NovelToon NovelToon
Benih Pria Beristri (Terpaksa Menjadi Yang Kedua)

Benih Pria Beristri (Terpaksa Menjadi Yang Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Nikah Kontrak
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Velza

Ketika sedang dihadapkan pada situasi yang sangat sulit, Farida Agustin harus rela terikat pernikahan kontrak dengan seorang pria beristri bernama Rama Arsalan.

Bagaimanakah kehidupan keduanya kelak? Akankah menumbuhkan buih-buih cinta di antara keduanya atau justru berakhir sesuai kontrak yang ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Awal Kehancuran

Sejak kedatangan Nadia tadi, Farida tak keluar dari kamar sama sekali. Bahkan, untuk makan malam saja dia tak ikut dan mau tak mau Rama pun membawakan makanan ke kamar.

Di dalam kamar, nampak Farida tengah berbaring menghadap jendela.

"Kenapa tidak mau makan malam bersama?" tanya Rama seraya meletakkan nampan yang berisi makanan.

Farida lekas duduk saat Rama menghempaskan bobot tubuhnya di dekatnya.

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya belum lapar," jawab Farida beralibi.

"Lalu, bagaimana dengan dia? Apa kamu akan membiarkannya kelaparan?" cecar Rama seraya mengelus perut Farida.

Farida pun terhenyak karena tak memikirkan janin dalam kandungannya. Karena terlalu memikirkan ego, dia lupa akan janin yang sangat membutuhkan nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan di dalam rahim.

"Maaf, Tuan." Farida menundukkan kepala, menyadari akan kesalahannya.

"Tidak masalah, jangan pernah mengulanginya lagi. Sekarang makanlah."

Rama mengambil nampan yang dibawanya tadi lalu diletakkannya di atas pangkuan.

"Buka mulutmu," titah Rama dan diikuti Farida tanpa penolakan sama sekali.

Tak terasa, sepiring nasi beserta lauk pauknya sudah berpindah ke dalam perut Farida. Rama lalu mengambilkan segelas air agar diminum sang istri.

"Mau nambah lagi?"

"Sudah cukup, Tuan. Saya sudah kenyang," tolak Farida dengan halus.

"Kalau gitu saya keluar dulu, mau mengembalikan piring dan gelas kotornya, sekalian membuatkan susu."

Rama keluar dari kamar seraya membawa nampan tadi, sedangkan Farida hanya terdiam sambil terus menatap punggung sang suami hingga tak terlihat lagi.

"Seandainya situasi tidak seperti ini, mungkin saya orang yang paling beruntung karena menikah dengan Anda, Tuan. Dibalik sikap dingin dan tegas Anda, Anda merupakan sosok yang penuh perhatian dan kasih sayang pada keluarga," batin Farida.

**

Keesokan pagi, Rama, Mami Sinta, dan juga Farida.

"Fa, nanti kita jalan, yuk," ajak Mami Sinta disela menikmati sarapan.

"Ke mana, Mi?" tanya Farida.

"Kamu maunya ke mana? Nanti mami ngikut aja."

"E ... Boleh nggak kalau ke rumah orang tua saya? Sudah lama saya nggak ke sana," ucap Farida seraya melirik Rama, meminta izin.

"Cuma itu? Nggak ada yang lain lagi?"

"Iya, Mi."

Farida memandang Rama, seolah meminta izin melalui sorot mata. Rama pun mengangguk kecil, mengiyakan permintaan Farida. Dan tanpa sadar, sebuah senyuman terukir di bibir Farida.

Selesai sarapan, Rama bergegas berangkat ke kantor. Sementara itu, Mami Sinta dan Farida tengah bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Farida.

Di tengah perjalanan menuju kediaman orang tuanya, senyuman tak lepas dari bibir Farida. Setelah beberapa waktu harus memendam kerinduan, kini dia bisa mengobati rindu akan rumah yang memiliki sejuta kenangan.

"Apa kamu senang, Fa?"

"Iya, Mi. Walaupun hanya sejenak, tapi bisa mengobati rindu saya dengan rumah yang penuh kenangan bersama keluarga dulu."

Mami Sinta mengelus pelan kepala menantunya. "Jangan sungkan kalau kamu memang bosan di rumah. Bilang aja ke mami, nanti pasti mami anterin ke mana pun kamu mau."

"Iya, Mi, terima kasih."

......................

Di lain tempat, Nadia memainkan ponselnya seraya memikirkan cara untuk membalas Farida yang telah menggeser posisinya sebagai istri Rama.

"Aku harus membalas wanita itu, nggak akan aku biarkan dia hidup tenang karena sudah masuk ke dalam hubunganku dengan Rama. Jika aku kehilangan Rama, maka dia juga harus mengalami hal yang sama," ujar Nadia.

Nadia mengambil tas yang tergeletak di sofa, lalu dia berjalan keluar kamar hendak pergi ke suatu tempat.

Setibanya di sebuah kafe, Nadia memilih tempat duduk yang sedikit jauh dari pintu masuk agar lebih leluasa. Kemudian dia memesan minuman pada pelayan, seraya menunggu pesanannya datang dia mengalihkan perhatian dengan bermain ponsel.

Tak disangka, di tempat yang sama, Mami Sinta dan Farida baru saja sampai di depan kafe. Setelah dari rumah orang tua Farida, Mami Sinta mengajak sang menantu untuk mampir ke kafe tersebut sebelum pulang.

Saat keduanya masuk, tak sengaja pandangan Nadia melihat ke arah pintu masuk.

"Mami Sinta? Wanita itu bukannya simpanan Rama? Oh, jadi diam-diam mami juga mendukung kelakuan anaknya. Awas saja kalian, aku akan buat perhitungan," gumam Nadia.

Sementara itu, baik Mami Sinta maupun Farida tidak mengetahui keberadaan Nadia di sana.

"Fa, mami ke toilet sebentar, ya. Kamu pesan duluan aja, atau enggak samain aja pesanannya."

"Iya, Mi."

Sepeninggal Mami Sinta, dari kejauhan Nadia memandang Farida dengan senyum liciknya.

"Akan aku beri kamu kenangan yang takkan terlupakan, wanita murahan. Kita lihat saja, siapa yang lebih pantas disebut jalang?"

Nadia beranjak dari kursinya, lalu melangkahkan kakinya menuju meja Farida.

"Ekhem, ternyata ada pelakor di sini. Pasti lagi menikmati jadi Nyonya Rama, ya. Padahal, dari wajah dan penampilan sama sekali nggak pantas menyandang status sebagai orang kaya," sarkas Nadia sambil menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Farida.

"Gimana rasanya jadi istri orang kaya? Pasti enak, dong. Ups, lupa, kamu kan wanita perusak rumah tangga orang. Udah pasti pakai ilmu buka paha buat menggaet pria kaya biar bisa menikmati hidup enak."

"Maksud Anda apa? Siapa yang merebut suami orang?" tanya Farida dengan suara bergetar.

"Masih belum sadar juga, ya, kamu. Jelas-jelas kamu sudah masuk dalam rumah tanggaku dengan Rama, lalu diam-diam menghasut Rama supaya ninggalin aku yang notabene sebagai istri sahnya. Bahkan, kamu sekarang sudah hamil anak Rama, suamiku," teriak Nadia dengan lantang.

Seluruh pengunjung pun langsung melihat perdebatan itu, bahkan ada yang merekamnya diam-diam.

"Semuanya, dengarkan saya. Terutama wanita yang sudah bersuami, jaga suami kalian baik-baik jangan sampai kalian menjadi korban pelakor ini. Wanita ini diam-diam merebut suami saya, hingga membuat suami saya lebih memihak dia dibanding saya sebagai istri sahnya."

Seketika pengunjung kafe saling berbisik dan termakan dengan omongan Nadia. Farida hanya bisa tertunduk dengan wajah pias karena perlakuan Nadia. Apa yang dikatakan Nadia tak sepenuhnya salah, tetapi juga tak sepenuhnya benar.

Nadia yang melihat Farida tak kuasa membantah langsung tersenyum puas, setidaknya dia sudah membuat Farida malu di depan umum. Dia pun langsung pergi meninggalkan Farida yang kini sudah berurai air mata.

Tak berselang lama, Mami Sinta sudah kembali dari toilet. Namun, merasa heran karena seluruh pengunjung melihat ke arah Farida dengan tatapan mencibir dan ada juga yang berbisik menghina Farida dengan sebutan pelakor.

"Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu sewaktu aku ke toilet tadi? Kenapa semua pengunjung menatap Farida seperti itu?" batin Mami Sinta.

Mami Sinta langsung duduk di hadapan sang menantu. "Fa, apa terjadi sesuatu?"

Farida lantas mendongak menatap sang mertua. "Kita pulang sekarang, Mi."

Tanpa bertanya lagi, Mami Sinta langsung merangkul menantunya lalu pergi dari kafe tersebut. Mami Sinta sangat yakin telah terjadi sesuatu pada menantunya itu, tetapi beliau tidak berani bertanya secara langsung.

Rama, kamu pulang sekarang. Penting!

Begitulah isi pesan yang dikirim Mami Sinta pada Rama.

1
Marini Suhendar
lanjut thor..sementara saya tarik napas dulu 😁
Rieya Yanie
semoga lekas pulih kak..aamiin
Velza: aamiin 🙏💖
total 1 replies
Rieya Yanie
jangan lama lama up nya kak..semangat
Blu Lovfres
lepaskan, farida dgn .kasih bayaran yg lebih mahal.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!