NovelToon NovelToon
Jadi Aku Sebentar Saja

Jadi Aku Sebentar Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ny.Irawana

Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.

"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea

Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 28 Tamu malam

Di depan sebuah rumah mewah nuansa gaya perpaduan klasik modern, nampak seorang wanita berhijab yang masih terlihat cantik di usia nya yang sudah kepala empat sedang menunggu kedatangan sang anak dan menantu nya.

Ya..seperti yang readers tebak wanita itu adalah Azizah, dia sangat effort sekali sejak siang tadi menyiapkan segala sesuatunya demi menyambut kedatangan sang menantu ke rumah utama.

"Kok mereka belum datang ya Dad, kata nya tadi udah dekat," tanya Azizah pada sang suami yang sejak tadi menemani nya.

"Kamu kayak ngga paham saja sifat anak kita yang satu itu sayang, bilang nya udah dekat padahal baru otw berangkat," jawab Abian yang begitu santai sambil tetap fokus pada majalah bisnis yang dia baca saat ini.

Pria paruh bayah itu sudah khatam betul karakter sang putra yang selalu seperti itu, kata ' dekat ' menurut Kaivan itu ya baru OTW keluar dari pintu apartemen dia.

Baru saja Abian menutup mulut nya, pintu gerbang terbuka dan muncul lah mobil sport warna hitam yang sangat Abian dan Azizah kenali pemilik nya siapa. Karena mobil itu mereka berdua yang memberikan kepada Kaivan saat pria tampan itu lulus kuliah beberapa tahun yang lalu.

"Nah itu mereka sudah sampai, Kaivan itu kalau bilang sudah dekat ya pasti sudah dekat beneran Dad, ngga mungkin bohong. Daddy aja yang selalu suudzon ma anak sendiri," ucap Azizah yang langsung bergegas berjalan menyambut kedatangan sang anak dan menantu nya.

Abian menggaruk tengkuknya," kok tumben tuh anak bener ngomong nya," gumam Abian yang mengekor sang istri untuk menyambut sang anak dan menantu.

"Assalamualaikum Bun," ucap Abel yang langsung mencium punggung tangan sang mertua.

"Waalaikumsalam sayang, akhir nya kalian sampai juga," jawab Azizah yang langsung cipika cipiki kemudian memeluk sang menantu dengan begitu hangat.

"Malam Dad," sapa Abel pada papa mertua nya.

"Malam juga nak, mana suami mu?" jawab Abian dengan tersenyum hangat khas seorang ayah.

Namun tatapan Abian tertuju ke arah belakang mencari keberadaan sang anak yang belum menampakkan batang hidung nya saat ini.

"Ehm, Kai lagi nerima telepon dari Pak Max jadi Abel di suruh untuk turun duluan."

"ck...jam segini saja masih ngurusin kerjaan," gerutu Abian.

"Like father like son ...jadi ngga usah protes," kata Azizah sambil melirik ke arah sang suami.

"Ayo sayang kita masuk saja, biar Kaivan nanti nyusul ke dalam. Bunda udah siapin semua nya, kita langsung makan saja ya. Ini kan sudah waktu nya jam makan malam."

Abel hanya mengangguk sambil tersenyum manis ke arah sang ibu mertua. Sungguh dia merasa sangat beruntung sekali karena bisa di terima dengan baik oleh keluarga Kaivan. Padahal kalau dilihat dari status sosial mereka sungguh sangat berbanding terbalik dengan status Abel saat ini.

"Oh ya Bun, ini ada kue buat Bunda dan Daddy," kata Abel sambil menyerahkan paper bag dengan logo sebuah toko kue yang cukup ternama di daerah itu.

Di perjalanan tadi Abel sengaja meminta Kaivan untuk berhenti di sebuah toko kue langganan almarhum mama nya dulu. Dia membeli kue yang menurut dia pantas untuk di bawa ke rumah sang mertua. Mana mungkin datang ke rumah mertua hanya dengan tangan kosong. Terlebih ini kali pertama dia datang ke sana dan berstatus sebagai menantu.

"Wah... cheese cake, kamu kok tahu sih sayang kalau bunda suka banget ma kue ini," kata Azizah dengan senyum sumringah melihat isi kue yang ada di paperbag itu.

"Alhamdulillah kalau bunda suka, kebetulan itu kue kesukaan almarhum mama dulu. Jujur awal nya Abel ragu untuk milih kue itu takut bunda ngga suka. Tapi syukurlah bunda ternyata suka," kata Abel dengan tersenyum bahagia karena pilihan nya ternyata tidak salah.

Azizah langsung mengusap bahu sang menantu, dia memang sudah tahu jika menantu nya itu anak yatim piatu. Cuma dia belum tahu latar belakang keluarga Abel seperti apa. Tapi kalau melihat apa yang di ucapkan Abel tadi, Azizah sudah menduga jika sang menantu nya itu bukan dari kalangan yang biasa-biasa saja.

"Gimana keadaan kantor Kai," tanya Abian di sela - sela kegiatan makan malam.

Saat ini mereka sedang berada di meja makan sedang menikmati hidangan makanan yang disajikan oleh Azizah. Menu yang di sajikan semua nya adalah menu rumahan, yang kebanyakan adalah makanan favorit Kaivan dan Abian.

"Alhamdulillah sudah stabil, Daddy istirahat saja di rumah nemenin bunda ngga usah mikirin masalah kantor. Serahkan semua nya sama Kai, lagi pula bentar lagi Iki kan pulang dari Belanda jadi nanti bisa bantu - bantu Kai di sini, kalau dia ngga sibuk sendiri ma urusan dia," kata Kaivan sambil mengambil sepotong apel.

Sedangkan Abel sendiri sedari tadi hanya menyimak obrolan yang terjadi di meja makan, sesekali gadis itu akan berbicara jika ada pembicaraan yang menyangkut diri nya.

"Daddy tidak menyangka jika kamu adalah anak dari almarhum pak Himawan nak, beliau salah satu klien Daddy. Kami pernah terlibat dalam sebuah proyek yang sama waktu itu, cuma Daddy tidak mengetahui jika papa mu sudah tidak ada karena berita kematian kedua orang tua kamu seperti nya di rahasiakan dari media. Daddy juga tidak menyangka perusahaan sebesar itu bisa kolep."

Abian benar - benar tidak menyangka jika menantunya itu adalah anak dari salah satu kolega nya. Ternyata feeling sang istri sangat tepat sekali. Saat pulang dari apartemen Kaivan tadi pagi, di mobil Azizah selalu mengatakan jika Abel bukan orang sembarangan dan terbukti apa yang di katakan sang istri memang benar ada nya.

Tidak hanya Abian dan Azizah yang merasa kaget setelah mendengarkan cerita Abel tentang jati diri nya, Kaivan pun begitu ternyata klien yang dia temui saat dia pertama kali terjun di dunia bisnis saat magang di perusahaan nya sendiri adalah almarhum papa mertua nya.

"Aku tidak menyangka jika dia ternyata anak pak Himawan," batin Kaivan sambil melirik ke arah Abel yang sejak tadi hanya tersenyum tipis.

Mereka memang berteman sejak SD namun tidak ada satu pun dari mereka berdua yang tahu tentang keluarga nya masing - masing.

"Oh ya, kalian jadi nginap di sini kan?"

"Nginap?" beo Abel.

"Lho suami kamu ngga bilang kalau kalian mau nginap di sini?"Azizah langsung melirik ke arah Kaivan.

Abel hanya menggeleng kan kepala nya sambil tersenyum canggung. Karena tidak ada pembahasan apa pun tentang hal itu oleh suami nya.

"Bagaimana Kai mau ngomong hal itu, dia aja seharian ini entah pergi kemana, bikin orang panik aja," lirih Kaivan.

"Kamu bilang apa Kai?"

"Ah itu Bun, Kai lupa tadi..tapi tenang aja kita akan tetap menginap di sini kok malam ini."

"Ya sudah kalau gitu, semua kebutuhan kalian sudah bunda siapkan di kamar," kata Azizah sambil mengedipkan sebelah mata nya ke arah Kaivan dan membuat pria itu berpikir jika sang bunda jelas ada rencana yang terselubung.

Saat mereka asik menikmati hidangan makan malam sambil mengobrol ringan, tiba - tiba ART mereka datang.

"Maaf pak Abian Bu Zizah, di depan ada..." belum lagi Art itu selesai berbicara namun orang yang di maksud oleh ART itu sudah ada di ruangan itu.

"Malam Om ... Tante..."

1
djerrih leni
citra perusak rumah tangga orang aja, jangan di kasihani citra, apaa sahabat kayak gitu yg sengaja merayu pasangan Sahabatnya sendiri... kasian banget citra ya kayak ngak ada lelaki single lainnya
Maha Rani
bagus
Teh Euis Tea
halal kaivan halal...hahaha
cenat cenut atas bawah ya kai🤣
Suratmi
bagus Abel buat kaivan cinta kamu..jadi bucin sebucin bucinnya🥰😅
ken darsihk
Kaivan .. lagaj lo sok romantis 🤑🤑
Retno Harningsih
up
Grace Lee
lanjut thor jgn lama2 donk up nya
Teh Euis Tea
hahaha bunda azizah emang baik ya tp yg di siapin bkn baju tp lingerie, biar km makin terpezona kaivan🤣
dunmay
/Smirk/
Retno Harningsih
lanjut
ken darsihk
Bunda Azizah the best lah 😅😅🤭🤭
ken darsihk
Eehhh Van jangan munafik lah eehhh 😅😅😅
Teh Euis Tea
rezeki nomplok itu kaivan...hahaha
ken darsihk
Yaaa elehh Bel sahabat model begitu di kangenin , sahabat seperti itu mah buang yang jauh
Sahabat nggak ada akhlak yng menggunting dalam lipatan 😠😠😠
Retno Harningsih
lanjut
Teh Euis Tea
rasain si citra di bikin malu, ga tau diri sih
Teh Euis Tea
citrakah yg datang?
Retno Harningsih
lanjut
Maha Rani
pasti yg datang citra
ken darsihk
Pasti si ulat bulu Citra yng datang 😠😠😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!