NovelToon NovelToon
Sabira

Sabira

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Putri asli/palsu / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Terlahir dari keluarga berada dan putri bungsu satu satunya, tidak menjamin hidup Sabira Rajendra bahagia.

Justru gadis cantik yang berusia 18 th itu sangat di benci oleh keluarganya.

Karena sebelum kelahiran Sabira, keluarga Rajendra mempunyai anak angkat perempuan, yang sangat pintar mengambil hati keluarga Rajendra.

Sabira di usir oleh keluarganya karena kesalahan yang tidak pernah dia perbuat.


Penasaran dengan kisah Sabira, yukkkk..... ikuti cerita nya..... 😁😁😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Devan mengajak Sabira jalan jalan ke mall, bukan hanya sekedar jalan jalan, tapi Devan juga ingin mengajak shoping sang adik.

"Mau ngapain ke kita ke sini bang." heran Sabira, abangnya bukan membawanya pulang ke rumah, tapi malah membawanya ke mall.

"Mau ngerayain keberhasilan adek kesayangan abang ini." sahut Devan mengusap sayang kepala Sabira.

Sudut bibir Sabira berkedut, menahan senyum harunya, sudah lama sekali dia tidak pernah di rayakan, kali ini abang kesayangannya begitu banyak membuat kejutan, mulai dia datang ke sekolah menjadi wali diri Sabira, dan juga terang terangan mengakui diri Sabira adalah adik kesayangan yang sangat Devan cintai, dan ini apa lagi, Devan membawa Sabira ke sebuah mall terbesar di kotanya, untuk merayakan keberhasilan Sabira, bagaimana tidak hati gadis cantik itu berbunga bunga.

"Ayo." Devan lansung merangkul pundak sang adik memasukinya mall elit itu.

Banyak mata memandang kagum melihat ciptaan Tuhan itu, yang perempuan sangat cantik pari purna, dan cowok ganteng maksimal.

"Adek mau kita kemana dulu? " tanya Devan dengab sangat lembut.

Tentu saja sikap Devan yang penuh perhatian kepada Sabira, membuat banyak orang iri.

"Makan dulu lah, perut Bira sudah lapar." keluh Sabira mengelus perut ratanya.

"Hahaha... Baiklah, sayang." Devan terbahak melihat wajah memelas sang adik.

"Abang, jangan di acak rambutnya, jadi kusut nih." rengek manja Sabira.

"Nggak apa apa, walau pun kusut tetap cantik kok." kekeh Devan, menggandeng mesra pinggang Sabira.

"Ck." Sabira berdecak malas mendengar ocehan sang abang.

"Mau makan di mana? " tanya Devan membawa Sabira ke foodcourt.

"Mau ayam geprek aja deh bang." pinta Sabira.

"Baiklah." Devan menuruti permintaan sang adik.

Setelah mendapat apa yang mereka mau, Devan dan Sabira makan dengan tenang, bukan hanya ayam geprek yang di pesan Sabira, dia juga memesan es teler dan juga bebarapa snack, Devan hanya geleng geleng kepala melihat na*su makan sang adik, tapi juga senang karena bisa memanjakan sang adik.

"Mau kemana lagi, sayang. Hari ini adalah hari khusus untuk adik abang yang cantik ini, abang akan mengikuti kemana pun kamu mau." ujar Devan.

"Kita main di Timezone yuk bang." ajak Sabira berbinar cerah, itu lah impian Sabira dari dulu, ingin bermain bersama abang abangnya di wahana bermain, namun baru kali ini dia mempunyai kesempatan untuk melakukannya, walau hanya cuma satu abang saja, ini sudah cukup untuk Sabira, dia tidak ingin serakah, yang akan membuat hati mungilnya tersakiti.

"Let's go.... " sahut Devan membawa sang adik ke arena Timezone.

"Tunggu di sini, abang mau beli karcis dulu." ucap Devan meninggalkan sang adik.

"Aakkkkhhh... Akhirnya aku bisa main di sini bersama abang." pekik senang Sabira di dalam hati.

Setelah mendapatkan tiket masuk, Devan mengajak Sabira masuk dan memulai petualangan mereka, mulai dari main bowling, adu basket, air hockey, bumper car, rollercoaster dan balapan motor, sungguh hari ini hari yang sangat menyenangkan bagi ke dua adik kakak itu.

Sabira sangat bersemangat setiap permainan yang dia mainkan, rasanya tubuh gadis cantik itu tidak pernah kehabisan tenaga, sampai sampai Devan kewalahan mengikuti sang adik, namun tetap dia ikuti, Devan tidak ingin adik kecilnya kecewa.

"Hahahha.... Seru sekali ya, bang. " kebahagian sangat terpancar di wajah gadis cantik itu.

"Adek senang? " tanya Devan sambil menyeka keringat yang bercucuran di wajah sang adik.

"Sangat. Sangat senang, karena ini adalah impian ku dari dulu, ingin bernain bersama abang, tapi baru kali ini tercapai." sahut Sabira dengan lugas dan senyum manis tetap terkembang di bibir merah cerry nya itu.

Mendengar jawaban sang adik, membuat hati Devan tercubit nyeri, hanya permainan sepele seperti ini saja, dia tidak punya waktu untuk sang adik, sungguh rasanya Devan sangat menyesal dalam hatinya.

"Maaf." lirih Devan dengan mata berkaca kaca.

"Untuk apa? " kaget Sabira.

"Maafkan abang, karena selama ini terlalu abai dan kurang perduli sama adek abang, bahkan permintaan sepele seperti ini saja abang tidak ada waktu untuk kamu." tutur Devan penuh sesal.

"Haa... Sudah lah, jangan di ingat lagi, sekarang kan abang sudah mengabulkan keinginan Bira yang selama ini Bira impikan." sahut Sabira dengan senyum manis terkembang di bibir merah cerry itu.

"Nanti klau adek ingin apa, kasih tau abang ya, abang akan usahakan untuk bisa memenuhi permintaan adek." ucap Devan memegang lembut tangan sang adik.

"Baik lah, tapi abang jangan menyesal klau Bira bakal banyak menyusahkan abang. " kekeh Sabira.

"Nggak masalah." kekeh Devan merangkul gadis jangkung itu.

"Kurang ajar! pantas saja abang jarang pulang sekarang, ternyata dia bersama anak sialan itu, nggak bisa di biarkan, gue bakal bilang sama mama dan papa, biar abang di marahi, gue nggak sudi anak sialan itu hidup bahagia, apa yang dia punya, semua akan gue rebut, siapa suruh dia hadir ke dunia ini, dan membuat kasih sayang yang seharusnya utuh untuk gue, harus terbagi dengan dirinya, gue nggak terima itu, apa lagi gue tau, gue bukan anak kandung mama dan papa, gue nggak suka itu, hanya gue satu satunya anak perempuan keluarga Rajendra, tidak boleh ada yang lain." geram Aura melihat Devan dan Sabira yang sedang bersenang senang di wahana bermain itu.

"Haii... Ra, loe ngapain bengong di sini, kita malah nungguin loe sampai jamuran di sana." omel sahabat Aura.

"Ehhh... Sorry guy's, gue keasikan ngeliat anak anak main di sana, jadi lupa waktu, kalian kan tau gue suka sama anak anak." kekeh Aura beralibi.

"Ahhh... loe emang mempunyai hati seperti ibu peri." salut sahabat Aura itu, sungguh pintar sekali wanita itu mencari muka.

"Hehehe... Biasa aja kali, gue nggan sebaik itu juga kali." kekeh Aura tersipu malu, karena mendapat pujian dari para sahabatnya itu.

Sementara Sabira dan Devan sudah meninggalkan wahana bermain, kini mereka sedang memasuki cafe untuk melepas dahaga mereka, setelah lelah bermain dan kini tenggorokan mereka sudah terasa kering, tanpa mereka sadari sudah di intai oleh rubah licik.

Bersambung....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

1
Yuliati Soemarlina
sedih sih sedih..kenapa bira menceritakam aib kel di depan umum..itu tdk baik thor..ceritanya panjang hanya menceritakan penyesalan yg ber ulang"...jd bosan juga bacanya...
Yuliati Soemarlina
cerita ini mutet" disini aja..thor bira utk menghilangkan traumanya bawa aja konsultasi ke psikolog..mereka pd banyak uang..
Moreno
lah gak ada yg berubah. Devan tetep egois banget. Bira tetep selemah itu.

berhenti baca sampe sini
Yuliati Soemarlina
si aura blm kena batunya...sirik aja kerjaannya
Yuliati Soemarlina
gedeg banget liat aura pengen buang ke kutub utara😄
Yuliati Soemarlina
diotak kamu aura hanya ada rencana busukmu
Yuliati Soemarlina
nyesel terus kel yg sdh berbuaz jahat pd bira..anak kandung serasa anak tiri..kecuali si aura anak pungut yg ga tau diri
Yuliati Soemarlina
si aura anak pungut yg tdk tau diri..
Yuliati Soemarlina
masih untung sabira..ada kknya devan yg sayang pdnya
Yuliati Soemarlina
bagus sabira lebih baik kamu tinggalkan kel ..kamu punya kemampuan..uang utk hidup diluar sana
Yuliati Soemarlina
smg kebenaran ttg sabira cepat terungkap...nyesel tuh kel..
Yuliati Soemarlina
nyesek liat kisah sabira..anak baik dibenci kel karena fitnah
Titien Prawiro
Tahu rasa kamu Aura
Titien Prawiro
Aura mau mempermalukan Sabira, dia mempermalukan diri sendiri.
Titien Prawiro
Kok hilang komennta, tunggu pembalasannya untuk Aura.
Titien Prawiro
Kejar cita2muSabira, dan pergilah jauh tunjukan pada orang membencimu tanpa mereka kamu bisa sukses. semangat Sabira.
Hikari_민윤기
tuti tuti thorrrrr
Hikari_민윤기
thor mbok ya di kurangi salah sebutnya...
marai sek moco linglung...
Inarairlan 0811
salah lagi nama nya gimana sii
Dwi Cahya R
💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!