NovelToon NovelToon
Cinta Di Antara Dua Istri Sang CEO

Cinta Di Antara Dua Istri Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Pelakor jahat / Poligami / Selingkuh / Mafia
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tika kookie

sebuah pria tampan CEO bernama suga yang menikah dengan wanita cantik bernama cristine namun pernikahan itu bukan atas kehendak suga melainkan karena sedari kecil suga dan cristine sudag di jodohkan dengan kakek mereka, kakek cristine dan suga mereka sahabat dan sebelum kakek cristine meninggal kakeknya meminya permintaan terakhir agar cucunya menikah dengan suga, namun di sisi lain suga sebenarnya sudah menikah dengan wanita bernama zeline suga dan zeline sudah menikah selama dua tahun namun belum di karuniai seorang anak, itu juga alasan suga menerima pernikahan dengan cristine.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tika kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cinta di antara dua istri sang ceo

    Sementara itu, di kamarnya, Zeline terisak dalam keheningan malam. Suara tangisnya tertahan, hanya terdengar sesekali di antara napas yang tersengal. Ia menatap bayangannya di depan cermin mata bengkak, wajah pucat, dan hati yang remuk.

   “Ok, Zeline…” katanya lirih pada dirinya sendiri. “Kau memang payah. Begitu bodohnya kau percaya pada laki-laki itu.”

  Ia tersenyum miris, menatap pantulan wajahnya yang kini terlihat asing.

    “Dia, Suga… pria yang dulu begitu kau cintai. Tapi lihatlah sekarang…” 

    suaranya bergetar, air matanya jatuh lagi tanpa bisa ia hentikan. “Dia menggendong wanita lain tepat di depan matamu.”

    Zeline tertawa kecil di sela tangisnya tawa yang penuh luka.

    “Dan kau? Siapa kau sekarang, Zeline? Hanya istri pertama yang tak berguna. Hanya bayangan dari masa lalu yang ia tinggalkan tanpa penyesalan.”

    Ia meremas dadanya sendiri, mencoba menahan rasa sesak yang semakin menusuk.

   “Kenapa harus aku yang masih mencintainya?” bisiknya pelan, sebelum akhirnya tubuhnya ambruk di lantai, menangis tanpa suara.

Malam itu terasa begitu dingin dan sunyi.

     Zeline duduk sendirian di meja makan, menatap piring yang baru saja ia isi dengan makanan sederhana hasil masakannya sendiri. Biasanya, setiap malam, ia akan menyiapkan dua piring  satu untuk dirinya dan satu untuk Suga. 

       Tapi malam ini berbeda. Hatinya terlalu hancur untuk menyiapkan apa pun bagi pria yang telah mengkhianatinya.

  Sendok di tangannya berhenti bergerak ketika terdengar suara langkah kaki dari arah tangga. Tak lama kemudian, Suga muncul bersama Cristine.

    Cristine berjalan menggandeng tangan Suga erat-erat, mengenakan piyama satin berwarna lembut yang sedikit terbuka di bagian dada seolah sengaja memperlihatkan sesuatu yang hanya dimiliki oleh seorang istri di malam sebelumnya.

    Tatapan Cristine tajam namun penuh kepuasan. Ia melangkah dengan percaya diri menuju meja makan, masih menggenggam tangan Suga. Bibirnya melengkung membentuk senyum miring yang penuh arti  senyum kemenangan.

   “Wah, ternyata Kak Zeline sudah menyiapkan makan malam,” ucap Cristine dengan nada manis yang terdengar dibuat-buat. “Kau selalu rajin, ya.”

     Zeline hanya diam, menatap kosong piringnya sendiri tanpa menanggapi.

      Suga berdiri di samping Cristine, terdiam. Ia tahu suasana ini menegang, namun tak mampu mengeluarkan satu kata pun.

    Cristine menarik kursinya perlahan, duduk di samping Suga sambil menatap Zeline dengan pandangan yang menyelidik.

     Udara di ruang makan itu terasa menyesakkan  bukan karena panas, melainkan karena rasa sakit yang tak bisa diucapkan.

    Suga terdiam di tempat duduknya, tatapannya menajam ke arah meja makan yang hanya berisi satu piring, satu gelas, dan satu mangkuk kecil berisi sup hangat. Hanya itu. Tak ada tambahan lauk, tak ada piring cadangan. Semua terasa seperti sindiran halus tapi menyakitkan.

       “Zeline…”

     suara Suga terdengar datar, tapi menyimpan nada heran. 

     “Kau masak sedikit sekali. Kau tahu, kan, di rumah ini ada tiga orang?”

   Zeline yang sejak tadi menunduk, perlahan meletakkan sendoknya. Ia tidak langsung menatap Suga, hanya menatap kosong ke arah makanan di hadapannya.

    “Lalu?” jawabnya dingin tanpa emosi, seolah pertanyaan itu tak berarti.

  Suga menghela napas, mencoba menahan emosi. “Kalau hanya sedikit makanan, bagaimana aku dan Cristine bisa makan?”

  Kali ini, Zeline menatap keduanya. Tatapannya kosong tapi menusuk  tajam seperti pisau yang siap melukai. 

    Ia menatap Suga lama, lalu mengalihkan pandangannya pada Cristine yang duduk di sampingnya dengan ekspresi tersenyum puas, seolah menikmati situasi ini.

   “Kenapa?” suara Zeline mulai terdengar tegas dan dingin. “Kau pikir aku pelayan di rumah ini, Suga?”

Ruangan mendadak sunyi. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar samar.

   Zeline melanjutkan ucapannya tanpa mengubah ekspresi wajah.

    “Dan kenapa kalau makanan ini sedikit? Memang benar… ini hanya cukup untuk satu orang, dan ini”

Ia berhenti sejenak, lalu menatap mata Suga lurus dengan nada getir.

“hanya untuk diriku saja.”

1
Sokkheng 168898
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
KARTIKA: masyaallah makasih kak 🥰😄
total 1 replies
Huesito.( ꈍᴗꈍ)
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
KARTIKA: makasih kak 😄😍👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!