Wisopati

"Berapa harga sewanya?" Tanya wisopati sekali lagi.

Kakek harto sedikit bingung, kemudian dia berucap, "seribu rupiah perbulan!"

Seribu rupiah perbulan, bahkan biaya parkir dan toilet saja lebih mahal!

Bukankah ini sama saja dengan menyerahkan resort ini secara langsung?

Wisopati menggelengkan kepalanya, "sejuta perbulan! Akan aku bawakan uangnya besok." Ucap wisopati.

Kakek harto sekali lagi sedikit kecewa, ketika ia tidak berhasil membuat hubungan baik dengan tuan wisopati.

Namun jangan panggil harto kalau dia menyerah, kakek harto kemudian berucap, "umm... tuan wisopati setelah ini kami akan mengkosongkan resort ini agar bisa anda gunakan, namun bolehkah cucu saya niken untuk bertemu dengan anda?"

Wisopati kemudian menganggukan kepalanya.

Melihat respon tuan wisopati kakek harto tersenyum cerah, "terimakasih tuan, terimakasih tuan!"

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, siapa sangka pada saat ini menunjukan pukul 3 sore hari.

Udara pegunungan yang segar cenderung dingin terlihat berhembus ke semua penjuru tempat, termasuk tempat di resort mini sewaan wisopati.

Saat ini wisopati terlihat sedang berada di halaman, dia terlihat menggunakan sebuah kuda-kuda tertentu, dan mulai menggerakan tubuhnya untuk menggunakan sebuah rangkaian gerakan.

Ini adalah rangkaian gerakan dari teknik pernafasan kembang sore.

Kakek harto, andre, dan niken terlihat mengamati setiap gerakan dari tuan wisopati.

Andre masih seperti sebelumnya, ekspresinya menunjukan ekspresi datar, namun sesekali akan menunjukan ekspresi geram dengan tangan memegang gagang mandau miliknya. Entah apa yang di pikirkan oleh andre, tidak ada yang tahu.

Sementara itu kakek harto dan niken terlihat sangat antusias. Meskipun kakek harto tidak tahu gerakan apa yang di peragakan tuan wisopati, namun mereka mengetahui pasti, gerakan itu terlihat sangat indah dan memancarkan aura ketenangan.

Seolah yang mempraktekannya adalah seorang pendekar yang sudah hidup satu milenium tahun.

Namun apa iya mungkin?

Mereka hany berfikir bahwa tuan wisopati memiliki guru yang sangat hebat dan mengaharinya secara rahasia.

Tidak lama kemudian wisopati menyelesaikan gerakannya, dia kemudian berjalan menuju ke arah bangku pinggir lapangan, yang sekaligus taman kecil.

Wisopati duduk dengan tenang dan berwibawa, layaknya seseorang yang sudah melakukan hal ini juta'an kali.

Kakek harto dan niken dengan cepat menuju ke arah tempat duduk tuan wisopati, dan meminta izin untuk ikut duduk di sana.

Wisopati mengizinkannya.

Kakek harto berucap, "um tuan wisopati, kami sudah membersihkan semua hal yang ada di dalam resort mini itu, anda bisa menggunakannya kapanpun juga." Ucap kakek harto.

"Dan, umm kebetulan cucuku ingin mengucapkan sesuatu." Imbuh kakek harto.

Niken terlihat menundukan pandangannya dia sedikit malu-malu untuk menatap ke arah wisopati yang ada di hadapannya ini.

Dia malu karena sebelumnya tidak menghormati tuan wisopati, dan tidak mau menundukan kepalanya.

Namun setelah melihat betapa mengerikannya tuan wisopati pada saat makan malam itu, niken menyadari perbandingan kekuatan dirinya dengan tuan wisopati sangat jauh berbeda.

Sebagai orang yang benar-benar sangat lemah, niken harus mengubah sifatnya kepada tuan wisopati agar tidak mengundang kemarahan dari tuan wisopati.

Niken mencoba memberanikan diri untuk menatap tuan wisopati, seperti biasa tuan wisopati tampak dingin dan cenderung tidak berekspresi, di kombinasikan dengan sisiran rambut kebelakang dan wajah tampannya membuat niken sulit untuk mengedipkan matanya.

"Tuan wisoapati, mengapa makin hari makin tampan saja, ya? Eh tunggu!!! Mengapa aku berfikir seperti ini?" Niken panik dalam hatinya.

"Umm, tuan. Sebelumnya saya mau meminta maaf kepada anda karena sifat angkuh saya.." ucap niken yang kembali menundukan kembali pandangannya.

"Tidak masalah." Jawab wisopati dengan singkat.

Mendengar hal ini kakek harto dan niken terlihat menghela nafas lega.

"Um, dan saya ingin menyampaikan sebuah undangan untuk anda, tuan." Ucap niken dengan gugup.

"Undangan apa itu?" Tanya wisopati dengan tenang.

"Undangan eksplorasi sebuah pulai misterius, pulau yang konon hanya akan menampakan diri setiap seratus tahun sekali." Jawab niken.

Wisopati termenung ketika mendengar hal ini.

Sementara itu ekspresi andre terlihat sedikit mengeras, namun dia tidak mengucapkan suatu apapun. Dia hanya diam saja di tempatnya.

"Pulau misterius?" Ulang wisopati.

Jelas wisopati masih belum mengetahui adanya hal seperti ini di bumi, mengingat dia bereinkarnasi di tubuh Aji dan Aji tidak memiliki Pengetahuan tentang pulang misterius.

"Sepertinya menarik untuk aku kunjungi, baiklah Aku akan ikut!" Ucap wisopati sambil tersenyum tipis, tampak ia sedikit bersemangat.

Dia ingin mengetahui apakah bumi ini memiliki rahasia yang cukup dalam atau tidak.

Ketika melihat senyum tipis dari tuan wisopati jantung niken berdetak sedikit lebih cepat, namun buru-buru niken menstabilkan nafasnya.

"Na--namun ada beberapa hal yang harus anda ketahui terlebih dahulu, tuan." Ucap niken.

"Apa itu?" Tanya wisopati.

"Saya mendapatkan informasi tentang pulau misterius ini dari milan." Ucap niken dengan ekspresi serius.

"Milan? Siapa itu milan?" Tanya wisopati bingung.

Dia sama sekali tidak mengenal siapa milan, di ingatannya Aji wisopati tidak menemukan orang yang bernama milan.

Semuanya kembali terdiam, niken kemudian berucap, "ah maksud saya kota milan, tuan."

"Kota milan? Aku tidak pernah mendengarnya." Ucap wisopati.

Buru-buru niken kembali menjelaskannya, "kota milan berada di italia."

"Italia?" Wisopati mengorek informasi yang ada di ingatan Aji, italia adalah negara yang berada jauh di eropa sana.

Kemudian niken berucap, "tuan wisopati, seperti yang anda ketahui dunia ini tidak sesederhana yang anda lihat... kekuasaan tertinggi di pegang masyarakat itu cuma omong kosong, faktanya masyarakat di atur pejabat dan pejabat di atur oleh para mafia dunia bawah tanah. Di manapun tempatnya di manapun negaranya semuanya seperti itu.." ucap niken.

(Note: cuma novel, ya. kecuali di indo, hehe.)

Wisopati menganggukan kepalanya, dia memang mengetahui hal ini, namun Aji hanya mengetahui hal ini di negara indonesia saja. Sementara di negara lain tidak! menurut ingatan Aji mereka semua maju-maju seperti jepang yang memiliki masyarakat dengan kualitas sdm tinggi dan saling menghormati, tidak seperti masyarakat di indonesia yang masih memandang suku, ras, dan agama.

Bahkan yang lebih menjengkelkannya bagi Aji adalah para pejabat di indonesia yang kebanyakan para manusia rakus.

Niken kemudian kembali melanjutkan, "di dalam dunia bawah tanah. Kelompok yang paling di hormati adalah mereka yang menganut seni bela diri kuno. Ini adalah hukum mutlak di dunia ini dan tersembunyi di masyarakat...

Dunia bawah tanah di negara indonesia menyebutkannya seni bela diri kuno, sementara di negara lain berbeda-beda, seperti sacred art, ancient warrior dan yang lainnya.." ucap niken.

Niken menjelaskan hal ini terlebih dahulu agar tuan wisopati bisa lebih paham tentang dunia bawah tanah.