NovelToon NovelToon
Stalking The Soul

Stalking The Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Beda Dunia / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.

Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.

"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."

"Lo ngomong sama gue? "

"Iya Aleesha."

"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.

"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."

Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Minta maaf

Dua pemuda baru saja memasuki perpustakaan yang cukup sepi karena para murid lebih memilih menghabiskan waktunya di dorm daripada disini. Meski begitu ada beberapa murid bahkan bisa dihitung jari yang belajar di perpustakaan ini.

Aidan mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang menyuruh mereka datang kesini. Pandangan terpaku pada seorang gadis yang baru saja selesai mengepel lantai. Hal ini sulit dipercaya karena setahunya gadis itu tidak mau memegang sesuatu yang menurutnya kotor. Kecuali alat itu di gunakan untuk membully.

"Theo, aku gak salah lihatkan barusan Aleesha lagi ngepel lantai? "

Theo melihat kearah pandangan yang ditatap oleh Aidan."Bukan buat ngepel lantai tapi itu digunakan buat pukul kita."

Aidan menatap wajah Theo yang datar."Benarkah? "

Theo tidak menjawab dan berjalan mendekati Aleesha, Aidan mengikuti Theo dari belakang. Theo ingin segera pergi dari sini maka dari itu Theo ingin semua ini cepat selesai, entah itu dipukul oleh alat pel atau buku sekalipun. Ia tidak peduli mau diperlakukan seperti apa mungkin karena terbiasa?

Aleesha merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa pegal. Ternyata membersihkan rak buku dan juga mengepel lantai cukup menguras tenaganya. Tatapannya berhenti melihat dua pemuda yang berjalan mendekatinya. Yang satu dengan wajah datar sedangkan yang satunya lagi terlihat ketakutan.

"Kalian sudah datang rupanya," Aleesha tersenyum melihat kedatangan mereka berdua. Dimata Theo dan Aidan senyum itu terlihat menyeramkan.

"Kenapa kamu manggil kita kesini? " tanya Theo meski wajahnya terlihat datar tapi Aleesha bisa mendengar ada nada ketakutan disana.

"Ada yang mau gue bicarakan, kita duduk aja ya disana."

Theo dan Aidan menuruti ucapan Aleesha dan duduk di kursi yang berada tidak jauh dari mereka. Tempat itu disediakan untuk para murid membaca buku atau belajar.

Saat Aleesha akan duduk tangannya di pegang oleh seseorang. Aleesha menatap tajam orang itu."Gue perhatiin lo dari tadi megang tangan gue mulu."

"Gue gak sudi kali pegang tangan lo yang kotor," sinis Ethan.

"Terus ngapain lo megang tangan gue," ucapnya menatap Ethan malas.

"Pekerjaan lo belum selesai. Liat lantainya masih kotor."

"Buta mata lo? Gak liat tuh lantai bersih kinclong gitu," kesal Aleesha.

"Rak bukunya masih banyak debu."

Aleesha geram kepada Ethan."Lo sebenarnya merhatiin apa yang gue lakuin gak sih! Gue udah bersihin rak buku dan ngepel lantai juga, jadi tugas gue selesai. Itu berarti tugas lo ngawasin gue juga udah selesai."

"Lo ngusir gue? " Ethan tidak terima. Ia belum puas melihat Aleesha yang tersiksa karena hukuman yang diberikan. Ethan kira saat Aleesha baru sebentar mengerjakan tugasnya ia akan mengeluh, namun ini diluar dugaannya Aleesha sama sekali tidak mengeluh dan mengerjakan hukumannya dengan benar. Seperti sudah terbiasa melakukan pekerjaan membersihkan, setahunya Aleesha sangat anti melakukan hal itu.

"Iya gue ngusir lo, pergi sana muak gue liat wajah nyebelin lo," Aleesha menggerakkan tangannya mengusir Ethan. Ethan kesal mendengar Aleesha yang mengusirnya.

"Lo mau bully mereka disini? Kalau mau ngebully tahu tempat dong, perpustakaan itu tempatnya belajar atau baca buku bukannya tempat ngebully orang, gue lupa di otak lo yang kecil itu mana tahu kegunaan perpustakaan kayak gini, karena gue baik gue ngasih tahu lo, tapi kalau lo tetap mau bully mereka silahkan, gue gak sabar hukuman apa lagi yang bakal lo dapat," Ethan tersenyum mengejek dengan nada yang meremehkan.

Aleesha mengepalkan tangannya mendengar ejekan Ethan. Tapi ia berusaha menahan amarahnya yang meluap. Ia tidak boleh membuat masalah lagi.

"Ck gue gak tahu ketua OSIS kita yang katanya cowok paling baik dan dewasa bisa ngejulid juga ya," Ethan menatap Aleesha nyalang. Kalau mata Ethan bisa mengeluarkan laser pasti sekarang tubuh Aleesha hancur berkeping-keping.

Aleesha memilih mengabaikan Ethan dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Aidan Theo. Sedaritadi mereka berdua hanya diam memperhatikan perdebatan antara Aleesha dan Ethan.

"Maaf kalian nunggu lama ya," ujar Aleesha.

"Iya gakpapa," ucap Aidan. Sesekali Theo dan Aidan menatap Ethan yang masih berdiri dengan menatap Aleesha tajam.

Aleesha merasa tatapan Aidan dan Theo bukan mengarah kepadanya."Udah kalian jangan liatin dia."

Seolah ucapan Aleesha adalah perintah mereka berdua tidak menatap Ethan dan memilih menundukkan kepalanya tidak mau menatap Aleesha.

"Kalian liatin apa sih, ada uang di bawah? " Aleesha sedikit kesal karena mereka berdua tidak mau menatapnya.

"E-Enggak," gugup Aidan.

Aleesha menghembuskan nafasnya panjang. Sebenarnya ia muak melakukan hal yang sama lagi. Yaitu meminta maaf kepada Aidan dan Theo. Seolah kerja kerasnya meminta maaf kemarin tidak pernah terjadi.

Gue harus mulai lagi dari awal

Namun Aleesha yang menghembuskan nafasnya panjang membuat Aidan berpikir bahwa Aleesha marah kepadanya. Tanpa sadar tangannya sudah berkeringat dingin.

"Sebelumnya gue minta maaf atas semua yang gue lakuin ke kalian, gue tahu kalian gak akan maafin gue setelah membuat kalian sakit mental ataupun fisik. Tapi asal kalian tahu gue benar-benar minta maaf," mata Aleesha penuh penyesalan.

Untuk beberapa detik Aidan dan Theo terkejut dengan apa yang baru saja Aleesha ucapkan. Tapi dengan cepat Theo merubah raut wajahnya kembali datar sedangkan Aidan malah tersenyum.

"Aku maafin Aleesha kok," ucap Aidan tersenyum manis. Aleesha terkejut melihat Aidan dengan mudah memaafkannya. Mau itu kemarin atau sekarang sikap Aidan tetap tidak berubah, ia sangat baik hati.

Nih anak baik banget gue jadi merasa gak enak

"Serius? "

"Iya, aku udah maafin Aleesha kok. Theo juga maafin Aleesha, kan? " Aidan menatap Theo. Namun pemuda itu hanya diam saja.

Aidan menatap Aleesha tidak enak."Theo juga pasti maafin Aleesha, dia cuman—" Aidan bingung harus bicara apa.

"Gue ngerti kok pasti sulit bagi Theo buat percaya sama gue, maka dari itu gue mau buat perjanjian."

"Perjanjian? " Aidan menatap Aleesha.

"Iya, gue minta kertas dan pinjam pulpen lo dong," Aidan dengan cepat memberikan apa yang Aleesha sebutkan.

Setelah mendapatkannya, Aleesha pun mulai menulis. Aidan dan Theo menatap Aleesha penasaran.

Ethan terkejut mendengar ucapan Aleesha yang meminta maaf kepada dua cowok yang selalu Aleesha bully. Ethan memang berdiri tidak jauh dari Aleesha makanya ia bisa mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Aleesha. Ini bukan seperti Aleesha, sejak tadi pagi sikap Aleesha terlihat berbeda. Seperti bukan Aleesha yang biasanya. Ethan merasa aneh dengan hal itu.

Gue harus cari tahu apa yang sebenarnya dia rencanakan

"Selesai," ucap Aleesha senang.

"Nih liat perjanjian yang gue buat," Aleesha menyerahkan kertas itu kepada Aidan dan Theo. Mereka berdua dengan teliti membaca apa yang ditulis oleh Aleesha.

"Ini—"

1
ika agustina
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!