AYUMI

Kiara menatap cermin di kamarnya,ia merasa gagal menjadi adik yang baik untuk Ayumi ditambah lagi ia kini sah menjadi istri Aksa.

"Sebenarnya aku ini perempuan macam apa?apa aku adalah pelakor?aku dengan sadar menikah dengan laki-laki yang seharusnya menjadi suami kakakku dan aku sebenarnya bisa saja tidak menuruti perintah mereka untuk menikahi mas Aksa,tapi apa?aku dengan sadar mau menikah dengannya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya!"gumam Kiara.

Kiara tidak sepenuhnya salah,keadaanlah yang memaksa mereka untuk menikah,bukan sebuah pengkhianatan yang disengaja melainkan ada pihak yang memang merencanakan itu semua.

*****

Bu Shinta dan Pak Hendra masuk ke dalam rumah,mereka melihat sekeliling.

"Aman!"ucap Pak Hendra

Bu Shinta dan Pak Hendra masuk ke dalam kamar mereka.

"Apa itu pa?"tanya Bu Shinta

"Korek api."

"Dari?"

"Bangunan tua itu,aku tidak mau meninggalkan jejak sedikitpun disana!"

"Wanita pengganti Ayumi itu rela mengorbankan nyawanya demi uang untuk keluarganya."

"Mau bagaimana lagi ma,dia orang miskin yang butuh uang untuk operasi ayahnya,kita menawarkan uang itu dan dia rela kehilangan nyawanya!"

"Sungguh miris!!kalangan bawah selalu kalah dalam hal apapun!"

"Sudah ma,jangan bahas kejadian ini lagi,papa mati-matian membayar mahal untuk menghilangkan jejak di tempat itu."

"Oke,mama mau istirahat dulu,yang penting Kiara sudah ada di tangan kita dan Tikus itu sedang menjerit kesakitan di sana."

"Tikus yang seharusnya tidak pernah ada di kehidupan Aksa!".ucap Pak Hendra

Mereka berdua layak disebut monster,mereka dengan sadar berbuat keji terhadap Ayumi dan semua kecurigaan Aksa tentang orangtuanya benar adanya.

......................

Jam menunjukkan pukul 21.00 Wib,Aksa mengendarai mobilnya menuju ke sebuah tempat yang tersembunyi,ia melewati gang tanpa cahaya lampu dan sebuah rumah kecil yang ternyata Markas orang suruhannya.

"Barley!" teriak Aksa

Seorang pria kekar berjalan ke arah Aksa.

"Silahkan masuk pak,ada hal penting yang akan saya sampaikan."ucap pria bernama Barley itu.

Aksa berjalan menuju rumah itu,rumah yang dari luar terlihat kumuh dan usang menyimpan sebuah kemewahan di dalamnya,Barley sang detektif merubah hunian mewah miliknya menjadi rumah usang yang terlihat dari luar.

"Wow,barley dari luar tampak seperti gubuk tapi kamu menyimpan hartamu di dalam rumah ini dengan sangat rapi."

"Itu pujian atau hinaan pak?"

"ha ha ha,barley barley saya memuji kemampuan dan kecerdasanmu!"

"Iya pak Aksa,saya memang sengaja membuat rumah ini reyot jika tampak dari luar,tapi saya memiliki kemewahan di dalamnya,kami orang rahasia,tidak ada siapapun orang yang tahu siapa kami sebenarnya."

"Lalu,apa yang akan kamu sampaikan?"

"Silahkan duduk pak,saya akan sampaikan kabar baik untuk bapak."

"Oke,to the point saja saya tidak punya banyak waktu!"

"Mbak Ayumi telah terdeteksi ada di sebuah rumah di tengah hutan pak!"

Aksa terkejut,matanya berbinar ia bersyukur bahwa kekasihnya benar-benar masih hidup.

"Dari mana kamu tahu bar?apa informasi ini bisa kamu pertanggungjawabkan?"

"Pak,saya bekerja secara rahasia dan sangat hati-hati,saya memiliki koneksi yang sangat luas tapi untuk sekarang,lebih baik kita bersabar."

"Sabar?sabar kamu bilang!tidak bisa saya harus segera ke sana barley,saya harus menyelamatkan calon istri saya!"

"Jangan gegabah pak!saya mohon,ini taruhannya nyawa mbak ayumi pak,orangtua pak aksa mereka juga menyuruh orang suruhannya untuk mengawasi Mbak Ayumi di sana,kalau bapak nekad,Mereka tidak segan-segan melukai mbak Ayumi."ucap Barley

"Lalu,aku harus bagaimana bar?apa aku harus diam saja melihat calon istriku menderita disana!"

"Saya akan memikirkan cara bagaimana mengeluarkan mbak ayumi dari sana pak,tentunya tidak mudah tapi insyaAllah saya akan mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran saya untuk menyelamatkannya!"ucap Barley

"Baiklah,terimakasih barley kamu memang dapat diandalkan,saya akan transfer bayaran kamu besok dan tolong kabari saya lagi perkembangan tentang Ayumi!"

"Baik pak!"

......................

Aksa pun pergi dari tempat itu,ia sangat bahagia mendengar bahwa Ayumi masih hidup sampai sekarang.

Aksa bergegas untuk pulang ke rumah,namun ia belum berani mengabarkan informasi ini kepada Kiara.

Jam menunjukkan pukul 22.00 Wib,Kiara tampak duduk di ruang keluarga,ia masih bermain gawainya,Kiara mendengar suara langkah kaki.

"Mas Aksa baru pulang?"tanya Kiara

"Iya,kamu belum tidur ra?"

"Belum mas."jawabnya singkat.

"Besok kamu mulai kerja,sebaiknya kamu tidur sekarang."

"Iya mas,tapi aku terus keinget kakak aku."

"Aku tahu kamu sangat menyayanginya,doakan saja dan berpikirlah dengan positif!"

"Iya mas."

Aksa lalu pergi ke kamarnya setelah berbincang sebentar dengan Kiara,Kiara tersipu malu melihat perhatian Aksa kepadanya,ini bukan pertama kali Aksa secara terang-terangan memperhatikan kondisinya,dan perasaan Kiara kini semakin tumbuh dan sulit untuk dihilangkan.

Egois rasanya jika ia tetap mencintai pria yang tidak pernah mencintainya,namun perasaan tidak dapat dibatasi walau hanya melihat Aksa bahagia,Kiara juga akan bahagia.

...****************...

Kiara bersiap untuk pergi ke Butik,ia sangat cantik hari ini dengan blouse warna biru muda dan dipadukan dengan rok panjang berwarna hitam semakin menambah keanggunannya.

"Pagi ma,,pa!"sapa Kiara

"Pagi nak,ayo kita breakfast dulu,mama udah siapin bekal buat kamu sayang."

"Mama siapin bekal buat Kiara?"ucap Kiara

"Iya dong,mama sengaja bangun pagi untuk menyiapkan bekal buat kamu,ini masakan mama sendiri bukan masakan bi ira."ucap Bu Shinta

"Ma..terimakasih atas segala perhatian untuk Kiara."

"sama-sama sayang.!"

Aksa bingung melihat kedekatan antara Kiara dan mamanya,ia menyadari bahwa perlakuan Bu shinta dengan Kiara ataupun Ayumi sangat berbeda.

"Aksa,nanti Kiara kamu yang anter ya!"ucap Pak Hendra

"Maaf pa,hari aku nggak ke kantor aku."

"Papa tahu kamu libur hari ini,tapi ini hari pertama Kiara bekerja,bukankah suami harus siap siaga untuk istrinya."

Raut wajah Aksa terlihat masam,ia malas untuk mengantar Kiara dan malas untuk berpura-pura baik di depan orangtuanya.

"Aku akan suruh Miko untuk mengantarkan Kiara,aku malas untuk keluar hari ini."

"Aksa..!"bentak Pak Hendra

"Pa..nggak apa-apa kok,Kiara naik taksi saja!".

"Biar Miko yang antar kamu nak!"ucap Bu Shinta.

Aksa pergi dan tidak melanjutkan makan paginya,suasana hatinya sedang tidak baik hari ini,ia berencana pergi di tempat di tengah hutan itu,namun ia teringat pesan Barley.

*****

Miko mengantar Kiara bekerja,Miko memandangi Kiara dari kaca.

"Jangan lihat-lihat!"ucap Kiara

"Jadi sekarang,kamu kerja di Butik Bu Shinta?"

"Iya,memangnya kenapa?"

"Nggak apa-apa sih itu bagus untukmu."

"iya!"jawabnya singkat

"Kiara,aku berencana resign."

"Bagus dong!"

"Aku ditawari kerja di perusahaan cabang milik pak Hendra."

"Kok bisa?"tanya Kiara

"Kiara..kiara,kamu pikir aku jadi sopir kamu ini siapa yang suruh?pak hendra yang menyuruhku untuk melamar kerja di rumah itu untuk melihat bagaimana kinerjaku,dan sekarang sudah waktunya aku menjadi Manager di perusahaan cabang miliknya."

Kiara menatap sinis Miko dan berkata,"wow plot twist sekali ya."

Miko hanya tersenyum datar mendengar jawaban Kiara.

Hadirnya Miko di tengah masalah Ayumi menambah kecurigaannya kepada Pak Hendra dan Bu Shinta.

Ia bertanya-tanya apakah Miko ada hubungannya dengan hilangnya Ayumi

------Bersambung------