NovelToon NovelToon
Tali Pocong

Tali Pocong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

utusan Tengkorak Merah

Mobil melaju cepat, Jaka yang menyetir dengan wajah dingin. Dinda di sebelahnya gelisah, menggenggam ponsel erat-erat.

“Apa kamu yakin itu dia pelakunya?” tanya Dinda.

“Yakin. Aku melihat dengan jelas. Dia menyusup saat subuh, mengenakan jaket abu-abu, dan mengenakan sarung tangan. Dia bahkan membawa alat penghancur file profesional,” ucap Jaka matanya menatap lurus ke jalan karena saat itu jalanan sedikit padat

Mobil berhenti di depan sebuah rumah sederhana di daerah pinggiran kota. Dinda menunjuk rumah itu.

“Itu rumahnya. Namanya Reni. Tapi kalau dia dibayar untuk melakukan ini, mungkin dia tidak sendirian,” ucap Dinda.

Jaka mengangguk pelan. “Kamu tunggu di mobil. Biar aku saja yang masuk.” ucap Rangga ia membuka pintu dan turun dari mobil

“Enggak bisa, aku harus tahu sendiri apa yang dia lakukan,” tegas Dinda, ia menyusul Jaka yang sudah turun duluan

Jaka akhirnya mengalah. Mereka berdua melangkah cepat ke depan rumah. Jaka merasakan aura mencurigakan. Saat ia mendekat ke pintu

BRAKK!

Pintu terbuka dengan keras dari dalam, dan sesosok pria bertubuh kekar langsung melompat ke arah Jaka sambil menebas dengan golok!

SYUUUTT!

Jaka melompat ke samping, menghindar, lalu membalas dengan satu tendangan memutar.

DUAK!

Pria itu terpental ke tembok. Reni muncul dari balik pintu, panik sambil membawa tas ransel.

“Lari, Bang Togar!” teriaknya.

“Beraninya kalian merusak perusahaan orang lain!” bentak Jaka, lalu melompat menyerang kembali.

Pria bernama Togar menarik dua bilah pisau dari balik bajunya, melempar salah satunya ke arah Dinda.

CLING!

Jaka menepis lemparan itu dengan sabuknya yang dililit di pinggang, lalu menghantamkan ujung sabuk ke kaki Togar.

Togar mengaduh, namun tak menyerah. Ia mengeluarkan napas keras dan...

“RAH BUWANA KAWELASAN!”

Tiba-tiba tubuh Togar menghitam dan matanya memerah, ia telah membangkitkan ajian Badan Wesi Lanang, tubuhnya kini kebal senjata tajam!

Jaka tersenyum tipis. “Kau pikir aku takut?” ucap Jaka datar

Ia menarik napas dalam dan berbisik pelan membaca mantera

"Ajian bengkeleng "

Tubuh Jaka mulai memancarkan cahaya merah membara. Dengan gerakan cepat ia melesat dan menyarangkan pukulan bertubi-tubi ke arah Togar.

BLAK!

BLAK!

DUSSH!

Togar terhuyung, tak percaya ajian kebalnya perlahan runtuh. Ia mencoba lari namun Jaka mengikat kakinya dengan sabuk yang ia pakai

Reni berusaha kabur lewat jendela belakang, tapi Dinda sudah memotong jalannya. Dengan sisa keberanian, Dinda menamparnya keras.

PLAK!

“Kamu...! Aku percaya padamu, Reni!” Ucap Dinda sambil menampar Reni

“Aku... Aku terpaksa, Din... Aku... butuh uang! Anak sakit... dan... dan... Pak Yadi menawari terlalu besar untuk ku tolak!” Reni menangis dan mencoba mencari alasan agar di ampuni oleh Dinda

Dinda menahan emosi, sementara Jaka mendekat.

“Bawa dia ke kantor polisi. Kita cari tahu lebih lanjut soal siapa saja yang terlibat,” ucap Jaka, masih dingin.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

MALAM HARI – MARKAS TENGKORAK MERAH

Balin kembali dengan wajah muram. Ia baru saja kembali dari penyelidikan.

“Leluhur... aku sudah mendapat informasi soal pemuda itu. Namanya Jaka Dia pernah belajar dengan Boris" ucap Balin melaporkan apa yang ia dapatkan saat menyelidiki Jaka

Leluhur Janu mendengus. “Tak heran murid-murid kita hancur. Orang ini kemungkinan besar pewaris pusaka yang di pegang Boris "Ucapnya geram

“Dia sekarang tinggal bersama wanita bernama Dinda Wijaya. Mereka sedang meneliti ramuan dari kitab kuno,” tambah Balin.

Leluhur Wastu tiba-tiba tersenyum. “Kalau begitu... kirimkan Gandaruwo Hitam. Biar dia yang mencicipi kekuatan pusaka itu. Dan... kirim pesan ke Pak Yadi, suruh dia jangan main-main. Biarkan kami yang urus pemuda itu.”

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

TENGAH MALAM – RUMAH DINDA

Jaka duduk di depan rumah, tiba-tiba ia merasakan udara berubah dingin. Samar-samar terdengar suara tawa berat dari balik pohon besar.

" ha ha ha ," satu suara tawa terdengar menggelegar

Seekor makhluk besar muncul dari kegelapan. Kulitnya hitam legam, matanya merah, taringnya menjulur panjang. Makhluk itu mengenakan jubah kain lusuh, tubuhnya sebesar kerbau.

“Aku... Gandaruwo Hitam. Utusan dari Tengkorak Merah. Aku datang menjemput nyawamu, Jaka" ucap mahluk itu matanya yang merah menyeramkan memandang Jaka

Jaka berdiri pelan Ia menatap makhluk itu tanpa rasa takut.

Angin malam berhembus dingin. Udara sekitar rumah Dinda mendadak berubah, seolah menyimpan aura maut. Burung hantu menjerit, anjing di kejauhan melolong panjang.

Jaka berdiri tegap, matanya menatap lekat makhluk hitam pekat dengan tubuh besar, kuku tajam, dan napas beracun: Gandaruwo Hitam—makhluk yang dikenal sebagai pemangsa roh manusia sakti.

"Kau pikir kau bisa melawan ajianku, bocah !" teriak Gandaruwo dengan suara parau seperti batu tergiling.

Jaka tak menjawab. Ia menunduk, tetapi mulutnya membaca mantra ajian Gembolo Geni

plash

tiba tiba cambuk Gembolo Geni melayang di hadapan Jaka

Tanah di sekelilingnya bergetar. Cahaya merah naik seperti asap dari kakinya sampai ke ubun-ubun. Udaranya kini panas membakar.

Gandaruwo tertawa.

"Heh! hanya Cambuk butut, Biarlah kurobek tubuhmu, lalu kuserap ilmu itu!" ucapnya sombong ia tak tahu bila cambuk yang di pegang Jaka adalah Cambuk Gaib pemilik Ajian Gembolo Geni

"AJIAN PENGISAP ROH! JURUS NAWA KALA!" teriak mahluk itu

Makhluk itu membuka mulut lebar-lebar. Kabut hitam keluar seperti asap neraka, berputar menuju tubuh Jaka.

Namun Jaka sudah bersiap.

"Ajian Bengkeleng"

Tangannya membentuk mudra. Angin pusaran mengelilinginya, membentuk perisai transparan yang menangkis kabut hitam.

BRAAAAK!

Dhuaaaar

Serangan Gandaruwo terpental. Pohon-pohon di belakang Jaka tumbang satu demi satu terkena dampak benturan aura itu. Tapi Gandaruwo belum menyerah.

Dengan cepat, ia melompat setinggi atap, lalu menghujam turun dengan cakarnya!

"KRAAAK!!"

Jaka berguling ke samping, lalu mengayunkan Cambuknya

" Jurus Cambuk Gembolo Geni"

Jaka berteriak mengeluarkan ajiannya

Cambuk itu menghantam tanah, menciptakan semburan api yang menyambar tubuh Gandaruwo. Makhluk itu mengerang kesakitan, separuh tubuhnya terbakar, namun tak membuatnya mundur.

"BAJINGAN! Aku akan memakan jantungmu!!" Teriak Gandaruwo marah perlahan tubuhnya membesarkan hingga dua kali lipat ukuran semula. Cakar-cakarnya menghitam legam, rambutnya menjuntai bagai kabel terbakar.

" Ajian Gelap Ngampar "Jaka meneriakkan Ajiannya lalu tubuhnya terangkat setinggi dada Gandaruwo. Sepasang bola cahaya keluar dari telapak tangannya, ia lalu melempar keduanya ke dada makhluk itu.

Splash

Splash

DUAAARRR!!

Dari tangan Jaka keluar petir dan langsung mengenai dada Gandaruwo

Dua ledakan besar menerpa Gandaruwo. Tubuhnya terpental ke pohon besar dan membuat pohon itu tumbang.

Tapi Gandaruwo tertawa kerasdarah hitam mengucur dari mulutnya.

“Hahaha… bagus! Sudah lama aku tidak bertarung sepuas ini!” ucapnya sambil menatap Jaka

“Kau pikir aku main-main?” Jaka menatap tajam

Jaka memejamkan mata, lalu menancapkan Cambuknya ke tanah. Sebuah pusaran cahaya emas keluar dari tubuh Jaka

“TERIMA INI!!”

SSSSZZAAARRR!!

Tombak cahaya menembus dada Gandaruwo. Tubuh makhluk itu menegang, matanya melotot, lalu pecah menjadi kabut hitam yang menghilang ke langit malam.

Sunyi.

Jaka terdiam. Nafasnya terengah. Ia menancapkan tombak ke tanah

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Dari balik jendela lantai dua, Dinda melihat semua pertarungan itu. Tubuhnya gemetar. Ia baru benar-benar sadar... lelaki yang tinggal bersamanya bukan orang biasa.

Dinda turun perlahan.

“Ka... kamu... kamu itu apa sebenarnya?” katanya penuh tanda tanya

Jaka hanya menoleh dan tersenyum lelah.

“Aku... cuma orang biasa yang punya sedikit ilmu dari tempat tinggi,” sahutnya tenang.

Dinda menggenggam tangannya.

“Aku... aku takut kehilangan kamu.” ucap Dinda sambil memeluk Jaka

Jaka menatap langit.

“Tenang... aku yang akan hilangkan semua orang yang berani menyakitimu.”

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Di tempat lain...

Leluhur Janu dan Wastu menyaksikan dari cermin gaib di ruang meditasi mereka.

"Dia membunuh Gandaruwo Hitam… dengan Ajian Gembolo Geni! Itu ajian tingkat tinggi!" teriak leluhur Janu kaget

"Ini sudah lebih serius dari yang kita kira," ucap Leluhur Wastu.

"Mungkin sudah saatnya... kita kirim Si Mata Tiga.

Siapa Si Mata Tiga

1
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
mampir kk tho
Batsa Pamungkas Surya
siapaaaaaaq
Batsa Pamungkas Surya
yaaaaaa
Was pray
semakin seru kisah jaka, tapi kurang serunya up nya gak pasti
Blue Angel: nanti di up rutin Lagi kemaren lagi sibuk kak
Blue Angel: nanti di up rutin Lagi kemaren lagi sibuk kak
total 2 replies
Was pray
masih sering keliru menyebut nama ya thor? ada rangga dan budi pula..
Blue Angel: lagi buat novel lain jadi salah tulis, terima kasih nanti di revisi
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
boleh boleh boleh
Batsa Pamungkas Surya
ok ok ok
Batsa Pamungkas Surya
semoga bertemu
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan
Bang Deni 0909
kekuatan oh kekuatan
Hiu Kali
rangga lage thor.. tuyul lampung nyasar kah iki thor..
( KANG SESAD ): lu gak bikin novel lagi bang
Blue Angel: maaf suka salah ketik nanti di revisi🙏🙏🙏
total 3 replies
Hiu Kali
rangga iki sopo thor? ra-ngganteng blass kah?
Blue Angel: salah nulis , Rangga MC di warisan gunung , nanti di revisi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!