NovelToon NovelToon
Reporter Indigo

Reporter Indigo

Status: tamat
Genre:Horor / Rumahhantu / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Tamat
Popularitas:632.2k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Dendy Saputra, seorang reporter yang menyewa rumah tua jauh dari kota. Bermula muncul hal gaib dan misterius dari rumah itu. Hingga ia menyadari jika dirinya adalah seorang Indigo.

Mata batinnya pernah ditutup lantaran pernah memiliki musibah yang hampir merenggut nyawanya akibat kelebihannya itu.

Lama-kelamaan dia pun terbiasa berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.

Dapatkah Dendy menguak tabir misteri kematian orang-orang yang meninggal secara misterius?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkuaknya Pengirim Teluh

"Aku punya ide, gimana kalau kita taruh kamera cctv dekat rumah dukun itu. Buat buktiin, bener gak kalau pekerjaan sampingannya pengemis," ucap Key

"Key, mahal cctvnya. Kita gak punya peralatan canggih kayak buatan Andi Sudirman,"

"Siapa tuh, nama pahlawan kok ada Sudirmannya?"

"Bukan. Itu loh temannya detective Wasabi, dia programmer sekaligus bisa nyiptain alat-alat canggih buat mata-mata," jelas Dendy

"Ini Real, film atau Drakor sih,"

Dendy menipiskan bibirnya, sedikit kesal dengan Key karena wanita itu tidak mengenalnya. Padahal seorang reporter harus tahu berita terkini, ter-hits dan terupdate.

"Dahlah apapun itu, Oh aku punya ide lagi nih. Gimana kalau aku ngata-ngatain tuh dukun, buat pembuktian bener gak sih dia yang nyelakain aku,"

"Gila ya, aku gak mau ahh jadiin kamu tumbal,"

"Dengerin dulu yank, ini ide manjur banget. Trus abis itu, kita pantau terus rumahnya dengan cara kita kirim Banthet kesana. Di kalung Banthet, kita kasih microphone atau kamera mini. Ada kok dijual di Tokopedia kamera mininya," ucap Key memberikan ide

"Itu ide gila yank, aku gak mau nanti kamu kena Teluh macem-macem apalah sebagainya. Ya kalo cuma luka, kalau berakhir seperti Kakaknya Ibu kos, gimana?

"Bagaimana kalau saya yang menjadi sasarannya. Saya juga ingin membalaskan dendam pada dukun itu," ujar Bu Ningrum seakan-akan menyerahkan dirinya.

Dia berpikir biarlah tak mengapa, jika benar pelakunya adalah Sumanto, Ningrum ingin pria itu diadili seadil-adilnya. Agar hatinya tenang.

Dendy tampak berpikir, jujur saja dia takut bermain-main dengan dukun.

"Baiklah jika itu keinginan ibu, saya akan berusaha agar dukun itu tertangkap. Semoga saja dugaan kita benar,"

Dan mereka pun mulai mempersiapkan rencananya. Dimulai dari menyiapkan perlengkapan mengintai. Kamera record spy mini, microphone. Permen karet jika dibutuhkan untuk menempel, selain itu makan permen karet juga bisa mencegah kita agar tidak gugup.

Bukan Banthet yang di pancing masuk kedalam rumah mbah dukun tersebut melainkan kucing liar yang selalu datang ke kos-an.

Banthet sendiri sebenarnya kucing peliharaan, yang tidak tahu siapa pemiliknya. Tetapi Key tetap membiarkan kalung pengenal milik Banthet terpasang dilehernya. Key juga sudah memasang foto Banthet di sekitar rumah kontrakan Dendy, tetapi sampai sekarang belum juga ada yang menghubungi dirinya. Mungkin sudah takdirnya jika Banthet untuk Key.

Keesokan harinya. Dendy rela mengintai dari jauh dari jam 4 pagi. Siapa tahu dukun tersebut ingin beribadah di masjid, maka Dendy menungguinya. tetapi sampai subuh tiba, dukun tersebut tidak keluar rumah juga. Ia pun bergantian dengan Key untuk berjaga.

Rencana kedua dijalankan, ibu kos kerumah sang dukun pagi hari setelah subuh berakhir. Ia menggedor-gedor pintu rumahnya dengan keras

"Mbah... buka Mbah... tolongin mbaaah," seru Ibu Kos

Beberapa menit kemudian pintu terbuka, Mbah Sumanto masih mengenakan baju yang kemari ia pakai dan celana hitam klimis yang menggantung diatas lutut.

"Ada apa Bu Ningrum," tanya Mbah Sumanto dengan raut wajah baru bangun tidur.

Pintu rumahnya terbuka, cepat-cepat Dendy menyuruh kucing itu masuk. Tetapi malah kucing itu memutari kaki Ibu kos.

"Anu Mbah tolong itu ada anak kos saya kok kesakitan ya tolong di tengok," ucap Ibu kos berbohong.

"Hemm bentar ya, aku ambil barang-barang ku," Mbah Sumanto masuk ke dalam.

Ibu kos pun memancing kucing itu dengan makanan. Si kucing mengendus, lalu Bu Ningrum melempar makanan tersebut ke dalam rumah mbah Sumanto. Kucing berhasil masuk. Ibu Kos terus melempari makanan kedalam agar kucing tersebut tidak keluar lagi.

Tak berapa lama Mbah Sumanto keluar dari rumah dengan perlengkapan dukunnya.

Key berpura-pura kesurupan, dengan menyanyikan lagu sinden yang tadi ia nyanyikan. Sebenarnya itu suara sinden dari YouTube. Key hanya komat Kamit mengikuti lagu. Di tiap sudut tempat kos tersebut telah dipasang alat perekam sebuah handycam. Tetapi karena bentuknya yang besar sehingga disembunyikan dibalik pot tanaman hiasan.

Ibu kos masuk bersama Mbah Sumanto.

"Itu Mbah, tadi dia kesakitan. Trus malah nyinden. Dia seperti mbak Sekar," ucap Bu Ningrum

"Sekar....," gumam dukun itu sedikit ketakutan.

"Ayo Mbah, kok diem aja. Bisa gak sih. Atau jangan-jangan situ dukun palsu ya?" ucap Bu Ningrum sengaja berkata buruk.

"Apa maksud kamu, jangan sembarangan nuduh ya," Sumanto marah dan dia hendak memukul Ningrum.

Tetapi Key menggenggam tangan Sumanto dan melemparkannya mengenai Buffett ruang tamu. Key benar-benar kesurupan arwah Sekar.

"Kowe wis mateni aku. Aku bakal matèni kowé saiki!" ujar Sekar marah dengan mata melotot

(Kamu sudah membunuh aku. Aku akan membunuh kamu sekarang)

Sumanto kesakitan, ia juga kesulitan untuk beranjak bangun karena perutnya yang membuncit.

"Jangan mendekat!" teriak Sumanto

"Apa! Kamu membunuh kak Sekar?" ucap Ningrum

"Tidak, aku tidak membunuhnya!" Dukun itu masih mengelak.

Sementara Kucing itu tidak begitu jelas menangkap gambar. Tidak sesuai ekspektasi. Si kucing malah mendengkur asik di rumah itu. Dendy pun mencongkel masuk kedalam rumah si dukun.

Menelusuri isi rumah yang bau pengap, bau darah amis dan bau bangkai. Rupanya ada bangkai tikus di dapurnya. Tikus tersebut sudah kaku dan ada jarum yang ditusuk di tubuhnya dan masih melekat.

Dendy masuk keruangan yang redup dan ada lilin yang terjaga disana. Semuanya telah direkam Dendy dengan handycam. Yang bikin merinding adalah ada tiga foto wanita di mejanya dan banyak darah diatasnya.

Mengerikan....

"Apa yang terjadi jika lilin ini dipadamkan? Dan apa yang terjadi jika foto ini dibakar? Apakah bisa memutuskan Teluh itu?" gumam Dendy.

"Heh! Mau apa kamu dasar bocah!" pekik Sumanto.

Dendy menoleh dan wajahnya Langsung terkena tinjuan Sumanto

Debuug

Pipinya terasa sakit, karena Sumanto memakai cincin batu akik yang besar-besar.

Sumanto berhasil lolos dari rumah kos, tentu saja disana wanita semua. Harusnya Dendy mengawasi mereka juga.

Rencana pun kacau.

Tidak ada rencana lain. Mau tidak mau Sumanto harus ditangkap saat itu juga. Tapi bagaimana caranya.

Sumanto mengangkat Dendy dan menghajarnya lagi, tetapi Dendy menepisnya. Ia berganti memukul Sumanto. Meskipun sudah tua tetapi Dendy tidak punya pilihan. Dia tidak tahu apa yang Sumanto lakukan jika dia tidak membalas.

Tak berapa lama ada suara berisik dari depan rumah Mbah Sumanto. Dendy ingin keluar dari kamar tersebut tetapi Mbah Sumanto menangkapnya dengan memeluknya dari belakang.

"Mau lari kemana kamu ahhaaha," ucap Sumanto berkata dekat dengan telinga Dendy

Astaghfirullah mulutnya bau banget batin Dendy

Dengan sekuat tenaganya ia ingin menjatuhkan Dendy, tetapi Dendy yang masih muda bisa menahannya agar tidak terjatuh. Mbah Sumanto mengulangi lagi, dia mengumpulkan semua tenaganya dan menjatuhkan Dendy.

Dendy kalah karena Mbah Sumanto naik ke punggungnya, saat ia bertumpu dengan satu kakinya pria itu tertawa terbahak-bahak di samping wajahnya. Dendy tak kuasa menahan aroma bau mulutnya hingga ia terpaksa menjatuhkan diri.

Tetapi naas, Mbah Sumanto mengeluarkan keris kecil dari kantongnya dan mengucapkan mantra. Ia hendak menikam Dendy dengan bilah kerisnya.

Pak RT dan beberapa warga berhasil mendobrak pintu rumah Mbah Sumanto. Dan saat Pak RT membuka ruangan untuk ritual, ia melihat Mbah Sumanto ingin menikam Dendy.

Mbah Sumanto, si dukun Jawa pun ditangkap. Ada bukti foto anak kos dan beberapa hewan sebagai tumbal teluh. Semuanya dibakar habis dan teluh yang dilemparkan ke anak kos itu pun hilang.

Ajaibnya mereka tak merasakan sakit lagi. Meski bekas luka tersebut masih ada.

.

.

.

"Mbah Sumanto 60 tahun, dukun Jawa yang masih aktif mendalami ilmu perdukunannya kini di tangkap oleh polisi. Warga setempat memergoki dukun tersebut bertindak kriminal dengan mengarahkan keris ke arah seorang reporter yang telah mengetahui jika dirinya membuka praktek ilmu hitam. Ia juga mengaku sering menggunakan santet, teluh, guna-guna dan ilmu hitam lainnya yang ia miliki untuk mengerjai orang-orang yang tidak ia suka. Terkadang ada juga orang yang memakai jasanya untuk menyantet seseorang namun dukun tersebut tidak ingin mengakui siapa saja yang telah menggunakan jasanya," Key melaporkan beritanya dan Dendy sebagai kameramen dengan bermodalkan sebuah handycam

"Dukun tersebut juga mengakui jika dirinya pernah mengirimkan Teluh pada seorang wanita yang ia sukai, hingga meninggal. Dikabarkan jika wanita itu tengah hamil saat dukun tersebut membunuhnya lewat kiriman Teluh. Semuanya hanya karena perasaan sakit hati. Saya Key Savana melaporkan dari tempat kejadian,"

"Cut," ujar Dendy memberikan aba-aba

"Bagus sih yank cuma kamu nanti di sepil sama pak Aksa. Karena ikut-ikutan aku bikin laporan mistis,"

"Yah abis, jenuh banget tiap hari suruh cari berita kriminal politik, ya adanya kriminal mistis mau gimana lagi coba,"

"Ya, yang penting kan kita dapat berita, dari pada enggak sama sekali," ucap Dendy

"Nah itu tau. Abis ini kamu balik ke kontrakan?"

"Iya, masak mau nebeng si Agus terus ehehe,"

"Makannya cari kontrakan kok yang dekat kampung, jauh kan dari kerjaan,"

"Abisnya tenang sih Key, setelah teror arwah Dintaka itu udah gak ada lagi yang usik. Mbak Kunti yang nongkrongnya di atap juga gak pernah bikin jantungan lagi. Malahan kita sering curhat,"

"Astaga yank, nanti kamu kebiasaan ngobrol sama setan, hiiiy serem ah,"

"Hehe kan dia gak ganggu yank, terkadang kalo dia nampakin diri, kitanya aja yang panik kalo lihat dia,"

"Ya namanya juga takut liat wajahnya ya panik lah. Oh ya besok aku pulang kampung, kamu...jadi gak?" tanya Key mengingatkan

"Jadi apa?" Dendy sengaja pura-pura lupa

"Ih katanya mau lamar aku,"

"Hehe ya jadi. Ini Mama sama papa udah di rumah kontrakan. Besok kita mau berangkat bareng ke Jogja, atau kamu pake travel?"

"Pake travel, kan udah pesen. Lagian canggung pasti kalo semobil sama camer hehe,"

"Heleh lebay, kan udah akrab ma Mama masak canggung,"

"Ya pokoknya canggung, perjalanan Jakarta ke Jogja kan bukan sejam dua jam Dendy,"

Dan mereka pun berbincang-bincang tentang hal lain sembari berjalan menuju tempat kosan Key.

1
Quinn Jess Apriliasyah
Bagus
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒑 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒏𝒂𝒔𝒊𝒃 𝑨𝒘𝒂𝒏 𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 🤔😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒘𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒊 𝒄𝒖𝒍𝒊𝒌 𝑭𝒂𝒃𝒊𝒐 𝒌𝒍 𝒃𝒌𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒂𝒏 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑲𝒆𝒚 𝒎𝒆𝒓𝒕𝒖𝒂 𝒊𝒅𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒖 😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑲𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒊𝒆" 𝒚𝒈 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒇𝒂𝒏𝒔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒘𝒆𝒆𝒕𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒃𝒐𝒌 𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒂𝒔𝒕 👍👍👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓 𝑫𝒆𝒏𝒅𝒚 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒚𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒑" 𝒌𝒆𝒏𝒂 𝒂𝒎𝒖𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑲𝒆𝒚 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒚𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒌𝒆 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒆𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒚𝒂 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒘𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒍𝒐𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒉 𝒋𝒅𝒏𝒚𝒂 𝑲𝒊𝒏𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑨𝒓𝒚𝒂 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝒑𝒍𝒊𝒏 𝒑𝒍𝒂𝒏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!