Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yudistira merutuki kebodohan bosnya
Haidar berpapasan dengan celin yang juga akan berangkat ke kantor namun dia sama sekali tidak menawarkan tumpanagn untuk celin melainkan membiarkan istrinya itu pergi dengan taxi.
"tuan,apa tidak sebaiknya memberi tumpanagn pada nyonya"kata pak sopir yang merasa kasian pada nyonyanya itu karna setiap hari harus pergi menggunakan taxi.
"apa kamu sudah bosen kerja sama aku"bentak haidar.
"ehh anu tuan...maaf"kata sopir itu ketakutan
"jadi bingung sama jalan fikiran orang kaya... punya istri secantik itu kok ditelantarin... apa nggak takut direbut sama laki laki lain... heran aku jadinya"gumam pak sopir dalam hatinya.
Pak sopir pun akhirnya memilih melajukan mobilnya menuju kantor bosnya itu.
Di kantor semua karyawan bekerja seperti biasanya.
Mereka disibukan dengan tugas masing masing.
"cel makan yuk" ajak alya teman satu devisinya.
"duluan aja al...ntar aku nyusul"jawab celin yang tengah sibuk dengan berkas berkas di mejanya.
"masih lama nggak kamu"tanya alya.
"nggak kok bentar lagi"jawab celin.
"ya udah gie tunggu."kata alya.
Alya pun menunggu celin terlebih dahulu.
Setelah celin menyelesaikan pekerjaan nya,mereka lalu menuju kantin perusahaan.
Saat berjalan keluar menuju kantin.
Tanpa di sengaja dia berpapapasan dengan haidar dan juga Yudistira.
"loh..itu kan celin istri tuan"gumam Yudistira memandang celin yang berjalan ke arahnya.
Haidar yang melihat celin pun hanya acuh seakan tidak menenalnya.
Celin yang melihat haidar dengan tatapan acuh pun ikut mengacuhkannya. Dalam fikirannya mungkin haidar memang tidak ingin mempublikasikan pernikahan mereka.
Celin pun berjalan melewati haidar, dan sebaliknya haidar juga berjalan melewati celin.
Yudistira yang melihat reaksi ke duanya sudah tak bingung lagi pasalnya emang hubungan mereka belum cukup baik.
Yang menjadi pertanyaan Yudistira, bagaimana celin bisa berada di sini.
"apa celin kerja di sini?"gumamnya dalam hati sambil terus mengikuti haidar yang berjalan di depannya.
"rugi kamu bos...punya istri cantik gitu kok di diemin... ntar di mintaiin surat cerai nyesell loh"gumam Yudistira yang masih terus berjalan mengikuti haidar.
Haidar kini telah berada di dalam ruangan miliknya.
Dia menyenderkan tubuhnya pada kursi kebangsaannya.
"yud, kamu kirimin data personalia milik celin... berapa lama dia amgang di sisni"kata haidar memerintah yudistira.
"baik tuan"yudistirapu keluar dari ruangan itu menuju HRD guna mencari tahu apa yang tuan nya ingin tahu itu.
Tak lama setelah itu Yudistira telah kembali ke ruangan haidar.
"ini tuan"yudistira menyerahkan berkas berkas milik celin.
"punya istri cantik terus pinter kayak gini kokk nggak mau bos... di situ saya merasa anda menjadi pria terbodoh yang saya kenal"gumam yudistira merutuki kebodohan bossnya itu.
"di saat para pria tergila gila dengan istrimu dan kamu malah bersikap acuh tak acuhh... sungguh sangat di sayangkan... kalo nggak mau buat gue aja bos...hehehe"gumam yudistira masih merutuki bos yang ada di depannya itu.
"ngapain kamu masih berfiri di situ"bentak haidar pada yudistira.
"astaga....sabar sabarr"gumam yudistira yang mendengar perkataan haidar yang sedikit membentak itu.
"kalau gitu saya permisi dulu tuan"kata haidar pamit undur diri.
"hmm"jawab haidar.
"jawaban macam apa itu....untung dia bos..kalau bukan udah gue tempeleng tu kepala"gumam yudistira beranjak keluar dari ruangan haidar.
Setelah kepergian yudistira,haidar lantas membuka berkas berkas milik celin.
Tidak di pungkiri,melihat prestasi celin haidar juga bangga namun ego nya mengalahkan segalanya.
Dia enggan memuji prestasi celin itu.
"biasa aja"kata haidar melempar berkas milik celin ke depan mejannya.
***Trimakasih buat yang sudah mampir ke novel ini. Jangan lupa tinggalkan like, komen serta vote kalian di sini ya. Dukungan kalian menjadi motivasi author untuk terus mengembangkan imajinasi khayalan author***