NovelToon NovelToon
Legenda Petarung (2)

Legenda Petarung (2)

Status: tamat
Genre:Petualangan / Contest / Fantasi Timur / Kultivasi / Dan budidaya abadi / Keluarga / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Tamat
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sayap perak

Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.

Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.

Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?

Cover by Google

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 23 : Kau Mencari Lawan Yang salah!

Wajah dua tetua Klan Ci lainnya memburuk. Tak mereka sangka kekuatan pemuda itu sungguh di luar perkiraan, bahkan dapat mengalahkan salah satu di antara mereka.

Jika membandingkan kekuatan, mereka sama sama berada dalam tingkat petarung kaisar bintang lima. Jika pemuda itu dapat mengalahkan dengan begitu mudahnya, akankah kematian sudah dipastikan?

Tidak ini tidak mungkin, itu semua karena kecerobohan. Terlalu memandang rendah lawan.

Keduanya masih bergelut dengan pikiran yang senantiasa tentang Zhou Fan, mereka tidak percaya jika pemuda itu lebih kuat dari pada mereka yang secara umur mungkin dua kali lipat bahkan lebih.

Bang!

"Jangan kau anggap remeh lawanmu." Shao Mingrui mendaratkan tapak tepat di bagian dada pria tua lawannya.

Uhuk...

Pria tua itu memuntahkan darah yang mengganjal tenggorokannya. Meski serangan tapak tidak terlalu keras, tetap saja itu mengenai dada yang merupakan titik fital. Selain itu, pria tua dalam kondisi tidak waspada, membuat serangan itu dapat memberikan dampak yang lumayan.

Pria tua tetua Klan Ci itu mengepalkan tangan, sementara tangan lain menggenggam sebuah pedang.

"Persetan dengan pangeran, aku akan membunuhmu!"

Pria tua mengeluarkan teknik bertarung andalannya, dia bergerak sambil memutar pedang serta tubuhnya. Gerakan begitu dominan, perputaran itu membentuk sebuah kubah yang semakin lama semakin mengerucut.

Shao Mingrui tidak hanya diam, dia mengeluarkan teknik pedang yang merupakan teknik khusus keluarga kekaisaran.

"Teknik Pedang Pembasmi!" Pangeran ketiga tersebut mulai mengayunkan pedangnya.

Ketika dua pedang bertemu, dentingan nyaring terdengar mengiring gerakan yang semakin lama semakin cepat.

Sementara di sisi lain, Kasim Di tidak bisa menghadapi tetua Klan Ci yang merupakan petarung tingkat kaisar bintang lima. Dia tunggang langgang menghadapi gempuran pedang besar tetua Klan Ci.

Namun Kasim Di tidak patah arang, dia terus meliuk dengan pedang di tangannya meski tahu kemenangan akan sulit didapatkan.

Setidaknya dia dapat menahan beberapa waktu sehingga tidak mempermalukan kediaman pangeran ketiga. Pikir pria tua itu.

Belum sempat pikiran tersebut melayang meninggalkan kepalanya, pedang besar menghantam tubuhnya.

Bang!

"Kasim Di, di mana kebanggaanmu sebelumnya? Kau terlihat angkuh, tapi mengapa sekarang kau nampak seperti anjing terlantar yang penuh luka di tubuhnya." Tetua Klan Ci tertawa mencibir sambil mengalungkan pedang besar di atas pundaknya.

Hem...

Kasim Di hanya bisa menahan geram, dia mengakui jika lawan lebih kuat darinya. Namun bukan berarti dia sudah menyerah, karena dalam kamusnya, tidak mengenal kata menyerah.

Pria tua itu kembali bangkit, dia mengelap sudut bibir yang penuh dengan cairan merah pekat.

Phuih...

"Jika ada anjing, maka kaulah anjing itu!" Bersamaan dengan itu Kasim Di meloncat dengan pedang di tangannya.

Namun sebelum menyarangkan sebuah tebasan sebuah serangan terlebih dahulu membuat tubuhnya terpental.

Brak!

Pedang di tangan Kasim Di terlepas, sedang tubuh pria tua itu menerjang sebuah meja yang tersedia di dalam ruangan.

"Kau tidak layak menjadi lawanku." Tetua Klan Ci itu tersenyum sinis, meninggalkan Kasim Di yang terbaring dengan luka di tubuhnya.

Belum sempat dia melangkah tiga kali, sebuah serangan mengarah ke arahnya. Beruntung sikapnya masih dalam kondisi waspada, sehingga dapat dengan cepat melompat menghindar.

"Bajingan!" Ketika matanya mengikuti arah serangan, dia menemukan pemuda yang berdiri tak jauh darinya.

"Kasim Di tidak layak, apakah aku layak menjadi lawanmu?" Zhou Fan meregangkan tangannya sembari memutar pedang darah malam.

Pria tua tetua Klan Ci malah tersenyum menghina. Dengan sinis dia berkata. "Jangan pikir kau mengalahkan salah satu dari kami, kau pantas untuk menjadi lawanku. Kau hanya pecundang yang beruntung!"

Tanpa basa basi lagi Zhou Fan menyerang, sudah lama dia tidak mendengar makian yang tertuju kepadanya. Pria tua ini mengingatkan julukan lamanya 'pecundang', dengan itu dia akan memberikan layanan khusus.

Zhou Fan memperagakan gerakan Teknik Dewa Pedang, pedang darah malam perlahan diselimuti kobaran api kecil yang semakin lama semakin berkobar.

Kening pria tua tetua Klan Ci sedikit berkerut, tapi tetap tidak menempatkan Zhou Fan dalam skala lawan sepadan baginya.

Namun ketika gerakan mereka beradu, tetua Klan Ci itu dapat merasakan sebuah keliatan besar yang terpancar dari teknik pedang sang lawan. Itu membuatnya sedikit waspada.

Zhou Fan semakin gencar dalam mengayunkan pedang darah malam, tebasan demi tebasan terus dia layangkan.

Kini pria tua tidak lagi memandang rendah Zhou Fan, dia bisa membayangkan betapa dahsyatnya gerakan pedang pemuda itu. Bahkan untuk mengimbanginya, dia harus mengeluarkan segenap kemampuan yang selama ini dia simpan.

"Bajingan, dia tidak seperti yang terlihat di luar. Jika membandingkan dalam kultivasi sepertinya kita setara, tapi dia lebih kuat dariku." Tetua Klan Ci membatin dengan wajah serius, pedang besarnya terus bergerak menghalau serangan Zhou Fan.

Prang...

Ketika dua pedang beradu, kilatan cahaya emas terpancar. Pedang darah malam sangat kokoh, pedang besar milik tetua Klan Ci terlihat semburat garis tipis di sekujur permukaan.

Zhou Fan tidak berhenti, dia malah semakin sering membenturkan pedang darah malam dengan pedang besar milik tetua Klan Ci.

Semakin lama semakin terlihat jelas guratan garis putih di pedang hitam tersebut.

Tebasan Ganda!

Zhou Fan mengayunkan pedang darah malam dua kali dengan cepat, bersamaan dengan itu dua buah siluet tebasan saling mengejar ke tempat tetua Klan Ci berada.

Pria tua itu membentangkan pedang besar dengan dengan kedua tangan, dia menggumamkan beberapa patah kata.

Sebuah perisai tercipta di depan tubuhnya, ketika siluet tebasan menghantam perisai, seakan itu hanya sebuah bayangan. Perisai itu langsung hancur lebur, tak bersisa.

Sementara siluet tebasan masih terus bergerak dan meraup tubuh tetua Klan Ci yang sedikit tidak percaya dengan situasi yang dia hadapi.

Ini seolah mimpi, perisai yang selalu dia banggakan hancur dihadapan seorang pemuda dengan satu serangan.

Mungkin kini dia telah diliputi perasaan menyesal, tapi semua itu sudah terlambat, karena dua tebasan melemparkan tubuhnya hingga menabrak dinding ruangan.

Huk... Huk...

Darah meloncat keluar dari mulutnya, tubuhnya terasa terinjak oleh sesuatu yang amat sangat berat, hingga dia merasakan tulang rusuknya hancur berkeping-keping.

Zhou Fan melangkah setapak demi setapak, wajah tetua Klan Ci semakin buruk melihat lawan berdiri dengan tubuh tanpa luka. Itu sangat berbanding terbalik dengan dirinya, bahkan dia merasa seperti menghadapi seorang yang berada di atas tingkatannya.

"Sebenarnya apa yang kalian-Klan Ci incar? Beberapa tahun pajak diberlakukan, kalian masih baik baik saja. Namun tiba tiba saja mengeluh keberatan. Itu seperti kalian telah mendapat sebuah tawaran untuk menyingkirkan pangeran ketiga."

Perkataan Zhou Fan membuat wajah tetua Klan Ci yang sudah buruk menjadi semakin buruk. Tak mengira bahwasanya pemuda di hadapannya memiliki daya tangkap yang cukup tinggi.

Tak mendapat jawaban, membuat Zhou Fan geram. Pemuda itu mengeluarkan sebuah pill dari saku pakaian. Dia melirik tetua Klan Ci dengan seringai.

"Jangan memaksaku, aku memiliki lebih dari sejuta cara untuk memaksamu mengatakannya."

1
Wahyudhi Hidayat
hebat
Ryan Fernandez
serigalanya mana...?? 🤔🤔
teguh andriyanto
kocak
teguh andriyanto
keliatan tololnya
4wied
wah di sate aja
Azril Parmen
Luar biasa
kamir
josss thour tanks
budi setiawan
Luar biasa
budi setiawan
Lumayan
Andri Iswanto
jos karya nya Thor 👍🏽
madara
Luar biasa
Franklin Sipayung
Lumayan
Restu Apih
bintangnya telat muncul
Restu Apih
klo MC udah berkembang biak pasti alurnya bakal jelek
Restu Apih
jenius yg mengecewakan
wong agung
dag-dig-dug
Anto Dwi Caem
ma teng
klo sebelum nya men tah
Anto Dwi Caem
jangan panggil aku anak kecil paman...
Anwar Mbadasia
lanjut
Anto Dwi Caem
lah yg bener tingkat kaisar apa senior kultivasi nya zhou fan..?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!