuwen sebagai patriak belum juga buka suara.
"Patriak, melihat situasi dengan sekte kapak merah yang mulai memanas, tindakan seperti apa yang harus kita ambil ". Tanya tetua Huang Wen kepada Yuwen.
"Li Mey! Menurut mu bagai mana ?!". Yuwen malah bertanya lagi kepada Li mey.
Li Mey yang mendengar pertanyaan Yuwen yang di tujukan kepada, dia jadi menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Aku. Kenapa aku yang harus jawab ?!". Tanya balik li Mey. Melihat wajah li Mey yang lagi serba salah. Semua orang yang ada di ruangan itu pun, jadi mengernyitkan dahi mereka.
"Baiklah! Karna mereka sudah berani mengusik anggota kita, maka kita pun bisa, untuk mengusik ketenangan mereka!". Gumam Yuwen.
"Maksud patriak Yuwen ?!". Tanya tetua Guan yu yang belum mengerti dengan ucapan Yuwen.
"Sekarang! Kalian semua jangan bertindak dulu. Biarkan mofeng yang memberi teror kepada mereka. Kalau dari pihak mereka mulai bergerak. Baru kalian juga boleh bertindak!".Ujar Yuwen, dengan raut wajah santai.
"Tapi, patriak. Bagai mana kalau anggota kita bertemu secara tidak di sengaja dengan pihak mereka!". Tanya tetua Guan yu.
"Habisi!!". Ujar Yuwen singkat, tapi mengandung nada yang mengerikan.
Setelah mendengar penjelasan dari Yuwen, semua orang pun langsung membubarkan diri dari aula pertemuan.
Malam hari, didalam ruangan pribadi Yuwen.
"Mofeng! Aku ada tugas untuk kamu!".Ucap Yuwen.
"Baik tuan. Apa yang harus saya lakukan". Jawab mofeng dengan kepala menunduk.
"Malam ini. Kamu pergi kesekte kapak merah. Dan habisi sebagian anggota sekte mereka. Tapi cukup anggota sekte luarnya saja. Karna saya tahu. Kalau anggota sekte luar, berjumlah sedikit. Anggap saja itu peringatan buat mereka. karna telah berani mengusik sekte kita ini!". Ujar Yuwen kepada mofeng.
Kemudian Yuwen pun, mengeluarkan sepuluh prajurit roh dari gelang nya. Dan kesepuluh prajurit roh itu langsung berlutut di hadapan Yuwen.
"Ada apa tuan ku memanggil kami". Tanya salah satu dari prajurit roh itu.
"Kalian ikut lah bersama mofeng kesekte kapak merah. Bantu mofeng dalam menjalan kan misi nya!". Jawab Yuwen tegas.
"Baik tuan. Kami siap menjalankan perintah ". Jawab para prajurit roh itu. Kemudian mereka berubah menjadi asap hitam, lalu pergi mengikuti mofeng dari belakang.
Anggota Sekte kapak merah terbagi menjadi tiga tingkatan. Anggota luar, anggota dalam dan anggota inti.
Anggota luar adalah anggota yang memiliki kekuatan terendah. Dan mereka berada di sekte bagian paling luar. Sedangkan anggota dalam, adalah anggota yang memiliki kekuatan menengah, mereka berada di sekte bagian lebih dalam. Dan anggota sekte inti. Mereka berada di dalam sekte terdalam. Dan mereka berjumlah duaribu orang lebih.
Malam itu sepuluh sosok bertubuh hitam dan bertanduk berdiri di atas benteng sekte kapak merah. Dan satu sosok lagi, dia berdiri di udara sambil memegang pedang yang di selimuti asap hitam. Mereka itu adalah mofeng dan sepuluh anak buah nya.
Saat semua anggota luar sekte kapak merah melihat mofeng dan kesepuluh teman nya. Mereka langsung panik.
"Siapa kalian!!". Ucap pimpinan anggota sekte kapak merah itu.
"Kalian sudah berani membangun kan naga yang sedang tidur! Jadi anggap saja kedatangan kami hanya sebagai peringatan untuk sekte kalian. Kalau sekte kalian sudah mengambil lawan yang salah!". Ujar mofeng dengan mata tajam yang ber warna merah menyala.
"Habisi!!". Perintah mofeng singkat, sambil menoleh ke sepuluh bawahan nya.
Mereka pun langsung melesat ke arah ratusan orang yang berada di tempat itu.
"Whushhh... Whushhh... Whushhh...".
Asap-asap hitam berkelebatan diantara ratusan anggota sekte kapak merah.
Kepala-kepala bergelimpangan di atas tanah terlepas dari tubuh nya. Jeritan ketakutan terus terngiang di telinga. Lambat laun, suara itu mulai menghilang saat semua tubuh sudah bergeletakan tanpa bernyawa.
Ini bukan seperti pertempuran. Tapi ini pembantaian sebelah pihak. Kejam. Memang ini sangat kejam. Tapi inilah bukti. kalau hidup itu jangan pernah berurusan, dengan sesuatu yang tidak boleh untuk di singgung.
Setelah mofeng dan kelompoknya selesai menjalan kan misi. Mereka pun langsung kembali lagi untuk melapor kepada Yuwen.
Kemudian Yuwen pun mengirim lagi tiga prajurit roh. Tapi kali ini mereka di tugas kan bukan untuk membantai. Melainkan hanya untuk memata-matai pihak dari sekte kapak merah.
Saat patriak sekte kapak merah mengetahui kalau anggota luar nya sudah habis di bunuh. Sekarang patriak sekte kapak merah benar-benar murka.
"Siapa yang sudah berani menghabisi anggota kita! Apa kalian ada yang tau!". Tanya patriak, dengan suara yang begitu tinggi.
Tapi, semua tetua diam. Lalu salah satu tetua ada yang mulai bicara.
"Saya mendapat laporan, dari salah satu korban sebelum dia tewas". Ucap tetua itu, kemudian melanjutkan ucapan nya.
"Para pembunuh itu adalah, sesosok mahluk hitam bertanduk runcing, dengan mata yang berwarna merah menyala. Dan mahluk itupun menyampai kan pesan sebelum mereka membantai anggota kita". Ucap tetua itu lagi.
"Pesan apa !!". Tanya patriak sekte kapak merah penasaran.
"Mereka menyampai kan. Kalau kita sudah membangun kan naga yang tertidur. Dan juga, mahluk itu mengatakan, kalau ini hanyalah sebuah peringatan kecil saja untuk sekte kita ". Jawab tetua itu sambil menundukan kepala.
Seketika itu suasana di aula pertemuan langsung hening, saat mendengar pesan itu.