Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Hei reader cinta ku, Jangan lupa like dan beri dukungan sebanyak-banyaknya ya . Terus baca semua bab nya biar retensi nya stabil dan karya ini terus berlanjut.
Terimakasih
...****************...
Hanya saja waktu terasa salah. Annika tidak bisa serta Merta mengutarakan semua perasaan nya. Saat ini hatinya hanya dipenuhi dengan bagaimana membuat keluarga Masashi bertanggung jawab atas kematian sang kakek serta menyingkirkan keberadaan Tania.
Simpul hati nya belum benar-benar terlepas, sehingga dia tidak bisa membuat simpul cinta yang saat ini jelas di depan mata.
Perbincangan singkat hari itu membawa Annika kedalam dilema yang berat. kini hampir tengah malam, Annika masih terjaga.
Dia memahami keadaan dirinya yang juga sedang tidak aman. Setelah lama berpikir, hal yang dia membuat ayahnya tidak berkutik adalah kekuasaan. Hanya orang yang berkuasa diatas dirinya yang bisa menjamin keselamatan nya saat ini.
Sedangkan di rumah kediaman keluarga Masashi, Tania tidak ada hentinya tersenyum sambil memilih-milih perhiasan yang cocok untuknya. Dia benar-benar menganggap lamaran yang Elgar berikan adalah untuk dirinya. Jadi dia terus mempersiapkan diri untuk acara pertunangan bulan depan " menurut mama apa ini cocok?" sambil menunjukkan tangannya yang berhias gelang mewah.
Amanda mengamati dengan seksama " menurut mama cocok saja" sambil mengangguk pelan.
Sebenarnya Amanda merasa ada sesuatu yang membuat nya tidak tenang. Semua itu jelas berkaitan dengan kabar putri kandung nya yang masih belum jelas keberadaannya.
Setelah menemani Tania memilih perhiasan, Amanda pergi menemui Calvin. Lelaki itu barusaja pulang dan langsung menuju ke ruang kerjanya.
" sayang.. " panggil Amanda sambil mendekati suaminya.
Calvin sama sekali tidak merespon dia sedang mengamati berkas yang ada di tangannya.
Amanda merasa hal penting ini perlu dibicarakan. " sayang.. apa kabar Annika masih juga belum ada? Sudah hampir satu bulan kita mencarinya" tatapan Amanda terlihat begitu memohon. Dia masih seorang ibu yang memiliki hati nurani.
Calvin menghentikan aktifitasnya sejenak, dia tidak tau mengapa nama Annika terdengar sedikit mengganggu nya. Padahal dia adalah putri kandung nya sendiri.
Sejenak dia menoleh " belum, aku juga ingin segera menemukan anak itu. Tapi sampai sekarang pun dia tak bisa di lacak" nadanya sedikit ketus terbawa emosi. Antara Calvin dan Annika memang ada hal yang belum terselesaikan, utamanya masalah berkas pelaporan yang rencananya akan Annika berikan pada petugas kepolisian.
Amanda menghela nafas panjang, " lalu saat ini bagaimana kita membahas acara pertunangan itu? " sebuah pertanyaan lagi yang membuat Calvin terganggu.
Bukannya menjawab Calvin malah berbalik bertanya dengan kening mengerut " ini hanya antara Tania dan Elgar, kenapa harus melibatkan Annika?"
Amanda menyadari bahwa Calvin sekarang benar -benar telah melupakan siapa putri kandungnya yang asli. Lalu dengan sedikit emosi Amanda membalas " keluarga Sangkara sama sekali tidak menyebut nama Tania. Bagaimana jika.. "
Rasa penat dengan situasi yang tidak mengenakkan ini dengan mudah menyulut kemarahan Calvin "tidak ada putri lagi selain Tania di keluarga ini, mau siapapun yang Keluarga Sangkara inginkan, pilihan satu-satunya adalah Tania"
Perkataan Calvin benar -benar melukai hati Amanda. Selama ini dia terlalu tunduk pada Calvin. Jika hanya soal bisnis atau mungkin Perlakuan nya yang berbeda pada Annika, Amanda masih memaklumi.
Tapi mendengar jika Calvin seakan melupakan dan menganggap Annika tidak pernah ada, lubuk hati Amanda langsung tidak terima.
Sebelum pergi Amanda berkata dengan serius " tapi aku hanya pernah mengandung Annika".
Kepergian Amanda membuat Calvin semakin tidak karuan. Dia menyesal kenapa sampai terpancing emosi seperti ini. Dia tidak bermaksud melukai hati istri nya.
Tetapi rasa kesalnya kepada Annika membuat lelaki itu tidak bisa mengatur diri. Dia juga ingin segera menemukan Annika lalu mempertanyakan kenapa putri nya ingin membuka kembali kasus kematian tuan besar Masashi.
Karena tak kunjung menemukan dimana keberadaannya Annika, alhasil rasa kesal itu mengendap terlalu lama hingga menimbulkan rasa marah yang tidak pernah selesai.
Perdebatan malam itu menjadi alasan Amanda pergi dari kediaman utama. Dia memilih memisahkan diri dan tinggal dengan tenang di sebuah resort pinggir pantai.
Calvin tidak bisa mencegah dan hanya diam saja mengetahui istri pergi. Mungkin saat ini dia masih memahami alasan di balik pergi nya Amanda.
Namun berbeda hal dengan dengan Tania. Dia benar-benar terkejut mendengar kabar jika mama Amanda pergi ke resort, di tengah padatnya persiapan pertunangan nya.
" bukan nya tidak senang, saat ini biarkan mama mu memulihkan diri dulu" itulah yang Calvin katakan saat Amanda bertanya. " jika ada yang kamu butuhkan katakan saja pada Manager Dania ya" lanjut Calvin. Lalu setelah nya dia pergi ke kantor.
Amanda mengangguk sambil menatap kepergian Calvin. Rasanya kurang lengkap jika tidak ada sang ibu. Selama ini dia benar-benar menyukai sikap Amanda. Meskipun bukan ibu kandung, Amanda selalu memperlakukan dengan baik.
Untuk itu, dia berencana menyusul Amanda beberapa hari sebelum pertunangan itu diadakan.
Di sisi lain, keadaan Annika jauh lebih baik. Dia mengalami pemulihan yang sangat optimal. Bahkan saat ini dia sedang menyusun rencana agar bisa menyabotase acara pertunangan agar Tania tidak bisa datang tepat waktu.
Hari menjelang sore, setelah menyelesaikan kerjaan kantor, Elgar menyempatkan diri untuk menjenguk Annika. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu wanita.
Saat itu Annika sedang duduk di kursi taman yang juga mengarah ke arah pemandangan laut sore. Meskipun jarak lautnya lumayan jauh, tetapi Annika cukup menikmati nya dengan baik.
" aku sudah mendengar semua rencanamu dari Handoyo. tidak terlalu buruk" Elgar membuat Annika tersentak kaget.
Dia sama sekali tidak menyadari kehadiran lelaki itu yang sudah berdiri di sebelah nya. Annika mendongak, tubuh tegap Elgar terlihat sangat jelas.
Bagian lengannya terbentuk dengan jelas, apalagi postur tubuh ramping nan atletis nya tidak sanggup ditutupi oleh kemeja abu yang setengah kusut.
Annika terpaku sejenak, beberapa setelah nya baru tersadar jika ternyata Elgar juga tengah melihat nya. Annika tertangkap basah sedang mengagumi pemandangan tubuh lelaki itu. " emm.. iya. itu juga ide dari Pengacara Han" ucap Annika gugup.
Dia dengan kasar mengalihkan pandangannya kembali ke arah laut. Elgar menutupi senyum senangnya, sambil berkata " lusa aku akan menyuruh seseorang mengantarmu ke hotel dimana acara itu diadakan"
Annika mengangguk " baiklah". Setelahnya situasi menjadi hening, keduanya sama-sama menikmati moment matahari terbenam. dalam pikiran nya, mereka sama-sama memikirkan bagaimana kelanjutan dari hubungan ini. Ada harapan yang tersimpan rapat di hati mereka. Dan itu tidak akan terungkap sampai rencana mereka benar-benar selesai.
semangat kak💪