NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Mafia / Obsesi / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Ra

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Tiga bulan berlalu.

Di Kairo sudah menunjukan jam dua malam. Di satu kamar asrama wanita yang lumayan lebar, Bulan baru saja selesai sholat malam. Dia sedang membaca al-qur'an dengan khusuk nya saat ini. Baru saja membuka lembaran al-qur'an untuk kembali membaca.

Tiba-tiba ada yang terasa aneh di dalam perutnya. Saat akan kembali membaca dia mendadak mual. Dengan cepat meletakkan al-qur'an di atas meja dan melepas mukenahnya dia berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya ke wastafel di kamar mandi.

Tidak ada sesuatu yang keluar, hanya ada cairan bening yang terasa sangat pahit di ujung lidah. Bulan membasuh bibirnya dan berkumur, dia menghela nafas dalam dan menatap dirinya di pantulan cermin.

"Haahh... Hueekk...!" perutnya masih ingin mengeluarkan sesuatu, tapi tetap saja tidak ada yang keluar dan membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Huuuhh... Kenapa perutnya mual sekali? Kenapa aku ini?" lirihnya bicara sendiri.

Bulan membasuh wajahnya agar lebih segar dan berjalan keluar kamar mandi. Dia berbaring di atas kasurnya menatap langit kamarnya. Tak lama dia pun menutup matanya karena merasa sedikit pusing.

*

Pagi harinya di jam delapan pagi, Bulan terlambat bangun dia kembali merasakan tubuhnya tidak enak dan perutnya masih sangat tidak nyaman.

"Astagfirullah, sudah jam delapan ternyata. Aku ada kelas pagi ini." gumamnya kebingungan.

Bulan bangkit dari kasur dan berjalan cepat menuju kamar mandi, kepalanya tiba-tiba pusing membuat dirinya berjongkok karena merasa dirinya sedang berputar.

Dia menangkup kepalanya dan menutup mata, lumayan lama dia berjongkok. Dirasa pusingnya hilang, dia membuka matanya perlahan dan berdiri dengan hati-hati. Kemudian....

"Hueeekk..."

Bulan kembali merasakan mual yang berlebihan. Bulan memijat perutnya yang sedikit sakit dan menekannya. Selesai itu dia berkumur dan membasuh wajahnya, dirasa mualnya sudah tidak terlalu dirasakan, dia terus bertanya-tanya.

"Ya Allah, kenapa aku ini? Apa aku salah makan? Atau aku belum beradaptasi dengan makanan daging disini?" lirihnya bertanya-tanya sendiri di depan cermin wastafel.

Bulan akhirnya melepas seluruh pakaiannya dan segera mandi. Karena jam sembilan pagi ini kelas akan dimulai hingga membuatnya terburu-buru.

*

Di Jakarta.

Stevan masih saja kacau, di kota metropolitan itu baru saja menjelang subuh. Dia akhir-akhir ini terus tidur di kamar Bulan. Kamar itu sudah seperti kapal pecah yang tidak pernah di bersihkan, karena Stevan tidak mengijinkan siapapun masuk ke kamar itu.

Malam tadi, dia pergi ke sebuah Club untuk sekedar minum-minuman. Entah kenapa semakin hari wajah Bulan terlihat dimana-mana di mata Stevan. Setiap melihat seorang wanita, muncul lah wajah Bulan secara tiba-tiba hingga membuat pria itu segera berhambur memeluk wanita itu dan tak mau melepasnya.

Boy yang setiap hari mendampinginya semakin frustasi. Dimata sahabatnya, Stevan sudah seperti orang gila karena tergila-gila dengan istri yang sudah di usirnya dari rumah. Boy akhirnya membawa Stevan pulang di jam satu dini hari.

Dia membaringkan tubuh Stevan dan menyuruh pelayan untuk membersihkan kamar nya yang berantakan. Sedangkan Boy menggantikan pakaian Stevan yang sudah bau menyengat karena alkohol yang dia minum.

Nah, pagi ini menjelang subuh. Stevan terbangun dengan kepala yang sangat berat.

"Argh... Pusing sekali kepalaku!" gumam nya bangkit dan bersandar di ranjang.

Dia melihat ke seluruh ruangan, dia mengerjap pelan dan mengingat kejadian semalam saat di Club. Samar-samar Stevan mengingatnya.

"Aku harus bagaimana sekarang? Apa aku harus membawanya kembali?" lirih Stevan bertanya pada dirinya sendiri. "Ah itu tidak mungkin. Bulan bisa menertawai aku jika seperti itu..." sambungnya lagi. "Tapi aku sangat merindukan dia, apa aku harus minta tolong sama Boy?"

Argh... Stevan semakin frustasi. Dia seakan pikirannya telah buntu dan tidak dapat berfikir jernih. Dia benar-benar sangat membenci situasi ini. Dia yang tidak pernah kalah dalam hal apapun, merasa gengsi jika harus mengakui pada wanitanya bahwa dirinya memang benar-benar kalah.

Stevan akhirnya kembali berbaring dan kembali menutup matanya karena masih sangat mengantuk. Tak lama pun setelah menghirup aroma harum wanita bercadar yang masih tersisa dibantal, membuatnya terlelap dengan begitu mudahnya.

*

Beberapa jam berlalu, Stevan sudah dalam perjalanan menuju perusahaan nya. Seperti biasa dia akan berangkat bersama Boy. Kedua sahabat nya sudah kembali keluar negeri karena perusahaan mereka disana sedang kacau.

Sesampai nya di gedung tinggi dengan Plang bertuliskan Dirgantara Group itu, Stevan sudah berada di ruang meeting. Pria berwajah dingin dan datar itu sedang mendengarkan persentasi yang di sampaikan oleh perusahaan lain karena akan menjalani kerja sama.

Tak ada angin tak ada hujan, dia menatap Boy dan memberikan pria itu sebuah kode. Stevan mengirimkan pesan pada Boy dan membuat ponselnya berbunyi.

ting

Boy membuka pesan itu dan ia membacanya dengan kening berkerut.

"Carikan rujak mangga muda di luar ! Sekarang !"

Boy menatap pria dingin itu dengan tatapan penuh tanya. "Sejak kapan dia doyan makanan begitu ? Apa pria ini benar-benar sudah gila ?" gumam nya dalam hati.

Boy akhirnya bangkit meninggalkan ruang meeting sebelum berakhir di marahi oleh Bos kejamnya itu dan menyuruh petugas kebersihan untuk mencarikan rujak mangga muda di luar.

Tiga puluh menit berlalu, rujak mangga muda keinginan Stevan sudah ada di tangan Boy. Dia melangkah menuju dapur perusahaan dan menyuruh Ob untuk memindahkan rujak itu ke dalam piring.

Boy berjalan menyusuri lorong perusahaan dengan langkah tegas. Tapi banyak wanita melirik nya tersenyum bahkan pria itu menjadi bahan ejekan, mereka mengira Boy sedang mengidam.

Pria itu tak memperdulikan para wanita yang berbisik-bisik. Baginya yang terpenting saat ini menuruti keinginan Stevan adalah jalan satu-satunya dari pada harus berakhir frustasi menghadapi uring-uringan Stevan seharian perkara rujak mangga muda.

"Huuuft... Selalu membuatku malu dengan tingkahnya! Ya Tuhan, bagaimana bisa Bulan sesabar itu menghadapi Stevan." gumamnya lalu membuka pintu ruang meeting dan menaruh piring berisi rujak mangga muda keinginan Stevan di hadapannya.

"Nih, ada lagi yang Tuan butuhkan?" tanya Boy dengan nada sedikit kesal.

Stevan menatap Boy sekilas dan tersenyum simpul. "Tidak ada! Terimakasih sudah menuruti perintahku!" ujarnya kemudian menyantap mangga muda itu dengan begitu lahapnya.

Semua yang berada disana pun merasa heran dengan Tuan bos nya itu. Biasanya Stevan tidak pernah mau dengan makan makanan seperti itu, tapi melihat dia makan mangga muda dengan begitu lahapnya membuat semua staf dan rekan bisnis bertanya dalam benak masing-masing.

"Apa Tuan Stevan sedang tidak sehat ?"

"Tuan Stevan kenapa ? Apa dia baik-baik saja ?"

"Ya Tuhan, kenapa dia seperti orang kelaparan begitu ?"

"Apa mangga muda nya enak sekali ? Sampai makan dengan begitu rakusnya ?"

Begitulah isi hati mereka, melihat Stevan dengan begitu lahapnya makan rujak mangga muda hingga habis tak tersisa bahkan sampai sambal rujaknya pun tak ada tersisa sedikitpun di atas piring.

"Apa anda baik-baik saja, Tuan Stevan Dirgantara?" tanya Boy mendapat tatapan tajam dari pria dingin itu.

...****************...

1
Krisna Mukti
bagussss
Sari Ummi
Itu Si Bulan hamil anak siapa Thor...?
Kenapa usia kehamilannya baru 1 bulan lebih..?
🙏
Phi Pesek
👍
Fedylia Albert
artis korea 🤣🤣
Rafillah Kanza
iiii..coc sweet...harus ny kn yg gitu bulan sama si Stevan..TPI kok😑
Ayu
Mksh thor.. crita nya bagus dan seru bgt. ending nya bhgia. cm kshn Raihan gk ada kbr nya. smg ada season ke 2 ya thor. smgt trs thor
Miss Ra: trimakasih sudah berkesan dengan ceritaku..

silahkan mampir dikaryaku yg lain yaa
total 1 replies
Ayu
Salut sm steven.. sekejam kejam nya dia msh ada hati shbt jdi saudara. bersyukur bgt si Boy dpr rmh mewah. mobil mewah dan paket bln madu. smg pershbtn mereka kekal slma nya
Ayu
Mentari pkai hijab. tapi sikap nya gk cermin kan semua itu. pasrah aja waktu di cium
Ayu
Thor.. para pelayan di rumah steven kan tau klau steven dulu kejam sm abulan. skrg gimana ya perasaan para pelayan lht majikan nya yg sdh baik sm bulan. psti mereka terheran heran
Ayu
Thor. .mmg gk ada aparat kepolisian kok main tembak aja
Ayu
,Peran Steven ini kurang Romantis. sdh di ksh kesempatan dan dan Bulan memafkan nya. hrs nya dia kan bucin sm istri nya. istri nya dtg ke kantor mau ksh mkn siang bkn nya senang buat smgt krja. ini kok malah bertanya seperti krg sk istri dtg. alasan malu di suapi. hrs nya kan seneng di manja istri
Ayu
Thor. .buatlah anak Steven sm Bulan kembar thor. biar tmbh seru
Ayu
Thor.. kbr Ralhan sm stevanie yg suka sm steven gimana ya
Ayu
,Thor.. di episod ini aku namgis thor bc nya. smg pengorbanan bulan dpt pahala kebhgiaan bersana suami nya. wlau pun kdg msh geram dgn perangai steven di ms lalu
Ayu
Waduh.. si steven kecelakaan kah thor
Ayu
Almera bkn nya kwn bln saat kuliah di kairo ya thor
Ayu
Boy.. aku jodoh in km sm Suci mau gk
Ayu
Mksh ya thor.. km wujudkan ke inginan ku supaya steven menderita dgn kehamilan Bulan. biar dia menyesal. dam bln jgn lgsg mau memaafkan nya
Ayu
Smg steven mengalami ngidam yg parah. ksh steven mual muntah trs thor biar kapok
Ayu
Semoga Boy yg tau Bln di kairo gk ksh tau ke steven. biar dia gila sendiri dgn sikap nya. sok2 an melepaslan bln. nanti mrh bsr lihat bln sm Raihan. dsr steven gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!