NovelToon NovelToon
Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Reinkarnasi / Harem / Mengubah Takdir
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.

Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Debu di jalanan mulai mereda ketika barisan kuda berhenti hanya beberapa langkah dari tenda utama pengungsian. Obor-obor bergoyang diterpa angin malam, menampakkan wajah para prajurit elit istana yang mengenakan jubah naga putih.

Di bagian depan, seorang pria turun dari kudanya.

Li Feng.

Wajahnya sedikit tertutup tudung hitam, tetapi sorot matanya tenang, tajam, dan mengintimidasi tak mungkin disalahartikan. Semua penjaga spontan menunduk.

Zhi Dao berdiri setengah melindungi Wen Lang, sementara Mei Lian memandang bingung melihat rombongan mewah itu.

Li Feng melangkah maju perlahan.

Wen Lang berdiri menunggu, tubuh tegap, ekspresi tidak berubah.

Namun ketika mata Li Feng menangkap wajah itu wajah yang sudah ia cari selama tiga tahun

langkah Kaisar terhenti. Tatapannya bergetar.

Suara malam terasa membeku.

“Apa kau Wen Lang…” gumam Li Feng pelan.

Han Sunyi merasakan sesuatu yang asing menyentuh dadanya. Kerinduan. Tersamar begitu rapat hingga ia lupa pernah memilikinya. Tetapi ia menahan diri, menjaga sikap dan identitas.

“Yang Mulia Kaisar,” sapa Wen Lang dengan suara berat khas suara lelaki yang ia gunakan saat menyamar.

Li Feng memandangnya lama terlalu lama seolah sedang menunggu penyamaran itu runtuh dengan sendirinya.

“Kau yang mengirim surat itu?” tanya Li Feng.

“Benar.” Suara Wen Lang tegas, namun di baliknya ada getaran kecil yang hanya diperhatikan Kaisar.

Sebelum Li Feng sempat melanjutkan, suara dari arah selatan terdengar.

“Nona! Kami sudah—”

Bai Ren berlari membawa kantung ramuan besar, wajahnya pucat setelah perjalanan jauh. Ia berhenti tepat di samping Wen Lang dan tanpa sadar, tanpa sempat berpikir menunduk dan berkata:

“Nona, ini laporan dari Nuan! Kami menemukan—”

Senyap.

Hening total.

Zhi Dao menutup wajah dengan tangan.

Mei Lian membeku.

Li Feng menajamkan pandangannya.

Han Sunyi menutup mata sepersekian detik “Selesai sudah rahasiaku…”

Bai Ren mendongak, baru sadar semua orang menatapnya.

“Eh… aku… aku salah bicara… bukan nona, tapi… Tuan Wen…” Ia mencoba memperbaiki, tapi semuanya sudah telanjur.

Li Feng berjalan maju dua langkah. Kap lampu obor memantulkan cahaya pada matanya, membuat tatapannya terlihat sangat jelas.

“Jadi benar,” ucapnya pelan namun mengguncang. “Kau menyamar sebagai lelaki.”

Mei Lian mundur satu langkah, menatap Wen Lang dengan mata membesar.“T-Tuan Wen… adalah… seorang wanita…?”

Han Sunyi perlahan melepas kalung kecil penyamar suara di lehernya. Benda itu berdenting ringan ketika dilepas, dan suaranya berubah—menjadi suara asli Han Sunyi—tenang, dalam, dan anggun.

“Ya,” ujarnya. “Namaku bukan Wen Lang.”

Ia menatap langsung ke mata Mei Lian.“Aku Han Sunyi.”

Mei Lian terdiam. Tangannya yang memegang kantung biji teratai bergetar. “Tuan… bukan, Nona Han… aku tidak menyadarinya sama sekali…”

Sunyi tersenyum lembut. “Itu tujuan penyamaran.”

Zhi Dao menghela napas lega meski malu atas situasi itu. “Maafkan Bai Ren, Nona. Mulutnya memang—”

Bai Ren mencicit, “Aku tidak sengaja!”

Li Feng menatap seluruh keributan itu, tetapi matanya tetap fokus pada satu orang saja.

Han Sunyi.

Perempuan yang ia kira sudah hilang dari dunia.

Ia maju sampai berdiri hanya satu langkah di hadapan Sunyi.

“Akhirnya aku menemukanmu,” ucap Li Feng lirih.

Suara itu tidak seperti Kaisar berbicara kepada rakyat. Ada sesuatu yang jauh lebih dalam.

Han Sunyi menahan diri. “Aku tidak pernah meminta kau mencariku, Yang Mulia.”

Li Feng menatapnya lama. “Tapi aku yang membuatmu pergi.”

Mei Lian merasakan ketegangan yang samar namun kuat di antara keduanya. Ia menunduk, merasa tidak sopan berada di tengah momen yang begitu pribadi.

Zhi Dao berdeham keras-keras untuk mencairkan suasana. “Yang Mulia Kaisar, apakah kedatangan Anda terkait bendungan?”

Li Feng mengalihkan fokus, kembali menjadi Kaisar.

“Benar. Aku menerima surat tanpa nama, tapi tanda teratai itu… hanya milik satu orang.”

Han Sunyi memandang lurus. “Kau datang untuk menguji kebenarannya?”

“Aku datang untuk memperbaikinya.” Li Feng menoleh pada pasukannya. “Mulai malam ini, pasukan naga putih akan menyelidiki bendungan utara. Tak seorang pun dari kementerian Kang He diizinkan ikut campur.”

Mei Lian spontan tegang. “Maksud Yang Mulia, benar ada sabotase?”

Li Feng mengangguk tipis. “Dan aku tidak akan membiarkan satu rakyat pun mati karena kerakusan pejabatku.”

Han Sunyi menatapnya lama, mencoba menilai apakah Li Feng masih Kaisar yang dulu ia kenal… atau telah berubah.

Kaisar itu menatap balik, lalu berkata, “Sunyi… ikut denganku ketika penyelidikan dimulai.”

Mei Lian terkejut. Zhi Dao juga.

Bai Ren langsung ingin protes karena tahu apa artinya itu

Namun Han Sunyi tetap tenang.

“Aku akan ikut,” ucapnya. “Tapi bukan sebagai wanita istana atau sebagai orang masa lalumu.”

Li Feng tersenyum samar senyum yang jarang muncul di depan siapa pun.

“Sebagai Han Sunyi yang selalu membela rakyat,” lanjutnya.

Li Feng tersenyum lebih dalam. “Itu yang paling aku butuhkan.”

Mei Lian menatap mereka, sedikit bingung tapi juga terpesona pada keberanian Sunyi. Namun entah kenapa, ia merasa dadanya sesak ada sesuatu seperti rasa kagum yang pecah, berubah bentuk.

Han Sunyi menoleh pada Mei Lian. “Maaf telah menipu Anda sebagai Wen Lang.”

Mei Lian tersenyum kecil. “Meski begitu… Anda tetap orang baik, Nona Han. Dan teratai yang kuberikan itu… sepertinya memang cocok untukmu.”

Sunyi menunduk hormat.

Zhi Dao mengambil alih komando, memberi instruksi pada rakyat agar beristirahat karena mulai besok pasukan Kaisar akan mengirim tambahan bantuan.

Bai Ren masih berdiri kikuk. “Nona… benar-benar tidak marah padaku?”

Han Sunyi menepuk bahunya. “Kau hanya mempercepat sesuatu yang memang tak bisa kusembunyikan selamanya.”

Li Feng tertawa kecil mendengar itu suara yang bahkan membuat pasukannya saling melirik heran karena jarang mendengar Kaisar bersikap manusiawi seperti itu.

Malam itu, ketika semua orang sibuk mempersiapkan penyelidikan besar ke bendungan utara, hanya dua orang yang berdiri di tengah cahaya obor saling menatap diam-diam,

Masa lalu mereka berdiri di antara, tetapi masa depan perlahan bergeser mendekat.

Sementara di belakang mereka, Mei Lian menatap Sunyi dengan pandangan baru kekaguman lebih dalam dari sebelumnya dan Zhi Dao, yang melihat itu, merasakan jantungnya turun ke perut.

Karena ia baru sadar, Perasaan yang tumbuh tidak hanya miliknya seorang.

Bersambung…

1
Cindy
lanjut kak
kaylla salsabella
lanjut thor
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪 dlm upnya😁😁😁😁
Cindy
lanjut kak
inda Permatasari
sebenarnya baik ingin mencari Han Sunyi untuk balas Budi dan juga merasakan cinta padanya tapi Han Sunyi tidak mau bertemu
kaylla salsabella
aku kok masih bingung ya ini li feng itu baik apa gak sama han sunyi
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
li feng bukannya kabur jadi buronan?? kok uda di istana lg thor??
Wahyuningsih
wahhhh mkin sru thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪
Vivi❄️❄️
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kirain si bawah panah cinta ala cupid 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Fransiska Husun
keren banget
🌸 Maya Debar 🌸
Semangat terus Thor 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘❤️🥰🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️❤️❤️🤩🤩
Tiara Bella
semangat 😍
🌸 Maya Debar 🌸
Tak tunggu selalu upnya Thor, Keren buanget ❤️❤️❤️❤️❤️🥰🥰🥰😍😍😍🤩🤩🤩😍😍😍😍🤩🤩🤩❤️❤️❤️🥰🥰🥰🥰
Wahyuningsih
q penasaran lanjutannya thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor ntar lumutan loh 😁😁😁 sehat sellu thor jga keshtn n tetp 💪💪💪 dlm upnya 😄😄😄
Wahyuningsih
q mampir thor mga2 critanya seeeeruuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!