Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama ANASTASIA ZAFFRINA CHELSEA CORNELIA. Ia di pisahkan dari keluarga kandungnya, dan diperlakukan dengan tidak adil olah keluarga angkatnya, hingga akhirnya ia di usir dan pergi ke negara lain dan mendirikan sebuah perusahaan miliknya sendiri. Ia juga seorang leader mafia paling d takuti no 2 dunia.
Saat menjalani hidupnya tanpa keluarga, ia bertemu dengan teman2 yang dapat ia andalkan dan setia. Suatu hari ia bertemu kembali dengan seseorang dari masa lalunya yg selalu ia rindukan.
Bagaimanakah kehidupan ANASTASIA kedepannya? Akankah ia bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon taagustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 22.
" Aku akan menikahinya jika dia mau. " ucap Damian dengan sangat percaya diri.
" Benarkah?. " tanya Diana memastikan.
" Tentu. " jawab Damian pula sambil melirik ke arah Anastasia yang mencoba menghindari tatapan nya.
Semua orang dibuat mematung tidak percaya dengan ucapan Damian, apalagi saat melihat nya tersenyum begitu senang. Anastasia hanya menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang kembali memerah.
" Damian, apa kau serius?." tanya Zaroon.
" Memang kenapa?." tanya balik Damian
" Iya, kami terkejut saja saat kau bicara seperti itu. Biasanya kan kau tidak pernah tertarik kepada wanita, bahkan kami mulai berpikir kau tidak normal. " jelas Justic.
" Kurang ajar, aku masih normal. " ucap Damian kesal.
Mereka kembali tertawa karena berhasil membuat Damian kesal. Anastasia merasa sedikit senang karena Damian mencarinya, dan tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun meski dia sangat populer dikalangan perempuan.
" Itu bagus, tadinya aku ingin menghajar mu jika ternyata kau seorang ba*****n. Apalagi saat tahu kau mencium Anastasia kemarin. " ucap Veronica.
" VERONICA!!. " bentak Anastasia.
Teman-teman Damian langsung menatap kearahnya meminta penjelasan atas ucapan Veronica. Damian hanya menatap mereka datar sedangkan Anastasia semakin malu dengan apa yang terjadi.
" Serius!!, dia mencium nya?! " tanya Justic, yang dibalas anggukan dari Vero dkk.
" Kapan?. " tanya Leo.
" Jangan-jangan, saat kau memintanya bicara dengan mu. " ucap Ryuzen.
" Wah, wah. Aku tidak menyangka. " ucap Zaroon.
" Berisik, diamlah!. " sela Anastasia yang merasa kesal.
" Iya, lebih baik kita bicarakan hal lain saja. Kami tidak mau dibanting oleh nya. " ucap Cassandra.
" Aku setuju, aku tidak mau jadi sasaran tembak. " sahut Katania.
Mereka pun beralih membicarakan hal lain karena tidak mau menjadi pelampiasan saat Anastasia kesal. Sedangkan dari tadi Damian hanya diam saja tanpa menjawab perkataan teman-temannya.
Setelah puas mengobrol Anastasia dkk pun memutuskan untuk melanjutkan jalan-jalan mereka, Damian dan teman-temannya juga memutuskan untuk mengikuti Anastasia karena mereka mau membicarakan beberapa hal lagi.
Tapi ditengah perjalanan mereka mulai merasa curiga karena Mall terasa lebih sepi dari sebelumnya, hanya ada beberapa orang dan mereka terus memperhatikan mereka.
" Hei, ini cuma perasaan ku atau mereka mamang memperhatikan kita?. " tanya Justic.
" Sepertinya bukan, tempat ini juga jadi lebih sepi. " ucap Ryuzen.
Saat tengah berdebat dengan situasi saat ini, Anastasia tiba-tiba saja menghentikan langkahnya dan membuat mereka bingung.
" Ada apa, Nana?. " tanya Cassandra.
" KELUARLAH, AKU TAHU KALIAN DISINI! " teriak Anastasia dengan nada suara dingin.
Seketika mereka pun sudah dikepung oleh orang-orang bersenjata, Vero dkk dan Damian dkk pun mulai waspada dan mengambil senjata yang mereka sembunyikan.
" Cih, siapa mereka ini. Menyusahkan. " decih Zaroon.
" Black Ocean, sepertinya mereka mau balas dendam karena kami menggagalkan transaksi ilegal mereka. " ucap Veronica.
" Veronica bawa Lucas dan Diana menjauh, Leo atur kamera pengawasnya, Katania kau tahu apa posisimu, kan. " ucap Anastasia dingin.
" Mengerti. " ucap mereka serempak.
Mereka pun pergi melalui lorong sempit yang tidak dijaga oleh para anggota Black Ocean untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Anastasia. Tidak ada yang mengejar mereka karena urusan mereka adalah dengan orang yang memberi mereka perintah.
" Lady Sia, ikutlah dengan kami. Maka kami akan membebaskan mereka. " ucap salah satu dari mereka.
" Lady sia?. " batin Zaroon.
" Hah, siapa yang mereka maksud?. " batin Justic.
" Apa dia ada diantara kita?. " batin Ryuzen
" Wah, gawat nih. " batin Cassandra.
Sedangkan Damian dan Anastasia hanya menatap mereka tajam.
" Kenapa aku harus ikut kalian?. " tanya Anastasia dingin.
Zaroon dan yang lainnya ( kecuali Cassandra dan Damian)terkejut karena Anastasia menjawab ucapan orang-orang itu, seolah dialah yang dimaksud. Dan menang iya.
" Ketua kami ingin bertemu dengan mu. "
" Pfttt... Apa Roy kehilangan akalnya. Dia hanya mengirim kalian untuk menangkap ku. " ucap Anastasia menyeringai
Damian tersenyum melihat keberanian yang ditunjukkan oleh Anastasia, sedangkan Zaroon dan yang lainnya masih bingung dengan apa yang Anastasia ucapkan.
" Kami ada 100 orang, itu sudah lebih dari cukup untuk menangkap mu. "
" Oh, sombong sekali. Apa kau tahu, orang bilang terlalu percaya diri bisa membuat mu kalah di awal permainan. " ucap Cassandra.
" Sebaiknya kalian menyerah saja, kami sudah mengepung kalian. "
Tawa mengerikan seorang gadis terdengar begitu nyaring di tempat itu, Damian dan teman-temannya pun mengakui kalau tawa itu cukup mengerikan dan tidak cocok dengan penampilan yang dimiliki Anastasia.
" Hahahaha... menyerah? Pada cecunguk seperti kalian? hahaha.. jangan mimpi!. " ucap Anastasia.
Anastasia dibantu Cassandra langsung mengangkat senjatanya dan menembaki para anggota Black Ocean secara brutal. Damian dan teman-temannya pun jadi kagum melihat mereka menembaki orang-orang itu tanpa merasa kesulitan sama sekali, mereka tidak menyangka gadis yang baru mereka temui itu memiliki sisi iblis yang sangat mengerikan.
Kemudian Damian dan yang lainnya pun membantu Anastasia dan Cassandra untuk membereskan orang-orang Black Ocean.
Saat pertarungan semakin memanas, Anastasia mulai kesulitan karena kehabisan peluru. Ia membuang senjata nya dan memilih untuk menggunakan tangan kosong, tidak lama kemudian suara yang tidak asing bagi Anastasia dan Cassandra datang dan memanggil mereka.
" Lady, Cas. " ucap Adrian.
Adrian dan Stev datang bersama karena panggilan dari Veronica. Adrian melemparkan sebuah katana kesayangan Anastasia kepada sang Lady, dan disambut baik oleh nya.
" Tepat waktu, Adrian. " ucap Anastasia setelah menangkap katana nya.
Anastasia mulai menebas orang-orang yang ada di hadapannya, Adrian dan Stev pun masuk ke dalam pertarungan dan membantu mereka. Ditengah pertarungan Anastasia melihat beberapa sniper yang sedang bersembunyi, ia pun langsung menghubungi Katania menggunakan alat komunikasi yang selalu ia bawa.
" Katania, 50 meter arah jam 9, dua orang arah jam 4, dan 100 meter arah jam 7." ucap Anastasia memberikan komando.
" Dimengerti... Lock on.... Shoot.. " ucap Katania.
Para sniper itu pun langsung meregang nyawa di tempat, karena Katania. Disaat yang sama Anastasia dan yang lainnya pun sudah membereskan orang-orang yang telah menyerang mereka.
memang sih ini cm novel,,tp pembaca kan jg boleh berkomentar.
bukannya compeni