Kejadian ini bermula saat Riza Adiatama (25) yang seorang penyandang Autisme kabur dari kurungan jeruji besi di kediamanya, Dia sudah bosan dengan orang orang terdekatnya yang malah memperlakukan dia secara tidak manusiawi.
Di tengah pelariannya dia bertemu dengan sesosok gadis cantik bernama Velisha Widadari, Dara jelita yang berusia 22 tahun itu berprofesi sebagai penjual makanan cepat saji di sebuah stand pinggir jalan, demi menghidupi keluarga dan membiayai kuliahnya,
Pertemuan itu menjadi awal kedekatan natural mereka yang tanpa memperdulikan latar belakang masing masing.
# Hanya Tulisan Sederhana 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anas seanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TA 24
Riza menggendong Velisha dengan sesekali memperhatikan wajahnya yang sayu di pundaknya, tanganya yang terurai ke dada Riza dan tanpa berpegangan membuat dia sedikit khawatir kalau Velisha bisa tergelincir kapan saja.
Tapi akhirnya Riza sampai juga dengan selamat di depan pintu rumah Velisha, Riza juga mengetuk pintu dengan kakinya, karena tanganya memegangi Velisha.
Tidak lama pak Beni yang kondisinya sudah membaik pasca di rawat langsung membukakan pintu rumahnya.
"Loh Riza, Kenapa Velisha ?" tanya Pak Beni
"Velisha ketiduran paman" ucap Riza tersenyum.
"Oh ya sudah langsung ke kamarnya saja" ucap pak Beni .
Riza segera membawa Velisha ke kamarnya, dan perlahan merebahkannya di tempat tidurnya dengan bantuan pak Beni.
"Aneh-aneh saja Ini anak, masa ketiduran sampai segitu lelapnya" ucap Beni.
"Mungkin dia lelah paman" ucap Riza.
"Iya, paman sangat memakluminya, dia memang gadis yang sangat gigih, mungkin demi mengejar cita-citanya yang ingin sukses dengan usahanya sendiri" ucap Beni.
"Saya yakin dia pasti akan menggapai cita citanya itu" ucap Riza.
"Iya, Paman juga berharap begitu" ucap Beni
"Kalau begitu saya langsung pulang paman" ucap Riza.
"Iya, Iya, terimakasih nak Riza" ucap pak Beni
Riza segera pergi dari kediaman Velisha dan langsung pulang kembali ke kediman kakeknya untuk beristirahat juga
…
Keesokan paginya Velisha terbangun dengan kaget di tempat tidurnya "Hah?, bagaiamana caranya aku bisa pulang?, bukan kah semalam.."
"Kamu sudah bangun?, tadinya mau ayah bangunkan" tanya pak Beni.
"Kok aku bisa di sini yah?" tanya Velisha.
"Apa kamu mabuk semalam?, masa tidak ingat apa apa" tanya Beni.
"Mana ada aku mabuk, aku hanya pergi makan malam saja, tapi aneh juga ya, kenapa aku bisa tidur di tempat seperti itu, sangat memalukan" ucap Velisha bingung sendiri,
"Nak Riza yang menggendongmu pulang semalam ke rumah" ucap pak Beni
"Benar benar memalukan" ucap Velisha langsung mentupi wajahnya sendiri.
Setelahnya dia segera beranjak untuk memulai harinya lagi.
.
.
Velisha segera bersiap pergi kuliah dengan normal, tidak seperti sebelumnya yang selalu terburu buru karena takut ketinggalan bus.
"Yah, Untuk makan Siang nanti sudah aku siapkan di meja, ayah bisa memanaskannya sedikit jika mau" ucap Velisha.
"Iya, hati hati di jalan kamu" ucap Beni melihat putrinya sudah akan berangkat kuliah.
"Iya, aku pergi ya"
Setelah keluar Rumah Velisha langsung menghubungi nomor yang sebelummya mengantarnya ke kampus.
"Hallo, aku mau berangkat kuliah lagi sekarang, tunggu di depan ya, yuk, terimakasih" ucap Velisha
Dan semapianya di ujung jalanan gang Motor hitam itu jiga sudah ada di sana.
"Pagi" sapa Riza dari balik visor helmnya lagi.
" Pagi, cepat juga datangnya, deket ya?" tanya Velisha.
Riza langsung memberikan helm untuk Velisha
"Lumayan" ucap Riza.
Velisha segera memakai helmnya lalu naik ke moge Riza.
"Sudah pak, ayo jalan" ucap Velisha.
Tanpa basa basi Riza segera melajukan mogenya untuk kembali mengantar Velisha ke kampusnya.
Di tengah perjalanan...
"Pak, kata temen temen saya motornya mahal, ya?, kok di pakai ngojeg sih pak?" tanya Velisha
Meski suara Velisha samar samar, Riza masih bisa mendengarnya
"Saya tidak tau,, ini punya orang mbak" ucap Riza dengan tersenyum di balik helmnya
"Owh, apa gak sayang pak?" tanya Velisha.
"Sayang banget, cuma kan punya orang" ucap Riza.
"Lho, kok gitu, harusnya gak perlu sayang kalau punya orang, nanti giliran di ambil pemiliknya nyesek lho pak" ucap Velisha.
"Itu resiko, yang penting sayang saja dulu" ucap Riza.
"Hmmh, aneh bapak ini" ucap Velisha dengan tersenyum, dia tidak tau kalau yang di jawab Riza bukanlah soal motor, tapi soal dirinya.
Setelah beberapa saat mereka pun tiba di kampus Velisha, dan Velisha meminta untuk berhenti tepat di depan mobil Zidan.
"Sebelah sana pak" ucap Velisha
"Baik" ucap Riza
Riza langsung berhenti tepat di depan mobil Zidan.
Sementara Zidan langsung meloncat turun dari cup mobilnya saat melihat motor Riza datang dengan Velisha di belakang nya.
"Oh, jadi elo rupanya yang kemarin anterin Velisha, Boleh juga motor lu, anak mana lu?" tanya Zidan mendekat.
Velisha langsung turun dan menghampiri Zidan, dan tanpa basa basi langsung menamparnya,
'Plakkk'
Suara tamparan yang renyah terdengar di pipi Zidan.
"Awhhh, apa apan kamu Vel, harusnya aku yang marah" ucap Zidan
"Apa maksudmu memukuli Ija, hmm?" ucap Velisha memasang wajah galak.
Riza sampai mengerenyitkan matanya karena ngilu melihat tamparan dari Velisha itu, dia tidak menyangka kalau Velisha yang biasanya lembut dan sopan akan melakukan hal itu.
"Hhhh, apa maksudmu, aku tidak paham?" ucap Zidan.
"Jangan pura pura bodoh, minta maaf padanya, atau kita putus" ucap Velisha.
Riza sampai terbengong di balik helmnya saat mendengar perkataan Velisha.
"Apa, putus?, yang bener saja sayang, hanya karena si bodoh itu mengadu yang tidak jelas, kita putus?, itu konyol" ucap Zidan.
"Aku hanya meberimu dua pilihan itu saja, tidak ada opsi ketiga, jadi terserah kamu mau pilih yang mana" Velisha langsung Beranjak Pergi melewati Zidan.
"Rrggghh, Benar benar sialan si bodoh itu, kenapa Velisha sangat membela dia" geram Zidan tanpa sadar kalau Riza adalah pria yang di depanya.
Zidan lalu mengalihkan perhatiannya kepada Riza yang di motor lagi,
"Heh lu belum jawab pertanyaan gue, anak mama lu?" tanya Zidan
Riza tidak berniat meladeni Zidan, dan dia langsung mengangkat jari tengahnya ke arah Zidan.
Zidan tentunya sangat marah melihat itu, tapi motor yang di pakai Riza sekarang cukup menegaskan kalau kasta mereka tidak berada di level yang sama, nyalinya menciut karena dia takut akan rugi jika dia harus membuat masalah dengan orang yang memiliki latar belakang keluarga lebih kuat dari keluarganya.
Jadi Zidan hanya menggeretakan giginya menahan amarah itu.
"Cu-pu" ucap Riza yang melihat lawanya tidak breaksi, dia langsung melajukan mogenya dan berlalu dari hadapan Zidan.
"Ergghhh, sial" Zidan berbalik dan langsung menendang velg mobilnya sendiri
'Buuukkk' "Awwwh, aw,, aaah, sakit" erang Zidan langsung memegangi ujung sepatunya karena kesakitan oleh tingkahnya sendiri.
…
Sementara itu Raya dan Hana baru sampai di kelas mereka, dan langsung menghampiri Velisha.
"Vel, ada apa sih?, tumben lu semarah itu kr Zidan?" tanya Raya yang tentunya tau apa yang terjadi.
"Zidan kemarin memukuli Riza saat aku tidak ada, jadi aku sangat kesal padanya", ucap Velisha
"Jadi selingkuhan kamu tuh yang mana sih Vel?, Ija, atau yang naik moge itu?, kenapa Zidan malah memukuli Ija" tanya Hana.
"Kok nanyanya gitu sih?, aku gak selingkuh girl" ucap Velisha
"Oh, kupikir kau serius dengan perkataanmu kemarin pada Zidan" ucap Hana
"Enggaklah, itu cuma gimik doang maksudnya" ucap Velisha
"Iya juga gak papa kali Vel, seperti yang lu bilang kemarin, kalau itu fair fair saja kan, toh Zidan juga selingkuh di belakang lu" ucap Raya
"Iya, tapi kalau ayahku sampai tau pasti dia ngomel ngomel 'bukanya kuliah yang bener malah main mainin perasaan anak orang', kalian tau sendiri kan kalau ayah marah, takutnya sakitnya kumat lagi nanti, juga aku tidak segampangan itu, apa bedanya aku dengan Zidan kalau aku juga seperti itu" ucap Velisha.
"Iya sih" ucap Raya tersenyum.
...~•~...
semangat 💪💪
msih pnsaran knpa Riza gk jjur aka
1 vote utkmu thor..💪💪